Beberapa bab dalam tahap REVISI
Rania Anastasya, adalah anak yatim piatu yang diangkat menjadi anak perempuan keluarga konglomerat sejak remaja.
Farhan Ananta Putra, adalah anak laki-laki satu-satunya keluarga angkat Rania. Hubungan mereka cukup dekat semenjak Rania bergabung menjadi keluarga Ananta Putra.
Namun siapa sangka, ternyata saat dewasa, Rania malah dijodohkan dengan Farhan, kakak angkatnya sendiri.
Sejak saat itu, Farhan berubah menjadi laki-laki kejam yang tak lagi dikenal oleh Rania. Bahkan di malam pertama mereka, Rania harus menerima rasa sakit akibat kekejaman Farhan.
Mampukah Rania melepaskan diri dari Farhan?
Baca kisah lengkap nya yuk
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Melia Andari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 1 Malam Pertama dan Siksa
"Kenapa kau menyiksaku begini Farhan? Apa salahku?" tanya Rania ketika ia merasakan sakit pada paha nya yang banyak bekas cambukan tali pinggang.
Rania tak habis pikir, malam pertama yang seharusnya menjadi kebahagiaan bagi pengantin baru, justru berubah menjadi siksaan baginya. Dengan tangan terikat dan baju telah terbuka, Rania mendapatkan pukulan dan cambukan. Ia sendiri pun tak mengerti akan kesalahannya.
"Kamu mau tahu apa kesalahanmu hah?" teriak Farhan dengan menjambak rambut Rania.
"Aw, sakit Farhan," ucap Rania dengan tetesan air matanya.
"Rania Anastasya, kau tahu apa kesalahanmu?" Farhan mengulangi perkataannya dengan nada sinis.
"Kesalahanmu adalah kau menerima lamaran orang tuaku!" jawab Farhan lalu melepas cengkraman nya pada rambut Rania.
"Kau dengar ya Rania, aku akan membuat hari-hari mu seperti neraka dengan menikahi ku. Dan malam ini hanya permulaan, kau akan merasakan kesakitan dan kesengsaraan yang lebih parah dari saat ini setelah esok hari. Kau paham?" ucap Farhan dengan nada amarah lalu mulai menggagahi Rania dengan kasar.
Ketidakberdayaan Rania membuat kepuasan tersendiri bagi Farhan. Ia tak memperdulikan airmata dan kesakitan Rania. Ia terus menggagahi wanita itu dengan kasar bahkan sesekali memukulnya dengan tali pinggang yang berada di genggamannya.
Rania yang sudah tak berdaya hanya pasrah. Rasa sakit di sekujur tubuh nya bahkan tak mampu menandingi rasa sakit pada area sensitifnya. Ketika kesuciannya direnggut secara paksa, diperlakukan dengan begitu keji dan kasar.
Bahkan darah yang keluar pun tak mampu membuat Farhan mengistirahatkan tubuh mungilnya dari kesengsaraan. Rania hanya mampu menangis tanpa suara. Karena jika terdengar tangisan sedikit saja dari bibirnya, Farhan tidak segan-segan akan memukul wajahnya atau menggigit bibirnya hingga berdarah hanya untuk membuat nya diam.
"Berisik! Diam kau!" bentak Farhan seraya memukul wajah Rania apabila wanita itu menangis.
"Tuhan, mengapa aku mendapatkan perlakuan seperti ini dari suamiku? Bahkan aku tak pernah menderita seperti ini saat menjadi yatim piatu. Mengapa aku harus merasakan kesakitan ini Tuhan? Tak cukup kah kau menjadikan aku seorang yatim piatu?" batin Rania pilu.
"Aku kira menikah adalah hal terindah yang diimpikan setiap wanita. Tapi ternyata menikah bisa menjadi malapetaka bagi wanita, terutama wanita sepertiku yang tak memiliki siapapun kecuali suamiku dan keluarganya."
"Apakah memang pernikahan itu seperti ini Tuhan? Mengapa yang aku rasakan adalah sakit di sekujur tubuh dan hatiku? Bahkan tidak ada rasa tenang di dalamnya," batin Rania dengan meneteskan airmata nya menahan segala kesakitan yang tak bisa ia hentikan.
"Kenapa kau menangis wanita sialan?" tanya Farhan dengan seringainya yang sedang berada di atas tubuh Rania.
Rania hanya menatapnya sesaat lalu membuang wajahnya ke samping. Ia bahkan tak mampu menatap suami yang tega menyiksa dirinya tanpa tahu apa kesalahannya.
"Cih, kau pikir aku akan menyayangimu seperti sebelumnya? Ingat Rania, kau bukanlah siapa-siapa yang pantas aku sayangi. Dulu aku menganggap mu adikku, tapi rupanya kau menginginkan aku melebihi itu."
"Aku tak menginginkan mu menjadi suamiku," jawab Rania di sisa kekuatannya.
"Oh ya? Lalu kenapa kau menerima lamaran ibu dan ayahku? Kenapa Rania?" sentak Farhan sambil menancapkan miliknya lebih dalam lagi pada Rania.
"Sakit Farhan, apa kau tidak memiliki hati lagi?" jerit Rania yang sudah tak mampu menahannya.
"Hati kau bilang? Hatiku bukan untuk kuberikan padamu Rania. Dengar, Aku tidak menyukaimu! Dan tidak akan pernah! Kau bahkan tahu pada siapa hatiku akan aku berikan. Tapi mengapa kau malah menghancurkan impianku?" bentak Farhan.
"Kau tahu aku memiliki kekasih. Kau tahu bahkan aku sering membawanya datang ke rumah ku. Rumah yang juga kau tinggali. Dimana pikiranmu hah? Kenapa kau malah menerima lamaran ayah dan ibuku? Kenapa kau menghancurkan hubunganku dan Dewi Rania?"
Rania hanya menangis. Sakit sekali rasanya mendengar suaminya berkata seperti itu. Tidak hanya sakit pada tubuhnya, namun juga Farhan mampu menyakiti hatinya.
"Aku hanya tak tega menolak mama Laura dan papa Rangga. Mereka begitu baik padaku. Aku tak bermaksud menghancurkan hubunganmu dengan Dewi," jawab Rania dengan suara yang pelan dan sesenggukan.
"Cih, bilang saja kau ingin memiliki aku dan harta keluarga ku," sela Farhan.
"Tidak! Aku tidak tertarik dengan harta keluargamu!" sanggah Rania.
"Lalu apa? Kau tertarik padaku?" tanya Rangga.
Rania hanya terdiam. Ia menangisi hatinya yang sempat memiliki ketertarikan pada pria yang begitu kejam ini.
Farhan tersenyum mengejek. "Kalau memang itu yang kau inginkan, baiklah. Aku akan menjadi suami yang kejam untukmu Rania."
"Tidak! Aku tidak juga tertarik padamu Farhan. Jika kau memang tidak menginginkan pernikahan ini, kau bisa menceraikan aku," jawab Rania pada akhirnya.
"Menceraikan mu? Tidak semudah itu Rania. Kau harus merasakan dulu bagaimana kehidupanmu menjadi neraka!" ucap Farhan dengan intonasi yang tinggi lalu kembali menggagahi Rania dengan kasar.
jodih nya..
😀😀😀❤❤❤❤