NovelToon NovelToon
DITALAK Karena Mendesah

DITALAK Karena Mendesah

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:15.5k
Nilai: 5
Nama Author: Dian Herliana

Dirga sangat mencintai Maya. Ia tidak ingin bercerai meski Maya menginginkannya. Ia selalu memaklumi Maya yang bertingkah seenaknya sejak Dirga kehilangan pekerjaan dan membuat keluarga mereka terpuruk.
Tapi suara desahan Maya di ponsel saat ia menghubunginya merubah segalanya.
Apa mereka akan tetap bercerai atau -lagi lagi- Dirga memaafkan Maya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dian Herliana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34

Setelah seminggu terlihat sangat berduka, Gerry mulai merasa bosan. Senyum mempesonanya kembali menebar.

Ia yang sudah kembali bekerja seperti biasa mulai sering hilang dari kantor. Setiap kali Handoko menegurnya ia akan mengatakan,

"Aku ke makam Nara, Pa. Aku nggak kuat." katanya menghiba. Handoko akan kembali memakluminya.

Hidup terus berjalan. Satu bulan setelahnya Gerry sudah terang - terangan menerima Maya di kantornya. Semua karyawannya mulai bergosip di belakangnya.

"Belum kering tanah kuburan Ibu Nara, tapi Pak Gerry sudah mendua." Ada bisikan dengan nada prihatin. Iba akan nasib Nara.

"Tapi ceweknya yang sekarang cantik banget. Sexy pula. Namanya laki - laki, kan?" ada yang mencoba memaklumi. Tentu saja yang bicara itu sejenis dan sebangun dengan Gerry, laki - laki yang tidak banyak berpikir dan hanya menuruti nafsunya.

"Namanya juga pengki naik ke bale." ada yang mencemoohnya dengan terang - terangan.

Gerry dulu adalah karyawan biasa - biasa saja. Sama sekali tidak berprestasi. Tapi karena Handoko melihat ketampanannya dan juga rasa percaya dirinya yang tinggi, ia meminang Gerry untuk putrinya, Nara dengan iming - iming jabatan CEO di perusahaannya.

Gerry tentu saja tidak menolak. Siapa yang dapat menolak Nara, putri tunggal pemilik perusahaan yang sudah memiliki nama besar di blantika bisnis?

Masa berkabung bagi Gerry sudah lewat sedang Handoko menghabiskan waktunya untuk pergi tak tentu rimba. Tidak ada yang mengetahui kepergian Handoko karena ia membawa mobilnya sendiri.

Gerrypun semakin berkuasa. Ia tak lagi mempedulikan keberadaan mertuanya.

Hari ini, setelah dalam masa berpikir yang cukup panjang, setelah mendapat izin dari Tikno, Dirga memutuskan untuk menghubungi Handoko.

Berdering..

Berdering..

Berdering..

Dirga mulai putus asa. Ia hendak mematikan panggilan ponselnya saat terdengar suara berat Handoko.

"Ya? Selamat siang?" tiba - tiba Dirga merasa gugup.

"Assalaamu'alaykum, Pak. Maaf, Saya Dirga." Handoko terhenyak. Dirga?

"Wa'alaykum Salam. Dirga, kenapa Kamu baru menghubungiku sekarang?"

Dirga merasa tidak enak hati. Ia menelan salivanya berkali - kali untuk mengatasi rasa gugupnya.

"Maaf, Pak. Bapak sedang dalam suasana berduka. Jadi Saya.."

"Bisa Kamu datang ke kantor Saya, sekarang?" tegas pak Handoko. Ganti Dirga yang terhenyak.

"Sekarang, Pak?"

"Ya. Sekarang!"

"Tapi Saya belum menyiapkan berkas untuk CV Saya, Pak." jawab Dirga dengan harapan yang nyaris putus.

"Nggak perlu. Saya yang akan langsung interview Kamu. Kamu hanya perlu datang, sekarang."

"Baik, Pak." jawab Dirga. Saat Handoko memutuskan panggilan, ia segera berpamitan pada Tikno.

"Kemana?" tanya Tikno.

"Aku mau interview, sekarang." bola mata Tikno membesar.

"Pak Handoko? Atau.." Dirga memang mengirimkan banyak lamaran ke berbagai perusahaan. Sudah sejak lama, tapi belum ada yang memberi jawaban.

Dirga mengangguk.

"Ganti dululah bajumu." saran Tikno.

"Aku nggak sempat. Aku takut Pak Handoko terlalu lama menunggu."

"Sob, kalau begini Kamu seperti nggak menghargainya." Dirga menatap kaos yang dikenakannya dan mengakui bahwa itu sangat tidak layak untuk melakukan interview di perusahaan manapun. Tapi bagaimana?

Tikno mengerti kegundahan Dirga. Ia mengeluarkan kemeja dari dalam lacinya. Kemeja yang masih ada dalam kotaknya.

"Pakai ini. Kirana yang taruh di sini, persiapan kalau Aku ada meeting dadakan dan Aku malas pulang." Tikno menyerahkan kemeja itu ke tangan Dirga yang menerimanya dengan mulut ternganga.

"Tapi ini.."

********************

Dirga ingin protes tapi ia tau Tikno tidak akan menanggapinya.

"Kita kan seukuran. Cepat pakai, nanti telat." Tikno membantu Dirga melepaskan kemejanya.

"Aku bisa sendiri. Emangnya Aku cowok apaan?" omel Dirga. Tikno tertawa.

"Kelamaan!" katanya memaksa. Akhirnya kemeja itu sudah dikenakan dengan sempurna.

"Nah, gini baru profesional." matanya memandang kagum pada Dirga yang langsung terlihat berbeda. Aura kharismatiknya langsung memancar keluar.

"Profesional dalam hal meminjam." umpat Dirga seraya meraih kunci motor.

"Jangan suruh Aku pinjam mobilmu. Aku udah kenyang pinjam meminjamnya. Takut muntah." katanya seraya bergegas meninggalkan Tikno.

Tikno menggeleng - gelengkan kepalanya. Ia sungguh sangat menghargai Dirga yang begitu kukuh pada prinsipnya. Tidak ingin selalu membebani orang lain.

Dirga melarikan motornya dengan kecepatan tinggi. Ia tidak ingin Handoko kesal karena terlalu lama menunggunya.

Ia tiba di kantor milik Handoko dan memarkirkan motornya.

Seorang security menghampirinya saat ia berjalan ke depan kantor.

"Ada yang bisa Saya bantu, Pak?" tanya security itu sopan.

"Saya ada janji dengan Pak Handoko." jawab Dirga tak kalah sopan.

"Handoko yang mana, ya? Itu juga namanya Handoko." secutity itu menunjuk teman sesama securitynya.

"Oh, bukan. Saya ada janji dengan Pak Handoko, pemilik perusahaan ini."

"Oh, Pak Handoko belum ada di kantor." sahut Security itu. Dirga membaca nama di dadanya. Aman Santoso.

"Tapi Saya udah janji, Pak Aman."

Gerry dan Maya keluar dari lift dan berjalan menuju pintu keluar.

"Ada apa, Pak?" tanya Gerry pada Pak Aman. Ia melihat Pak Aman berbicara serius dengan Dirga.

Maya dan Dirga sama - sama terkejut. Tapi mereka lalu saling membuang pandangannya. Seolah tidak saling mengenal.

'Dirga kok jadi keren banget.' puji hatinya tanpa sadar. Kemeja baru dari Tikno memang berhasil merubah penampilan Dirga.

"Ini, Pak. Ada yang ingin bertemu dengan Pak Handoko." jelas Pak Aman.

"Saya bilang Pak Handoko belum datang, atau tidak datang, tapi orang ini berkeras udah ada janji sama Pak Handoko, Pak." kata pak Aman lagi.

"Kenapa? Ingin melamar jadi office boy?" Maya menjebik. Ia ingin menjatuhkan mental Dirga.

Dirga tak bergeming. Ia sama sekali tidak mengindahkan Maya.

Gerry menatap Maya mencoba memberi peringatan lalu kembali menoleh pada Pak Aman.

"Apa barangkali Papa mau ke sini?" tanya Gerry. Ia mulai merasa gelisah.

"Saya kurang tau, Pak." jawab Pak Aman sopan. Sangat sopan bahkan. Ia sampai membungkukkan tubuhnya.

"Ya udah. Suruh tunggu aja di lobby." titah Gerry. Ia lalu menoleh pada Maya.

"Kita nggak jadi keluar ya, Sayang? Aku takut Papa benar - benar datang." Dirga seperti membeku di tempat.

Jadi ini kekasih Maya? Apa Dia yang membuat maya mendesah waktu itu?

"Kenapa memang kalau Papa mertuamu datang? Kamu bisa mengenalkan Aku, kan?" suara Maya terdengar manja. Ia memang sengaja membuat Dirga panas.

"Belum waktunya, Sayang. Please ngertiin Aku?" bujuk Gerry.

"Terus Aku pulang sendiri?" rajuk Maya seraya melirik Dirga.

Dirga melayangkan tatapannya ke langit - langit. plafon kantor itu lebih menarik perhatiannya.

"Nggak, dong." jawab Gerry. Lalu ia berbisik pada Aman yang bergegas melaksanakan perintahnya. Tapi sebelum itu,

"Mari, Pak. Saya antar Bapak ke dalam." Dirga mengangguk dan berjalan mengikuti gegas langkah Pak Aman.

Sebenarnya ada di mana Pak Handoko? Kenapa ia menyuruhnya datang?

Surga mulai menunggu dengan perasaan kurang nyaman.

*****************

1
Ma Em
Biarkan Maya dan Gery kapok karena terlalu berambisi menguasai harta orang akhirnya dia terjerumus sama perbuatan mereka sendiri.
Dian Herliana: mantap, Kak Ma Em
total 1 replies
Ma Em
Sukur alhamdulillah penjahatnya sudah ditangkap semoga Gery dan Maya mendekam lama dipenjara si Maya terlalu ambisi mau menguasai harta orang dan Gery yg mau saja menuruti kemauan Maya .
Ma Em
Wow hebat akhirnya kebohongan Gery diketahui pak Handoko dan skrg Gery dan Maya sdh ditangkap polisi dan semoga Dirga secepatnya bisa menikah dgn Nara.
Ma Em
Semoga niatnya Gery dan Maya untuk melenyapkan pak Handoko gagal thor jgn biarkan Gery dan Maya menang semoga kelakuan Gery dan Maya kali ini tdk bisa lagi di maafkan sama pak Handoko dan langsung diusir.
Ma Em
menikahlah Dirga dengan Nara singkirkan si Gery dan Maya dari rumah pak Handoko
Ma Em
Pak Handoko selalu tdk percaya sama omongan Nara skrg pak Handojo sendiri yg kena ulahnya Gery dan Maya semoga segera dapat buktinya bahwa Gery dan Maya yg meracuni pak Handoko dan usir tuh si Gery dan Maya biar jd gembel
Ma Em
pak Handoko cepat pecat si Gery cuma jadi benalu saja apalagi si Maya sok berkuasa di rumah orang
Ma Em
thor jangan sampai pak Handoko diracun sama Maya semoga pak Handoko segera tau niat jahat Maya dan Gery
Ma Em
jangan sampai Gery yg mengenal Nara duluan bisa bahaya nanti karena kebohongan dan kelicikan Gery belum diketahui pak Handoko dan cepatlah Dirga nikahi Nara jgn sampai dikacaukan sama si Gery
Sivia
jangan lama-lama konflik ya ka.
Dian Herliana
mantap, Kak Ma Em 👍
Ma Em
Pak Handoko cepatlah usir dua benalu yg ada dirumah pak Handoko nanti kalau dibiarkan tinggal lama lama bisa habis perhiasan Nara diambil Gery untuk si Maya.
Ma Em
Dirga cepat resmikan Nara menjadi istrimu sebelum ketahuan si Gery dan Maya takut Gery berbuat jahat sama Nara jangan sampai ada yg menghalangi niat baik kamu Dirga dan Nara
Sivia
semngat thor🥰
Ma Em
Tikno kan sudah tau kalau Dirga menyukai Nara nah skrg Tikno yg heran kok Nara msh hidupi
Sivia
jangan lama ya.. thor? buat penyesalan yang menyakitkan buat dua manusia yang tidak punya hati thor
Dian Herliana: siap, Kakak..
makasih untuk dukungannya 😊
total 1 replies
Ma Em
Gery dan Maya kamu pasti akan menyesal setelah pak Handoko mengetahui kebusukan kamu
Ma Em
Thor jangan sampai pak Handoko di celakain sama Gery dan Maya dan semoga pak Handoko mengetahui niat jahat Gery dan Maya
Dian Herliana: lanjut terus, Kakak..
makasih untuk dukungannya/Smile/
total 1 replies
Ma Em
Thor pak Handoko segera mengetahui rencana Maya dan Gerry yg mau melenyapkan Pak Handoko
Dian Herliana: siaaap!
total 1 replies
Ma Em
Thor coba tolong bukakan matanya pak Handoko agar bisa melihat Gery yg sebenarnya apalagi sekarang ada wanita ular si Maya yg selalu menghasut Gery jgn sampai pak Handoko menyesal akhirnya
Dian Herliana: siaaaapp
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!