NovelToon NovelToon
Dilema Antara Ibu Dan Istriku

Dilema Antara Ibu Dan Istriku

Status: sedang berlangsung
Genre:Berbaikan / Keluarga / Cinta Murni / Romansa / Penyesalan Suami / Pihak Ketiga
Popularitas:5.8k
Nilai: 5
Nama Author: Oktapia Jumiati

Bagaimana rasanya berada di situasi dimana seorang pria memposisikan dirinya di antara dua pilihan, di satu sisi ia tidak ingin di cap sebagai anak durhaka dan selalu berusaha berbakti ke pada sang ibu, namun di sisi lain ia juga harus bersikap adil dan berusaha melindungi hak dan martabat sang istri, namun ternyata semua tak semudah seperti yang ia bayangkan, sebab ternyata sang ibu tidak menyukai wanita yang ia dipersunting sebagai istrinya, konflik yang terus terjadi di antara sang ibu dan istri membuat sang pria dilema dan frustasi, apa yang akan dilakukan sang pria agar ibunya mau menerima dan menghargai wanita pilihannya, dan akankah sang istri bisa bersabar dan bertahan, yuk kita cari tau bersama🤭🤭🤭

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Oktapia Jumiati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21

" Sudah-sudah jadi gimana ini nasib cucuku, kasian pasti sekarang dia ketakutan, semoga penculiknya tidak melakukan apa-apa, ayo Putra kamu itu harusnya melakukan sesuatu," ucap Bu Ima gemetar takut.

" Sabar Bu aku juga lagi mikir ini, lagi pula kalau mau melapor belum 24 jam jadi nggak bisa, kita cuma bisa berdoa dan berharap Reza baik-baik saja, dan si penculik segera menghubungi kembali," jawab Putra mencoba tegar.

" Mas kamu harus percaya sam aku Mas, semua ini rencana Sari, Mas harus bisa mendesak Sari biar ngaku dan ngasih tau di mana Anak kita disekap Mas, ayo Mas," ucap Seina dengan wajah sembab.

" Heh dasar menanti gila, di saat gini kamu masih aja cari masalah, bukannya sadar diri malah nyalahin orang, lagian apa maksud kamu sampai memfitnah Sari huh, Ibu nggak nyangka kamu sampai segitunya buat jatuhi Sari, padahal jelas-jelas kamu yang nggak becus jaga anak malah nyalahin orang lain," ucap ketua Ibu Ima kesal.

Sari yang melihat perlakuan Bu Ima kepadanya hanya bisa tersenyum bahagia, dengan begini tak ada yang berani menuduh Sari, dirinya aman karena ada pelindung dan pendukung setia seperti Bu Ima, sungguh beruntung Sari bisa mendapatkan kepercayaan Bu Ima sebesar ini, bahkan setelah dirinya pernah membuat kecewa dan menolak lamaran Putra, Bu Ima masih saja berharap lebih agar Sari tetap mau menjadi menantunya, walau awalnya Sari menolak namun setelah tau jika Putra memiliki pekerjaan yang bagus dan gaji yang besar, Sari akhirnya memiliki keinginan untuk merebut kembali hati Putra, meski sempat menyerah namun dukungan tak terduga dari Bu Ima kembali membangkitkan rasa percaya diri Sari, dan jadilah Sari semakin berani dan nekat seperti sekarang ini.

" Mas...kayaknya penculik Riza telepon aku lagi, ini liat nomornya sama dengan yang terakhir kali menghubungi aku tadi," ucap Sari dengan suara kuatir di buat-buat.

" mana sini Sar...kasih hapenya sama aku, biar Aku yang angkat," jawab Putra dengan cepat mengambil hape dari tangan Sari.

setelah mengambil hape di tangan Sati, Putra bergegas mengangkat panggilan yang masuk.

"Halo...." ucap Putra.

" Siapa ini, dimana wanita pemilik hape ini, saya hanya akan mau bicara kalau yang menerima panggilan dari saya, atau anda mau anak yang saya culik terluka," ucap sang pria dengan nada mengancam.

meski takut sang anak terluka, namun Putra berusaha tenang dan mengajak si penculik bernegosiasi.

"Saya suaminya, ia saya suaminya jadi sama saja apa bedanya, lagi pula jika anda ingin tebusan istri saya tidak memegang uang sama sekali jadi mari kita berbicara dengan serius, asalkan anda mau melepaskan anak saya, berapapun yang kamu mau saya akan berikan," ucap Putra mencoba membujuk si Penculik.

" Huh....benarkah? Apa saja! Bagaimana jika yang saya minta sebagai tebusan anak Anda, saya mau istri anda sebagai gantinya bagaimana ," ucap sang Pria dengan nada meremehkan.

seketika Putra terdiam, bagaimana tidak bukan karena kaget mendengar berapa besar nominal yang di minta, tapi permintaan yang di lontarkan membuat Putra berhenti berfikir, apa maksud dari pria yang kini menculik anak nya, apa mungkin dirinya bisa menyerahkan istrinya untuk menebus anaknya, apa maksud dari ucapan si penculik sebenarnya, mengapa bukannya meminta sejumlah uang si pria malah meminta istrinya sebagai tebusan, ada apa ini pikir Putra.

Melihat Putra yang terdiam tanpa kata membuat Ibu Ima malah bingung, apa yang sebenarnya terjadi, kalau sang anak memikirkan jumlah uang yang di minta si penculik, bukannya dirinya sebagai nenek masih bisa membantu bahkan kalau perlu dirinya bisa mengadaikan surat rumah dan tanah yg dia punya untuk cucunya, mengapa Putra malah diam saja, apa yang terjadi karena tak sabaran Ibu Ima menepuk punggung sang anak dan bertanya.

" gimana Put...kenapa kamu malah diem aja sih bukannya ngomong, apa kata si penculiknya, berapa uang yang di minta untuk menebus cucuku," ucap Bu Ima bertanya tak sabaran.

Mendengar pertanyaan sang Ibu, Putra malah bingung bagaimana cara menyampaikannya, dirinya sekarang diposisi serba salah, bagaimana reaksi sang istri jika tau apa yg di minta si penculik untuk menebus anak mereka, di sisi lain Bu Ima makin tak sabaran, apalagi melihat tingkah anaknya yang jadi aneh setelah menerima telepon dari Si Penculik.

"Ya ampun anak ini, bukannya di jawab malah lanjut melamun, itu penculik minta berapa? Kapan batas waktu yang di kasih, jawab Put, dari tadi ha ho aja," ucap kesal Bu Ima memukul pundak sang anak.

Putra yang mendengar ucapan sang Ibu hanya bisa menarik nafas panjang, ia bukan tak mendengar ucapan sang Ibu, namun dirinya bingung untuk memberi jawaban, namun akhirnya dengan wajah tertekan, Putra akhirnya buka suara dan memberitahu semuanya apa yang sebenarnya di minta oleh si Penculik.

"Huh...hufff...sebenernya, hmm...dia nggak minta uang Bu..tapi..tapi yang menculik Riza minta tebusan lain sebagai ganti agar dia mau ngebebasin Riza, dia minta..." ucap Putra terpotong.

"Kalau ngomong itu yang jelas Put, jadi penculiknya minta apa kalau bukan uang ya masa minta barang, kamu juga kenapa ngomong aja terbata-bata" ucap Bu Ima mengomel.

" ya Allah Bu.... Ibu bisa nggak jangan ikutan bikin Putra makin tertekan kayak gini, Ibu nggak tau apa yang di minta sama tuh penculik nggak masuk akal, mana mungkin Putra bisa kabulkan," jawab Putra dengan nada kesal.

" makanya di jawab, jelasin apa yang di minta sama tuh penculik, sampe kamu bilang nggak mungkin, emang dia mau minta apa sama kamu sebagai ganti Riza, nggak mungkin kan dia minta istri kamu," ucap Bu Ima dengan nada bercanda.

namun melihat ekspresi sang anak, Bu Ima menjadi terdiam dan mencari pembenaran, dan saat melihat wajah sang anak yang makin tertekuk penuh gurat kekesalan, Bu Ima sudah tau jawabannya.

" Jadi bener, penculiknya minta Seina buat menebus Riza, tapi kenapa? Apa alasannya?" ucap Bu Ima bertanya dengan raut wajah bingung.

sedangkan Seina yang mendengar ucapan Bu Ima dan Sang Suami hanya terdiam seribu bahasa, apa yang sebenarnya terjadi, rencana licik apa lagi yang di rencanakan Sari sekarang, mengapa dirinya harus menjadi bahan penukaran agar anaknya bisa selamat, kini Seina tak kuasa menahan tangis, ia terisak dalam diam, mengapa menjadi seperti ini, apa ini akhir rumah tangganya bersama Mas Putra, memikirkan banyak hal sekaligus membuat kepala Seina menjadi sakit.

" eshh..ungh...kepala aku kenapa jadi sakit banget kayak gini," ucap Seina meringis menahan sakit.

Dan tak lama kemudian, Seina tergeletak pingsan, Putra yang melihat sang Istri jatuh tak sadarkan diri menjadi panik, dengan cepat Putra membopong Seina kedalam kamar dengan wajah sedih dan merasa bersalah Putra meletakkan Seina ke atas kasur, sedangkan Bu Ima melihat Seina pingsan malah berdecak kesal, tak jauh berbeda meski tak ada yang menyadari tapi Sari tersenyum bahagia, seringai senyum tipis di wajahnya menunjukkan betapa puas dirinya melihat rencana yang ia buat kali ini berjalan dengan sangat lancar.

1
aca
cerai kan seina nikah aja ama. jalang sari sana
aca
wah parah kena perangsang
aca
bkin cerai aja lah seina kasian kasih jodoh yg gk. berlindung di bawah kaki. emaknya
aca
namanya jumi apa seina sih
OPJ: makasih udah komen, buat nama pemeran utama tokoh perempuan namanya saya revisi kak dari jumi jadi seina 🙏
total 1 replies
aca
mertua gendeng
Alby Mukfu
kacau 😂 semoga istrinya dtng
OPJ
harus percaya diri kan kalau karya aku bakal disukai
OPJ
makasih atas komennya🥰🙏
Mưa buồn
Buat saya, ini sih cerita yang harus masuk ke dalam top chart semua platform.
yeqi_378
Aduh, cliffhanger-nya bikin saya gak tahan nunggu, ayo lanjutkan thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!