NovelToon NovelToon
Terjerat Om CEO

Terjerat Om CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:15.1k
Nilai: 5
Nama Author: Mochiiiii

Arsenio Emilio Adhitama, terpaksa menerima ultimatum dari sang mommy tercinta untuk segera menikah.

Dengan kelicikan khas seorang Adhitama, Arsen membawa pulang calon istri palsu yang dia temui tanpa sengaja.

Arsen membujuk seorang gadis cantik bernama Keisha Claudia untuk terlibat dalam rencana liciknya membohongi sang mommy.

Tetapi, tampaknya, tak hanya keluarga Adhitama yang terpikat dengan pesona Keisha. Arsen pun mulai ingin memiliki Keisha, ia tak ingin lagi berpura-pura.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mochiiiii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15 - Usus buntu

"Key!"

"Mas..."

"Kamu kenapa Key?"

"Mas perut Key sakit!" Isak Key sambil menangis sesegukan.

"Kenapa tidak menelpon saya Key?! Kalau saya pulang larut malam bagaimana Key?!" Arsen menggendongnya dengan segera menuju mobil.

Arsen membantunya duduk di kursi penumpang, lalu memasangkan seatbeltnya.

"Sabar ya, kita segera ke rumah sakit."

"Sakit Mas, perut Key sakit sekali!"

"Iya Key satu tahu, sabar ya." Arsen mengusap puncak kepalanya dengan perhatian. Lalu segera beranjak menjalankan mobilnya ke rumah sakit terdekat.

Arsen bergetar ketika Key terus berteriak kesakitan dengan wajah yang semakin memucat. Apa sesakit itu perutnya? Apa yang terjadi sehingga ia bisa seperti ini? Padahal tadi pagi Key masih baik-baik saja.

"Mas Arsen, Key tidak tahan ini sakit sekali!" Tangis Key pecah, ia mendekatkan diri kepada suaminya, lalu memeluknya erat dengan tangisan pilu. "Key nggak kuat!"

"Kamu ini bicara apa Key? Jangan lebay! Sudah jangan menangis, kita akan segera sampai."

"Sakit..." Kini suara Key terdengar lirih.

Arsen pun mengusap perut Key tanpa bicara apapun. Ia tidak tahu harus berkata apa. Lebih baik ia menambah kecepatan mobilnya agar cepat sampai.

"Sabar ya Key? Kita akan segera sampai." Arsen memeluk istrinya yang kini tidak sadarkan diri di pelukannya. Demi Tuhan, Arsen sedang ketakutan sekarang. Ia takut terjadi sesuatu.

"Jangan kenapa-kenapa Key, bertahan ya." Lirihnya sambil mencium puncak kepala Key.

...•••••••••...

"Usus buntu pasien pecah. Dia membutuhkan operasi darurat secepatnya, tolong segera diurus administrasinya! Anda beruntung tuan, karena membawanya tepat waktu. Jika terlambat sedikit saja, mungkin pasien akan tiada."

Arsen masih termenung di samping Key yang masih terpejam setelah operasi pengangkatan usus buntunya selesai dilakukan. Ia terus menggenggam jemari Key erat sambil menunggunya bangun.

Jika Key tiada semalam, entah apa yang akan terjadi. Arsen takut sekali menghadapinya.

"Bangun Key, jangan seperti ini. Saya khawatir..." Arsen membelai pipi Key dengan lembut. Sudah delapan jam ia menunggunya. Sore juga sudah berganti menjelang pagi. Namun tidak ada tanda-tanda Key akan membuka matanya.

Untuk kesekian kalinya, Arsen menekan tombol emergency. Ia ingin memastikan bahwa tidak ada yang salah dengan istrinya. Arsen takut jika dokter berbuat ceroboh dan bisa membuat Key celaka. Jadi Arsen mau setiap dua jam sekali, dokter melakukan pemeriksaan.

Belum juga paramedis datang memenuhi panggilannya, tiba-tiba wanita yang ia jagai semalaman itu bergerak-gerak gelisah. Saat matanya terbuka ia terlihat kebingungan, juga kesakitan saat mencoba bergerak.

"Key? Kamu sudah bangun?" Arsen langsung mengusap rambutnya perhatian.

"Mas Arsen..." Rintihnya.

"Kamu makan apa sih Key? Sampai harus operasi usus buntu, saya hanya meninggalkan beberapa jam tidak sampai sehari tapi kamu sudah masuk rumah sakit."

"Perut Key sakit mas..." Key kembali menangis saat merasakan nyeri, akibat efek obat biusnya pasca operasi mulai hilang.

"Sabar ya, sebentar lagi dokter akan datang untuk memeriksa kamu."

"Tapi sakit mas..."

"Iya-iya jangan menangis Key, kamu membuat saya semakin khawatir." Arsen kembali memeluk istrinya yang menangis tersedu-sedu. Seperti suami yang perhatian, ia mencium pipi Key beberapa kali berharap hal itu bisa sedikit mengurangi rasa sakitnya, dan menghibur Key.

"Sudah ya, jangan menangis lagi, perut kamu habis dioperasi. Semakin kamu bersuara, akan semakin sakit nantinya."

Key memeluk Arsen manja sambil mencerna apa yang sebenarnya terjadi padanya. Operasi usus buntu? Dirinya masih terlalu shock akan hal ini. Padahal seingatnya, ia hanya sakit perut setelah makan burger di restoran fastfood. Pantas saja kemarin perutnya sakit sekali.

Tapi kenapa tiba-tiba jadi operasi usus buntu?

"Mas Arsen, Key takut rumah sakit. Mas jangan kemana-mana ya." Lirihnya sambil mengeratkan pelukannya.

"Iya Key, saya tidak akan kemana-mana." Arsen menyeka airmata sang istri di pipi pucatnya.

Setelah para dokter dan perawat berdatangan Key langsung segera diperiksa. Ada yang mengganti infusnya, menyuntiknya dengan cairan yang entah apa, lalu menyiapkan semangkok bubur yang terlihat begitu mengerikan. Key sangat benci makanan lembek seperti muntahan bayi tersebut.

"Nona Keisha sudah baik-baik saja. Ia hanya tinggal menunggu pemulihan, kalau bisa sebelum sembuh total jangan terlalu banyak aktivitas dan makanannya harus dijaga. Nona tidak boleh makan makanan yang keras, termasuk nasi!"

"Jadi dia hanya boleh makan bubur?"

"Bubur, sup cream dan jangan lupa perbanyak makan buah dan sayur. Rumah sakit akan menyediakannya, seperti yang sudah di siapkan saat ini. Bubur ini mengandung protein, brokoli, dan daging untuk mempercepat pemulihan."

"Baik terimakasih banyak dok." Arsen mengangguk usai mendengar penjelasan dokter muda tersebut.

"Terimakasih banyak ya dokter tampan!" Key menatap dokter di sebelahnya dengan mata berbinar-binar.

Ya ampun visual dokter ini sangat tampan! Meskipun mas Arsen lebih tampan, tapi lihatlah dokter ini mirip oppa Korea! Batin Key girang.

"Sama-sama nona, cepatlah sembuh ya. Dan ingat jangan banyak memakan makanan fastfood, itu tidak baik untuk kesehatan anda." Dokter muda itu menepuk pundak Key dengan lembut. Membuat Key semakin terpesona melihat senyum manis dokter muda itu!

"Dokter senyumnya manis banget sih! Ya ampun dokter kok bisa ganteng banget? Jangan-jangan dokter suka makan gula ya, jadinya manis banget sampe ngalahin gula." Dengan malu-malu Key mencolek lengan dokter disampingnya.

Sementara Arsen? Jangan ditanya, ia sedang berusaha menahan amarahnya. Ia tidak suka! Dan apa-apa ini? Kenapa Key menjadi malu-malu seperti itu? Apa Key suka dengan dokter ini?

Arsen mengamati dokter muda di hadapannya dari atas sampai bawah. Ck! Masih gantengan saya kemana-mana, batin Arsen sombong.

"Hahahaha, nona Keisha sangat lucu sekali ya." Mendengar ucapan dokter itu, membuat Arsen berdehem singkat lalu menajamkan matanya. Seakan-akan didepannya ini adalah mangsa yang harus ia cabik-cabik sampai habis!

Dokter muda itu tersenyum kikuk menyadari aura dingin dan tatapan tak mengenakkan Arsen padanya.

"Kalo begitu saja permisi dulu ya tuan Arsen, nona Keisha. Semoga cepat sembuh." Dokter tersebut langsung keluar dari ruangan tanpa menunggu jawaban Key maupun Arsen.

Ya ampun tuan Arsen sangat menyeramkan! Batin dokter itu menjerit. Ia berharap tuan Arsen bukan tipe yang pencemburu, atau habislah sudah karirnya sebagai dokter saat ini juga!

"Dadah dokter tampan! Sampai bertemu lagi!" Key melambai-lambai tangannya, sembari terus menunjukkan gummy smile andalannya.

"Ekhmm..."

"Eh kenapa mas? Mas Arsen haus? Mau minum gak?" Tanya Key yang masih belum menyadari aura negatif yang suaminya itu keluarkan.

Ck! Dasar tidak peka! Arsen kesal, tapi ia gengsi untuk mengatakannya.

"Lain kali jangan perlihatkan senyum manis mu kepada pria lain Key, jika tidak saya akan menghukummu! Senyum manis mu hanya milik saya seorang Key."

1
meMyra
kasian dipanggil om2
Fans Nct
Gemesin banget key nyaaaaaaa
Yuqi Fans forever( ̄ヘ ̄;)
Ih baper banget Arsen suka mah bilang aja jangan gengsi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!