NovelToon NovelToon
Master Theine

Master Theine

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Pernikahan Kilat / Enemy to Lovers / Kriminal dan Bidadari
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: aydiary

Sebuah obsesi gila menghampiri gadis bernama LA KAYYA MADELINE yang di incar oleh seorang pria bernama THEINE JAZZ DA VENNA seorang yang di bicarakan memiliki penyimpanan sexual karena tidak pernah terlihat berkencan dengan wanita manapun.

Theine yang datang dan memaksa nya untuk tinggal bersama membuat nya memberontak dan membenci pria itu.

Hingga pada sebuah kesempatan ia mengetahui pria itu lebih jauh dan memberikannya fakta yang memporak-porandakan hatinya.

"Aku menunggu mu selama 10 tahun Kayya."

"Jika ada manusia yang ku puja, maka hanya dirimu. Kayya."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aydiary, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

011. Penyusupan

Hari sudah menjelang malam dan semakin larut, tepat pada pukul 10 malam Theine sudah pulang kembali ke mansion nya.

Ia melangkahkan kakinya menuju kamarnya sebelum atensi sekertaris nya mengalihkan perhatiannya. Apalagi dengan sesosok gadis yang sudah tertidur di sofa itu benar benar membuat Theine mendekat ke arah mereka.

"Tuan Theine." Salam sekertaris Zilian.

Theine hanya melirik sekilas, "Kenapa dia tertidur disini?" Tanya Theine.

"Tadi saya sudah menyuruh Nona Kayya untuk tidur di kamar tuan, tetapi dia bilang dia akan menunggu saja disini." Jawabnya.

"Hm, pulanglah." Ujar Theine lalu membopong tubuh Kayya menuju lantai atas.

Sekertaris Zilian mengangguk lalu mulai meninggalkan mansion tersebut.

Di tengah perjalanan lift lambat laun Theine mencium aroma vanilla yang sangat menggodanya. Ia mencoba memejamkan mata menahan diri untuk tidak melakukan hal yang akan membuat gadisnya ketakutan.

Namun sepertinya alam bawah sadar Kayya memancingnya, gadis itu merekatkan pegangan pada leher Theine lalu menduselkan kepalanya ke dada pria itu.

Ting

Saat pintu lift terbuka Theine bergegas membawa gadis itu ke kamarnya sebelum Kayya semakin tidak terkendali.

Theine terdiam ketika sudah meletakan gadis itu di kasurnya, ia memasukan tangannya ke kantong celana dan sedikit menunduk untuk mengamati gadis tersebut.

Kayya yang memang penciumannya sangat tajam terusik ketika wangi yang ia cium beberapa kali ini terasa dekat dan memenuhi indra penciumannya.

Ia membuka mata dan di suguhkan oleh Theine yang berdiri menjulang di sampingnya. Tatapan pria itu sungguh datar membuat Kayya meneguk ludahnya kasar.

"Th-theine?" Gugup Kayya.

Ia bangun dan menyandarkan punggungnya mencoba menjaga jarak dengan pria tersebut.

"Kenapa kau ada disini?" Tanya Kayya.

Theine menyeringai, "Menurut mu?" Ia melepaskan dua kancing teratas kemejanya.

Kayya jelas semakin gugup, ia memundurkan tubuhnya hingga hampir mencapai batas antara kasur dan lantai di bawahnya.

Theine hendak menggapai lengan Kayya sebelum sebuah telepon berdering memenuhi ruang yang sunyi tersebut.

Ia mengangkat telepon tersebut yang berasal dari sekertaris nya.

Pandangan Theine menggelap ketika mendengar penuturan sekertaris, ia meremat ponselnya. Kayya melihat perubahan itu dengan jelas, urat urat di sekitar pria itu nampak menonjol menandakan si empu sedang marah.

Setelah mematikan sambungan tersebut Theine memandang Kayya dengan tatapan yang 180 derajat berbeda dari beberapa menit yang lalu.

"A-ada apa?" Tanya Kayya gelisah.

"Teman teman mu mencoba menghubungi dan meminta pertolongan kepada polisi Kayya... Dan aku tidak akan membiarkan mereka membawa mu selangkah pun dari mansion ku." Tekan Theine.

Kayya yang tadinya senang ketika mendengar bahwa teman temannya masih mencoba mencarinya mendadak diam ketika mendengar ancaman Theine. Sepertinya ia memang tidak akan bisa keluar dari sini.

"Tapi... Apa alasan mu membawaku ke sini Theine? Tanya Kayya.

"Karena aku mencintaimu." Jawab Theine.

Kayya menggeleng tidak percaya, "Tidak, pasti ada alasan lain kan? katakan Theine!" Nada bicara itu meninggi seiring dengan frustasinya gadis tersebut.

"Tidurlah." Theine perlahan pergi meninggalkan Kayya namun gadis itu mencegat langkahnya membuatnya membalikan badan menatap gadis yang tidak lebih tinggi dari nya itu.

"Bisa kah kamu melepaskan aku saja Theine?" Nada lirih itu terdengar.

"Katakan sekali lagi." Tantang Theine.

Kayya menatap pria itu yang juga menatapnya, sorot matanya tidak Kayya kenali. Ini berbeda dari Theine yang ketika itu ia obati. Serasa asing dan tatapan itu benar benar menyuruh nya untuk tunduk.

"Lepaskan aku... Theine. Demi tuhan aku tidak ingin berada di sini." Isakan kecil itu perlahan terdengar di rungu Theine.

Tiba tiba hujan datang dengan kilatan yang mulai terlihat membuat Kayya bergetar ketakutan. Kayya benar benar tidak suka suara petir, itu menakutkan.

Theine segera mendekap gadis tersebut memeluknya erat dan tiba tiba lampu mati membuat Kayya semakin ketakutan.

Theine yang mempunyai firasat tidak baik pun segera mengirim tanda kepada sekertaris nya itu untuk datang.

Tiba tiba suara tembakan dan teriakan bi Damini terdengar lalu setelahnya senyap membuat Theine mengambil posisi siaga.

"Kayya, hei dengar. Sembunyi di balik lemari itu selagi aku melihat di luar. Jangan keluar sebelum aku menjemputmu." Ucap Theine lalu mencoba membawa Kayya ke tempat rahasia yang ada di balik lemari.

Namun Kayya menolak ia tidak ingin di tinggal sendiri membuat Theine bingung namun setelahnya ia bersembunyi bersama Kayya ketika mendengar derap langkah kaki menuju kemari.

Ia mendekap Kayya erat dan menyuruh gadis itu untuk tidak bersuara. Ia mencoba mendengar suara di balik lemari ini dengan seksama.

"Sial kemana mereka bos?" Tanya seseorang.

"Mereka sudah keluar." Ucap seorang lagi.

"Darimana bos tahu?" Tanya anak buahnya.

"Sebuah mobil pergi meninggalkan halaman rumah ini." Ucapnya ketika melihat mobil itu pergi dari jendela di kamar ini.

"Cepat, kita tangkap mobil tersebut." Ujarnya lagi.

Theine mengenal suara itu, dan dia akan menghabisi seorang yang ternyata berkhianat kepadanya. Ia memeluk erat Kayya ketika gadis itu semakin bergetar ketakutan.

Tenang Kayya, aku yang akan menjadi malaikat maut untuk mereka. Batinnya menyeringai.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!