Dilema Antara Ibu Dan Istriku

Dilema Antara Ibu Dan Istriku

Bab 1

Dek...hari ini Ibu bakal main ke sini, katanya ada yang mau disampaikan sama kita," ucap Putra.

Oh... Ya udah jam berapa, Ibu sendiri atau sama yang lain juga," jawab Seina dengan wajah datar sembari bertanya.

Kok kamu kayak nggak suka gitu dek denger Ibu bakal main ke sini, kan Ibu jarang-jarang main ke sini, mungkin dia kangen sama Riza," Putra menjawab dengan wajah tak suka.

Kalau ia emang kenapa Mas, toh aku nggak perlu pura-pura seneng dengan Ibu kamu kan, kamu tau sendiri setiap Ibu kamu kesini pasti bakal ada keributan, padahal apa yang nggak aku kasih, jangan karena aku diem selama ini berarti aku takut bukan, tapi aku cuma menghargai dia sebagai ibu kamu, orang yang usianya lebih tua dari aku, tapi kalau harga diri aku dan ketenangan aku selalu di usik siapa pun pasti akan bereaksi samu," jawab Seina dengan jujur apa adanya.

Putra yang mendengar ucapan sang istri, ia tak bisa mengelak karena apa yang di ucapkan sang istri benar adanya, tapi bagaimanapun Putra juga serba salah di satu sisi ia sangat menghormati Ibunya tapi di satu sisi ia sangat mencintai istrinya, apalagi selama menikah istrinya tak banyak meminta malah sering kali harus mengalah, dan mau hidup apa adanya tanpa menuntut banyak hal yang sebenarnya sudah menjadi haknya sebagai istri.

Inget Mas dari awal aku nerima kamu apa adanya dan kamu juga bilang bisa nerima aku apa adanya, aku selama ini nahan diri karena kamu dan Riza, cuma kalau ternyata apa yang aku lakuin dan aku perbuat selama ini masih kurang dimata Ibu kamu atau kamu sendiri merasakan hal yang sama aku nggak bisa memaksa, tapi inget Mas saat terakhir kali ibu kamu datang dan bikin masalah di rumah kita, aku udah kasih kamu pilihan buat bersikap tegas, kamu memang wajib berbakti sama Ibu, sebab beliau yang melahirkan dan membesarkan kamu, cuma kamu sekarang udah nikah kewajiban kamu bertambah untuk memenuhi hak dan tanggung jawab kepada istri dan anak kamu juga, cuma kalau emang Mas merasa berat silakan pilih salah satu kami atau Ibu kamu," ucap Seina mencurahkan isi hati dan pikirannya.

Setelah Seina menyampaikan semua yang ia rasakan kepada sang suami, Seina pergi meninggalkan sang suami yang duduk terdiam, entah apa yang kini tengah Putra pikirkan, Seina tak peduli toh ia sudah terlalu capek dan lelah memikirkan perasaan orang lain, sedangkan orang lain tak peduli dengan dirinya.

sepeninggal sang istri, Putra bingung harus bagaimana, ia tau betul bagaimana perangai dan sifat istrinya, jika ia sudah berkata panjang lebar berarti sang istri benar-benar sudah lelah dan tak tak akan menarik ucapannya, kalau sudah begini Putra hanya bisa menarik nafas panjang, kini Putra hanya bisa berharap kali ini kedatangan sang Ibu tak membawa masalah baru bagi rumah tangganya, dan hubungan Ibu dan istri bisa lebih baik.

skip.

Seina baru selesai memasak makan siang, ia menyusun semua hidangan di atas meja

Riza ayo makan Ibu udah buatin makanan kesukaan kamu, sekalian panggilkan ayah ok ," ucap Ibu dengan lemah lembut.

Iya bu,,," jawab Riza dengan semangat.

Tak lama Riza dan sang Suami sudah tiba di meja makan, semua masakan kesukaan Riza dan sang suami tersedia di atas meja, sudah bukan hal yang aneh jika Seina selalu memasak menu kesukaan kedua orang yang sangat amat ia cintai, baginya melihat wajah bahagia dan puas di wajah keduanya memberi arti tersendiri bagi Seina.

Mereka makan dengan lahap dan sesekali berbincang, mendengarkan celotehan Riza yang random contohnya, maklum Riza baru berusia lima tahun, sehingga sering kali sang anak melontarkan pertanyaan yang tak terduga.

Tak lama suara ketukan pintu berbunyi.

Tok...tok...tok...

Assalamu'alaikum," ucap seseorang diluar.

Mas kayaknya itu Ibu, kamu tolong bukain pintu biar adek beresin ini dulu, ajak Riza juga sekalian," ucap Jumi sembari menunjuk meja makam yang berantakan karena mereka baru selesai makan.

Nenek...nenek datang ke sini bu," tanya Riza penasaran.

Iya nenek hari ini mau main kesini, katanya kangen sama cucunya yang gemesin ini, ayo kita sambut nenek sekarang," jawab Putra sembari mencubit pipi cabi anaknya.

Suara pintu dibuka.

Wassalamu'alaikum Bu ayo bu masuk," ucap Putra menyambut sang Ibu tak lupa mencium tangan sebagai rasa hormat.

Kenapa lama, terus mana istri kamu, masa ibu mertuanya datang dia malah nggak ada," ucap ketus bu Ima.

Bu...,Seina lagi di dapur beres-beres," ucap Putra tak suka.

Apa...kamu nggak suka ibu ngomong kayak gitu, lagian kan bisa nanti aja, emang beberes lebih penting dari pada nyambut ibu datang, jarang-jarang ibu kesini, dasar nggak berubah," jawab Bu Ima tak mau kalah.

Sudahlah Bu, mending Ibu istirahat dulu, kamar buat ibu udah di siapkan sama Seina, " jawab Putra mengalah.

Tak lama Bu Ima masuk dan beristirahat di dalam kamar, tanpa di duga Seina mendengar percakapan sang ibu mertua dan suaminya sedari tadi.

Huh....sudah ku duga, biarlah selagi ibu nggak mengusik aku dan Mas Putra masih bisa bersikap adil, tak memojokkan aku sebagai istri aku bakal berusaha bersabar,"ucap Seina bermonolog.

Setelah melihat sang ibu mertua masuk ke dalam kamar, Seina baru menghampiri sang suami.

Mas...," ucap Seina.

Huh....eh adek, maaf mas tadi ngelamun," ucap Putra kaget.

Mana Ibu," tanya Seina pura-pura tak tau.

Oh Ibu tadi mas minta ibu ke kamar, kasian baru sampe pasti capek, dek tolong masak buat ibu ya, biar Ibu pas bangun langsung bisa makan, pasti ibu laper," ucap Putra dengan lembut.

Iya Mas, tanpa di minta juga aku udah tau, lagian kalau nggak dimasakin pasti Ibu bakal ceramah panjang lebar kan, udahlah bukan ibu aja yang capek aku juga sama, jadi mending aku juga istirahat biar nanti ada tenaga buat bertempur," ucap ketus Seina dengan wajah kesal.

Putra yang mendengar ucapan sang istri sangat tau apa artinya, dan ia hanya bisa mengelus dada, menghadapi dua wanita yang memiliki kedudukan sama sungguh berat dan menguras tenaga serta emosi pikir Putra.

Di dalam kamar ternyata Riza sedang asik bermain, dan melihat pintu terbuka ia sempat menoleh dan ketika tau sang ibu yang datang, Riza dengan cepat menghampiri.

Bu...kenapa nenek tiba-tiba datang kesini Riza nggak suka," ucap Reza.

Terpopuler

Comments

Nadine Alexandra pardede

Nadine Alexandra pardede

ceritanya bagus banget /Drool/

2024-08-29

1

yeqi_378

yeqi_378

Aduh, cliffhanger-nya bikin saya gak tahan nunggu, ayo lanjutkan thor!

2024-03-21

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!