NovelToon NovelToon
TERLANJUR TERLUKA

TERLANJUR TERLUKA

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Pelakor
Popularitas:148.9k
Nilai: 5
Nama Author: SiswantiPutri

Maya dan Rangga adalah pasangan suami istri yang menjalin pernikahan karena cinta. Menghabiskan waktu dengan kehangatan dan keharmonisan walaupun tanpa adanya anak. tapi itu hanya 'awalnya' sebelum salah satu dari mereka menemukan cinta lain.

Rangga yang mulai jengah dengan hubungan tanpa tujuan perlahan terkecoh dengan hadirnya sosok baru. Pengganti istrinya yang membutuhkan perhatian lebih dari semua orang karena memiliki tubuh yang rapuh. Sosok baru yang merupakan adik kandung istrinya sendiri.

Setelah Maya tersisihkan dari keluarganya, apa pada akhirnya dia juga terbuang dari hati suaminya? Kembali mengalah pada sosok yang menjadi pemenang di hati semua orang sejak kecil!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SiswantiPutri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

30

Sejak mengiyakan permintaan Mas Rangga untuk bertemu, aku sama sekali tak bisa menutup mata. Ada banyak pertanyaan yang membebani saat ini, walaupun berusaha menyangkal, aku tetap tak bisa menghapus fikiran tentang dia yang mungkin mengetahui kalau aku adalah mantan istrinya Maya.

Debaran ini terasa samar, tapi untuk kembali! Aku tak akan melakukan itu. Status kami sudah putus, dan tak akan berubah sampai kapanpun. Perasaan ini bisa aku kesampingkan, tapi kenangan yang pernah kami lalui tak bisa menghilang setiap kali bersitatap.

Jika dia benar-benar mengetahui aku adalah mantan istrinya, apa yang harus ku lakukan? Apa aku harus menghilang lagi darinya?

***

"Kayaknya Mas Rangga suka deh sama Mbak Maya, aku udah beberapa kali liat dia curi-curi pandang ke Mbak Maya." seloroh Tasya, aku mendengus pelan mendengar ucapan itu. Mustahil dia memiliki rasa, sedangkan dulu dia pernah membuangku setelah menemukan perempuan yang lebih menarik dariku.

"Ngaco kamu."

"Serius deh Mbak, emang Mbak Maya gak sadar ya? Padahal keliatan banget loh Mbak."

"Berhenti bicara ngawur, sebaiknya kamu mandi terus ke puskesmas. Ini sudah siang loh, hampir jam 9 pagi, jangan terlambat ke sana."

"Hari ini aku libur Mbak."

"Libur? Terus siapa yang jadi Dokter di sana? Bukannya cuma kamu dokter di puskesmas?"

"Betul sekali, tapi itu dulu. Kemarin ada pria dari kota yang di kirim jadi dokter di kampung ini. Oh iya, bicara tentang dia. Mbak Maya tau gak orangnya ganteng banget. Kali ini semoga dia jodohku. Ustadz Abu kan udah punya Aisyah, terus Mas Rangga Otw punya Mbak Maya. Jadi semoga kali ini adalah jodohku."

Aku memelototkan mata tak santai.

"Bercanda Mbak, bercanda."

***

Setelah selesai mengajar anak-anak di Masjid, Mas Rangga sudah terlihat duduk di bawah pohon dengan punggung di sandarkan ke belakang. Aku menghela nafas beberapa saat, dia pasti sedang menungguku, lalu apa sekarang aku harus benar-benar menemuinya?

Tentu saja! Aku sudah menyanggupi, dan sudah seharusnya melakukan ini agar semuanya segera berakhir. Aku tak ingin mati penasaran.

"Mas Rangga." panggilku pelan.

Dia terlihat mengerjap, memusatkan pandangan kemudian tersenyum lebar. Aku sempat tertegun melihat itu, ini layaknya dejavu. Apa mungkin dia benar-benar Mas Rangga yang ku kenal dulu? Pria yang berbanding terbalik dengan sifatnya saat dia dan Naya memiliki hubungan terlarang dibelakangku selama ini!

"Ah, kamu sudah datang."

"Iya."

"Ayo, ikut denganku."

Aku mengangguk pelan, mengikutinya dari belakang dengan sedikit jarak. Sampai saat ini aku masih memikirkan kemana dia akan membawaku. Sedikit penasaran dan was-was.

***

"Ini---"

"Aku tau kalau itu kamu, dan ini kuburan Geral. Pria yang bersamamu dalam mobil saat membentur pembatas jalan. Dengan ini kamu gak bisa menyangkal kebenarannya lagi Maya."

Sejak memasuki kuburan perasaanku mendadak was-was. Dan ucapan itu adalah bukti kegelisahanku, kebenaran yang sudah terkuak membuatku pasrah. Harusnya sejak awal melihat Mas Rangga aku segera menghilang, bukan menunjukkan diri hingga membuatnya lebih leluasa mengenaliku.

"Itu---"

"Kamu gak perlu menjawab, karena aku gak butuh jawaban. Aku sudah tau kalau kamu adalah Maya, mantan istriku. Bahkan jika mulutmu berbohong matamu selalu jujur."

Aku menatap nisan itu dengan nanar, membuang pandangan kemudian menghela nafas kasar. Mungkin sudah saatnya terungkap.

"Sekarang kamu sudah tau, lalu apa yang kamu inginkan dariku? Ginjal untuk Naya kan Mas?" 

"Ginjal?"

"Iya, ginjal untuk menyelamatkan Naya."

"Ini bukan hanya 3 bulan, tapi sudah 3 tahun kamu menghilang. Dengan waktu sebanyak ini apa keberadaanku di depanmu untuk mengambil ginjalmu untuk Naya? Sebelum kamu mendonorkannya, dia pasti sudah mati lebih dulu karena jangka waktu yang terlalu panjang. Aku juga gak mungkin lakuin itu."

Mati ya, kalau aku muncul di depan mereka apa semuanya akan membaik? Aku rasa tidak, sejak aku memutuskan pergi dan tak ingin mendonorkan ginjal, mungkin saat itu juga mereka memutuskan darah denganku. Aku tak bisa lagi mengharapkan keutuhan keluarga.

"Lalu apa maumu?"

"Hanya satu yang aku inginkan, ayo kembali bersama lagi Maya. Mari melanjutkan membangun hubungan yang putus..."

Nada lirih itu membuatku terkekeh sinis, menahan tawa keras mendengar lelucon yang terdengar menggelikan. Mungkin Geral juga menertawakannya dalam alam yang berbeda.

Apa Mas Rangga kehilangan akal?

"Aku serius, sejak kamu menghilang aku merasa ada yang hilang, aku benar---"

"Kamu yakin?" potongku.

"Iya, dan maaf karena pernah membuatmu kecewa. Aku menyesal melakukan itu dengan Naya, aku siap berlutut di depanmu asal kamu memaafkanku Maya. Maafkan aku, tolong!"

"Aku bukan Tuhan."

"Maaf untuk semuanya." lirih Mas Rangga, menunduk diam dengan raut putus asa. Aku terdiam beberapa saat, menyelami keheningan bersama hembusan angin menerpa wajah.

Apa yang harus ku lakukan?

"Kamu mengharapkan kita berakhir untuk bersama Naya, lalu kenapa kamu menjilat ludahmu di depanku. Pada perempuan yang kamu singkirkan dalam hidupmu hanya karena orang baru. Di sini, harusnya kamu senang karena jalanmu bersama Naya di mudahkan."

"Maaf..."

"Jauh di dalam hatimu, aku yakin kamu gak benar-benar menginginkanku. Aku gak tau apa yang terjadi denganmu dengan Naya, tapi aku yakin ada sesuatu yang membuatmu mundur untuk menikahinya. Kalau kejadian itu gak ada, aku yakin kamu gak akan di sini, merasa bersalah dan meminta maaf padaku. Jangankan meminta maaf, mati pun aku yakin kamu gak akan terpengaruh. Kamu gak bisa berbohong padaku. Aku gak bodoh Mas."

"...."

"Kamu gak perlu menjawab, aku sudah tau jawabannya. Kamu dan aku itu, mustahil kembali lagi, jadi jangan bicara omong kosong."

"Maya aku----"

"Kalau pun bisa, aku sendiri yang akan menciptakan kemustahilan itu agar kita gak bisa kembali. Aku gak mau jadi orang bodoh."

Perasaan ini, luka yang aku diamkan nyatanya tak berkurang sedikitpun. Hubungan Mas Rangga dan Naya aku tau sejauh mana mereka melangkah. Hanya saja aku berusaha menutup mata, membohongi diri untuk apa yang terjadi pada mereka. Aku tak mau bodoh lagi.

Tapi kini semuanya berbeda, dan apapun yang berhubungan dengan mereka. Aku tak mau ada di dalamnya. Sudah cukup selama ini, sekarang tak ada lagi Maya idiot yang ingin di permainkan takdir. Menangis putus asa.

"Aku tau ini sulit, perbuatanku memang keterlaluan. Dan aku sadar aku gak pantas untukmu, tapi aku benar-benar berharap kita bisa bersama. Aku berharap orang gak pantas ini bisa mendapatkanmu lagi...."

"Sudahlah Mas, aku gak pernah mau kembali pada orang yang sudah mempermainkanku. Dan coba kamu tanyakan pada dirimu, apa aku benar-benar ada di dalamnya? Langkahmu sudah jauh dengan Naya, jadi cinta itu aku yakin bukan untukku lagi. Kembalilah dan perbaiki semuanya dengan Naya, menikahlah dengannya seperti yang kamu dambakan--"

"Tidak."

"Kita sudah lama berakhir."

"Kamu tau, penyesalan terbesarku adalah pernah merasa bosan denganmu. Aku benar-benar bodoh pernah berfikir begitu."

Aku memejamkan mata beberapa saat, pandanganku kembali pada nisan yang bertuliskan nama Geral. Sekarang aku benar-benar sendiri, tak ada lagi seseorang yang memegang pundakku. Jika bisa, aku berharap percobaan bunuh diri itu menewaskanku juga. Aku memang tak berniat mengakhiri hidup, tapi jika tau semuanya akan terulang, lebih baik aku ikut terkubur di dalam tanah.

"Sebaiknya kamu pergi dari kampung ini, anggap saja kamu gak pernah bertemu denganku. Kembali pada hidupmu yang dulu, kembali bersama Naya dan lupakan aku."

"Itu mustahil..."

"Kamu yang menganggap itu mustahil Mas, padahal itu lebih mudah buatmu." sentakku.

"Apa yang harus aku lakukan untuk mengembalikan semuanya? Cinta, waktu bahkan kepercayaanmu! Harus bagaimana?"

"Semua yang berlalu gak ada yang bisa di kembalikan. Bahkan jika itu kematian sekalipun." lirihku, menatap wajah itu sekilas kemudian meninggalkan tempat ini dengan nafas sesak yang tertahan. Kekecewaan ini masih sangat dalam padahal sudah 3 tahun.

Bersambung

Instagram: siswantiputri3

Facebook: Siswanti putri

1
Ervina Pratyahastri
Luar biasa
Akbar Razaq
jangan satu ginjal harusnya kamu kasih dua duanya biar sempurna kamu menebus kesalhan.mu pada Maya.😁 heran gaka ada cara lain apa.enak di naya dong
Akbar Razaq
Helahh...masak kalian maya,geral dan kamu menyusul mau bertengkar di alam ghoib?
Akbar Razaq
Yah...ternyata Geral yg nolong Maya sedang depresi berat.
Smoga selamat tp makin panjang nih cerita
Akbar Razaq
keren maya.biarkan tangan Tuhan yg bekerja tinggal tunggu hasil akhirnya.
berusahalah utk ttp bahagia
Akbar Razaq
ini si Naya sdh mao modar saja masih jadi perusak rumahtangga kakaknya padahal darah kakaknya hampir tiap saat mengalir di tubuhnya.paraah...hh.
keluarga toxic pergi saja maya.
Akbar Razaq
Pingin aku geprek tu mulut suami dan adik laknatnya sdh mau terkubur juga masih berbuat dosa metasa jadi korban lagi.
Weni Munadhiroh
mana) anju
Tabina Rubi
lanjut kak
Elok Pratiwi
buruk
aca
g setuju mereka balikan ksih mYa jodoh lain
Jue
Aku harap Tasya tidak terluka seperti Maya kelak , Kerana memutuskan suatu hubungan tanpa berfikir panjang .
Anonymous
rada meragukan hub karel-tasya....ada kisah kah dibalikny...
Jue
Rangga kamu sentuh atau tidak Naya tak ada beza bagi ku kerana kamu tetap pernah curang dan paling menjijikkan sekali dengan adik ipar sendiri yang hukumnya haram bermadu ketika di dunia , Tidak masalah kalau kamu sudah tidak lagi mencintai Maya masa tu kamu boleh aja berterus-terang kemudian bercerai cara baik kenapa harus curang terlebih dahulu ,
Maya telah bahagia Hidup di kampung perangai mu tidak berubah memaksakan kehendak sehingga sanggup memfitnah Maya , Bukannya berubah tapi sikap mu semakin menjijikkan ,
Aku harap setelah Maya dapat harta warisan maka selamanya Maya dan Rangga tidak bertemu lagi atau pun berjodoh kembali , Jodoh Maya biarlah orang lain jauh dari lingkungan manusia-manusia toksik seperti Naya , Ibu mu dan juga Rangga .
Nurhayati
oooh jd CRT na NaYa iRi ma MaYa toh
Chintya Wijaya
bulet thorr alur cerita mu bosen baca ny
Queen kayla
si Rangga benar" menakutkan thor
Mesra Turnip
pengen tak'colok mata si ranggong ini, dulu aja songong, sekarang licik, maaf Thor, geram aku. sungguh outhornya hebat ! sehat dan bahagia slalu ya !
Jue
Tasya sepatutnya fikir dahulu untuk bersama dengan Doktor Karel , Kerana dia sepupu Lastri yang terlalu banyak makan budi dengan keluarga tersebut , Aku takut nanti Tasya makan hati .
Adi Nugroho
kayaknya Rangga sudah tahu keadaan Maya yg sekarang dengan luka bakar yg ada d tubuh Maya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!