NovelToon NovelToon
Dari Benci Jadi Suami

Dari Benci Jadi Suami

Status: tamat
Genre:Tamat / Berbaikan / Ibu Pengganti / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa / Diam-Diam Cinta / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:11.9k
Nilai: 5
Nama Author: nichi.raitaa

Tolong bantu support dan jangan lompat bab saat membaca ya, terima kasih 💗

Delilah Atmaja—seorang perempuan—yang sama sekali tak berkeinginan menikah, terpaksa menuruti kemauan sang ayah. Justru bertemu kembali dengan Ananda Dirgantara—musuh semasa SMA—dan justru berakhir di pelaminan. Tak berhenti sampai di sana, Rakanda Dirgantara—mantan cinta pertama Delilah—menjadi sang kakak ipar. Hadir juga hari dimana Raka menerima bantuan dari si jelita, Delilah. Membuat keruh hubungan rumah tangga Nanda dan Delilah yang telah menjadi seorang istri.

Dapatkah mereka akan melewati drama pernikahan dan pergulatan hati masing-masing? Akankah mereka berdamai dengan keadaan dan menemukan akhir yang bahagia?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nichi.raitaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 21

Nanda masih duduk di kursi dinas setelah jam praktek berakhir. Seseorang masuk tanpa mengetuk pintu dan meletakkan minum pesanan si dokter yang masih sibuk di depan layar. Hingga belum bergerak juga dari bangku. Terdengar hembusan napas dari pria di depan sambil bersandar tipis di sisi meja Nanda mengamati si sahabat yang masih hening.

“Thank you,” ucap Nanda sambil menyeruput minuman tanpa mengalihkan pandangan.

“Hm.” Suara singkat Matthew terdengar masih sibuk mengamati paras si dokter yang duduk.

“Why?” Nanda membalas tatapan Matthew akhirnya, “ah, kau menolong pasien di IGD tadi pagi?” pertanyaan kemudian keluar dari rasa penasaran Nanda. Matthew hanya mengangguk menanggapi.

“Wow, sedang apa kau disana pagi-pagi begitu?” Nanda kini berdiri, “kau sudah mengirimnya ke bedah syaraf?” Nanda menambah pertanyaan sebelum terjawab, sambil bersiap pergi.

Matthew mengangguk lagi, dia mengikuti langkah Nanda yang hendak keluar ruangan. Pria bermata biru itu lekas menyusul langkah jenjang sahabatnya. Kemudian menghadang Nanda tepat di depan si pria bermanik legam. Mereka saling menatap intens. Netra Nanda mengerjap tak mengerti.

“Bisakah kau berhenti mengganggu para dokter muda? Ck, jika perlu pasang status menikah di keningmu agar mereka tak salah paham, mengerti! Dasar tampan dan menyebalkan!” Matthew menekan kalimat dan menatap tajam pada Nanda, lalu meninggalkan Nanda yang tergugu kebingungan sendiri di tempat.

“D-dokter mu—” Nanda terbata, “ap-apa yang kau maksud, hei, Matthew!” teriak Nanda diabaikan begitu saja.

“Heh, dasar manusia tidak jelas.” Nanda bergumam sendiri sambil menggeleng dan berlalu meninggalkan ruangan. Melanjutkan tujuannya untuk kembali ke rumah. Dia harus bersiap untuk kepindahan esok hari.

***

Setelah membantu sang kakek dengan urusan tanaman. Si jelita berpamitan lalu Delilah menemui kedua orang tuanya sebelum hari kepindahan. Si jelita memastikan kondisi mereka baik dan memberitakan alamat baru. Saling melepas rindu juga perlu.

“Jadilah istri yang baik, Nak. Jangan terlalu menyulitkan suamimu!” Pesan Abigail pada sang putri dengan pelukan hangat sebelum melepas kembali si kesayangan kembali pulang.

“Tentu, Bunda tidak perlu khawatir. Ayah juga baik-baik, ya. Jangan rewel dan membuat Bunda kerepotan lagi, mengerti?” Delilah beralih memeluk tubuh sang Ayah yang terlihat lebih segar sekarang.

“Sampaikan juga terima kasih pada suamimu. Obat dan vitamin yang dia kirim sangat bagus. Bilang padanya, kondisi ayah semakin membaik, oke?” Dion mengecup singkat kening sang putri.

Ah, Nanda melakukannya? batin Delilah selama ini tak menyangka jika sang suami merawat sang ayah mertua.

Delilah mengangguk dengan senyum terkembang. Setelah berpamitan, dia masuk ke dalam mobil hitam yang mengantarkan kembali ke kediaman megah Dirgantara. Dia sampai di pekarangan tepat sebelum mobil putih Nanda berbelok dan menyusul terparkir di belakang mobil hitam yang ditumpangi oleh Delilah. Mereka bertatapan singkat dan masuk ke dalam rumah beriringan.

“Kau mengirim obat dan vitamin untuk ayah?” Delilah bersuara sambil menatap sang suami dari samping. Nanda hanya mengangguk sekilas dan mereka melanjutkan langkah ke dalam kamar.

A-aku tidak melakukan kesalahan, bukan? Nanda menggumam dalam hati sambil melanjutkan aktivitas hingga larut.

Mereka benar-benar bersiap untuk kepindahan esok hari. Berbagai barang telah dikemas rapi. Beberapa tas sudah berjajar siap untuk diangkut. Beberapa barang bahkan, sudah dimasukkan ke dalam bagasi mobil agar mempersingkat waktu berkemas besok.

Jika dalam kondisi yang padat oleh rutinitas. Siapa yang setuju jika waktu 24 jam terasa singkat bahkan kurang? Terasa seperti roda kehidupan bergulir begitu cepat tanpa sempat disadari oleh para pelaku. Saking padat segala aktivitas membuat beberapa hari berlalu begitu saja. Lalu pengantin yang melangsungkan akad dua bulan lalu telah menempati hunian baru dengan kehidupan pernikahan yang sesungguhnya berdua saja. Tentu saja, kamar mereka berhasil terpisah tanpa diketahui oleh siapapun. Yah, meski Nanda sempat menentang dan terjadi perselisihan. Namun, siapa yang bisa mencegah keinginan kuat Delilah?

Si jelita sedang berkutat di dapur mencoba resep yang baru dipelajari. Entah sudah sekian banyak masakan gagal dan berakhir di tempat sampah. Tak jarang Nanda juga harus rela bolak-balik ke kamar mandi berkat sayur ajaib Delilah. Pagi ini dia mencicip dengan hati-hati, tetapi masih saja ada rasa yang kurang. Pintu kamar Nanda terbuka mendadak dan si pria berlari tergesa.

“Nanda, coba kau cicip—”

“Delilah, aku tidak sempat. Baik-baik dirumah, nanti simbok akan kemari.” Nanda hanya menyambar satu roti tawar dan menggigitnya.

Lalu bergegas meninggalkan rumah. Dia mendadak memiliki jadwal operasi.

Memang, sudah beberapa kali Nanda terlihat menghindari masakan Delilah. Dia tak ingin mengambil resiko demi kesehatan sendiri. Bahkan, kini dia menyerah dan meminta bantuan simbok untuk mengajak sang istri mengurus dapur. Tanpa dia sadari, Delilah sedang kelelahan dan merasa putus asa dengan aktivitas baru yang sama sekali belum dapat diatasi si jelita. Dia membutuhkan udara luar, kali ini netra si jelita berkaca-kaca.

“Iya, ini memang sia-sia. Aku tidak berguna, sampah! Tapi, bisakah kau menghargaiku sedikit saja, bodoh!” Delilah membuang nasi goreng yang masih mengepulkan asap, sambil meneteskan air mata.

Meski memang benar, Delilah masih mempertahankan tembok tinggi. Berbatas dengan sang suami, tetapi dia telah mencoba berperan menjadi istri yang baik. Si jelita rela bangun pagi bahkan, berjam-jam menekuni resep demi membuatkan sarapan sang suami.

Nanda sangat sibuk, rutinitas selalu menuntut si dokter berkutat dengan pekerjaan tanpa kenal waktu. Tak jarang Nanda pulang begitu larut dan tak sempat hanya bertegur sapa dengan sang istri. Meski mereka masih kerap beradu kalimat, tetapi memang tak ada niatan bagi Nanda untuk memuji sedikit usaha Delilah. Sang istri telah berusaha meski belum juga sepenuhnya berhasil. Dia masih terus sibuk menyesuaikan diri. Sang istri merasa hampa, seolah hanya dijadikan pajangan bagi Nanda.

“Mengerikan, dunia pernikahan yang mengerikan! Bagaimana aku bisa terjebak disini, sial!” Delilah melanjutkan isak tangis.

Dia lupa, jika dia sendiri yang membuat batas dan tembok begitu tinggi antara mereka. Sialnya, dia terlanjur begitu menderita karena mengorbankan dunia demi dapat memenuhi hasrat orang tua dan bersanding dengan Nanda. Kini, dia harus menanggung resiko dan menemukan celah bagi diri sendiri.

Dering di ponsel mengalihkan fokus si jelita. Entah siapa yang menelpon di saat pagi begini. Dia berjalan lunglai ke arah ponsel berada dan membaca kontak yang tertera. Netra si jelita melebar kala menatap nama kontak. Dia harus menghentikan tangisan dan mengusap sisa air mata di wajah dengan kasar.

“Halo, Feli … ada apa kau menelpon pagi be—” Kalimat Delilah tergantung di udara, “k-kau dimana? Tunggu, aku akan segera kesana, bertahanlah!” Delilah segera melepas apron dapur yang masih dia kenakan.

Dia bersiap dengan tergesa, suatu kejutan pagi penuh keributan menyapa. Delilah sedikit panik mencoba menelpon Nanda berulang kali. Akan tetapi, tentu saja tak ada jawaban. Si pemilik ponsel telah bersiap di ruang operasi sedang dering ponsel berada di tas tanpa suara. Sial lagi dia tak memiliki kontak Dirgantara yang lain dan tak cukup waktu juga untuk mengunjungi kediaman sang kakek terlebih dahulu. Dia segera turun ke parkiran an melajukan mobil menuju tempat tinggal Felicia, dengan rapalan doa yang tak terputus. Pikiran si jelita semakin kacau tak tentu arah.

***

Hello, support terus dengan tekan tombol like dan jangan lupa isi kolom komentar, ya 💗 terima kasih 🥰

1
Ripah Ajha
sungguh keren kata2mu Thor, aku jadi terhura eh terharu maksutnya🥰
nichi.raitaa: aw, terima kasih ya kakak juga sudah baca sampai akhir ... aku meleyot nihh 🫣🫠😘
total 1 replies
Krismargianti Andrean
lanjut thor nunggu nih ampe tambah es teh jumbo 5kali
nichi.raitaa: waduh kak ... apa nggak kembung 🤧 btw timamaciw sdh mampir, nih aku kasih 2 hati akuh 💗💗🫦
total 1 replies
Zee✨
hay kak nicki, aku mampir hehe semangattttt💪💪
nichi.raitaa: nyehehhee okidoki kak 💗 aku telhalu loh😵‍💫🫠
Zee✨: sama², nanti ye mau ngepel dulu😂😂
total 3 replies
Zee✨
dih kepedean amat bang😏
Zee✨: pantesan aku cari² nggak kelihatan, taunya di sana toh🤭
nichi.raitaa: 🤧😶‍🌫️ aku ampe ngumpet dibalik awan kakk
total 2 replies
Ripah Ajha
like Thor, tetep semangat update ya🥰
nichi.raitaa: terima kasih supportnya kak, wait ya 💗😘
total 1 replies
Ripah Ajha
gitu tu, kalok oasangan suami istri blom prnah mp, bawaannya emosi teros🤣
nichi.raitaa: aw ... si kk tau ajah 🤧🫣
total 1 replies
Ripah Ajha
keren karyamu thor
nichi.raitaa: terima kasih sdh membaca kak, semoga betah ya 💗
total 1 replies
·Laius Wytte🔮·
Kisahnya bikin baper, jadi terlarut sama ceritanya.
nichi.raitaa: terima kasih sudah membaca, Kak 💗 teruskan lagi yuk kakk 🥰
total 1 replies
Sandy
Seru banget, gak bisa berhenti baca😍
nichi.raitaa: terima kasih, sudah membaca kak 🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!