EKSLUSIF HANYA DI NOVELTOON, JIKA ADA DI TEMPAT LAIN BERARTI PLAGIAT! LAPORKAN!
FB: Erna Liasman
IG: Erna Less22
Melisa adalah agen rahasia yang terkuat, sayangnya ia malah mati di tangan sang kekasihnya karena atas perintah ketua agennya.
Namun, ia di beri kesempatan kedua hidup di tubuh seorang wanita lemah yang mati akibat jatuh dari tangga.
Di saat kesempatan kedua ini lah ia pun membalaskan dendamnya kepada kekasih dan ketua agen rahasia itu, dan juga membalas mereka yang menyiksa pemilik tubuh yang ia tinggali itu.
Bagaimana kisah selanjutnya? Bagaimana hubungan ia dan sepupunya? Yuk simak kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 24
"Halo, aku ketahuan. Aku tidak tahu ternyata di rumah itu ada anak SMA yang tahu masalah agen rahasia kita," ucap Adinda memberi tahu masalah ini ke pada markas besar.
"Baiklah, kamu kembali. Untuk masalah ini nanti akan kita diskusikan," jawab atasannya.
Grameisya kembali ke kamarnya dengan memanjat lagi.
Tok! Tok!
Tok! Tok!
"Grameisya, Adinda, apa kalian sudah selesai?" tanya Deval yang berada di luar kamar.
Mendengar suara Papanya di luar, Grameisya cepat-cepat naik dan masuk kembali ke dalam kamar lalu menutup jendela.
Cklek!
"Papa."
"Di mana adinda?" tanya Deval saat melihat Adinda tidak ada di dalam kamar Grameisya.
"Hm ... dia sudah pergi, dia bilang ada keperluan mendadak. Jadi dia harus pergi dan menitipkan salam untuk Papa, dia nggak bisa pamit," ucap Grameisya.
"Begitu ya, baiklah kalau begitu. Ayo kita makan," ajak Deval.
Grameisya dan Papanya pun menuju meja makan.
"Di mana Adinda?" tanya Kakek Andes.
"Dia sudah pergi, ada urusan mendadak," jawab Deval menjelaskan.
"Baiklah kalau begitu." angguk kakek Andes.
"Ck! Dia pergi entah karena ada urusan atau di usir oleh Grameisya, siapa yang tahu," ucap Mila mencibir.
"Nenek satu ini selalu berpikir buruk tentang ku, siapa yang tidak mau punya ibu yang cantik dan modis, terus punya perusahaan sendiri dan menjadi pemimpin perusahaan lagi. Dari pada punya ibu belagu cuma duduk di rumah. Cantik nggak, keriput iya," jawab Grameisya yang langsung kena di hati Mila.
"Kamu ...."
"Sudah cukup! Ayo lanjutkan makan," ucap kakek Andes.
Mereka kembali duduk dan menghabiskan makanannya. Mila makan dengan cepat lalu ia pun pergi dari meja makan.
"Grameisya, apa kamu mau punya ibu sambung seperti Adinda?" tanya Kakek Andes.
'Demi aku bisa mencari tahu di mana keberadaan ketua agen dan Kino, aku harus terima ini, untuk masalah keluarga ini, aku tidak peduli sama sekali,' batin Grameisya.
"Aku mau." angguk Grameisya.
"Baiklah, kakek akan memberi tahu pada keluarga Adinda jika kalian setuju," ucap kakek Andes.
'Dengan begini aku bisa mencari informasi,' batin Grameisya.
🍇🍇🍇
Pagi hari yang sedikit mendung, entah kenapa matahari bersembunyi di balik awan, entah itu karena ingin hujan atau matahari sedang malu-malu.
Grameisya duduk dengan para sepupunya yang lain, mereka terlihat diam saat melihat Grameisya datang.
Grameisya pun mengambil sandwich di atas piring dan melahapnya.
"Kenapa menatap ku seperti itu? Apa aku terlihat seperti singa yang menyeramkan?" tanya Grameisya menetap mereka semua.
"Ck! Kau lebih seram dari monster," ucap Gladis yang sangat tidak ingin satu meja dengan Grameisya. Ia mengambil tasnya lalu pergi meninggalkan tempat tersebut.
"Hey Gladis! Tunggu!" panggil Mia yang juga ikut mengambil tas lalu menyusul Gladis.
"Ck! Aku tidak tahu ternyata mereka berteman rupanya? Ku pikir semuanya pada musuhan," ucap Grameisya terkekeh.
"Aku juga pergi," ucap Yessy pergi dengan wajah masam.
"Oh, kalian berdua tidak ingin pergi juga?" tanya Grameisya kepada Defli dan Deon.
"Kamu itu kenapa sih? Kok berubah seperti ini?" tanya Deon menekuk alisnya.
"Kalau aku tidak berubah mau sampai kapan aku di tindas terus oleh kalian?" tanya Grameisya mengunyah Sandwichnya.
"Grameisya, aku ingin bicara 4 mata dengan mu," ucap Defli serius.
"Kenapa? Ada hal penting?" tanya Grameisya memayunkan mulutnya.
Makanya jangan hobi bully orang
kan ame jg hobi bully
tanggung dong ...
kan udah bawa2 pasukan