NovelToon NovelToon
Terjerat Cinta Casanova

Terjerat Cinta Casanova

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni
Popularitas:5.9k
Nilai: 5
Nama Author: Sweet_Girl

Semua orang menganggap Maira ahli berpacaran, padahal semua diketahui hanya berasal dari buku yang dibaca dan film yang ditonton. Rangga, lelaki yang dikenal dengan sebutan Casanova membuatnya jatuh hati. Ia mencoba menahan rasanya karena tak ingin terjebak dengan lelaki itu.

Apa jadinya jika Rangga sendiri yang datang mendekatinya karena merasa Maira ahli dalam hal asmara.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sweet_Girl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Takut Gosip?

Ketika Maira membuka mata, hari sudah pagi. Kejadian kemarin masih melekat di ingatannya. Namun dibandingkan rasa malu, menyenangkan jauh lebih terasa. Mereka bersikap biasa-biasa saja hingga ia terheran-heran sendiri.

Hujan hanya akan berhenti jika hari sudah terang. Langit bagaikan mencuci gunung dengan air hujan hingga bersih dan membuat pemandangannya menjadi sangat indah. Sambil mendengarkan kicauan burung yang riang, mereka pun menyiapkan makanan seadanya, menutup tenda, dan menyusun barang-barang. Ketika itulah, Maira dihampiri oleh beberapa kekhawatiran. "Apa aku harus ikut naik hingga ke vila?"

"Kenapa?"

"Begini ... apa Senior bisa berpura-pura untuk tidak bertemu denganku kemarin? Aku akan turun sendiri mulai dari sini."

"Kau tidak tahu jalannya kan?"

"Kalau soal itu, aku tinggal turun melewati jalur mendaki kemarin saja kan?"

Rangga tampak memikirkan sesuatu dan kemudian bertanya sambil menatap tajam, "Apa kau takut akan beredar gosip bahwa aku tidur denganmu?"

Tepat sekali. Itulah yang dikhawatirkan. Coba saja pergi untuk berkemah berduaan saja. Apa ada orang yang bisa percaya kalau mereka bilang berdua hanya tidur di dalam tenda tanpa melakukan apa pun? Orang-orang pasti akan langsung berpikir bahwa mereka berkata 'Kami baru saja kembali setelah melakukan hubungan intim'.

"Emmm ... kalau mau jujur, sebenarnya aku tidak tidur dengan Senior kan?" Kalau mau jujur, mereka memang tidak melakukan apa-apa, tapi Maira akan merasa dirugikan jika gosip sampai menyebar karena tidak sempat melakukan hubungan seks. Maira benar-benar berusaha keras dan menolaknya. Ia tidak tahu bagaimana Rangga mengendalikan nafsunya, tetapi ia benar-benar mengendalikan nafsu, menolak ajakannya, dan mengabaikan ancamannya serta benar-benar menekan dirinya dengan keras.

"Kalau begitu, kau membuka matamu semalaman?"

"Yang kumaksud dengan kata 'tidur bukan seperti itu!"

Rangga yang sudah merapikan semua barang lantas mengangkat tas dan kemudian bertanya lagi dengan nada sedikit serius, "Maira, kau takut dengan gosip ya?"

"Mungkin Senior sudah terbiasa digosipkan, tapi aku ..." Ketika berkata seperti itu, entah mengapa Maira merasa seperti pengecut. Ia merasa kalau tindakan ini sama seperti seorang pengecut yang menganggap kejadian semalam layaknya suatu perbuatan keji dan menutupinya dengan berbohong pada orang lain, padahal ia sendiri menikmati kejadian semalam. Apa dia meminta untuk sedikit lebih berterus terang? Bukankah jika gosip ini menyeruak di kampus, justru tidak akan mendapat respons yang baik?

"Aku tidak menyukai gosip karena gosip jauh lebih merugikan wanita dibandingkan lelaki. Terserah kalau Senior menganggapku pengecut. Katakan dengan jujur, apakah Senior tidak pusing karena gosip-gosip itu?"

Rangga pun tersenyum kecil dan menarik tas dari tangan Maira lalu memikulnya sambil berkata, "Aku? Aku justru senang kalau digosipkan. Dengan begitu, orang lain akan tahu kalau kau adalah milikku dan tidak menyentuhmu."

Saat ini, dia tampak seperti seorang playboy yang berhasil memiliki satu bagian dari seorang wanita.

"Hmm, benar-benar bisa diandalkan ya. Apa jangan-jangan Senior Cayla putus dengan Senior juga karena gosip itu?"

Rangga tersenyum penuh makna dan kemudian mulai berjalan terlebih dahulu. Maira pun berteriak lagi dari belakang, "Benar-balan Casanova yang licik."

"Hahaha, apa kau baru sadar kalau aku ini licik?"

Maira mulai menyesali apa yang sudah dilakukan kemarin malam. "Cukup sampai di sini saja. Aku akan turun sendirian, Senior naik saja."

Maira mulai berjalan turun ke arah yang berlawanan dengan langkah cepat, namun suaranya yang rendah tetapi kuat itu terdengar lagi. Maira meragukan pendengaran sehingga membalikkan kepala. Seketika itu juga, Rangga menempelkan kedua tangannya di mulut dan mengatakan sesuatu dengan bentuk bibir yang sangat jelas.

Yang dia katakan adalah ... TIDAK ... PAKAI ... CELANA ... DALAM .... Wajah Maira seketika memerah, Rangga langsung tertawa terbahak- bahak dan berkata dengan sangat menyebalkan padanya, "Kalau digosipkan tidak masalah kan? Tasmu ada padaku lho."

Astaga! Celana dalam yang sobek ketika mereka rebutan kemarin ada di dalam tas yang dipegangnya. Maira hanya membawa satu celana dalam dan panty-liner saja karena ia berpikir mengganti pakaian dalam di gunung seperti ini pasti bukan hal yang mudah. Namun, celana dalam yang dipakai itu justru basah karena hujan dan satunya lagi sudah sobek sehingga sekarang ia sama sekali tidak memakai celana dalam.

"Kalau mereka mengecek isi tasmu, mereka pasti bisa tahu kalau kita sudah melewatkan malam yang membara bersama, iya kan?Hohoho, gosipnya pasti sangat mengerikan." Sebelum Rangga selesai berbicara, Maira sudah berlari ke arahnya seperti balon yang sedang melayang. Lalu, lelaki itu mengangkat tasnya tinggi-tinggi seperti anak laki-laki yang tengah mengusili anak perempuan sambil tertawa terbahak-bahak. Meskipun Maira sudah berlari sambil melompat-lompat, tangannya sama sekali tidak bisa meraih tas itu. Meskipun mereka sama-sama manusia, Maira bingung sebenarnya apa yang dia makan hingga bisa setinggi ini. "Hei! Kembalikan!"

"Tidak mau ah."

Para pendaki gunung lain pun tertawa dan melewati mereka yang bertingkah kekanak-kanakan di pagi hari seperti ini. Ada juga beberapa pendaki yang melihat dengan wajah tidak bersahabat.

"Rangga!"

"Kakak!"

Tampak wajah Boy yang memimpin sekelompok anak laki- laki dan Cika dari sana. Mendadak Maira merasa pusing. Sekarang, menyebarnya gosip tentang mereka hanya tinggal menunggu waktu. Apakah Maira akan menjadi pemeran utama dalam skandal gosip Rangga yang kedua setelah Senior Cayla? Atau, ia hanya akan menjadi sosok wanita menyedihkan yang masuk kisah cinta mereka yang indah? Entah apa pun yang akan terjadi, Maira merasa tertekan.

"Apa yang terjadi? Kami sangat mengkhawatirkan kalian. Anak- anak yang lain juga sedang mencari kalian begitu hari mulai cerah."

Begitu Boy selesai bicara, Cika langsung memeluk Maira dengan raut wajah setengah meringis dan berkata, "Kakak ... Kakak tidak tahu betapa kagetnya aku ketika Kakak menghilang saat giliranku mengawasi Kakak. Kupikir Kakak sudah naik ke vila duluan, tapi di sana pun Kakak tidak ada ... Hujan juga turun ...."

"Dari kemarin Cika tidak bisa tidur karena mengkhawatirkan kalian, makanya dia ikut kemari."

Namun, Maira sama sekali tidak terharu melihat raut setengah meringis Cika. Kalau misalnya Maira menjadi dia, ia pasti akan mencari lebih teliti dan tidak meninggalkannya dengan naik ke vila begitu saja. Meskipun Maira sempat berpikir kalau Cika memang seorang anak yang lemah, ia tetap tidak bisa melepaskan kecurigaan darinya.

"Untung saja kalian berdua bertemu. Meskipun kau khawatir pada Maira, aku agak khawatir kau akan kecelakaan melihat caramu turun kemarin."

Begitu Boy selesai berbicara, seorang anak laki-laki yang lain langsung berkata lagi, "Semua orang langsung kaget begitu melihat Senior langsung berlari di tengah hujan ketika mendengar kabar bahwa Senior Maira menghilang. Apa kalian berdua ini berpacaran?"

"Iya juga ya ... Hahaha ... Apa jangan-jangan kemarin malam kalian berdua sudah ...." Rangga langsung menjitak kepala mereka semua satu per satu.

"Jangan berpikir macam-macam. Apa kau tidak melihat orang yang turun barusan? Aku sampai tidak sempat membalut luka di kakiku saking repotnya membantu orang-orang ini mendirikan tenda mereka yang rusak karena terpaan hujan lebat kemarin. Hei, hei, kau harus memijat kakiku."

Semuanya langsung tertawa saat melihat Rangga yang memijat kakinya sendiri dan langsung melakukan peregangan. Padahal, baru beberapa saat yang lalu dia mempermainkan Maira karena tidak mau menunjukkan perasaan yang sebenarnya. Meskipun Maira merasa marah, ia percaya padanya karena dia seperti sedang berusaha untuk melindunginya.

"Kenapa Senior berbohong? Bukannya tadi Senior bilang kalau gosip itu harus beredar agar orang lain tidak merebutku?" Sambil berjalan naik menuju vila, Maira kembali bertanya padanya ketika kami sedang berdua.

Tanpa ragu, Rangga langsung menjawab, "Setelah kupikir-pikir, tanpa harus digosipkan pun, tidak ada orang lain yang akan merebutmu. Tapi entah kalau kaum gay ya ...."

Sebelum dia menyelesaikan perkataannya, Maira merasa seperti ditimpa oleh batu yang sangat besar.

1
Hanisah Nisa
lanjutan
Hanisah Nisa
lanjut
Hanisah Nisa
lanjut lagi
Hanisah Nisa
lanjut
Hanisah Nisa
lanjut lagi
Hanisah Nisa
lanjut
Sweet Girl
/CoolGuy/
Sweet Girl
Part 27 sudah update!
Hanisah Nisa
lanjut lagi
Hanisah Nisa
lanjut
Hanisah Nisa
lanjut up
Hanisah Nisa
lanjut
Sweet Girl
Siapp
Hanisah Nisa
lanjut
Sweet Girl
Mantap
Dear_Dream
cerita yang penuh kejutan, aku tidak pernah menebak apa yang akan terjadi selanjutnya.
Sweet Girl
Oke kak, makasih udah mampir
Tae Kook
Jangan berhenti menulis, thor. Karya mu luar biasa!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!