Dia harus menutupi identitas demi mendapatkan teman dan cinta yang benar-benar tulus. Dia lelah dengan kebohongan mereka, kepedulian mereka semata ingin memanfaatkan dirinya hanya karena dia anak dari orang kaya.
Semuanya palsu hingga dia lebih meninggalkan itu semua dan mencoba hidup mandiri dan menutupi identitas sebenarnya tentang dirinya.
Berawal hidup di kost dan mulai merubah cara hidup dia sederhana mungkin tanpa mengetahui identitas dirinya sebenarnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nanlindia Lukita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
{Aldo bertemu dengan mantannya}
Valen terlihat bingung dengan ucapan Aldo. "Terimakasih sudah menerimaku apa adanya." kata Aldo yang begitu beruntung bisa menjadi bagian orang yang dia sayangi.
"Iya, aku juga tidak menilai kamu dari status kamu. Yang penting kita saling menjaga kepercayaan dan saling menyayangi." jawab Valen yang membalas dengan senyuman.
Pada akhirnya pesanan mereka sampai juga, beberapa pelayan melayani mereka berdua.
Setelah itu mereka makan bersama, mereka berdua begitu menikmati makan malam bersama.
Setelah selesai barulah mereka saling asyik mengobrol, tak terasa sudah satu jam mereka mengobrol. Sudah waktunya mereka kembali pulang.
Disaat Valen pergi ke kasir, Aldo sengaja menunggu diruang tunggu dekat pintu keluar.
Tiba-tiba saja ada wanita datang menghampiri dirinya.
"Kamu." sontak saja Aldo kaget dnegan kehadiran mantannya ditempat itu. Disamping wanita itu ada seorang pria yang gagah dengan baju jasnya.
"Dia siapa sayang?" tanya pria itu pada kekasihnya.
"Hanya mantan." jawab wanita itu, yang menunjukkan ekpresi kesalnya. Sedangkan pria disamping wanita itu menatap sinis kearah Aldo.
"Oh mantan, pantas saja kamu memilih aku. Ternyata mantanmu itu berbeda denganku." jawab pria itu yang menunjukkan kesombongannya.
Reaksi Aldo terdiam setelah kedua secata terang-terangan menyindir dirinya.
"sudah selesai?" tanya Aldo pada mereka.
"Aku harap aku tidak akan pernah menemui kalian berdua lagi." ucap Aldo pada mereka berdua,Aldo menahan rasa marah pada kedua orang itu.
Tiba-tiba datanglah Valen yang baru saja selesai membayar. "Ayo kita pergi sekarang." ajak Valen pada Aldo, seketika Aldo berubah ekpresi sedikit marah. Valen melirik kepada kedua orang itu.
"Mereka siapa?" batin Valen, dia pun melirik kearah Aldo yang nampak menahan rasa marahnya.
"Ayo sayang." kata Valen yang langsung menarik tangan Aldo. Mereka berdua keluar dari tempat itu.
Nampak Aldo sedang menahan sesuatu. "Kamu kenapa?" tanya Valen pada Aldo.
"aku sedikit kesal sayang." jawab Aldo yang mencoba mengatur napas.
"Apa kamu kesal dengan 2 orang tadi?" tanya Valen pada Aldo.
Aldo membalas dengan anggukkan, Valen pun penasaran dengan mereka.
"Sudahlah kita masuk ke mobil dulu, setelah itu kamu ceritakan tentang mereka." kata Valen yang mengajak untuk pulang sekarang. Saat mereka hendak ke pakiran mobil, terdengar suara dua orang itu lagi yang sedang berdiri didepan mobil Valen.
"Sayang lihat mobil itu, bagus sekali." ucap wanita itu yang mencoba merayu untuk membelikan mobil seperti didepannya.
"Memang mobil kita kurang bagus sayang, lebih baik kamu bersabar. Nanti kalau aku sudah naik jabatan diperusahaan, aku akan membelikan mobil yang lebih bagus dari ini." pria itu mencoba merayu kekasihnya.
"Benar kan, jangan bohong kamu." ucap wanita itu, tanpa sadar pembicaraan mereka didengar oleh Valen dan Aldo.
Valen hanya bisa menahan tawa, Valen menarik tangan Aldo. Mereka berdua langsung jalan mendekati mereka berdua.
Sontak saja mereka berdua kaget dengan kehadiran Aldo di tempat itu.
"Kamu lagi." kata Wanita itu, dengan nada kesal.
"Lebih baik kalian minggir, aku mau keluar." jawab Aldo pada mereka berdua.
"jangan sembarangan kamu." ucap pria itu dengan nada keras.
"Sayang ayo kita pulang sekarang." ajak Valen, yang sudah siap masuk kedalam mobil. Reaksi mereka berdua langsung kaget dengan apa yang dia lihat.
Aldo pun masuk ke dalam mobil, Valen sedikit tertawa melihat ekpresi mereka berdua yang secara langsung terdiam.
Dengan cepat Valen keluar dari tempat itu. Reaksi Valen masih saja tertawa melihat ekpresi kedua orang itu.
"Kamu kenapa tertawa ?" tanya Aldo pada Valen.
"Hanya kasihan saja lihat ekpresi mereka. Sebenarnya mereka siapa?" tanya Valen yang penasaran kenapa Aldo bisa mengenal wanita itu.
"Wanita tadi adalah mantanku." jawab Aldo dengan menjelaskan siapa dia sebenarnya.
Mendengar jika wanita tadi mantannya, Valen langsung terdiam. Aldo menjelaskan awal pertemuan dia dan hingga berakhir perpisahan.
Nampak Aldo kecewa dengan peristiwa itu, tapi dia mulai berani meninggalkan semua dan mencoba membuka hatinya untuk orang lain.
"Sepertinya kita sama - sama mempunyai masalah yang sama." jawab valen yang mulai berani bicara.
Aldo langsung melirik kearah Valen. "Maaf kalau aku buat kamu marah." ucap Aldo yang merasa bersalah.
"Marah kenapa, malahan aku mengerti jika kita berdua memiliki masalah sama. Bedanya kamu lebih membuka hati sedangkan aku lebih menutup diri seperti yang aku lakukan seperti menutupi identitasku. Tapi sudahlah, yang terpenting perjalanan kita masih panjang. Untuk apa memikirkan masa lalu, kita pikirkan masa depan kita. " jawab Valen yang Perlahan-lahan melupakan semua yang terjadi.
" Iya sayang. " jawab Aldo yang sedikit menggoda Valen.
" Mulai lagi kamu."ucap Valen yang akhir-akhir ini dia makin jago merayu.
Aldo pun membalas dengan senyuman. Akhirnya mereka berdua sampai di kost Aldo.
" Aku pulang dulu ya. " pamit Aldo yang langsung keluar dari mobil Valen. Valen pun membalas dengan anggukkan.
Akhirnya dia pergi dari tempat kost Aldo, Valen langsung menuju rumahnya.
Beberapa menit kemudian
Valen sudah sampai didepan rumahnya, pintu gerbang pun terbuka, untuk malam ini dia ingin menginap dirumahnya.
Valen pun bergegas turun dari mobil, posisi diruang tamu saat itu sedang ada kedua orangtuanya dengan kakaknya yabg yang sedang asyik mengobrol diruang tamu.
"Valen." mama Monica langsung lari menghampiri putrinya.
"Bagaimana tadi, apa semuanya lancar?" tanya Mama Monica pada putrinya.
"Mama itu bagaimana, Valen baru pulang sudah mama cecar pertanyaan langsung." ucap kak Gio pada mamanya.
"Diam kamu, mama tanya sama Valen bukan kamu." jawab Mama Monica yang sedikit kesal pada putranya.
Valen pun mengajak mamanya untuk duduk disampingnya. "Mama, Valen sudah bertemu dengan mereka. Valen langsung bertemu dengan pengurus panti. Dan kami sempat sedikit mengobrol." jawab Valen pada mamanya yang begitu antusias menunggu jawaban dari Valen.
"Lalu?"
"Tanggapan mereka baik pada Valen, bahkan Valen sempat bermain dengan anak-anak panti." jawab Valen yang menceritakan kegiatan disana.
"Ya sudah, kalau semua sudah pasti besok kamu ajak Aldo kesini." kata mama Monica pada Valen.
"Besok?"
"Iya, mama mau membicarakan masalah pernikahan kalian. Nanti untuk masalah berkas biarkan kakakmu yang akan mengurusnya." ucap mama Monica melirik kearah putranya.
"Lho kok Gio ma?" tanya Gio yang kaget kenapa harus dirinya.
"Sekalian bantu adikmu, kamu juga bisa belajar juga." jawab mama Monica pada putranya.
"Belajar apanya ma?"
"Belajar kalau kamu nikah nanti tahu apa yang dibutuhkan." jawab Mama Monica yang langsung dibalas oleh putranya dengan balasan ekpresi kesal.
"Bilang saja, kalau Gio jomblo." jawab Gio yang sedikit kesal dengan mamanya yang selalu hobi mengejek dirinya.
"Sadar diri juga kamu." jawab Mama monica.
Mama monica masih duduk disamping putrinya.
"Ingat pesan mama, besok sore mama tunggu." jawab mama Monica yang tak sabar ingin secepatnya mereka berdua menikah.