NovelToon NovelToon
Cupu Jadi Ratu

Cupu Jadi Ratu

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Reinkarnasi
Popularitas:1.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: Nurul Senggrong

Nadia merupakan cewek cupu yang sering menjadi korban bullying. Hingga akhirnya ia harus meregang nyawa di toilet sekolah.

Namun tiba-tiba matanya kembali terbuka dengan jiwa yang berbeda.

Aurora merupakan seorang ketua mafia yang terkenal sadis dan kejam. Namun dia harus meregang nyawa ditangan anak buahnya sendiri.

Betapa kagetnya Aurora saat menyadari jika jiwanya telah berpindah pada sosok gadis lemah dan cupu.

Sebuah ingatan masuk kedalam memorinya. Tangannya terkepal begitu melihat penderitaan tubuh yang ia tempati.

Dia berjanji akan membalas semua penderitaan yang dialami oleh pemilik tubuh.

Siapakah sebenarnya Nadia?

Bagaimana Aurora membalas semua perbuatan orang-orang yang sudah membuat Nadia menderita?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurul Senggrong, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Nadia bercerita

Bella akhirnya menceritakan semua kejadian yang menimpanya. Mulai dari persalinannya hingga ia harus koma sampai belasan tahun.

Sepanjang cerita Bella tak henti menangis. Begitupun dengan Nadia.

Nadia berjanji akan membalas perbuatan Laura dengan kedua tangannya sendiri. Dia akan membuat hidupnya lebih buruk dari kematian.

"Sekarang katakan pada kami. Kenapa kamu manggilku papa. Padahal seingatku ini pertemuan pertama bagi kita?"

Pertanyaan Lionel membuat Nadia kembali ke alam sadarnya. Dia menatap wajah sang papa yang penasaran dengan jawabannya.

"Mungkin apa yang akan aku katakan ini terdengar tidak masuk akal. Bahkan aku sendiri yang mengalaminya pun bingung kenapa hal ini bisa terjadi."

"Jangan bertele-teke!"

"Apakah papa tahu penyebab kematian Aurora?"

Deg!

"Dia terbunuh saat berusaha menyelamatkan nyawa sahabatnya yang ditawan oleh anggota Black Tiger. Aku sudah membasmi mereka hingga tidak ada satupun yang selamat," ucap Lionel dengan penuh amarah.

"Bagaimana Lisa?"

"Saat ini Ia sudah menjadi pimpinan Black Rose."

Deg!

"Bagaimana kamu bisa tahu mereka?"

"Sebenarnya Black Tiger hanya menjadi kambing hitam. Lisa lah yang sebenarnya membunuhku."

"Membunuh mu?"

"Ck...sudah aku bilang kan. Apa yang aku alami ini terdengar tidak masuk akal. Aku Aurora. Setelah aku mati, aku terbangun di tubuh Nadia."

"Kamu jangan _"

"Aku tidak meminta Papa percaya. Jangankan Papa, aku sendiri masih tidak menyangka jika akan memasuki tubuh Nadia."

"Kalau kamu Aurora, bagaimana dengan Nadia?" tanya Bella dengan muka pucat pasi. Entah berapa banyak kejutan yang ia terima paska ia bangun dari koma.

"Entah. Mungkin sudah tiada."

"Bagaimana mungkin?"

"Asal Papa dan ibu tahu saja, aku sangat beruntung tinggal bersama Papa. Meskipun banyak musuh di sekeliling kami. Papa menyayangiku dan membuatku menjadi wanita tangguh."

Nadia menatap Lionel penuh kasih dan terima kasih. Entah bagaimana hidupnya jika Lionel tidak menyelamatkannya saat masih kecil. Tak terasa air matanya mengalir.

"Terimakasih Pa."

Lionel pun memeluk tubuh Nadia dengan erat. Senang akhirnya bisa bertemu dengan putrinya meskipun di tubuh orang lain.

"Papa lah yang harus berterima kasih. Papa masih bisa melihatmu seperti ini."

Bella menatap mereka dengan iri. Entah bagaimana menjabarkan perasaannya saat ini.

"Sudah nanti dia kehabisan nafas," sindir Bella sambil cemberut.

Lionel terkekeh. Dia melepas pelukannya dan mencium kening Nadia dengan sayang.

"Ibu kamu pasti iri."

"Tentu saja," jawab Bella jujur.

"Aku kira tadi ibu jadi istri papa."

"Bagaimana kalau kami benar-benar menikah?"

"Tidak boleh!"

"Kenapa? Papa masih ganteng loh. Lagian apa kamu tidak kasihan dengan Papa yang masih jomblo?"

"Kalau papa menikah sama ibu bagaimana dengan tante Eun He. Jangan bilang kalau papa selingkuh!"

"Ish...ish...ish...Dari dulu kalian memang bestie. Apa kamu tidak rindu dengan Tante kesayangan mu itu?"

"Ya Rindu lah. Mau bagaimana lagi. Saat ini aku harus hidup sebagai Nadia. Bahkan harus kembali duduk di bangku sekolah menengah."

"Tidak masalah kan Sayang."

"Ya tidak masalah sih. Namun kadang suka jengkel sama kelakuan keponakan ibu."

"Keponakanku?" tanya Bella sambil menunjuk dirinya.

"Ya iya lah. Memangnya ibuku siapa lagi?"

"Apakah dia anak dari tante kamu?"

"Hemm....sebenarnya kematian Nadia ada hubungannya dengan keponakan ibu," ucap Nadia dengan jujur.

Bella terkejut dengan penuturan Nadia. Kalau dia memang keponakannya bagaimana mungkin bisa membunuh saudaranya sendiri.

"Mungkin Ibu sulit percaya. Namun itulah yang terjadi. Mella dan kedua temanya membully Nadia di toilet sekolah hingga meregang nyawa. Lalu aku bangun ditubuhnya."

"..."

"Aku bisa saja membunuhnya. Namun tante menyayangi Nadia dengan tulus. Mungkin Mella tidak senang dengan perlakuan Tante pada Nadia. Sehingga Mella melampiaskan dengan membully nya."

"Apa tidak ada yang mengetahui perbuatannya? Bagaimana dengan ayahmu?"

"Sudah aku bilang kan. Aku sungguh bersyukur diselamatkan dan di asuh oleh papa. Sedangkan Nadia...."

"Apa yang sebenarnya terjadi?"

"Memangnya Papa tidak tahu?"

"Kan lebih enak kalau kamu yang cerita."

"Dari ingatan yang ada ditubuh Nadia, aku sangat kasihan dengan hidupnya. Sudah tidak ada ibu, ayah pun mengacuhkannya. Belum lagi kedua kakak yang acuh karena menganggap hilangnya ibu karena kelahirannya."

Air mata Bella kembali menetes mendengar penuturan Nadia.

"Bagaimana mungkin mas Wahyu melakukan hal seperti itu. Mas Wahyu dulu sangat menyayangiku dan si kembar."

"Karena cinta ayah pada ibu terlalu besar. Bukan hanya Nadia yang diacuhkan oleh ayah. Kak Rendra dan Kan Resha pun sama. Bahkan sejak usia Nadia yng ketiga, kak Resha di bawah ke Singapura."

"Mas Wahyu _"

"Ayah mencari keberadaan Ibu hingga melupakan mereka. Saya akui rasa cinta ayah pada ibu sangatlah besar. Bahkan hingga saat ini beliau masih setia menunggu kedatangan ibu. Namun untuk gelar seorang ayah....dia sangat buruk!"

Bella pun terdiam. Ada rasa bangga dan kecewa pada lelaki yang saat ini masih resmi menjadi suaminya. Namun ia juga menyalahkan dirinya. Sebab semua yang terjadi pada anak-anaknya karena dia yang terlalu lemah.

Cukup lama mereka bercerita. Hingga kedatangan dokter yang ingin memeriksa kondisi Nadia.

Baik Bella maupun Lionel berjanji tidak akan membongkar rahasia Nadia. Mereka juga sepakat memanggil Nadia tetap dengan sebutan Nadia.

Rendra sudah selesai menjalani operasi. Operasinya berjalan dengan lancar. Meskipun begitu hingga saat ini dia masih belum sadar.

Resha sudah siuman. Kondisinya juga baik-baik saja. Untuk saat ini Ia sedang berada di depan ruangan Nadia. Dia sangat jengkel karena anda pengawal yang menjaga ruangan adiknya.

Sedari tadi ia sudah ijin ingin bertemu dengan adiknya namun para pengawal itu tidak memperbolehkan. Untungnya ada dokter yang datang. Akhirnya ia masuk bersama sang dokter.

Betapa terkejutnya Resha begitu melihat sosok ibunya yang sudah lama tidak ia temui. Namun kehadirannya masih belum disadari oleh sang ibu.

Bella masih fokus dengan Nadia yang kini sedang diperiksa. Kemudian pandangan Resha beralih pada Lionel. Entah kenapa dia merasa jika kepergian ibunya disebabkan oleh Lionel.

Resha beranjak menghampiri Lionel. Dia sudah tidak memperdulikan keberadaan dokter maupun perawat yang akan melihat aksinya. Dia akan memberi pelajaran pada orang yang ia duga sebagai penyebab kepergian ibunya.

"Dasar Pebinor sialan. Berani kau menunjukan wajahmu padaku!" teriak Resha dengan emosi.

Plak!

Plak!

Resha memukul Lionel secara brutal. Tentu saja aksinya itu membuat semua orang yang ada di ruangan itu shock. Lionel bisa saja membalas perlakuan Resha.

Namun Lionel membiarkan Resha menyalurkan emosinya. Apalagi gadis itu memukul sambil menangis.

"Sayang..." panggil Bella dengan lembut.

Bukan hanya Resha saja yang menangis. Namun Bella pun sudah banjir air mata. Selain itu matanya terlihat bengkak karena banyaknya air mata yang keluar.

Resha menghentikan pukulannya. Ingin sekali ia marah pada ibunya, namun ia luluh dengan pelukan Bella.

Nadia yang menguasai situasi, meminta maaf pada dokter. Sang dokter mengerti, jadi dia mengajak perawatnya untuk keluar dari ruangan itu.

Setelah mereka keluar, pintu kembali ditutup oleh para penjaga. Naresha masih dalam posisinya. Baik Nadia, Bella maupun Lionel membiarkan Naresha menangis dengan puas.

1
𝓐𝓻𝓮𝓷𝓼𝓬𝓪 𝓡𝓪𝓮𝓷𝓲
bagus
🇮🇩,inosuke,🇯🇵
farhan dan Farhan
apa bedanya?
Nurul Senggrong: keliru🤭🤭🤭 farhan sama Rangga. Terima kasih koreksinya 🙏🙏🙏🙏
total 1 replies
🇮🇩,inosuke,🇯🇵
lo og kayak kode Nu***r😏
Nurul Senggrong: He he he terimakasih dukungannya. Kalau ada kesalahan tulisan maupun saran dan ide dari kakak, jangan sungkan untuk menuliskannya 🥰🥰🥰🥰
🇮🇩,inosuke,🇯🇵: ya kayak pernah liat nomor nya aja🙏
total 3 replies
Yui
Luar biasa
Ananda Eka
Ceritanya bagus g bulet
Anita Zahara
Luar biasa
Yani Handayani
Biasa
Nurul Senggrong: Terima kasih
total 1 replies
Wenny Lekahena
masah baru 19 tahun sdh S2.😂😂😂
Shanum Diyah shakira
mksh authy crt yg indah
Mega Haerunita
bagus
Satri Ani
Luar biasa
Satri Ani
Biasa
Sahara Ra
Kecewa
Sahara Ra
Buruk
Keisha
Luar biasa
C_Anggrek
hahahahaa... /Facepalm//Facepalm/
www.ok
/CoolGuy//CoolGuy/
C_Anggrek
apakah aurora dg nadia kembar thor?
anak dari bella?
Mustalin Aristo
Luar biasa
Marianti Lim
like ke 999
Nurul Senggrong: Terima kasih atas semua dukungannya kak 🙏🙏🙏🙏🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!