Clarisa hanya bisa menyesal setelah diceraikan oleh Arga, suaminya yang dua tahun ini menikahinya karena sebuah perjodohan.
Arga yang sudah berusaha mencintai Risa sepenuh hati sudah tidak tahan dengan sikap Risa yang susah di atur, keras kepala, kekanakan dan suka menghamburkan uang. Bahkan Risa masih sering pergi bersama teman-temannya ke club malam untuk berpesta.
Tapi setelah resmi bercerai, Risa baru tau kalau dia sedang mengandung anak dari Arga. Penyesalan tinggallah penyesalan saat Risa mengetahui Arga sudah menikah lagi dengan mantan pacarnya setelah menceraikan Risa.
"Mama, apa Papa nggak sayang sama Tiara? Kok Papa nggak pernah pulang?"
"Bukannya tidak sayang sama kamu Tiara. Tapi Papa sudah bahagia dengan keluarganya!" Risa hanya bisa menjawab pertanyaan anaknya di dalam hati.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santi.santi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pergi
Setelah Lusi tak sadarkan diri Arga langsung membawa Lusi ke rumah sakit. Begitupun Risa dan juga Fatma yang juga turut serta. Di samping itu, Risa memang harus kembali ke rumah sakit untuk Ara.
Saat ini Lusi sedang di tangani dokter di dalam sana. Perasaan cemas tentu saja Arga rasakan saat ini. Meski Lusi selama ini selalu mengendalikan kehidupannya, tapi dia tetaplah wanita yang melahirkannya.
Sebenarnya Arga tau kalau Lusi pasti akan sangat syok ketika mendengar kebenaran tentang Keysha. Tapi dia tidak tau dengan cara apalagi dia mencari pendonor untuk Ara kalau bukan dengan menikahi Risa lagi. Maka rahasia yang ia simpan dengan rapat itu, terpaksa harus di buka.
"Gimana keadaan Ibu saya dokter?" Arga langsung menghampiri dokter yang baru saja menangani Lusi.
"Keadaan Ibu Lusi saat ini tidak bisa dikatakan baik-baik saja. Saya akan melakukan serangkaian pemeriksaan setelah ini. Tapi sebelum itu, Ibu Lusi ingin bicara dengan anak dan menantunya terlebih dahulu"
"Saya anaknya dok!"
"Silahkan masuk kalau begitu Pak!"
Arga langsung masuk ke IGD bersama Fatma, sedangkan Risa masih menunggu di luar. Dia bukan siapa-siapa, tentu dia tidak berhak untuk masuk ke dalam sana. Tapi dia bertahan di sana hanya karena rasa empatinya saja pada mantan mertuanya itu.
"Ibu" Arga berasa di samping Lusi.
"Mana Ri-sa?" Arga terkejut karena Ibunya justru mencari Risa di saat baru saja sadar.
"Ada di luar Bu"
"Ibu mau bi-cara sama kalian" Suara Lusi sudah patah-patah saat ini.
"Biar aku panggil Bu!" Arga langsung keluar untuk mencari Risa.
"Risa!" Panggil Arga pada Risa yang tampaknya ingin beranjak pergi.
"Iya Mas?"
"Ibu mau bicara, ayo masuk!"
"T-tapi aku.."
"Ini permintaan Ibu!"
Risa dengan ragu melangkahkan kakinya ke dalam IGD. Saat dia baru saja masuk, dia sudah mendapatkan tatapan tajam dari Fatma.
"Ini Risa Bu!" Ucap Arga membawa Risa di sampingnya.
"Ri-sa?"
"Iya Nyonya?"
Lusi tampak tidak suka saat Risa memanggilnya seperti itu.
"Maafkan I-bu. Maaf karena du-lu Ibu tidak menerima ka-mu sebagai menan-tu Ibu"
"Saya sudah memaafkan Nyonya. Jadi tidak perlu di bahas lagi Nyonya"
"Terima ka-sih. Ternyata ka-mu wanita yang baik"
Risa melihat ujung mata milik Lusi menitikkan air mata.
"Fatma!" Lusi memanggil menantunya yang sejak tadi diam karana melihat Ibu mertuanya tampak luluh dengan Risa.
"Iya Bu?" Fatma mendekat pada Lusi namun berdiri di seberang Arga dan Risa.
"Maafkan I-bu karena dari du-lu selalu menyiksa ka-mu dengan permin-taan Ibu. Buat ka-mu juga Arga, Ibu minta maaf"
"Aku sudah memaafkan Ibu" Jawab Arga lebih dulu.
"Aku juga Bu!" Fatma tak mau kalah.
"Tapi I-bu minta tolong, ijinkan Arga menikahi Ri-sa. Tolong selamat-kan cucu Ibu!" Pinta Lusi pada Fatma dengan tangisannya.
"Apa Bu?" Fatma tampak terkejut dengan permintaan Lusi itu. Begitupun Risa yang masih ada di sana.
"Enggak, aku nggak mau Bu!" Tolak Fatma.
"Ibu min-ta tolong Fatma. Hanya itu yang bi-sa menyelamatkan cucu I-bu"
Fatma melalui untuk menyingkir. Saat ini emosinya tak stabil. Dia kecewa dan marah yang meluap-luap, tapi dia tidak bisa langsung menuangkannya di hadapan Lusi yang sedang tak berdaya seperti itu.
"Arga.."
"Menikahlah dengan Ri-sa, lakukan apapun untuk kesem-buhan Ara!"
"Iya Bu, aku akan melakukan apapun untuk kesembuhan Ara!"
Lusi tersenyum tipis menatap putra satu-satunya itu, hingga perlahan matanya mulai tertutup dan hilang kesadaran.
"Ibu! Ibu bangun Bu!!" Arga terlihat panik karena Lusi tak menunjukkan respon apapun.
"Dokter tolong!!" Teriak Arga.
Dia menyingkir beberapa langkah saat dokter dan juga perawat menangani Ibunya. Sungguh pikiran Arga sudah mengarah ke suatu hal yang tak ingin ia dengar, tapi Arga mencoba untuk menampik semua itu.
Arga terlihat begitu cemas saat ini, Risa bisa melihat dari sikap dan sorot matanya. Ingin rasanya dia mendekat dan menenangkan pria itu, tapi dia tidak berhak melakukan itu. Apalagi Fatma juga ada di sana.
"Maaf Pak, kami sudah berusaha semaksimal mungkin. Tapi Ibu Lusi tidak bisa di selamatkan!"
"A-apa dok?" Arga terlihat begitu syok. Dia juga langsung menghampiri Ibunya yang saat ini telah memejamkan mata tanpa respon apapun.
"Ibu" Liriknya sambil memeluk Lusi.
Ibunya meninggal karena salahnya yang telah mengungkap kebenaran tentang Keysha hingga Ibunya terkena serangan jantung.
Tapi kalau Arga tidak mengatakan yang sesungguhnya, bagaimana bisa dia menyelamatkan Ara dengan menikahi Risa lagi.
Pemakaman Ibunya di lakukan keesokan harinya, hanya Arga dan Fatma, juga Fatir yang hadir di pemakaman itu. Sementara Risa tetap berada di rumah sakit untuk menjaga Ara yang kemarin cukup lama ia tinggal.
Risa sendiri tidak menyangka jika Lusi pergi secepat itu. Padahal sebelum kejadian itu, Lusi tampak baik-baik saja.
Arga masih bersimpuh di samping pusara Ibunya. Dalam hatinya terus meminta maaf untuk semua yang terjadi. Andai saja dulu dia tidak mendukung kebohongan Fatma, pasti tidak akan seperti ini jadinya.
Tapi rasa bersalah karena mengabaikan Fatma membuat Arga menuruti apa yang Fatma inginkan.
"Mas!"
Arga mendongak menatap Fatma yang berdiri dihadapannya.
"Aku ijinkan kamu menikah dengan Risa, tapi...."
dan sudah saatnya Fatma merasakan dinginnya jeruji besi penjara 😎😎