NovelToon NovelToon
Alvaro'S Diary

Alvaro'S Diary

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Keluarga / Trauma masa lalu / Slice of Life
Popularitas:850
Nilai: 5
Nama Author: Wèizhī

Alvaro Ardiwinata adalah seorang remaja berusia 16 tahun yang terlahir dari keluarga kaya. Namun, meskipun hidup dalam kemewahan, dia merasa tidak pernah menjadi bagian dari keluarga tersebut. Dia lebih dianggap sebagai "anak pelayan" oleh kedua orangtuanya, Jhon dan Santi Ardiwinata. Setiap kesalahan, besar atau kecil, selalu berujung pada hukuman fisik. Meskipun ia berusaha menarik perhatian orang tuanya, mereka tidak peduli padanya, selalu lebih memperhatikan adiknya, Violet. Violet yang selalu mendapat kasih sayang dan perhatian lebih, tapi di balik itu ada rasa iri yang mendalam terhadap Alvaro.

Sementara itu, Alvaro berusaha menjalani hidupnya, tapi luka psikologis yang ia alami semakin mendalam. Saat ia beranjak dewasa, ia merasa semakin terasingkan. Tetapi di balik penderitaan itu, ada harapan dan usaha untuk menemukan siapa dirinya dan apakah hidup ini masih memiliki makna bagi dirinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wèizhī, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 23

“Nah, tuan muda kecil. Tak perlu takut, saya gak gigit kok~” ucap Dokter Adi sembari ia memegang sesuatu ditangannya yang saya pun gatau itu apa.

“Gak sakit, kan?“ Tanya Alvaro takut.

“Nggak kok. Kita hanya akan melakukan pemeriksaan ringan saja” jawab dokter Adi dengan senyuman penuh kepastian nya.

Saat ini Alvaro tengah berada di ruang khusus untuk dokter Adi. Bisa dibilang klinik dalam rumah. Beberapa saat yang lalu, Xavier membujuknya untuk menyetujui diperiksa kesehatannya oleh dokter Adi. Bagaimanapun Gintara mengkhawatirkannya.

“Baby, jangan takut. Abang disini” ucap Xavier meyakinkan.

“Nah, abang juga ada disini. Bukan cuma si cumi gosong doang” ucap Angga dengan ejekannya pada Xavier.

“Cumi gosong? Kalau begitu kau gurita” ucap Xavier tak terima.

“Gurita lebih baik daripada cumi~” Angga yang tak mau kalah.

Si kembar saling menatap tajam satu sama lain. Sedang Alvaro hanya diam merasa jengah.

“Bang, diem dong. Al jadi tambah gamau!“ Ucap Alvaro kesal.

“Yaudah kami diam. Sekarang dokter Adi bakal periksa kamu” ucap Xavier yang lalu menarik tangan Angga dan membawanya duduk di sebuah sofa dekat sana.

Dokter Adi pun memulai pemeriksaannya dengan Alvaro yang masih ragu-ragu dan sesekali matanya melirik kearah kedua abangnya itu. Sedang si kembar menyemangatinya dengan sebuah seruan, tentu itu hanya Angga. Xavier hanya tersenyum saja disana.

“Ayok adek~ ayo! Semangat~ Ganbatte~”seru nya sembari ia memasang wajah tersenyum nya yang terkesan konyol.

“Ugh… abang yang lakuin, aku yang malu” batin Alvaro sembari ia memejamkan matanya.

“Fokus ya, tuan muda” ucap dokter Adi dan di angguki oleh Alvaro.

Yah. Setidaknya dia tidak setegang tadi. Lebih ke malu nya sih ini.

—-

Beberapa jam setelah pemeriksaan selesai dilakukan, Alvaro kini sedang mengotak-atik jam tangannya di kamar. Dia memasukkan berbagai benda dan mengatur kembali posisi tempat mesin didalamnya.

Entah apa yang ia lakukan, Alvaro hanya terlihat seperti anak kecil yang merusak barang. Xavier yang sedari tadi memperhatikan, ia merasa bingung juga penasaran dengan apa yang dilakukan sang adik.

“Baby, lagi apa sih?“ Tanya nya, namun Alvaro tak menjawab. Ia hanya diam dan masih sibuk dengan apa yang dirinya lakukan.

“Baby!“ Panggil Xavier dan masih tak dijawab.

Xavier tampak kesal, kemudian dia berjalan pergi dengan ekspresi masam nya.

Ceklek!

Pintu tampak tertutup, tapi Alvaro tak bergeming. Alvaro sempat melirik sebentar kearah pintu, lalu ia mulai fokus kembali.

Di ruang keluarga, yang lain tengah nonton TV bersama dengan Angga yang sibuk bermain game di ponselnya.

Xavier datang dan langsung duduk di sofa single. Membuat heran orang disana.

“Abang kenapa?“ Tanya Angga heran.

Diam, tak ada jawaban. Angga menyipitkan matanya, heran dengan perilaku kembarannya.

“Abang PMS kali” ucap Ayah Samuel random.

“Oh.. pantes” ucap Angga dengan tampang bodoh, tampak mempercayai ucapan sang Ayah.

“Apaan sih?! Mending lu main aja. Ganggu banget” ketus Xavier yang membuat Angga mengernyit tak suka.

“Abang aneh! Ditanya gak dijawab! Emangnya kenapa sih. Kayak manusia aja punya masalah” ucap Angga

“Kan abang emang manusia!“

“Dih, ngaku-ngaku. Situ kan setan” ucap Angga dengan santainya sembari matanya kembali fokus pada gadget nya.

Langsung saja Xavier membelalakan matanya tak percaya setelah mendengar penuturan sang adik. Sejak kapan adik kembarnya ini semakin berani padanya. Pikirnya.

“Oh… gitu ya?! Kalo gitu, lu juga sama. Kan kita kembar!“ Ucap Xavier tak terima.

“Dih, beda kali. Muka aja beda, dimana letak kembar nya?!“ Tak terima, Angga kembali menjawab.

“Serah dah” pasrah Xavier lelah dengan pertengkaran kecilnya. Sedang sang Bunda dan Ayahnya hanya terkekeh geli saja.

—-

End of Chapter 23

1
Unknown
Halo guys. terimakasih mau nyempetin baca karya ku ini. mungkin masih banyak kurangnya dalam beberapa hal, tapi aku usahain ceritanya agar tetap seru. sekali lagi terimakasih sudah mampir. and tinggalkan jejak, oky?! ~
Hebe
Saya enggak sabar untuk membaca kelanjutannya thor!
Izuku_Uzumaki
Gak nyangka bisa ketawa terbahak-bahak saat baca ini😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!