seorang gadis cantik pekerja keras,dia rela membanting tulang tanpa kenal lelah. Sampai merelakan diri untuk tidak melanjutkan pendidikan ke bangku kuliah hanya untuk membantu orang tuanya,serta demi membiayai pendidikan kakak dan adiknya. kekasihnya seorang PNS muda disebuah kantor kecamatan di kota itu. mereka berdua menjalin hubungan sudah menginjak usia 8 tahun lamanya dan berencana untuk melanjutkan hubungan tersebut ke jenjang yang lebih serius,yaitu sebuah pernikahan. Tetapi apa yang ia dapati justru sebuah penghianatan dari sang kekasih dan kakak kandungnya sendiri,serta kedua orang tuanya pun turut campur dalam perselingkuhan tersebut.Di hari bahagianya malah menyaksikan kakaknya bersanding dengan lelaki yang sangat ia cintai. Mampukah ia menerima sebuah penghianatan ini??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon janda#hot, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18
Dirga pun masuk ke dalam mobil dan keluar dari area caffe.
"Udah selesai li urusannya?" Tanya Sinta ketika Lily yang baru sampai. Sinta sudah di beri tahu Lily tentang masalah rumah.
"Belum sin, tadi cuma mastiin jadi apa nggak? Katanya sih secepatnya desain rumah di buat," Ucap Lily.
"Semoga bisa cepat selesai li,biar lu bisa hidup tenang dan nyaman," ucap Sinta.
"Amin," ucap Lily.
"Li,lu nggak ngerasa aneh gitu dengan atasan tedy, kok dia mau sih repot-repot bantuin lu padahal kan kenal juga nggak,kayanya dia suka deh sama lu li," Ucap Sinta.
"Apa sih sin, sama aja lu kaya Tedy, mungkin dia itu cuma kasian kan dia dateng pas gue gagal nikah," ucap Lily.
"Ah nggak percaya gue li,kalau cuma kasian doang memang lu siapanya dia yang harus di perduli kan percaya sama gue kalau dia itu suka sama lu, dan gue juga setuju kalau lu sama dia," Ucap Sinta menggebu-gebu.
"Udah lah sin, jangan bahas itu gue belum mau mikirin cowok apalagi yang pekerjaan nya bagus gitu takut kecewa lagi gue," ucap Lily dengan lirih.
"ly, lu itu jangan pukul rata semua cowok kaya Andy, coba lu liat Bu Sri, gimana orangnya masa lu gak bisa nilai sih? Kalau Bu Sri itu gak pernah membeda-bedakan manusia," ucap Sinta menyemangati Lily.
"Itu karena kita gak masuk kedalam lingkup keluarganya sin, coba kalau kita punya hubungan sama anaknya pasti sikapnya juga bakalan beda, semua orang tua itu pasti mau anaknya dapat yang terbaik apa lagi anaknya Bu Sri yang masa depannya udah bagus pasti carinya yang setara dengan anaknya, jadi jangan lagi ngomong kalau atasan tedy itu suka sama gue oke," Ucap Lily menutup dirinya ia takut akan terulang lagi pernikahan yang gagal.
"Sorry li," ucap Sinta yang juga merasakan ketakutan yang di rasakan oleh sahabatnya itu.
"Iya sin,tapi gue mohon jangan di ungkit lagi," ucap Lily.
"Ly, gimana orderan lebaran kita kapan mau di kasih ke koh acong?" Tanya Sinta mengalihkan pembicaraan.
"Belum selesai gue rekap sin, mungkin awal puasa baru bisa gue order," Ucap Lily.
"Oke li," ucap Sinta.
Sore harinya Dirga baru sampai di rumahnya,setelah seharian bekerja.
"Mah,papah mana?" Tanya Dirga yang melihat mamanya berada di dapur.
"Biasa lagi keluar sama teman-temannya, memangnya kenapa ga," Tanya Bu Sri.
"Tadi aku ketemu sama Winda,katanya papah udah jodohin aku sama dia,maksud dia apa mah? Masa papah gak nanya aku dulu," tanah Dirga.
"Kamu bersih-bersih dulu,kita ngobrol di depan nanti mama ceritain yang sebenarnya," ucap Bu Sri.
"Aku ke kamar dulu kalau gitu mah," ucap Dirga berlalu dari hadapan ibunya.
Di rumah Lily juga baru sampai,sekarang dia sangat malas untuk pulang ke rumah rasanya ingin secepatnya pindah dari rumah.
Ternyata saat dia mau masuk Tedy juga baru pulang dari kerjanya,ada perasaan lega di hatinya karena adiknya sudah pulang,mereka masuk bersamaan kedalam rumah.
"Assalamualaikum," ucap mereka berdua.
"Walaikumsalam," jawab pak Erwin.
Mereka berdua pun Salim kepada bapaknya.
"Tumben sepi pak,mana yang lain?" Tanya Tedi.
"Ibu lagi ke warung, kalau Eca dan suaminya lagi keluar.
"Pak mumpung lagi nggak ada orang di rumah, ada yang ingin aku sampaikan ke bapak," ucap Lily.
"Ada apa nak?" Tanya pak Erwin ada rasa khawatir dari nada bicaranya.
Tedy dan Lily langsung duduk di dekat bapaknya.
"Gini pak sebarnya.......," Lily pun menceritakan keinginannya untuk membangun rumah.
"Kalau gitu bapak setuju apa lagi rumahnya cuma di depan jadi bapak nggak perlu khawatir dan selalu bisa memantau kamu," ucap pak Erwin.
"Nanti aku juga ikut tinggal di rumah mba Lily pak," ucap Tedy.
"Bagus itu jadi sekalian kamu bisa jagain mba nya,bapak juga sebenarnya gak pengen mba kamu tinggal satu rumah dengan Eca dan Andy, tapi mau bagaimana lagi dua manusia itu sudah sekali di kasih tau maunya menang sendiri pusing bapak melihat mereka," ucap pak Erwin yang memang kesal melihat anak pertamanya dan suaminya itu.
"Apa kamu mau bangun rumah ly?" Tanya Eca yang baru datang dan mendengar semuanya.
Lily tidak menanggapi apa yang di tanyakan oleh Eca.
"Jawab li!! " Teriak Eca marah yang melihat Lily hanya diam saja.
"Memangnya apa urusan sama lu, nggak ada kan?" Lily balik bertanya.
"Adalah, gue yang udah nikah jadi harusnya yang bangun rumah itu gue duluan dan bukan lu," ucap Eca yang membuat semua orang bingung dan heran dengan ucapannya.
"Terus masalahnya sama gue apa,kalau mau bangun rumah yah silahkan gue nggak pernah ngelarang lu," ucap Lily cuek.
"Ada apa ini?" Tanya Bu Yoni baru tiba dari warung dan mendengar teriakan putri sulungnya.
" Ada yang bisa menjelaskan semuanya ke ibu?" Tanya Bu Yoni karena tidak ada yang mau memberitahunya.
Eca pun menjelaskan semuanya dan rasa tidak terimanya kalau Lily lebih dulu membangun rumahnya sedangkan dia sendiri belum punya rumah.
Pak Erwin,Tedy dan Lily hanya menggelengkan kepalanya melihat Eca bercerita sambil menangis.
"Benar itu kamu mau bangun rumah?" Tanya ibunya setelah mengerti dengan permasalahan yang terjadi.
"Iya," jawab Lily.
"Tapi li, kamu belum menikah sedangkan Eca yang sudah menikah belum bisa bangun rumah, nanti apa kata orang-orang tentang hal ini," ucap Bu Yoni membuat Lily merasa heran mengartikan maksud dari ibu nya.
"Kamu itu harus perduli sama saudara, kamu mau mempermalukan gue lagi, kalau nggak gini aja rumah yang lu bangun biar gue dan Andy yang tinggal disana,kan lu yang pengen gue pergi dari rumah ini," ucap Eca dengan tidak tau malunya.
"Benar yang di katakan mba mu,biar mereka saja yang tinggal disana dan kamu tetap tinggal disini," Ucap Bu Yoni yang diangguki oleh Eca dan Andy.
"Apa yang ibu bilang? Nggak salah tuh aku harus bangun rumah buat benalu berdua nggak Sudi gue, Hee sadar diri dong kalau mau punya rumah sendiri ya udah sana bangun,kenapa harus gue yang nanggung nya, kalian ini emang nggak tau diri banget yah nggak sadar apa utang kalian aja sampai sekarang belum kalian bayar sepeser pun dan kalian berharap gue bangun rumah buat kalian sadar diri dong," ucap Lily menahan emosi.
"Hee li,gue ini kakak lu jadi lu harus mengalah buat gue,apa salahnya sih rumah yang lu bangun gue tempati kan kita ini saudara," ucap Eca kesal.
"iya li kamu itu harus nya mengerti sama mba mu," ucap bu Yoni. Eca menahan kesal karena perkataan Lily mengungkit biaya pernikahan yang belum mereka lunasi sedangkan Andy hanya diam dan menunduk tidak ingin ikut terseret.
"Udah deh mba jangan nggak tau diri kaya gini,malau mba udah ada suami kok tetap mba Lily yang harus nanggung tempat tinggal kalian berdua terus guna laki-laki kere ini apa,gak tau diri emang yah," ucap Tedy kesal dengan mereka berdua.
"Jangan kurang ajar yah kamu dek,aku ini juga mba mu harusnya kami belain aku," ucap Eca tidak terima karena Tedy lebih membela Lily dari pada dirinya.
"Ihhh ogah membela manusia yang nggak tau malu dan nggak tau diri," ucap Tedy.
"Tedy kamu jangan kaya gitu sama mba mu dy itu kakak mu juga," ucap Bu Yoni yang terus membela Eca.
" Udah deh Bu harus nya ibu itu berpihak kepada mba Lily bukan anak manja ibu ini,kalau kere jangan banyak gaya," ucap Tedy semakin membuat Eca marah.
"Boleh saja kalau kalian menginginkan rumah itu," ucap Lily membuat bapak dan adik nya kaget bagaimana bisa Lily menyetujui dengan cepat.
Sedangkan Eca,Andy dan Bu Yoni sudah tersenyum mereka berpikir kalau Lily kembali menjadi gadis bodoh yang gampang di tipu.
klu hatiu da busik susah lihat lily bahagia..semangaat lily smg kamu bahagia..
aku menunggu up nya mu ...
ceritanya bagus kok sepi ya yg baca
tenang nanti lily akan lb bahagia
..
aura lily aura baik ya otomatis aura keberuntungan lily juga baik..
makin seru...
lanjut kak
ngakak berjamaah nggak sih ....😂😂