Cupu Jadi Ratu

Cupu Jadi Ratu

Si cupu dan Ratu mafia

Seorang gadis tergeletak tak bernyawa di toilet sekolah. Kondisinya sungguh mengenaskan. Dengan luka lebam diseluruh tubuhnya.

Di depan nya ada dua orang gadis berusaha untuk membangunkannya. Namun bagaimanapun mereka membangunkannya gadis itu tetap tidak bergerak.

Saat ini mereka berada di toilet perempuan. Di depan toilet, ada seorang gadis lagi yang bertugas untuk menjaga.

Gadis yang sudah tidak bernyawa itu bernama Nadia. Sedangkan dua gadis di depannya bernama Mella dan Friska. Satu orang lagi yang bertugas untuk menjaga bernama Velly.

Kondisi sekolah sudah sepi. Semua siswa sudah pulang ke rumah masing-masing. Namun keempat gadis itu masih berada di sana.

Nadia sudah terkunci di dalam toilet sejak pelajaran masih berlangsung. Kebetulan di dalam kelas sedang tidak ada pelajaran alias jam kosong.

Nadia termasuk anak yang pendiam. Dia lebih suka membaca buku dari pada bersosialisasi dengan teman-temannya. Jadi tidak memiliki banyak teman.

"Bangun cupu!" teriak Mella geram.

Sebenarnya Mella merupakan saudara sepupu Nadia. Keduanya berada di kelas yang sama. Namun Mella tidak pernah mengakuinya.

"Kok dia nggak bergerak," ucap Friska dengan gugup.

"Ya elah...palingan cuma pingsan. Biarin aja, siapa suruh bikin gua marah," jawab Mella geram.

Namun gadis tadi masih tetap khawatir. Dia meletakkan jarinya dibawah hidung. Kemudian beralih ke tangannya. Namun tidak ada denyut nadi yang terasa.

Deg!

"Mel...ni orang beneran koid loh," ucap gadis itu dengan gemetar.

"Beneran?" tanya Mela tak percaya.

"Lo periksa sendiri deh!"ucap Friska dengan marah.

Mau tidak mau Mella kondisi nadia dengan tangannya sendiri. Dia mengecek tubuh Nadia dengan tubuh gemetar.

"Waduh...beneran Fris, gimana ini?" tanya Mella panik.

Dia masih tidak menyangka jika perbuatan mereka membuat Nadia berhenti bernafas. Kedunya saling pandang dengan tubuh gemetar.

"Kita harus keluar dari sini secepatnya. Jika sampai ada seseorang yang mengetahuinya kita bisa masuk penjara," ucap Mella

"Kamu benar. Kalau begitu tunggu apa lagi."

Mella pun keluar dari toilet dengan tergesa-gesa. Friska mengikutinya dari belakang. Keduanya terus berjalan tanpa memperdulikan tatapan bingung Velly. Namun dia mengikuti kedua temannya pergi dari tempat itu.

Tanpa mereka sadari, Nadia yang semula dipastikan sudah tidak bernyawa tiba-tiba membuka matanya.

Namun dia bukan lagi Nadia si gadis cupu. Nadia yang asli sudah meninggal. Saat ini ada jiwa asing yang memasuki tubuhnya.

"Shit...where is this?" gumam gadis itu dengan bingung.

Dia mendudukkan diri dengan susah payah. Dahinya mengernyit begitu melihat kondisi sekitar. Apalagi dengan bau toilet yang menyengat.

"Hwek...."

Dia tidak tahan dengan bau toilet sehingga membuatnya mual dan ingin muntah.

Rasa pusing mendera kepalanya. Sebuah ingatan asing masuk kedalam memorinya.

Deg!

"Biadab!" gumamnya dengan bahasa asing.

Aura membunuh keluar dari tubuhnya . Dia sudah tidak peduli dengan bau toilet yang membuatnya mual . Saat ini yang ia inginkan hanya cermin. Sayangnya di ruangan itu tidak ada cermin.

Gadis itu berdiri. Kemudian berjalan keluar dari toilet itu. Begitu diluar dia langsung melihat cermin yang terpasang di depan wastafel.

Perlahan gadis itu berjalan. Sungguh terkejutnya saat melihat tampilannya di depan cermin.

Wajah gadis itu bengkak dengan memar yang terlihat dengan jelas. Namun dia masih bisa melihat dengan jelas wajah itu.

"Bagaimana bisa terjadi?"

Gadis itu masih menggunakan bahasa asing yang sudah ia gunakan sejak kecil. Untuk bahasa Indonesia sendiri dia belum pernah menggunakannya.

Gadis itu bernama Aurora. Aurora tinggal di Amerika. Dia merupakan seorang putri dari mafia terkenal.

Sejak kecil dia sudah di didik untuk menjadi seorang mafia. Bahkan untuk usia yang muda dia sudah menjadi seorang ratu mafia Black Rose.

Black Rose adalah nama kelompok mafia yang ia bentuk bersama sahabatnya. Anggotanya sudah hampir seratus orang.

Dunia mafia sangat kejam dan tidak lepas dari pembunuhan. Entah itu kamu yang dibunuh atau yang membunuh.

Aurora sendiri sudah tidak bisa menghitung banyaknya nyawa yang sudah ia bunuh. Namun bukan berarti mafia tidak bisa berbuat kebaikan.

Aurora mati karena dibunuh. Bukan dibunuh oleh musuh. Namun Aurora mati dibunuh oleh sahabat dekatnya sendiri.

Aurora tidak menyangka jika dirinya masih diberikan kesempatan untuk hidup di tubuh dan lingkungan yang berbeda. Entah itu keberuntungan atau malah kesialan baginya.

Yang membuat Aurora terkejut adalah tubuh yang ia tempati memiliki wajah yang mirip dengannya. Hanya potongan rambutnya saja yang berbeda.

Aurora memutuskan untuk keluar dari sana. Ia menuju kelas yang ia tempati sesuai ingatan yang ia peroleh.

Namun ia masih bingung dengan apa yang akan ia lakukan selanjutnya. Akankah ia pulang ke rumah Nadia? Jika ia pulang kesana bagaimana ia menghadapi keluarganya?

Nadia merupakan putri dari seorang pengusaha ternama. Dia mempunyai dua orang kakak kembar. Yang satu berjenis kelamin lelaki dan satu lagi perempuan.

Nadia merupakan putri yang tidak dianggap. Ayah dan kedua kakaknya selalu mengabaikannya. Mereka menganggap jika hilangnya ibu mereka ada hubungan dengannya.

Ibu Nadia dinyatakan menghilang setelah melahirkannya. Tidak ada jejak untuk menemukannya. Bahkan hingga Nadia berusia sembilan belas tahun.

Saat ini Nadia sudah berada di kelas dua belas. Berbeda dengan Aurora yang sudah menyelesaikan hingga S2, padahal usianya baru sembilan belas tahun.

Terpopuler

Comments

Nur Na Tasya

Nur Na Tasya

dikit bgt anggotanya masa 100 orang pun nggak nyampe🤔

2024-04-16

0

𝒮🍄⃞⃟Mѕυzу​​​᭄

𝒮🍄⃞⃟Mѕυzу​​​᭄

bbb

2024-05-07

0

Syahrudin Denilo

Syahrudin Denilo

mampir deh

2024-04-12

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!