NovelToon NovelToon
PEMBALASAN ISTRI GENDUT

PEMBALASAN ISTRI GENDUT

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Balas Dendam / Cerai / Pelakor / Bullying di Tempat Kerja / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:357.4k
Nilai: 4.9
Nama Author: Dae_Hwa

Hallo Reader's, saya ingin menginfokan bahwa novel PEMBALASAN ISTRI GENDUT merupakan novel yang pernah saya rilis di akun saya yang lain dengan nama pena Zindvl. Novel ini sudah saya hapus di akun lama dan saya rilis kembali di akun baru saya dengan nama pena Dae_Hwa yang memiliki makna mutiara yang berkilau. Saya harap di akun baru saya, saya dapat berkilau bak mutiara yang indah ✨
Mohon selalu dukung karya saya ya 🤜🏼🤛🏼

Berryl adalah seorang wanita bertubuh gemuk dengan penampilan yang cupu dan super Nerd!

Berryl selalu tidak beruntung dalam kehidupan sosialnya. Seolah meminum pil pahit dalam hidupnya, Berryl selalu mengalami pembullyan dan pengkhianatan.

Selalu di hina dan di rendahkan dalam lingkungan kerja, bahkan juga mendapatkan perlakuan yang serupa dari keluarga suaminya.

Merasa sudah tak sanggup lagi, akhirnya Berryl memutuskan kabur dari rumah dan berjanji akan membalas semua orang yang memperlakukan nya dengan buruk.

Akankah Berryl berhasil membalas mereka semua?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dae_Hwa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PIG 16

Akhirnya Mbak Rani membeberkan semua permainan licik Kanaya setelah aku mengancam akan menjebloskan nya ke penjara. Awalnya dia memang berkilah, tetapi ketika aku menunjukkan ampoule milikku yang belum terpakai dan menantangnya untuk mengecek kandungan produk tersebut pada yang ahli, nyalinya pun menciut. Apalagi Calix merekam semua pembicaraan kami, termasuk ucapannya saat menyangkal bahwa produk tersebut tidak menyebabkan obesitas.

Berdasarkan pengakuan Mbak Rani, Kanaya memberikan uang sebesar dua juta rupiah perbulan untuk memuluskan rencana liciknya. Sementara Nela di beri tugas untuk mengatur menu makanan yang akan di konsumsi dalam keluarga Mas Ibnu. Pantas saja sehari-hari nya Nela selalu request menu makanan yang padat kalori, yang sudah pasti akan menaikkan berat badan.

"Ha ... ha ... Memalukan sekali, tubuhku di permainkan oleh uang dua juta perbulan." Suara tawaku melengking.

Setelah puas dengan info yang ku dapat, aku kembali menatap nyalang Mbak Rani yang sudah sangat ketakutan. Kembali mengancamnya dengan kata-kata yang mengerikan.

"Tolong maafkan saya, Mbak Berryl. Saya janji tidak akan mengulangi nya lagi. Kalau saya di penjara, anak-anak saya bagaimana nasibnya? Saya mohon, Mbak Berryl." Mbak Rani menangis tersedu-sedu.

"Sampah seperti kalian memang selalu seperti ini kan? Melakukan, ketahuan, lalu modal kalian cuma satu. MAAF SAYA TIDAK AKAN MENGULANGINYA LAGI ....!" jawabku dengan suara tinggi dan tatapan sadis.

Mbak Rani semakin terisak-isak dalam tangisnya. "Tolong berikan saya kesempatan, Mbak Berryl. Saya akan melakukan apapun agar mbak mau memaafkan saya."

Ini dia yang aku tunggu-tunggu ha ... ha ...! Dari tadi kek! tawaku dalam hati.

"Apapun?" Aku menaikan satu alisku.

Mbak Rani mengangguk pelan, membuatku tersenyum puas.

"Buat tubuhnya membengkak seperti aku." pintaku yang membuat Mbak Rani tersentak.

"Waktumu hanya lima bulan. Jika kau gagal, maka kau akan membusuk di penjara. Jangan mencoba kabur, karena aku akan mengirim orang yang akan terus mengawasimu kemanapun. Mengerti?!" ancam ku.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

DUA HARI BERLALU

"Ayo, ikut aku," perintah Calix yang tiba-tiba masuk ke apartement ku.

"Kemana?" tanyaku bingung.

"Ayo cepat, kita gak punya waktu!" timpalnya.

"Sebentar ....!" Aku bergegas ke kamar dan segera menggunakan softlens hitamku.

Jika Alby selalu percaya diri dengan warna bola matanya, tetapi tidak dengan ku. Tidak ada yang tau bahwa aku memiliki warna mata yang sangat indah, termasuk Kanaya dan Ibnu suamiku. Saat ini hanya Calix yang mengetahui hal itu, karena aku selalu melepaskan softlens saat berolahraga.

Aku hanya tidak ingin di bully saat mereka melihat warna mataku yang berbeda dengan milik mereka. Pasti mereka akan menuduh bahwa warna mataku palsu atau sok bergaya memakai softlens dengan warna yang unik. Sudah terbayang di kepalaku, beragam hinaan yang akan mereka lontarkan padaku.

"Ayo." ajak ku pada Calix yang sudah menunggu di luar pintu apartement ku.

Di hari yang begitu cerah, mobil sport Calix menembus jalanan dengan kecepatan tinggi. Sampai sekarang aku tidak tau kemana arah tujuan perjalanan kami kali ini. Sudah beberapa kali aku menanyakan akan kemana, tapi Calix hanya misuh misuh sembari mendelik kan bola matanya. Kali ini aku memutuskan untuk diam, sebelum Calix khilaf dan menerjang tubuh ku keluar dari mobilnya.

Calix memarkirkan mobilnya di parkiran CX Gym. Kening ku seketika berkerut, ada apa ini? Bukannya aku masih masa istirahat? Aku lekas mengekor di belakang Calix. Kami berjalan menuju ruangan yang belum pernah aku datangi, sepertinya ini ruangan pertemuan pribadi miliknya. Sejak kapan personal trainer memiliki ruangan pribadi?

Ceklek! Calix mendorong pintu perlahan.

Mata ku terbelalak ketika melihat siapa yang hadir di ruangan ini. Tubuhku bergetar, entah kenapa aku mendadak takut. Mungkinkah ini yang namanya trauma?

"Apa itu Berryl?"

"Iya, itu Berryl!"

"Apa yang terjadi pada tubuhnya?"

Tiga orang yang pernah mem-bully ku di ruang olahraga saling berbisik, tapi aku masih dapat mendengar dengan baik pembicaraan mereka.

Calix meyakinkan aku dengan tatapan teduhnya. Seolah berkata, semuanya akan baik-baik saja.

Aku mencoba melangkah dengan anggun. Aku mengangkat sedikit daguku, seolah menunjukkan bahwa aku bukanlah Berryl yang bisa mereka intimidasi seperti dulu.

Aku berusaha duduk dengan tenang, ku lirik Calix yang duduk di sampingku.

"Kami akan to the point saja. Jadi, apa benar kamu tidak pernah menghina fisik kami saat masa pendidikan dulu?" tanya Sarah.

"Apa kamu pernah mem-bully Kanaya?" tanya Alisa.

"Apa benar kamu tidak pernah mengganggu kekasih Kanaya?" timpal Risma.

Aku menghela nafas berat. "Bukannya pertanyaan ini sudah basi? Sebelum kalian menganiaya ku, kenapa kalian tidak memastikannya terlebih dahulu? Apa bagi kalian, aku yang kutu buku ini terlihat seperti orang yang bisa mem-bully atau merebut kekasih orang?"

"AKU TIDAK PERNAH MELAKUKAN SEMUA ITU!" teriakku dengan suara parau.

Suasana kembali hening, luka yang kembali menganga membuat aku menitikkan air mata. Dadaku begitu sesak, tubuhku bergetar hebat. Aku menutup mulutku untuk menyamarkan isakan tangis yang tak bisa aku cegah.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Setelah isak tangisku mereda, aku kembali menatap mereka. Dapat ku lihat mata mereka yang sudah basah, ada penyesalan di raut wajah mereka.

Alisa menghela nafas panjang. "Kami tau ini sudah terlambat, tapi ... Kami tetap ingin meminta maaf padamu, Ryl. Kami terlalu bodoh karena sudah mendengarkan cerita hanya dari satu pihak saja."

Alisa kemudian menceritakan apa yang terjadi. Selama ini, Kanaya selalu mengatakan pada mereka bahwa aku kerap menghina fisik orang lain yang melintas tepat di depanku. Itulah alasan kenapa banyak sekali teman-teman alumni yang membenciku. Kanaya juga mengarang cerita bahwa aku selalu meniru apapun yang sering ia kenakan. Saking ingin terlihat seperti Kanaya, aku sampai memaksakan diri memakai barang KW2.

"Ah, sekarang aku paham kenapa dia membelikan aku barang couple dengan kualitas jelek seperti itu," cibir ku.

"Kanaya yang membelikan mu semua barang itu?" tanya Alisa yang nyaris tak percaya.

"Mungkin kau sulit percaya, tapi seperti itu lah dia sebenarnya," lirihku.

"Pacarnya! Ku dengar rumor terbaru, bahwa kau saat ini menggoda pacarnya? Apa itu benar? Apa yang sebenarnya terjadi?" Risma memastikan.

"Rumor tak mendasar!" desis ku.

"Hey, kami serius. Bahkan Kanaya dua bulan lalu memamerkan foto kekasihnya pada kami. Tunggu ya, aku coba cek." Risma memeriksa ponselnya.

Risma menunjukkan sebuah foto di ponselnya. Foto yang di gembar-gembor sebagai pacar Kanaya.

"Ini sih foto suamiku, Mereka berselingkuh." Aku menunjukkan salinan bukti yang pernah di berikan Renata, pada mereka bertiga.

"Astaga! Kanaya bener-bener sakit jiwa ....!" geram Sarah.

"Jika sekarang suamimu yang jadi bahan bualan nya, terus siapa dong pria yang di aku-akuin sebagai pacarnya dulu?" tanya Risma bingung.

"Aku," jawab Calix santai.

"Hah?!" seru kompak kami berempat.

"K-kau pacar Kanaya?" tanyaku yang masih tak percaya.

*

*

*

1
aila
nunggu nih... udh jam 11.23 berryl belum nongol /Hey/
Dae_Hwa: WKWKWKWK malam yaaa
total 1 replies
Rona Risa
Asli antagonisnya bikin emosi. Tapi humornya kocak gak tertandingi. 🤣🤣🤣👍👍👍 Salut sama kakak yang bisa meramu cerita seperti ini. Selamat karyanya sungguh berkilau seperti permata . 💎💎
Dae_Hwa: Terimakasih kakak Rona 🧡🧡🧡
total 1 replies
Rona Risa
gila plus lumpuh. wow.
Dae_Hwa: w. o. w
total 1 replies
Rona Risa
malang... tapi ini mungkin yang terbaik...
Dae_Hwa: semoga ya 😭
total 1 replies
Rona Risa
preeklamsia dong
Dae_Hwa: kira-kira seperti itu
total 1 replies
Rona Risa
yaudah tinggal panen buah karma
Rona Risa
siapa yang lapor?
Rona Risa
tinggal lihat aja nasib akhirmu gimana... cuma kasihan sama bayi dalam perutmu itu... gak salah apa-apa tapi tumbuh di rahim perempuan seperti kamu...
Rona Risa
ajal yang mengerikan... tapi itu gara-gara kelakuannya juga mengerikan...
Rona Risa
banyak dosa kau wak
Dae_Hwa: 😂😂😂😂😂😂😂😂
total 1 replies
Rona Risa
kamu juga sialan
Rona Risa
mati?
Rona Risa
strike 🤣🤣🤣🤣
Dae_Hwa: /Joyful/
total 1 replies
Rona Risa
lapuk sampai jadi rabuk 🤪🤪🤪
Dae_Hwa: lalu robek😂
total 1 replies
Rona Risa
selamaat berryl 👏👏👏
Dae_Hwa: menjadi janda kembang 😂
total 1 replies
Rona Risa
mati ajalah kau
Rona Risa
emang boleh sesarkas ini? 😎
Dae_Hwa: Boleh gak yaaaa
total 1 replies
Rona Risa
rezekinya kepatok ayam 🤣🤣🤣
Rona Risa
mau dites berapa kali juga hasilnya bakal tetap sama 😎
Rona Risa
happy ending lah buat berryl
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!