pertemuan dua tokoh yang berjuang melawan masalah nya masing-masing. dimana, seorang pria tampan yang hampir kehilangan harapan hidupnya. namun siapa sangka ia bertemu dan jatuh cinta kepada wanita cantik yang telah dikuasai oleh ilmu hitam dalam dirinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AL Chnl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Something
Kriiiing.... (suara bus berhenti ditempat tujuan).
Orang-Orang pun beranjak dari tempat duduk mereka untuk menuruni bus. termaksud Lee Ya dan Do-Ri.
"Lee Ya, sini tanganmu, biarkan aku memegangnya" ucap Do-Ri sembari mengulurkan tangan untuk memegang tangan Lee Ya. dan Lee Ya pun memberikan tangannya.
"Wah!! Tanganmu masih tetap dingin yah?" tanya Do-Ri sambil memegangi dan mengusap-usap tangan Lee Ya sehingga membuat Lee Ya ingin melepaskan tangan Do-Ri.
"Nggak apa-apa sayang, tangan aku hangat kok" lanjut Do-Ri dan tersenyum sembari menggenggam erat tangan Lee Ya karena tidak ingin membuatnya tersinggung atas perkataanya.
"Ayo Turun!" ajak Do-Ri.
"hmm?... Ada apa dengan dua makhluk aneh ini?" tanya Do-Ri ketika melihat Joo Han dan Teyong yang sedang menunduk dibelakang kursi bus. Lee Ya hanya menunduk dan terdiam melihat keduanya dengan tatapan kosong.
"Ah sudah jangan hiraukan makhluk aneh ini, Ayo turun!" timpa Do-Ri. Setelah itu Lee Ya dan Do-Ri menuruni bus dan berjalan menuju kampus.
tersadar akan sesuatu Joo Han pun mengangkat kepalanya dan bergegas menuruni bus. Di susul Teyong karena bus akan melanjutkan perjalanan selanjutnya.
"hey tunggu aku!" teriak Teyong kepada Joo Han. Joo Han pun mencari Do-Ri dan Lee Ya dengan jangkauan pandangannya di sekitar perhentian bus tersebut. namun Ia tidak menemukan mereka. hal ini membuat Teyong kelelahan karena mengejar Joo Han dari dalam bus.
"hfftthh...hfftthh... Hey kau ini kenapa? Apa yang sedang kau cari" tanya Teyong dengan nafas terengah-engah karena melihat Joo Han seperti sedang mencari seseorang disekitarnya. Namun Joo Han mengabaikan pertanyaan Teyong.
"hey!!" teriak Teyong dengan kesal.
"Argh!! kenapa!??" jawab Joo Han berbalik memarahi Teyong dengan nada keras dan membuat Teyong terdiam.
"kau tadi mengabaikan pertanyaanku!" jawab Teyong dengan kesal.
"ah sudahlah!. Aku sudah kehilangan dia!" ucap Joo Han. Teyong hanya kebingungan dengan perkataan Joo Han.
"Dia? Siapa?" tanya Teyong penasaran lagi. lagi-lagi Joo Han mengabaikan pertanyaan Teyong. dan melanjutkan perjalanannya menuju kantor.
"ha! Dia selalu saja mengabaikan pertanyaanku" ucap Teyong dengan pasrah.
"Hey tunggu aku!" lanjut Teyong sambil menyusul Joo Han.
"apa mungkin... Kau mencari wanita misterius tadi ya.?" tanya Teyong dengan penasaran ditengah perjalanan yang membuat Joo Han menghentikan langkahnya dan berbalik melihat Teyong. Menyadari Joo Han yang menghentikan langkahnya Teyong pun mencari Alasan
"Ah hahaha tidak, tidak lupakan saja. Hahaha Astaga Ayo jalan" ucap Teyong sambil menarik pinggang Joo Han dan berjalan bersama menuju kantor.
Di kantor, Ketika Johan membuka tas pinggang kerjanya yang sudah usang ia tak sengaja melihat headset Lee Ya. headset Lee Ya ikut terjatuh saat disenggol oleh Soo Ram di perhentian bus. sambil membayangkan tindakannya yang gagal untuk mengembalikkan headset tersebut kepada Lee Ya.
"aish.. Harusnya tadi aku bertindak cepat untuk memberikannya" ucap Joo Han dengan kesal sambil memegang headset sehingga membuat orang-orang disekitarnya yang sedang bekerja menoleh dengan heran kepadanya. Menyadari akan hal itu, Johan Melirik kepada orang-orang tersebut.
"Ah aha haha maaf, maaf silahkan lanjutkan kerja kalian. Maaf ya" ucap Johan kepada orang disekitarnya. Joo Han pun beranjak keluar dari ruangan tersebut. Namun, didepan pintu Ia melihat Teyong yang sedang melakukan sesuatu dibalik kakinya. Karena penasaran, ia pun menghampiri Teyong.
"Hey! Apa yang sedang kau lakukan?" tanya Joo Han.
"haaa!!! Astaga kau membuatku kaget saja!" ucap Teyong dengan sedikit kaget dari pertanyaan Joo Han.
"Hey, Kau terluka? Dari mana kau dapatkan luka ini?" tanya Joo Han dengan heran sambil melihat luka Teyong.
"Ah tadi ada insiden kecil, cuman luka goresan saja" jawab Teyong.
"Apakah wanita cantik yang menabrak mu?" tanya Joo Han lagi. Mendengar perkataan itu, Teyong memberikan ekspresi datar dengan kesal.
"Hey, aku terluka karena mengejar mu turun dari bus lah!!" tegas Teyong.
"mengejar ku? Hey! kau sendiri yang b*d*h kenapa mengikuti ku?" tegas Joo Han yang membuat Teyong terdiam sejenak.
"karena busnya akan berjalan lagi." jawab Teyong lirih.
"lagi pula, kau kenapa tiba-tiba turun bergegas dari bus seperti tadi?, pada akhirnya kau juga kehilangan orang yang kau cari." Lanjut Teyong. Mendengar perkataan itu, Joo Han menarik kursi di sebelah meja Teyong dan memperbaiki tempat duduknya sembari menghadapkan badan kepada Teyong.
"beritahu aku, apa yang sebenarnya kau lihat mengenai wanita yang di bus tadi?" Tanya Joo Han kepada Teyong dengan penasaran.
"di bus tadi?" jawab Teyong memastikan
"Iyah, di bus tadi. Apakah wajahnya sangat menyeramkan?" tanya Joo Han memastikan.
"aah di Bus tadi!" tegas Teyong sembari mengobati lukanya dengan plaster luka. Ia pun membayangkan kejadian di bus ketika hendak melirik ke arah Lee ya, yang tiba tiba membuat badanya merinding.
"Iyah, dia menyeramkan. dan sangat menyeramkan!! Aku harap itu adalah terakhir kali Aku melihat wajah yang menyeramkan seperti itu" jawab Teyong dengan ketakutan.
"benarkah? Kau bisa melihat wajahnya dibalik topi hoodie itu?". tanya Joo Han sedikit terkejut dan memastikan.
"topi hoodie?, tidak. Aku melihat wanita disampingnya, dengan wajahnya yang sangar dan bermata pisau seperti akan membunuhku" jelas Teyong kepada Joo Han yang sedari tadi mendengarkan Teyong dengan seksama.
"aish... Yang benar saja! Lalu bagaimana dengan wanita yang satunya? kau melihatnya atau tidak?! " tegas Joo Han dengan kesal seperti ingin memukul Teyong.
"tidak, aku tidak sempat melihatnya" jawab Teyong
"Astaga.. Astaga dasar pria tua ini!" Tegas Joo Han.
"tapi.. Menurut yang ku dengar, dia sebenarnya sangat cantik, hanya saja..." belum selesai teyong melanjutkan perkataanya, tiba-tiba alarm lagu anak kecil di Hp Teyong berbunyi. Yang membuat keduanya berhenti.
"argh! cepat angkat telepon itu. Dan beritahu aku." tegas Joo Han.
"ah ini hanya alarm pengingat saja hehe" ucap teyong sambil menunjukkan handphone nya kepada Joo Han diikuti tawaan kecil.
"kalau begitu lanjutkan perkataanmu tadi!" pinta Joo Han.
"perkataan apa?" tanya Teyong.
"itu yang tadi. Hanya saja apa?" tegas Joo Han dengan penasaran.
"hanya saja apa?. Aku juga tidak tau." jawab Teyong tanpa merasa bersalah.
"astaga.. memang dasar pria tua ini ya!!. Ah sudahlah lupakan saja! Kau membuang-buang waktuku saja!" ucap Joo Han dengan kesal.
Setelah itu, Joo Han pun beranjak dari duduknya dan menuju ruangan tempat ia bekerja.
Disisi lain...
Soo Ram melihat Lee Ya berjalan bersama Do-Ri menuju gedung kampus. Ia pun mengajak gengnya untuk mengikutinya. Langkah demi langkah yang akan berpapasan dengan Lee Ya dan Do-Ri, Soo Ram berjalan di tengah keduanya dengan angkuh dan sombong. Hal ini pun membuat Do-Ri melepaskan tangannya kepada Lee Ya.
"Ya ampun Soo Ram!. dunia ini kan luas. Kenapa harus berjalan ditengah kami?" tegas Do-Ri yang membuat Soo Ram berbalik.
"Ya justru dunia itu luas. Terserah aku lah mau dijalan dimana. Repot bangat!" tegas Soo Ram yang membuat Do-Ri ingin bertindak keras. Namun, ketika hendak bertindak, tiba-tiba tangan Do-Ri di pegang oleh Lee Ya pertanda untuk mengabaikan Soo Ram. Do-Ri pun menghentikan dirinya.
"cih. dasar perempuan aneh!." ucap Soo Ram dan ikuti tawaan jahat dari gengnya. Soo Ram dan gengnya pun melangkah pergi dan meninggalkan keduanya.