"ssshh..le..paass..kaan..aku tuan,hiks aku bukan ja..lang" ucap Claudia dengan terbata sambil menangis.
Alberto,seorang bos mafia yang tidak pernah tertarik dengan wanita di club itu. Biasanya dia datang karena masalah pekerjaan,mereka bertemu di ruangan vip atau markas untuk membahas penyerangan .
Yang menemani mereka disana juga ngak sembarang orang,mereka orang lama dan terpilih. Itu pun akan masuk saat mereka baru tiba ,hanya untuk menemani minum saja.
Tapi saat melihat tubuh claudia, entah kenapa alberto bergairah. Dia langsung menyeret claudia setelah semua orang diusir nya ,mereka tidak dapat membantu wanita tuna rungu itu.
"cari tau mengenai wanita CS yang tidur dengan ku tadi" ucap alberto dengan nada dingin nya
Hanya dalam waktu setengah jam,data pribadi claudia sudah berada diatas meja alberto. Dia terkejut saat mengetahui claudia bisu, padahal tadi jelas-jelas claudia berteriak .
Nah lho,ada apa dengan claudia? apa benar dia bisu?
ayo mampir dicerita baru ku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuliati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 24
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Zero melihat dari sisi Alberto, pria dingin dan arogan yang tidak bisa didekati malah luluh dengan gadis bisu yang memiliki dendam . Pria itu rela melakukan apa pun demi Claudia,tanpa dia sadari dia sudah menjadi budak cinta oleh Claudia.
"iiissshh....bos mu itu,ngak bisa buat orang lain senang aja. Aku masih ingin bersama mu,jika memang dia tidak ingin melihat Kita bersama . Kenapa malah menjodohkan kita ?" bentak Nada dengan kesal.
"Sebentar lagi kita akan sering bersama,bahkan kita akan tinggal bersama. Jadi jangan menyalahkan bos,apalagi dia memberikan ku kehidupan yang baik. Kau salah satu nya " jelas Zero.
"bersabar lah,aku akan kembali setelah menyelesaikan semua nya " ucap Zero sambil mengecup kening wanita yang sudah berada dihati nya itu.
Galang melihat dan mendengar semua nya dari ruang tamu yang tidak terlalu jauh dari sana,dia menatap wajah Zero yang terlihat senang dan santai. Kemudian dia menggeleng pelan,yang dia tau kalau zero adalah orang yang dingin dan sangat susah didekati sama seperti bos nya. Tapi karena wanita,mereka menjadi lemah seperti ini.
"dasar cinta memang membuat orang bodoh " batin galang ,dia tidak percaya akan cinta.
Setelah bersiap,zero dan galang mendatangi rumah panti. Mereka sudah berada diruang tamu rumah panti itu,semua mata menatap ke arah kedua pria yang tampan tapi berwajah dingin dan datar.
"yang mana yang akan menjadi suami kak lita?"
"apa pria itu?dia tampan tapi wajah nya sangat datar dan dingin,apa kak lita akan bahagia dengan pria itu ?"
"huss....kak lita menikah bukan untuk dicintai oleh pria itu,tapi karena dia sudah mengandung dan harus menikah agar tidak jadi omongan tetangga "
"ya....apalagi anak yang dia kandung merupakan anak dari kakak ipar nya sendiri, itu akan menjadi aib di panti ini"
Beberapa bisikan terdengar jelas di telinga kedua pria dingin itu,galang sudah bisa menebak semua nya. Tapi apa dia yang akan menikah ?karena dia melihat sendiri kalau zero bersama bos mafia yang dikenal nya itu,jadi berarti pekerjaan penting yang dimaksud oleh Zero adalah menikahi wanita hamil .
Galang menatap sekeliling nya,dia berkali-kali menepis pemikiran itu tapi dia yakin jika mungkin memang dirinya yang akan menikah. Sang bos mafia itu tidak akan membiarkan calon suami nya menikahi pria lain,dia hanya bisa menghela nafas dengan kasar.
Sementara di depan pintu kamar Claudia, lita masih berdiri dengan kaku. Dia sudah terlihat gelisah ,hingga seorang anak remaja mendekati nya dan mengatakan kalau ada dua pria tampan mencari kak Claudia.
tok...tok....tok...
"kak....ada dua pria mencari kakak " teriak Lita sambil mengetuk pintu kamar Claudia semua keras.
Ceklek
Telrihat Claudia sudah memakai pakaian rapi,begitu juga dengan Alberto. Claudia menampilkan senyuman lembut nya pada Lita yang sudah dia anggap adik nya,tapi tidak dengan Alberto. Dia bersikap biasa saja dan dingin,pria yang tidak bisa tersentuh oleh siapa pun kecuali Claudìa.
"Terima kasih lita,ayo kita temui mereka" jawab claudia
Mereka berjalan menuju ruang tamu panti,disana terlihat dua orang pria yang menundukan kepala nya saat melihat kedatangan dirinya dan Alberto. Alberto hanya menganggukan kepala nya,Dia duduk di sofa didepan mereka.
"dia calon istri mu,kau bersedia menikah dengan nya kan?" ucap Alberto tanpa basa basi pada galang,matanya menatap galang yang juga melakukan hal yang sama.
Ada rasa terkejut,tapi kemudian dia berusaha untuk tenang. Ini yang dari tadi dia pikirkan,dia juga yakin bakalan seperti ini. Dia akan menuruti apa pun permintaan Alberto, itu janjinya dalam hati karena dia tau kalau apa yang diminta oleh Alberto adalah untuk kebaikan nya .
Hal itu yang selama ini di tanam kan nya dalam hati,galang menatap ke arah Lita yang tertunduk. Dia juga mengamati wanita itu dari atas hingga bawah,karena lita masih berdiri disamping Claudia .
"lita....namanya lita,dia adalah korban dari calon kakak ipar nya yang saat ini sebentar lagi akan menikah dengan kakak nya" jelas Claudia dengan tenang,dia tidak tau harus bagaimana lagi. Tapi lita memang harus menikah,apalagi dalam beberapa bulan lagi pasti nya dia akan melahirkan .
"lita duduk lah ,dia calon suami mu " ucap Claudia dengan tegas.
Lita duduk disamping Claudia,dia hanya bisa menatap sekilas pria dingin didepan nya. Tatapan nya dan galang bertemu sesaat,kemudian dia menatap ke arah Claudia. Dia tau kalau pria didepan nya ini sudah dipaksa menikahi wanita hamil,apalagi dia hamil bukan anak nya .
"hanya beberapa bulan saja,setelah anak ini hamil. Kau bisa menceraikan ku " ucap Lita dengan tenang
Disana sudah ada bik Nani, dia hanya mendengarkan apa yang dibicarakan para anak muda didepan nya ini. Dia juga masih terkejut dengan kedatangan alberto yang keluar dari kamar Claudia,dia masih bingung dengan semua nya.
Galang hanya menatap dengan tatapan datar,dia tidak perduli dengan semua nya. Bagi nya yang terpenting adalah Alberto, dia akan menjalani apa yang dikatakan oleh Alberto.
Bersambung
Jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘😘😘