NovelToon NovelToon
Batalyon Pulau Karang

Batalyon Pulau Karang

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Persahabatan / Pengawal
Popularitas:26.3k
Nilai: 5
Nama Author: Bojone_Batman

Berawal dari pertemuan tidak sengaja dengan seorang gadis yang disangka adalah seorang wanita malam malah membuat Letnan Rico semakin terjebak masalah karena ternyata gadis tersebut adalah anak gadis seorang Panglima hingga membuat Panglima marah karena pengaduan fiktif sang putri.

Panglima memutasi Letnan Rico ke sebuah pelosok negeri sebagai hukumannya setelah menikahkan sang putri dengan Letnan Rico namun tidak ada yang mengira putri Panglima masih menjalin hubungan dengan kekasihnya yang notebene adalah sahabat Letnan Rico.

Mampukah Letnan Rico mendidik sang istri yang masih sangat labil. Bagaimana nasih sahabat Letnan Rico selanjutnya??? Apakah hatinya sanggup merelakan sang kekasih?? Siapakah dia??

Konflik, Skip jika tidak sanggup..!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bojone_Batman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

17. Memahami isi hati.

Tok.. tok.. tok..

Nindy yang mendengar suara ketukan pintu segera menuju depan rumah. Begitu pintu terbuka, terlihat Keinan membawa semangkuk soto ayam.

"Dimana Mama dan Papa??" Tanya Keinan.

"Ada di ruang makan, Kei. Sedang makan. Ayo makan sekalian..!!" Ajak Nindy.

"Pas sekali, aku bawakan untuk Mama dan Papa." Keinan menerobos masuk ke dalam rumah kemudian menuju ruang makan.

~

Nindy ingin melayani Bang Danar tapi kemudian Keinan menyambar mangkuk dan sendok sup dan mengambil alih tugas Nindy.

Tak hanya meladeni, Keinan pun duduk di samping Bang Danar.

"Abang suka soto buatan Kei, kan?? Ayo di makan, Bang." Kata Keinan.

"Maaf Kei, hari ini saya pengen makan yang lain. Dari tadi pagi saya tunggu masakannya Nindy. Lodeh batang talas, sambal terasi, bakwan sayur, tempe dan tahu." Jawab Bang Danar tegas.

"Tapi Kei sengaja masakin buat Abang, hmm.. Mama dan Papa juga sih."

Bang Danar menoleh menatap wajah Nindy. "Laah.. Abang nggak di ambilkan nasi, dek? Tadi baru nyemil bakwan."

Nindy tersenyum tipis kemudian melayani suaminya dengan baik.

Papa Harso yang paham dengan situasi segera menyenggol kaki Mama Delia.

"Aaaahh.. sepertinya Mama juga kangen sotonya Kei. Boleh kalau Mama yang makan??" Tanya Mama Delia.

"Iya Ma, boleh." Jawab Keinan dengan senyum tapi tidak bisa memudarkan wajah malasnya.

tok.. tok.. tok..

Terdengar suara memanggil Bang Danar. Bang Danar yang paham suara itu menyahut dari jauh dan meminta Bang Rico untuk masuk ke dalam rumah.

Terlihat Bang Rico masih memakai pakaian PDL. Wajahnya nampak lelah, pakaiannya pun sedikit kotor.

"Makan dulu, Kang..!!" Ajak Bang Danar tetap tidak tega melihat wajah lesu, bagaimana pun juga dirinya paham rasa lelah itu.

"Terima kasih. Saya hanya mau jemput Keinan, mau belanja ke kota." Kata Bang Rico meskipun mungkin ucapannya hanyalah karangan semata.

"Makan dulu, le..!! Nanti baru jalan-jalan..!!" Giliran Papa Harso yang juga menangkap rasa lelah sahabat baik putranya.

"Kei pulang saja dengan Abang ya Pa.. Ma..!!" Pamit Keinan sebab wajah Bang Rico nampaknya sudah kurang bersahabat.

~

Bang Danar mencoba menyuapi Nindy. Ia pun menyadari istrinya seperti kehilangan nafsu makan meskipun tadi sempat meminta sayur batang talas tapi kini istrinya diam seribu bahasa.

"Nindy pamit ke kamar dulu ya Ma, Pa.. Nindy sakit kepala. Mama letakan saja piringnya, tolong jangan di apa-apakan, nanti Nindy bereskan." Kata Nindy kemudian beranjak dan masuk ke dalam kamar.

Papa Harso mengurut pelipisnya sedangkan Mama Delia menarik nafas panjang. Bang Danar pun menyangga keningnya.

"Sebisa mungkin kamu jaga jarak dengan Kei. Betapa pun dekatnya kamu dengan Kei, yang namanya mantan tetaplah mantan. Seandainya pun kamu tau seberapa buruknya Nindy, kamu juga tidak boleh membandingkan istrimu dengan Kei..!! Lihat istrimu, Mama lihat istrimu wanita yang diam dan tidak bisa membela diri. Istrimu cemburu, Danar..!!" Ucap Mama Delia.

"Saya tau Ma. Tapi Nindy juga tidak seburuk itu. Awalnya saya juga sempat mengira Nindy sudah rusak perihal masa lalunya. Hanya saja ada yang perlu saya luruskan...." Bang Danar bagai terjebak dalam masalah tapi tidak ada lagi yang bisa ia lakukan selain jujur pada keluarga.

"Apaaaaa??" Tanya Papa Harso tidak sabar.

"Sebenarnya ini urusan kamar saya tapi masalah sudah pelik, Pa. Nindy masih gadis waktu saya nikahi." Jawab Bang Danar jujur.

"Yang benar kamu, Dan??? Bagaimana maksudmu ini?" Tanya Papa Harso masih bingung.

"Yaa.. ya gitu lah, Pa. Masa Papa nggak ngerti?"

Tangan Papa Harso langsung menyambar pipi Bang Danar. "Ngerti, tapi nggak masuk di akal kalau ternyata Nindy masih bersegel. Pekerjaan Nindy........."

Mama menyentuh lengan Papa Harso dan meminta Papa untuk tidak bertanya apapun lagi. Tapi di bandingkan semua itu jelas ada rasa syukur dan kebahagiaan yang tidak ternilai meskipun sebenarnya beliau tidak pernah meminta kesempurnaan apapun dari setiap do'anya.

Papa Harso mengerti, beliau pun mengurungkan niatnya untuk masuk lebih jauh dalam urusan rumah tangga putranya.

"Masuk sana, Nindy sedang menunggu..!!" Kata Mama Delia.

~

Bang Danar menutup pintunya rapat. Ia pun menghampiri Nindy yang kemudian menghapus air matanya.

"Sudah makannya, Bang?" Tanya Nindy dengan senyumnya.

"Sudah. Katanya mau sayur batang talas?? Kenapa sekarang tidak jadi makan?" Tanya Bang Danar.

"Nggak lapar." Jawab Nindy.

"Apakah malam ini badanmu sudah baikan? Kita jalan-jalan ke kota yuk..!!" Ajak Bang Danar.

Nindy menatap wajah Bang Danar. Bang Danar pun mengulurkan tangannya sembari setengah membungkuk memberi penghormatan pada ratu kesayangan seraya mengecup punggung tangannya yang lembut.

"Hamba pasrahkan diri ini pada paduka ratu. Malam ini hamba akan mengawal kemana pun ratu pergi. Ratu tersayang, permaisuri di hatiku." Kata Bang Danar.

Nindy tersenyum, rasanya tidak ada wanita yang tidak tersentuh dengan perlakuan manis seperti itu meskipun kesannya begitu membual.

//

"Kapan kamu akan berubah??? Danar sudah punya kehidupannya sendiri..!!!!"

"Kei sudah melupakannya, Bang." Kata Keinan saat Bang Rico menegurnya keras.

"Begitukah caramu melupakan??? Tapi Abang lihat sikapmu seperti mencari perhatian." Jawab Bang Rico.

Jika saja Bang Rico tidak berhadapan dengan istrinya, mungkin sosok di hadapannya sudah di tamparnya dengan kuat.

Keinan terdiam, entah apa yang di rasakannya kini. Hanya ada cairan bening menetes di sela bingkai matanya.

"Kei hanya menghormati Mama Delia. Bagaimana pun juga Kei pernah dekat dengan Mama." Pembelaan diri Keinan saat itu.

"Ini peringatan kedua dari Abang..!! Sampai Abang tau kamu bertingkah lagi, kamu akan rasakan akibatnya..!!!!!" Ancam Bang Rico.

.

.

.

.

1
sri wulandari
duh bertugas apalagi bang danar smg baik2 sj.. kok firasatku jelek y.. hmmm
Septi Astuti
aku deg2an... semoga bang Danar baik2 aj
dyah EkaPratiwi
semoga tidak terjadi apa2 sama bang danar
Mika Saja
🤭🤭🤭kirain ada hubungannya dengan bang Dallas,,
Mika Saja
untung macan tutulnya nurut,akhirnya kesampan ngidamnya,sampai dibela2in dr jau dr pulau karang....mba nara semangatttt
Mika Saja
ko ucapanmu menyedihkqn sekali bang danar
Rini Haryas Sulistyo
Smangat menulis kak Nara, hasil karyamu sll sy ikuti, krn ceritanya sll menarik, terima kasih utk up nya🙏🏼♥️
Nabil Abshor
Recomend bgt buat dibaca, selalu suka sama critanya mbak nara,,,, semangat ya,,,, succes sehat² sll,,,, lopeyu,,, 🥰🥰🥰
sri wulandari
semangat kak
dyah EkaPratiwi
seluruh cerita kakak bagus banget, semangat kak
Ratna dewi pravitasari
asli cerita kak nara tuh seru banget semuanya ada berasa masuk kedlm dunianya sehat² kak nara ... sehat bang danar dan bumil nindy /Kiss/
Lendra malayu
bang dhanar n Nindy nikmatilah masa2 bahagia ini /Kiss//Rose/
dyah EkaPratiwi
semoga g ada penghalang mereka bahagia
putri
🥰🥰🥰🥰
Lendra malayu
kak Nara,, aku ikut melowww /Sob//Sob/
Mika Saja
🤣🤣🤣🤣🤣🤣bang danar ternuta paa harso lbh sayang ikan mas nya dr pd dirimu,,apa lg klo dibandingkan bang danar dan nindy papa harso dan mama harso kalah telak krna mrka lbh syang ke nindy
Mika Saja
ah....ina....ng sdh ada niat berkali2 km,,,,betul tindakan pak harso memng hrs tegas sm pelakor
NURHIDA MUJUR
Biasa
NURHIDA MUJUR
Buruk
Nabil Abshor: gak usah baca kalau g suka, nulis juga butuh extra tenaga dan fikiran. main kasih bintang 1. minimal jika kamu tidak suka,gak usah dibaca,g usah koment,like,apalagi kasih bintang.tinggalin aja. udah,,,,
total 1 replies
dyah EkaPratiwi
hahaha sabar opa, pakmil lagi puyeng
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!