Alsava Adriani adalah seorang wanita berusia 23 tahun memiliki sifat penyayang, sabar dan lembut ia juga bersifat keibuan karna sava sangat menyukai anak kecil, ia adalah seorang yatim piatu karna kedua orang tua nya sudah meninggal ketika ia berusia 17 tahun, sava nama panggilan untuk diri nya ia hanya mempunyai seorang nenek dari pihak ibu nya. sava bekerja di salah satu restaurant sebagai pelayan karna ia hanya lulusan SMA.
💋💋💋💋💋
Bramantio Daniel Dirgantara lelaki berusia 39 tahun, seorang duda beranak dua yang di tinggal istri nya 10 tahun silam, Bram memiliki putri berusia 17 tahun yang bernama Rhea Luisa Dirgantara dan putra berusia 15 tahun bernama Elzo El-Rizky Dirgantara, sejak kepergian sang istri beberapa tahun silam membuat Bram berubah menjadi sosok yang lebih pendiam dan gila kerja hingga kedua anak nya di urus oleh orang tua Bram.
penasaran dengan kisah mereka? yuk baca dan jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya 🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon emak naufal, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 24 : terharu
Setelah mengeluarkan semua barang yang berada di dalam mobil Sava dan Rhea sekarang sedang berkumpul dengan anak-anak panti asuhan kasih ibu di ruang makan.
Rhea sempat tertegun saat melihat lauk yang tersedia untuk makan mereka, hanya telur dadar dan sayur saja, ketika Rhea menunjukan ayam goreng kakek yang ia bawa terlihat sekali raut wajah bahagia di mata anak-anak itu membuat Rhea terharu.
" ayo kita serbuu !" pekik Rhea. anak-anak langsung mengambil ayam goreng kakek masing-masing satu dengan lahap mereka langsung memakan nya.
" enak gak ?" Tanya Rhea pada mereka.
" enak ka, makasih ya ka udah bawain kita makanan enak ini !" Jawab salah satu anak lelaki sekitar berusia 6 tahun dan langsung diangguki oleh yang lain tidak lupa mereka juga mengucapkan terima kasih pada Rhea dan Sava.
Rhea tersenyum haru mendengar nya begitu pun dengan Sava sehingga tanpa sadar ia sampai meneteskan air mata nya.
" Sama-sama, Setelah makan kaka juga punya sesuatu untuk kalian !" Ujar Rhea dengan senyum mengembang melirik mereka satu persatu.
" Wah apa ka ?" Tanya mereka penasaran.
" Ada dong, maka nya selesaikan makan nya setelah itu ikut kaka ke depan !" Sahut Rhea membuat mereka semakin penasaran kecuali ke empat anak yang membatu mengambil barang tadi.
Mereka langsung melahap makanan mereka dengan semangat hingga semua makanan ludes tanpa sisa.
" oke udah pada selesai makan nya, yuk ikut kaka !" ajak Rhea sementara Sava membantu umi halimah membereskan bekas makan mereka tadi.
Sampai di depan mata mereka langsung berbinar ketika melihat begitu banyak mainan dan lainnya.
" Ini buat kita kak semua nya ?" tanya mereka dengan binar mata yang terlihat sangat bahagia.
" iya dong, bagi-bqgi ya jangan ada yang berebut !" Sahut Rhea menatap penuh haru pada mereka dalam hati ia merasa bersyukur bisa hidup dengan serba berkecukupan.
" Makasih kak !" ucap mereka kompak langsung menyerbu mainan yang tadi di beli.
" Sama-sama !" Rhea mengangguk dan tersenyum haru memandang mereka yang dengan bahagia nya hanya dengan beberapa mainan dan ayam goreng kakek, sedangkan dia bahkan bisa makan itu kapan saja.
Ternyata benar apa kata Mba Sava nya tadi bahwa akan ada kebahagian ter sendiri ketika melihat senyum lebar mereka.
Sava menghampiri Rhea yang sedang terbengong dengan mata berkaca-kaca, selesai membantu umi halimah sava menunggu Rhea yang tidak kunjung kembali dan langsung menyusul Rhea yang sedang berada di ruang tengah panti asuhan itu.
" Rhe, kenapa ?" Tanya Sava sambil menepuk pundak Rhea membuat gadis itu terlonjak kaget.
" Ish Mba ngagetin aja !" Desis Rhea mengelus dada nya.
" Abis bengong aja, kenapa ?" Tanya Sava lagi.
" gapapa Mba, cuma terharu aja ngeliat mereka begitu bahagia dengan beberapa mainan yang gak seberapa menurut aku !" Sahut Rhea.
" Itu lah kenapa Mba ajak kamu kesini, agar kamu tau bahwa apa yang menurut kita gak seberapa tapi sangat berharga buat mereka, Mba seneng kalo Rhe bisa berbagi dengan mereka !" Ujar Sava tersenyum lembut pada Rhea.
" Makasih Mba !" Sahut Rhea langsung memeluk Sava.
Sava pun membalas pelukan Rhea, sungguh dalam hati ia benar-benar tulus menyayangi Rhea walau pun nanti nya ia tidak berjodoh dengan Bram, Sava berharap hubungan nya akan baik-baik saja dengan Rhea.
" Udah jam delapan kita pulang yuk, nanti papi kamu khawatir lagi anak gadis nya gak pulang-pulang !" Ujar Sava membuat Rhea terkekeh.
" ish mana ada, tapi Rhe juga lupa kasih kabar ke papi !" Sahut Rhea.
" ya udah maka nya kita pulang sekarang biar kamu juga gak kemaleman nanti sampe rumah nya !" Ucap Sava sambil berdiri dari duduk nya.
" Yuk, pamit dulu sama umi !" Ajak Sava diangguki oleh Rhea. mereka berdua pun kembali ke belakang untuk menghampiri umi halimah yang entah sedang apa, sebelum nya mereka juga pamit terlebih dahulu sama anak-anak panti dan sekali lagi mereka mengucapkan terima kasih.
" Umi udah malam kita pamit dulu ya !" Ujar Sava sedangkan umi halimah baru saja selesai sholat isya.
" Loh baru umi mau nyusul kalian, gak mau nginep aja ?" Sahut umi halimah kedua nya kompak menggelengkan kepala.
" Lain kali aja umi, besok Sava harus kerja !" Ujar Sava.
" Ya udah kalo gitu, umi hanya bisa mengucapkan terima kasih banyak sama kalian sudah repot-repot bawain ini semua untuk anak-anak !" Jawab umi halimah dengan tatapan mata yang teduh membuat siapa saja yang memandang pasti akan terasa nyaman.
" Sama-sama Umi, itu semua dari Rhea Sava hanya menemani nya kesini !" Ucap Sava langsung mendapat senggolan dari Rhea.
" Makasih ya nak Rhea semoga rezeki nak Rhea semakin banyak dan segala urusan nya di mudah kan !" Sahut umi halimah.
" Aamiinn umi makasih, Rhe seneng melihat mereka bahagia. dan ini ada sedikit rezeki untuk anak-anak !" Ujar Rhea sambil menyerah kan sebuah amplop dari dalam tas nya, tapi ketika ia sedang membeli ayam goreng kakek ia juga menyisihkan uang nya untuk anak-anak panti tanpa sepengetahuan Sava.
" Alhamdulillah, sekali lagi terima kasih nak Rhea !" Sahut umi halimah penuh syukur.
" Sama-sama umi semoga bermanfaat ya !" Ucap Rhea, Lalu mereka berdua pun pamit untuk pulang.
Anak-anak panti mengantar mereka sampai ke mobil, lambaian tangan mengiringi kepergian Sava dan Rhea.
★★★★★
Di dalam mobil Rhea terus saja bercerita bagaimana ia melihat raut wajah bahagia anak-anak tadi dan bagaimana antusias nya mereka melihat banyak mainan.
" makasih ya Mba udah ajak Rhea ke sana, Rhe jadi nyesel kalo omah ngajak Rhe selalu Rhe tolak hehehe !" Ujar Rhea seraya terkekeh kecil.
" Kebanyakan dari mereka di titipin dari bayi Rhe. ada yang sengaja di letakin di depan panti, ada juga yang memang sengaja di titipin karna orang tua nya gak mampu, bahkan salah satu dari mereka ada yang fi temukan di tempat sampah oleh umi halimah !" Jelas Sava membuat Rhea terkejut.
" Di tempat sampah Mba ?" Tanya Rhea tidak percaya.
" Iya, bahkan saat tali pusar nya masih nempel !" Jawab Sava membuat Rhea geleng-geleng tidak percaya.
" Gila sih tega banget orang tua nya !" Decak Rhea.
" Maka nya kita harus bisa lebih bersyukur karna masih bisa ngerasain kasih sayang orang tua, untung masih ada orang sebaik umi halimah !" Jawab Sava diangguki oleh Rhea.
" Umi Halimah gak punya suami ya mba ?" Tanya Rhea kepo.
" Suami beliau sudah meninggal sejak 20 tahun yang lalu, dan umi halimah gak bisa punya anak karna rahim nya sudah diangkat !" Jawab Rhea.
" Ya allah kasian banget ya !" Celetuk Rhea.
" Maka nya umi halimah mendiri kan panti asuhan itu karna ia ingin merangkul anak-anak yang kurang beruntung, sebelum meninggal almarhum suami nya meninggalkan beberapa warisan dan itu. di gunain untuk menghidupi anak-anak itu !" Ujar Sava.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
**jangan lupa untuk tinggalkan jejak kalian ya para kesayangan 😘 dan jangan lupa rate bintang 5 nya juga 🥰 terima kasih sudah setia mendukung karya othor ❤
Luv yu 😘**