MOHON BACA CERITA SEBELUMNYA ( Cerita dibalik seragam SMA) agar kalian tahu alurnya.
Sebuah tragedi 10 tahun yang lalu sangat meninggalkan luka yang mendalam. Kehilangan istri tercinta dengan sangat tiba-tiba membuat Elvin Zayyan Pradipta kehilangan semangat hidupnya.
Keinginan untuk mengakhiri hidup selalu berada di benaknya, namun ia harus bangkit demi sang putra, Jun Seo.
Kematian sang istri telah menjadi misteri. Tidak ada yang tahu seperti apa hingga istrinya bisa jatuh ke jurang.
*
Ketika Elvin tengah mencari tahu sebuah kasus yang terjadi bersama para bawahan grandma, saat itu pula ia harus kehilangan sang putra angkatnya, Jun Seo. Untuk kedua kalinya ia harus hancur kembali.
Namun sebuah hal mencengangkan terjadi, ia menemukan seseorang menjadi bahan percobaan ekstrim oleh pria yang ia kenal sebagai orang tua dari temannya.
Hal gila itu tidak mempunyai membuatnya berkata-kata melihat keadaannya yang sungguh membuat tubuhnya hancur berkeping-keping.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yaya haswa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CRDT 25
"CLA!!"
"CLARA!!"
"CLARA!!!"
Elvin berteriak sekencang mungkin memanggil nama sang istri. Ia terus berlari mengejarnya, namun semakin ia kejar semakin menjauh pula tubuhnya.
"PAK ELVIN!!"
Mendengar teriakan itu, seketika Elvin tersadar dari tidurnya. Ia tersentak kaget dan langsung bangun dalam kondisi duduk.
"Pak Elvin baik-baik saja?" tanya sekertarisnya.
Elvin langsung menyadari apa yang baru saja terjadi. Ia menyandarkan tubuhnya seraya memejamkan matanya erat-erat.
"Pak" panggil sekertarisnya lagi.
"Aku baik-baik saja. Kau keluarlah!" ucap Elvin .
"Saya permisi, pak" sekertarisnya pamit undur diri.
Elvin mengusap wajahnya kasar ketika mengingat mimpinya. Air matanya seketika menetes mengingat dengan jelas wajah sang istri di dalam mimpi.
"Apa maksud dari mimpi ini? Kenapa Clara mengatakan kalau dia menungguku. Menunggu apa maksudnya ?" gumam Elvin .
Elvin sedang berfikir maksud dari mimpinya itu. Sampai ia mengingat dengan mimpi-mimpi Jun yang selalu mengatakan bertemu dengan Clara. Ia mengaitkan perkataan Clara dalam mimpinya yang mengatakan sudah pernah bertemu dengan Jun .
"Apa Clara masih hidup?" Elvin juga mengingat perkataan Jun yang selalu mengatakan Clara belum meninggal. Dia hanya pergi ke tempat yang jauh.
Ketika ia sedang melamun, suara deringan hanphone miliknya berbunyi. Ia meraihnya diatas meja kerjanya.
📳
📱"Halo paman" Elvin mengangkat telpon dari paman Owen .
📱"Jun hilang"
📱"Apa!! bagaimana bisa?" Elvin tentu saja
📱 "Segera kemari!! paman sudah mengirim lokasinya "
📴
Elvin langsung bergegas pergi setelah sambungan telepon itu terputus. Ia berlari kaluar.
"Tunda semua pekerjaan ku hari ini. Aku harus mengurus sesuatu!!" perintah Elvin pada sekertarisnya ketika ia berpapasan di luar.
Sekertarisnya hanya mengangguk karena melihat wajah panik sang atasan membuat ia mengurungkan niatnya untuk bertanya.
Elvin melakukan mobilnya dengan kecepatan penuh menuju lokasi di mana paman Owen saat ini berada.
...****************...
Sebelumnya
Owen seperti biasa sedang menunggu Jun pulang sekolah di post satpam. Ia bergabung dengan satpam agar ada teman untuk sekedar bercerita. Matanya tidak lepas dari pintu kelas Jun, untuk memastikan Jun aman.
Saat proses pembelajaran berlangsung, tak lama Jun keluar dari kelasnya seorang diri. Owen langsung menghampirinya.
"Mau ke mana, Jun ?" tanya Owen mensejajarkan langkah Jun .
"Ke toilet " jawab Jun .
Owen manggut-manggut dan mengikuti Jun hingga ke toilet khusus laki-laki. Jun masuk ke dalam toilet untuk membuang hajat dan Owen pun merasakan hal yang sama. Ia masuk ke toilet satu lagi, tepat di sebelah toilet Jun .
Namun siapa sangka, seseorang tiba-tiba masuk ke dalam toilet di mana Jun berada dan membawanya pergi.
"KAKEK OWEN!!" teriak Jun dengan keras.
Owen langsung keluar begitu saja melupakan tentang buang hajatnya yang kiranya masih sedikit lagi. Namun karena teriakan Jun pula, hajatnya seketika berhenti. Ia langsung berlari keluar mengejar pria itu yang masih bisa ia tangkap dengan bola matanya.
Pri itu membawa Jun melalui pagar belakang sekolah, yang mana ukuran kecil dan hanya cukup 1 orang saja.
Ketika Owen akan sampai di pagar, seketika ada 2 orang yang tiba-tiba muncul dan menghalangi jalannya.
Kedua pria tanpa topeng itu tersenyum remeh dengan alis terangkat. Tanpa ada percakapan, keduanya adu kekuatan dengan tangan kosong. 1 lawan 2, bukan lawan yang seimbang, tapi Owen mampu mengimbangi mereka.
Pergerakan yang sangat lincah terlihat dari setiap gerakan Owen . Mampu memukul titik-titik kelemahan setiap manusia.
Brukk....
Tendangan memutar tepat mengenai wajah salah satu pria berhasil tumbang, sementara pria yang satunya...Owen pukul tepat di alat vitalnya hingga tumbang.
Memiliki kesempatan, Owen kembali mengejar pria yang membawa Jun , namun sayang ia terlambat. Jun sudah di bawa pergi menggunakan mobil. Jarak yang sudah sangat jauh sudah tidak mampu Owen kejar.
"Hulk, lacak keberadaan Jun !!" pinta Owen di telpon. Sebuah jam tangan khusus yang Owen rancang untuk Jun . Di mana jam tangan itu bisa langsung mengirim tanda bahwa tanpa harus menekan banyak fitur-fitur. Cukup sekali tekan, tanda bahwa akan masuk ke dalam ponsel miliknya dan bodyguard lain.
"Pinta trio Botak untuk menyusul titik lokasi Jun !! Setelah itu kau ke sekolah Jun untuk mengamankan 2 komplotan mereka perintahnya lagi!!" perintahnya lagi.
Owen kembali masuk ke halaman belakang sekolah di mana kedua pria itu tergeletak. Ia mengeluarkan obat bius dari tas serba ada miliknya. Supaya kedua pria itu tidak bisa lari sebelum Hulk datang.
Setelah itu, ia berlari ke halaman depan untuk mengambil mobil dan mengikuti titik lokasi jam milik Jun . Jika sampai jam tangan itu di lepas, mereka akan kehilangan Jun .
Mobil Owen melaju kencang di jalan raya. Ia sesekali memperhatikan GPS milik Jun . Hingga tanpa sengaja mereka semua berpapasan, ada trio Botak dan juga Elvin, mobil mereka beriringan.
Titik GPS membawa mereka ke sebuah pelabuhan. Di pinggir jalan pelabuhan, sebuah mobil yang di gunakan pria yang membawa Jun terlihat terparkir.
Mereka memarkir mobil mereka dengan sembarangan dan langsung turun melihat mobil itu. Tidak ada siapapun di dalam mobil itu.
"Kita terlambat " ucap si botak. Ia berfikir Jun telah di bawa menggunakan kapal dan di bawah entah ke mana.
Mereka diam memandang laut lepas yang tenang tanpa meninggalkan jejak. Elvin menatap sekeliling dan melihat seorang nelayan yang baru akan pergi mencari ikan.
"Pak, apa bapak melihat pemilik mobil itu?" Elvin menghampiri nelayan itu.
"Oh ...ada, tapi dia pergi gak tahu ke mana. Dia hanya memarkirkan mobilnya di sana, lalu mobil lain datang menjemputnya"
"Apa bapak melihat anak laki-laki sekitar 10 tahun bersamanya?"
"Emm ....saya gak memperhatikan dengan jelas. Saya hanya melihat sekilas saja" Ia tidak memperhatikan pemilik mobil tersebut, karena ia mengira itu hanya orang biasa yang ingin menikmati pantai seperti orang-orang pada umumnya.
"Oh... terima kasih pak" setelah mendengar penjelasan pria paruh baya itu, Elvin kembali menghampiri Owen dan trio botak.
"Mereka mengecoh kita" ucap Elvin .
"Hmmm.....jam tangan Jun terlepas dan tertinggal di dalam mobil" ucap Owen.
Botak melihat jam tangan Jun tergeletak di kursi belakang saat ia mengintip mobil itu.
Mendengar itu Elvin langsung kembali masuk ke dalam mobilnya dan pergi. Ia berharap masih bisa mendapati mobil tersebut walaupun ia juga tidak tahu harus seperti apa mobil yang di gunakan. Owen dan duo botak menyusul Elvin.
Dreeett......
Ponsel Elvin berdering, ia meliriknya dan melihat nomor baru.
📳
📱"Elvin " suara dari seberang telepon.
📱"Siapa ini?" Elvin tidak mengenal suara di seberang sana, tapi ia heran karena mengetahui namanya.
.
.
NEXT