NovelToon NovelToon
EARLY

EARLY

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Nana Kusumaningrum

Inara Early Wijaya atau kerap di sapa Nara,gadis berusia 21 tahun yang sedang menempuh pendidikan di salah satu Universitas ternama, selain mahasiswi dia adalah seorang CEO di wijaya grup milik sang Ayah, kedua orang tua Nara meninggal karena kecelakaan maut 4 tahun lalu yang menimpanya. setelah ke dua orang tuanya meninggal Nara lebih memelih tinggal di jogja karena salah satu peristiwa.
Nara tinggal di sebuah apartemen miliknya, namun juga sering menginap di tempat sang paman yang ia panggil Abi, yang memiliki sebuah pesantren yang cukup terkenal.
Tanpa di ketahui Nara sebelum kecelakaan yang menimpa kedua orang tuanya ,Nara sudah di nikahkan oleh seorang anak kiyai kerabat Paman Nara.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nana Kusumaningrum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22

" Halo"

Suara asing yang mengangkat telfon sang istri, perasaan Atlas semakin tak karuan.

" Halo ini siapa ya? dimana istri saya?" tanya Atlas.

" Gus Dokter Atlas"

" ini siapa ya?"

" saya Syifa Gus, Dokter obgyn di rumah sakit x"

" pacarnya Angga?" tebak Atlas.

" hmm iya gus"

" kenapa Ponsel istri saya bisa di kamu?" tanya Atlas.

" apa boleh Gus Dokter datang ke rumah sakit, ada yang ingin saya bicarakan, untuk ponsel Ning Nara tadi tertinggal di ruangan saya"

" untuk apa istri saya ke rumah sakit?"

" lebih baik Sampean datang, nanti biar saya jelaskan"

" baik 30 menit lagi saya tiba" Atlas kemudian bersiap untuk pergi ke rumah sakit.

...****************...

Nara kini sedang di perjalanan menuju ke jogja, ia butuh sosok Nayya untuk menghiburnya.

" maafin Mama nak, mama gak bisa jaga kamu bahkan mama gak tau kalau kamu sudah ada di perut mama" ujar Nara sambil mengusap perutnya.

" pak ke tempat Abi yaa" ujar Nara pada Kang Ardi.saat sudah masuk wilayah jogja.

Setelah Kuret, Nara beristirahat sebentar di Rumah sakit, sebelum proses Kuret Nara sudah menghubungi Kang Ardi untuk mengantarkannya kd jogja.

" baik Ning"

Setelah 20 menit Nara tiba di pesantren Al fath, banyak sekali santri berlalu lalang, dan juga banyak tamu Kiyai Rahman yang sedang sowan.

Persiapan milad pondok Al fath sudah di cicilan, tenda sudah juga sudah di pasang, seluruh penghuni pesantren sedang mempersiapkan acara milad yang akan di adakan seminggu lagi.

" Kang mampir dulu kang" seru Nara.

" saya singgah sholat saja Ning, takut tidak dapat bus nanti" balas Kang Ardi.

" Bawa mobil saya saja Kang" balas Nara.

" Tapi Ning"

" tidak apa-apa Kang, nanti kuncinya kasih ke gus wildan saja, sama ini buat di jalan" ujar Nara sambil mengeluarkan uang pecahan seratus ribu,lima lembar.

" tidak usah Ning" tolak Kang Ardi.

" sudah ambil saja Kang, rezeki tidak naik jika di tolak" ujar Nara dan menyerahkan uang tersebut.

" sama ini buat isi bensin kang" ujar Nara dan memyodorkan beberapa lembar uang lagi.

" Ning tapi ini saja cukup ning"

" yang itu buat makan kang" ujar Nara.

" terima kasih Ning" terpaksa Kang Ardi menerima uang tersebut.

" kalau begitu saya masuk dulu yaa kang, kalau mau mampir nanti telfon saya saja"ujar Nara.

Nara mulai memasuki area ndalem, dengan keadaan yang masih sedikit lemas.

" Assalamualaikum" Salam Nara yang memilih masuk lewat pintu belakang.

" Waalaikumsalam " balas Aisha dan juga mb ndalem.

Nara menghampiri Aisha lalu mencium tangannya.

" Dek muka kamu pucat banget dek!!" ujar Aisha saat melihat wajah Nara yang tampak begitu pucat.

" kecapean aja mb, acaranya belom selesai yaa?" tanya Nara mengalihkan pembicaraan.

" sudah, tapi masih pada ngumpul dan ada beberapa kerabat Abi yang sohwan" balas Aisha.

" kalau gitu aku ke atas dulu yaa mb, capek banget " pamit Nara.

" kamu sudah makan?" tanya Aisha.

" sudah tadi di jalan" balas Nara bohong. ia sama sekali tak nafsu makan.

" salim dulu sama Abi dan Umi dek" pinta Aisha.

" malu mb, nanti saja kalau sudah pada pulang"

" ya sudah sana istirahat"

Nara kemudian menaiki tangga menuju kamarnya yang berada di rumah kiyai Rahman, di sini memang Nara memiliki kamar sendiri, kiyai Rahman tak membedakan dirinya dengan anak- anaknya yang lain.

Sesampainya di kamar Nara menjatuhkan dirinya, ia menangis sejadinya, rasa kehilangan, rasa sakit dan rasa amarah menjadi satu.

" bun, Nana kangen bunda" lirih Nara dalam tangisnya.

" gelang Bunda rusak Bun, padahal kali Nana pakek itu ngerasa Nana lagi di peluk Bunda,Nana selalu pakek kalo lagi kangen bunda" imbuh NARA.

...****************...

" aaaaaa" teriak Atlas sambil memukul stir mobilnya.

"Nak maafin aba nak, aba tidak bisa jaga kamu dan juga mama" ujar Atlas sambil memegang toples kaca berisi janin dalam kandungan sang istri, yang baru di kuret.

flasshback on

"Maksud Dokter gimana yaa?"tanya Atlas pada Dokter Syifa, yang tadi menangani istrinya.

" tadi Ning Nara kesini dengan keluhan sakit di bagian perutnya, Dokter ugd langsung menyarankan untuk ke dokter obgyn, dan kebetulan sekali saya yang periksa Gus, saat saya usg, Ning Nara memang hamil, usia kandungannya sekitar 5 minggu" Balas Dokter Syifa.

" istri saya hamil? kenapa dia tidak bilang ke saya?"

" Ning Nara juga baru mengetahui dirinya hamil tadi gus, akibat benturan keras yang di alami Ning Nara, dan sebenarnya janin sudah keluar sebagian saat perjalanan kesini sepertinya, dan tadi Ning Nara meminta untuk segera di pulangkan dan meninggalkan ponsel dan juga ini gus" Dokter Syifa menyerahkan ponsel miliknya Nara dan juga toples kaca berisi janin.

flashback off

Atlas melajukan mobilnya untuk pulang dan menemui sang istri, Setelah menempuh kurang lebih 15 menit akhirnya Atlas tiba.ia tak melihat mobil istrinya di garasi.

" apa dia belom pulang?" tanya Atlas pada dirinya sendiri.

" Tapi kemana?"

Atlas memasuki rumah, dan melihat Kiyai Jauhary dan Nyai Fatimah sedang melakukan panggilan vidio dengan sang kakak Aziza.

" Assalamualaikum " Atlas lalu menghampiri orang tuanya dan menyalami kedua orang tuanya.

" Waalaikumsalam" balas Kiyai Jauhary dan juga Nyai Fatimah.

" kamu ndak jadi nyusul istrimu ke jogja le?" tanya Nyai Fatimah.

" ah eh i- itu mah, Atlas mau ambil baju dulu" bohong Atlas, karena ia tak mau jika Orang tuanya mengetahui jika Ia dan Nara sedang bertengkar.

"lho mb Aziza, itu di rumah sakitkan?" tanya Atlas saat melihat ke layar ponsel milik sang abah, yang memperlihatkan Sang kakak sedang terbaring di ranjang rumah sakit.

" Iya mau mu habis di kuret" balas Nyai Fatimah.

" mb hamil?" tanya Atlas kembali.

" Iya dek jalan 12 minggu, tapi janinnnya gak berkembang jadinya harus di kuret" balas Aziza dari sebrang.

" sakit mb?" tanya Atlas kembali, ia teringat kepada sang istri, yang juga baru saja melakukan kuret.

" pas di kuretnya lumayan sih tapi gak begitu sakit, tapi afternya kayak panggul sama perut tuh nyeri banget, terus sama mual" balas Aziza.

" semoga cepet sehat yaa mb, jangan capek-capek" ujar Atlas.

" Iya bawel"

" ya udah kalo gitu, Atlas mau nyusul Nara ke jogja dulu" Ujar Atlas.

" Iya hati-hati"

Atlas kemudian menuju ke kamarnya untuk mengemasi baju yang ingin ia bawa, saat sedang mengemasi baju ia melihat gelang yang tadi pagi tergeletak di atas meja rias sang istri.

" kenapa kamu sangat marah cuma karena gelang ini sayang?" tanya Atlas pada dirinya sendiri.kemudian ia memasukkan gelang tersebut ketempat perhiasan sang istri.

"Astagfirullah "

1
ليا
Semangat terus ya, Kak.
Bagus ceritanya☺️🤍
Nana Ningrum: terima kasih kak, di tunggu bab- bab selanjutnya ya kak ☺️
total 1 replies
pEyt
Alur ceritanya keren banget!
Nana Ningrum: ❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
total 1 replies
Isabel Hernandez
Hats off untuk authornya, karya original dan kreatif!
Nana Ningrum: Terimakasih di tunggu bab bab selanjutnya /Heart/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!