NovelToon NovelToon
Cinta Sang Berandal

Cinta Sang Berandal

Status: tamat
Genre:Tamat / Teen School/College / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Bad Boy
Popularitas:1.3M
Nilai: 4.6
Nama Author: dtyas

Kisah tentang anggota geng motor dan siswa korban perundungan.

Guntur Rakabuming dengan segala problematika kehidupan keluarga dan pergaulan yang salah, harus melakukan perintah Refan karena kalah dalam balap motor liar. Yang harus dilakukan Guntur adalah membuat Alya Kania -- gadis berpenampilan cupu dan korban perundungan -- jatuh cinta padanya atau Alya secara sadar menyerahkan tubuhnya.

Rencana yang disusun oleh Guntur berantakan karena salah paham masyarakat, akhirnya Guntur dan Alya terpaksa harus menikah.

Berhasilkah Guntur memenuhi permintaan Refan? Bagaimana akhirnya hubungan Guntur dan Alya?

======
Event Bad Boy
Follow IG : dtyas_dtyas

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dtyas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33 ~ Hari Kelulusan

Hari ini pengumuman kelulusan. Sekolah akan mengirim surat kelulusan ke email masing-masing siswa. Alya menunggu dengar berdebar-debar, berbeda dengan Guntur yang santai saja. Bahkan saat ini pria itu sedang bermain game online.

“Yang, kamu ngapain sih mondar mandir gitu. Sini dong duduk,” ujar Guntur.

Alya menghela nafasnya.

“Kok lama ya, belum ada masuk juga suratnya,” keluh Alya sambil memandang layar ponselnya.

“Ck, jangan ditungguin. Nanti juga ada.”

Alya akhirnya menghempaskan tubuhnya di sofa tepat di samping Guntur. Menoleh sekilas ke layar ponsel Guntur.

“Kamu kok bisa-bisanya fokus main game.”

Guntur meletakan ponselnya di atas meja setelah permainan selesai. Lalu merangkul bahu Alya yang saat ini sedang cemberut karena tidak sabar menunggu informasi dari sekolah.

“Sabar dong, mungkin belum waktunya dikirim ke siswa,” ujar Guntur menenangkan.

“Apa kita ke sekolah aja ya,” usul Alya. Tentu saja ditolak oleh Guntur.

Guntur tidak memperbolehkan Alya ke sekolah, kecuali dengan dirinya. Khawatir akan bertemu dengan orang-orang yang iri dengan diri Alya dan hanya akan membuat hubungan mereka terpengaruh.

“Kamu khawatirkan apa sih? Tenang aja, kamu pasti lulus. Aku yang sekolah asal-asalan aja nyantai, ini yang otaknya cerdas malah bimbing.”

“Kamu itu lebih cerdas dibandingkan aku, cuma pura-pura doang. Aku takut nggak lulus,” keluh Alya.

“Nggak lulus ya udah, kamu bisa ambil paket C. Toh kita udah punya surat nikah.”

Alya memukul pelan lengan Guntur, karena yang dimaksud pria itu sungguh tidak selaras dengan yang mereka hadapi. Menunggu memang hal yang berat dan melelahkan, terbukti dengan Alya yang tertidur karena menunggu surat dari sekolah. Guntur membiarkan Alya tertidur daripada bicara terus.

Bahkan sudah waktunya makan siang.

“Masak apa Bik?” tanya Guntur yang sudah berada di dapur membuka lemari es mengambil air mineral dingin.

“Sup ayam rempah, tadi pagi Neng Alya yang minta. Malah mau buat sendiri, tapi Bibi larang.”

“Hm, sudah matang?” tanya Guntur.

“Sudah, mau makan sekarang?”

“Nggak, nanti aja tunggu Alya,” jawab Guntur yang sudah menghabiskan isi botol hampir setengahnya lalu duduk di salah satu kursi meja makan sambil membuka layar ponsel karena ada notifikasi pesan masuk.

Ternyata sebuah email dari sekolah. Jelas ini pengumuman kelulusan. Guntur membuka surat pengumuman dan tersenyum.

“Tinggal daftar kuliah, terus jadi suami yang baik buat bebeb Alya,” gumam Guntur.

“Guntur!” teriak Alya dari lantai dua.

Guntur yang sedang meneguk kembali air mineralnya sampai tersedak.

“Ya ampun, kenapa hari ini Alya aneh banget. Gara-gara pengumuman doang. Apa juga yang bikin dia  takut nggak lulus,” ujar Guntur lalu menaiki anak tangga.

“Kenapa ….”

Ucapan Guntur terhenti karena Alya langsung memeluk tubuhnya erat.

“Aku lulus,” ujarnya.

Guntur mengusap punggung Alya.

“Kalau itu aku sudah tahu, kamu nggak mungkin nggak lulus sayang.”

Alya mengurai pelukannya, malah berpindah mengalungkan tangannya di leher Guntur.

“Aku bahagia banget, kalau bukan karena kamu dan orangtuamu mungkin aku nggak akan sampai lulus dan nggak kebayang sedang lakukan apa sekarang.”

“Ini karena usaha kamu juga. Justru aku bersyukur karena ada kamu, banyak hal yang berubah dalam hidup aku,” sahut Guntur dengan tangan kembali mengalung di pinggang Alya. “By the way, ini kamu memancing aku ya?”

“Eh.” Alya melepaskan tanganya dan menjauhkan tubuhnya dari tubuh Guntur.

“Udah lambat, yang di bawah udah on. Ayo,” ajak Guntur menggenggam tangan Alya kembali ke kamar.

“Mau ngapain, aku sudah lapar?”

“Main sebentar, suruh siapa mancing-mancing aku.”

“Ih, Gunturrr!”

...***...

“Mih, lama amat sih. Nggak usah cantik-cantiklah, nanti pada terkesima terus Alya jadi pusat perhatian,” keluh Guntur.

Hari ini pelepasan siswa, termasuk Guntur dan Alya. Pria itu sudah siap dengan setelan jas, tapi tetap casual. Guntur menolak mengenakan kemeja apalagi dasi. Alya sedang dipoles wajahnya oleh Anggi.

“Nggak sabar banget sih, punya anak satu ribetnya kayak gini,” keluh Anggi. “Nah beres,” ujarnya lagi lalu memandang wajah Alya dan memberikan jempolnya.

“Emang kamu udah cantik sih, jadi di make up tipis juga udah cetar.”

Alya berdiri dan merapikan penampilannya. Saat ini Alya mengenakan kebaya dengan rok lilit, dilengkapi dengan alas kaki yang pas untuk setelannya.

“Ayo, tadi nggak sabar giliran udah beres malah asyik main hp,” ujar Anggi lalu beranjak meninggalkan kamar putranya.

“Guntur, ayo,” ajak Alya.

Guntur mengantongi ponselnya lalu menatap Alya.

“Anjeeeer! Lo diapain sama Mami Al,” ujarnya langsung menghampiri Alya dan menangkup wajah istrinya.

"Kenapa? Aku jelek ya?” tanya Alya.

“Justru kebalikannya, lihat lo begini makin seksi,” ujar Guntur sambil mengerlingkan matanya.

“Ish, jauh-jauh. Isi pikiran kamu kadang hal begitu doang,” keluh Alya lalu berjalan dengan cepat meninggalkan kamar.

“Al, nanti ya beres dari sekolah.”

Alya mencebik.

Acara pelepasan siswa diadakan di aula sekolah yang memang cukup luas. Saat tiba di sekolah, Guntur tidak melepaskan tangannya, terus menggenggam jemari Alya membuat teman seangkatan mereka menatap heran.

Ada yang berbisik karena iri dengan Alya, ada juga yang menilai cocok bahkan ada juga yang terkesima dengan penampilan Alya. Alya tidak menggunakan kaca matanya, tapi softlens sesuai arahan Anggi. Membuat penampilannya semakin … sempurna.

“Lihat pasangan fenomenal tahun ini, Guntur dan Alya,” ejek Jati.

“Rese lo,” sahut Guntur.

“Ayo, sebentar lagi dimulai," ajak Kanta.

Guntur mengantar Alya sampai ke kursinya. Mona yang duduk di barisan belakang dari barisan Alya berada menatap interaksi antara Guntur dan Alya. Ancaman Guntur waktu itu membuat nyalinya ciut untuk mengganggu Alya kembali. Hubungannya dengan Refan pun semakin hambar tidak seperti Guntur yang terlihat begitu menyayangi Alya.

“Gue di belakang situ, nama gue di sana. Tenang aja, lo udah aman di sini,” ujar Guntur sambil melirik Mona.

Acara sudah berlangsung. Satu demi satu susunan acara sudah dilaksanakan. Saat dipanggil satu persatu siswa yang lulus dan disematkan medali wisuda, Guntur berulah dengan berjalan bak preman yang petangtang petengteng, ada yang bersorak ada pula yang berteriak histeris tentu saja yang histeris adalah para penggemarnya.

Meskipun bukan siswa nomor satu, tapi Guntur dan Alya masuk ke dalam sepuluh besar lulusan terbaik dan dipanggil ke atas panggung.

Bukan hanya Mami Anggi yang menyaksikan momen tersebut, Buana -- papi Guntur -- pun ikut hadir.

Setelah berfoto dengan kelasnya masing-masing sebagai kenangan. Guntur dan Alya menghampiri orang tua Guntur. Alya terharu, karena dihari ini dia berada di tengah keluarga baru yang begitu peduli dan menyayanginya.

“Ah sayang, kamu jangan sedih dong,” ujar Anggi sambil merangkul bahu menantunya.

“Papi ingin hadir lagi di wisuda sarjana kalian. Ingat itu!” titahnya.

“Iya,” jawab Guntur.

“Jangan iya-iya. Kalau bisa kalian bisa lulus bersama,” ujar Buana lagi.

“Ya pastilah, masa nggak bareng. Iya nggak beb,” cetus Guntur sambil mengerling pada Alya.

“Justru Papi nggak yakin Alya bisa lulus lebih cepat. Gimana kalau ada Guntur Junior. Laporan dari Mami kamu aja bikin Papi sakit kepala.”

“Anak kamu ini nggak tahu malu, kadang mesra-mesraan di depan aku. Mudah-mudahan aja Alya nggak kebobolan duluan,” gumam Anggi.

“Kamu sih,” tegur Alya pada Guntur.

“Yaelah, kayak nggak pernah muda aja. Udah halal ini, lagian kalau pun Alya hamil ya nggak apa-apa. Guntur gitu loh,” ujar pria itu dengan bangga. Anggi hanya menggelengkan kepala melihat kelakuan putarnya.

Dalam hati Buana pun mengakui ada perubahan dari Guntur, tentu saja karena kehadiran Alya. berharap mereka akan tetap bersama dan bahagia sampai tua nanti.

 

1
Fani Indriyani
Dan saat Alya tau kalo dia jd bahan taruhan pasti dia akan pergi,tinggallah kamu yg merana Guntur wkwkwk
Fani Indriyani
Lagian si Alya udh tau si Guntur gt napa msh aja baper,ga liat gmn cewe cantik aja dijadiin taruhan apalagi kamu Alya 🤦‍♀️Ya mudah2an aja si Guntur bucin abis ma Alya
Fani Indriyani
Alya jgn mdh baper ya,jgn sampe kamu sakit hati..harus jinak jinak merpati istilahnya,biar guntur tambah penasaran ma kamu
Rinisa
So Sweet....😍
Rinisa
Bener2 dech si guntur....😍
Rinisa
So sweet....😍
Rinisa
next dech...👍🏻🤗
Rinisa
next
Rinisa
😂😂😂
Al Fatih
Bagus ceritanya,, alur jelas,, konflik tidak berbelit,, karakter2 yg keren
Al Fatih
ceritanya bagus,, suka bngt karakter nya Guntur,, Ibra....,, sosok pria2 bertanggung jawab,, seneng juga dgn orang tuanya guntur...., Mona.
Happy marriage utk semua para berandal cinta
Al Fatih
Apa nanti Ibra sama mona yaaa🤔
Rinisa
Karya ke 10 yg aku baca. 🤗
Al Fatih
Good job guntur
Al Fatih
Guntur akan beneran cinta koq Alya....
Al Fatih
mampir kak...
Dyah Ayu
cerita yang bagus dan gak bertele2 👍👍👍👍💓💓💓
Dyah Ayu
terima kasih ceritanya ,,gak banyak konflik dan bertele2... sukaaaa bangetttt deh.. semangat dan terus berkarya ya k 👍😁
Ida Kristyati
Bagus ...menghibur
Ida Kristyati
Kerennnn
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!