NovelToon NovelToon
Clara Sang Primadona SMA

Clara Sang Primadona SMA

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Keluarga / Fantasi Wanita
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Nada Mahase

Clara seorang gadis SMA yang sering mendapat bully disekolah nya. Apakah ia mampu bertahan dan menjadi primadona sekolah

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nada Mahase, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6 Kehebohan di sekolah

Ketenangan yang sempat Clara rasakan kembali terganggu ketika sebuah kabar mengejutkan tersebar di seluruh sekolah. Andi ternyata adalah anak dari salah satu donatur terbesar sekolah. Berita ini membuat banyak siswa dan guru terkejut, termasuk Clara, Arman, dan Rendy. Mereka tahu bahwa kedatangan orang tua Andi ke sekolah akan membawa perubahan besar.

Pada suatu pagi, ketika Clara baru saja tiba di sekolah, dia melihat suasana yang sangat tegang. Orang tua Andi, Tuan dan Nyonya Wijaya, datang ke sekolah dengan marah. Mereka menuju ruang kepala sekolah dengan langkah cepat, diikuti oleh beberapa guru yang tampak cemas.

Clara merasakan perutnya mual. Dia tahu bahwa ini akan menjadi hari yang sulit. Bersama Arman dan Rendy, dia memutuskan untuk melihat apa yang terjadi. Mereka berdiri di luar ruang kepala sekolah, mendengarkan dengan cemas.

"Apa-apaan ini, Bu Anita? Kenapa anak saya diskors selama satu bulan?" Tuan Wijaya berbicara dengan suara keras, penuh kemarahan.

Bu Anita berusaha tetap tenang. "Tuan Wijaya, anak Anda, Andi, telah terlibat dalam tindakan perundungan dan perilaku tidak pantas di sekolah ini. Kami memiliki bukti dan kesaksian dari siswa lain."

Nyonya Wijaya, yang tampak tidak kalah marahnya, berkata, "Andi tidak mungkin melakukan hal seperti itu. Dia anak yang baik dan selalu berperilaku sopan. Kami tidak akan menerima tuduhan ini tanpa bukti yang jelas."

Bu Anita menanggapi dengan tegas, "Kami telah melakukan penyelidikan menyeluruh. Andi dan beberapa siswa lain terbukti bersalah. Kami harus menjaga integritas dan keselamatan semua siswa di sekolah ini."

Percakapan itu terus berlanjut dengan ketegangan yang semakin meningkat. Clara merasakan ketegangan itu dan merasa khawatir akan apa yang akan terjadi selanjutnya. Namun, dia tahu bahwa Bu Anita adalah kepala sekolah yang adil dan akan melakukan apa yang terbaik untuk semua siswa.

Setelah beberapa saat, Tuan dan Nyonya Wijaya keluar dari ruang kepala sekolah dengan wajah marah. Mereka melewati Clara, Arman, dan Rendy tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Andi mengikuti mereka dengan ekspresi arogan yang membuat Clara merasa tidak nyaman.

---

Hari-hari berikutnya, suasana di sekolah semakin tegang. Banyak siswa yang berbicara tentang kemungkinan Andi akan kembali tanpa menjalani hukumannya. Clara merasa cemas, tetapi dia tahu bahwa dia harus tetap kuat.

Suatu pagi, saat Clara sedang duduk di perpustakaan, Bu Anita memanggilnya ke ruang kepala sekolah. Clara merasa gugup, tetapi dia tahu bahwa ini mungkin berkaitan dengan kejadian sebelumnya.

Ketika Clara tiba di ruang kepala sekolah, dia melihat Tuan dan Nyonya Wijaya duduk di sana bersama Andi. Bu Anita menyambutnya dengan senyum yang lembut.

"Clara, terima kasih telah datang. Kami ingin mendiskusikan sesuatu denganmu," kata Bu Anita.

Clara duduk dengan cemas, mendengarkan apa yang akan dikatakan. Tuan Wijaya memulai pembicaraan dengan nada yang lebih tenang, meskipun masih ada kemarahan dalam suaranya.

"Clara, kami telah mendengar banyak tentangmu dan situasi yang melibatkan Andi. Kami ingin mendengar langsung darimu apa yang sebenarnya terjadi."

Clara menarik napas dalam-dalam dan mulai menceritakan semua yang telah dia alami. Dia berbicara tentang perundungan yang dia alami, tuduhan palsu, dan bagaimana Andi terlibat dalam semua itu. Dia juga menjelaskan bagaimana Arman dan Rendy selalu ada untuk membantunya.

Ketika Clara selesai, suasana di ruangan itu menjadi sunyi. Nyonya Wijaya terlihat terkejut, sementara Tuan Wijaya tampak berpikir keras. Andi menundukkan kepalanya, tidak berani menatap Clara.

Bu Anita kemudian berkata, "Tuan dan Nyonya Wijaya, saya berharap Anda memahami bahwa kami harus melindungi semua siswa di sekolah ini. Clara telah menjadi korban, dan kami harus mengambil tindakan yang tepat."

Tuan Wijaya menghela napas panjang. "Kami akan memikirkan semua ini. Kami ingin yang terbaik untuk Andi, tetapi kami juga tidak ingin ada siswa yang merasa tidak aman di sekolah ini."

Setelah pertemuan itu, Clara merasa sedikit lega, meskipun dia tahu bahwa situasinya masih jauh dari selesai. Dia kembali ke kelas dengan perasaan campur aduk, tetapi dia tahu bahwa dia telah melakukan yang terbaik untuk membela dirinya.

---

Beberapa hari kemudian, sebuah pengumuman besar dibuat di sekolah. Bu Anita mengumumkan bahwa setelah diskusi panjang dengan Tuan dan Nyonya Wijaya, Andi akan menjalani hukuman skorsingnya seperti yang telah diputuskan sebelumnya. Selain itu, Andi akan mengikuti sesi konseling untuk membantu memperbaiki perilakunya.

Clara merasa lega mendengar pengumuman itu. Dia tahu bahwa ini adalah langkah yang tepat untuk menjaga keamanan dan kesejahteraan semua siswa. Arman dan Rendy merayakan keputusan itu bersama Clara, memberikan dukungan yang dia butuhkan.

"Clara, kamu sangat kuat. Kami bangga padamu," kata Arman sambil tersenyum.

"Terima kasih, Arman. Aku tidak bisa melakukannya tanpa kalian," jawab Clara dengan tulus.

Meskipun masalah dengan Andi belum sepenuhnya selesai, Clara merasa bahwa ini adalah awal dari perubahan yang lebih baik. Dia berjanji pada dirinya sendiri bahwa dia akan terus maju dan tidak akan membiarkan siapapun menghentikannya.

Malam itu, Clara menulis di buku hariannya tentang semua yang telah terjadi. Dia merasa lebih kuat dan percaya diri, siap menghadapi apapun yang datang di masa depan. Dengan teman-temannya di sisinya dan dukungan dari guru-guru yang peduli, Clara tahu bahwa dia bisa mengatasi segala rintangan.

Dan dengan itu, Clara menutup buku hariannya dengan senyuman. Bintang-bintang di langit malam bersinar terang, memberikan harapan dan inspirasi. Masa depan mungkin penuh dengan tantangan, tetapi Clara yakin bahwa dia memiliki kekuatan untuk menghadapinya dengan kepala tegak dan hati yang kuat.

....

Bersambung

1
Kuroi tenshi
Gemesin banget sih tokoh utamanya, bikin hati meleleh😍
Nada Mahase: Halo kak, makasih ya udah baca, kalau boleh, dukung novel ini ya
total 1 replies
Yukishiro Enishi
Kocak abis
Nada Mahase: makasih kak sudah mau mampir
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!