Bagaimana nasib gadis nakal itu setelah dinikahkan oleh Daddy nya dengan seorang pria matang yang sudah mempunyai kekasih ?.
" walaupun kita sudah menikah Aku tidak akan ikut campur soal hubungan kalian , asal kemanapun kakak pergi Aku ikut " Pernyataan Ara yang duduk di tepi ranjang pada Rey dimalam pernikahan mereka .
" Hehhh, gadis gila jadi kau juga ingin ikut ketika Aku jalan dengan kekasihku ?" ucap Rey menatap gadis itu dengan sorot mata intimidasi.
" Kemanapun Kakak pergi Aku ikut " senyum lebar Ara penuh kemenangan karena hanya bersama Rey lah Ara bisa melihat dan menikmati dunia luar dengan bebas tidak seperti kehidupan nya selama ini yang layaknya burung di dalam sangkar emas .
" Aku berjanji hanya ikut saja tidak akan mengganggumu Kak " sambung Ara meyakinkan.
yuk baca kelanjutannya 📜
S2 dari novel Ambisi Cinta Gadis Labil
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32 Daddy maafin Ara
" Daddy ilfil ya liat Ara ?" tanya Ara sambil menghapus air matanya karena sudah cukup lama Rey diam memperhatikan Ara menangis .
" Kenapa?" Rey tergelak mendengar pertanyaan polos Ara .
" Habis Daddy diem aja liat Ara nangis " ucap Ara menunduk malu-malu karena terus di perhatikan oleh Rey .
" Ya terus Daddy harus ngapain nanti dicubit kamu makin mewek " tawa meledak Rey melihat tingkah bobrok Ara yang dapat mencairkan suasana tegang antara mereka .
" Mmmmh" rengek Ara meronta-ronta saat Rey malah meledeknya.
" Ara bodoh ya Daddy, sering nangis ?" tanya Ara lagi menatap Rey sambil mengusap air mata yang membuat tawa Rey semakin keras .
" Astaga istri kecilku" gemas Rey memeluk dan mengecup kening Ara berulang kali .
" Hiks" Ara menangis terisak saat Rey terus menerus meledeknya.
" Dasar cengeng " gemas Rey mengambil beberapa helai tisu lalu membersihkan wajah Ara yang sudah basah dengan air mata.
" Udah jangan nangis lagi , tut tut ingusnya keluar " tawa Rey mengelus-elus kepala Ara.
" Daddy " Rengek Ara memukul kepala Rey yang terus memperolok-olok nya .
Ara mengambil ujung baju Rey lalu melap ingusnya disana dengan sengaja yang hanya dibalas senyum lebar oleh Rey .
" Mulai berani ya sekarang" ucap Rey menatap Ara dengan tatapan hangat dan rasa sayang .
" Teruslah manja seperti ini Daddy suka " ucap Rey meraih Ara kedalam pelukan nya.
" Daddy janji ya nggak marah sama diami Ara lagi " ucap Ara juga memeluk Rey dengan erat .
" Jadi kita sudah baikan ?" tanya Rey dengan kening mengkerut.
" Iya lah, Jadi Daddy mau kita berantem dalam waktu lama gitu " ucap Ara mulai bermanja lagi seperti biasa pada Rey .
" Nggak mau Daddy maafin kamu " ucap Rey .
" Ihhh, kan udah janji maafin Ara tadi " ucap Ara memeluk Rey yang kini berbaring memunggungi Ara
" Mana ada Daddy janji maafin kamu " ketus Rey , setelah pembicaraan panjang nya akhirnya Rey tersadar bahwa istri nya adalah gadis kecil jadi untuk cara untuk mencegahnya bukan marah tapi harus ngambek .
Sepertinya Rey harus mengikuti cara pemikiran Ara untuk masuk kedalam dunia gadis itu .
" Ya tapi kan Ara udah janji sama Daddy nggak bakalan suka sama pria lain lagi " ucap Ara yang memeluk Rey dari belakang terus membujuk Rey .
" Kamu itu janji aja di mulut nanti giliran liat pria lain berubah lagi pikiran kamu " ucap Rey yang benar-benar seperti anak kecil ngambek dan makin menjadi saat Ara terus membujuknya.
" Daddy hadap sini " ucap Ara terus meraih Rey agar menghadap nya .
"Enggak " ucap Rey semakin merajuk ketika terus dibujuk Ara .
" Daddy kok jadi ngambek sih " ucap Ara naik keatas tubuh Rey yang berbaring miring itu .
Muachh.
" Papi " suara menggoda Ara kedekat telinga Rey yang sudah memejamkan mata .
" Daddy " komplen Rey memegang pinggang Ara dan berbaring telentang sehingga Ara berada tepat di atas tubuh Rey sepenuhnya.
Rey berbaring menutup mata dengan senyum tertahan saat Ara terus membujuknya dengan berbagai cara .
" Huftt, kenapa tidak dari dulu saja Aku ngambek sama dia kalau ada masalah " batin Rey yang jadi menyesal baru kepikiran sekarang.
Rupanya effort Ara sangat besar untuk membujuk seseorang.
" Daddy peluk, Ara mau bobok udah ngantuk " keluh Ara mengucek matanya.
" Tidurlah " ucap Rey dengan singkat .
" Peluk Daddy " pinta Ara yang benar-benar sudah merasa mengantuk .
" Kenapa harus minta peluk , biasanya tidak mau " ucap Rey mengangkat sebelah alisnya begitu membuka mata menatap Ara yang berbaring di atasnya.
" Ara sekarang nggak bisa bobok kalau nggak di peluk Daddy " jujur Ara turun dari atas tubuh Rey lalu berbaring disampaikannya .
" Yaudah bobok sini " ucap Rey memeluk Ara dan menyelimuti.
Muachh
" Tidurlah" ucap Rey mengecup kening Ara .
" Maafin Ara " ucap Ara masih meminta maaf walaupun matanya sudah sangat mengantuk sekali .
" Besok ya kita berantem lagi , sekarang tidur dulu " ucap Rey mengelus-elus kepala Ara dengan perasaan hangat .
Gila memang bisa-bisa nya Rey setenang itu perasaan nya setelah bertengkar dan adu mulut dengan Ara .
" Sepertinya kita harus sering bertengkar agar semakin akrab " kekeh Rey yang tidak mengerti dengan bagaimana jalan hubungan nya dengan Ara .
Tapi jujur saja Rey bahagia !
" Daddy gatel " rengek Ara yang sudah diambang tertidur tapi kembali terbangun karena rasa tak nyaman di punggung nya .
Rey mengeluarkan beberapa helai rambut Ara yang masuk kedalam baju .
" Duduk dulu sebentar biar Daddy kuncir rambut nya " ucap Rey tapi Ara sudah tidak merespon lagi .
Rey mengangkat sedikit kepala Ara lalu menguncir dengan pelan rambut Ara agar tidak merasa gerah saat tidur .
Sejenak Rey terdiam memperhatikan wajah damai Ara saat tidur dan lama-lama rasa bersalah semakin bermunculan dalam diri Rey mengingat semua yang dia lakukan diawal mereka menikah .
Rey mengecup pipi Ara berulangkali sampai Ara menggeliat karena merasa tak nyaman .
.....
Tengah malam Ara tiba-tiba terbangun dan sudah memejamkan matanya berulang kali tapi tidak mau tidur kembali .
" Astaga takut " batin Ara merintih menatap kesekitar kamar dengan ngeri karena lampu utama di matikan.
Ara semakin memeluk Rey erat dan masuk kedalam pelukan nya .
" Ngapain takut kan ada Daddy " ucap Ara setelah beberapa saat .
" Tapi mata Ara beneran nggak bisa tidur " ucap Ara yang entah kenapa tiba-tiba terbangun tengah malam dan matanya tak mau tertidur lagi .
" Sentuh dikit boleh kan Dad" ucap Ara ditengah pikiran kalut nya malah tergiur menatap Rey .
" Astaga sexi nya?" batin Ara menusuk-nusuk jakun di leher Rey yang terlihat jelas .
Perlahan rasa penasaran membuat Ara terus menyentuh wajah Rey yang bahkan tertidur pun tetap tampan dan menggoda .
" Apa mata Aku buta ya selama ini tidak menyadari Daddy ganteng ?" batin Ara bertanya-tanya karena selama ini tidak pernah menyadari keindahan di depan matanya.
" udah ganteng , sexi lagi " ucap Ara yang perlahan menyukai Rey dengan segala kelebihan nya .
Perlahan tapi pasti tangan nakal Ara masuk melewati celah kancing kemeja yang Rey pakai .
" Kata Daddy kan kalau suka sentuh saja , udah sah kok dan ini punya Ara" kekeh Ara mengingat ucapan Rey dan lagi pula Ara adalah istri Rey jadi tidak ada istilah wanita gatal .
10 menit kemudian .
" Baby " suara berat Rey memegang tangan Ara di dalam bajunya walaupun masih menutup mata .
Ara diam sejenak lalu melanjutkan lagi aktivitas nya berfikir Rey sudah tidur kembali .
Ara yang merasa tidak puas menyentuh dari balik baju akhirnya membuka satu persatu kancing kemeja Rey agar bisa melihat sambil menyentuh .
" Ngapain kamu ?" tanya Rey menindih Ara yang membangunkan singa tidur itu