Kelicikan Mertua

"Mirna kamu bicara apa sama bu A sampai dia nangis-nangis seperti itu"bentak Tuti ke pada Mirna

"Memang beliau bilang apa sama kamu Tuti"

"Dasar perempuan ga berpendidikan harusnya kamu malu menuduh bu A merayu si Harun bagaimana mungkin beliau merayu Harun kamu jangan bikin fitnah yang membuat malu keluarga ku"

"Eh Tuti dengar ya, Saya berani bersumpah saya tidak melabrak ibu A tentang masalah itu tetapi saya melabrak beliau karna beliau memfitnah saya yang katanya semua berita itu berasal dari kamu"kata Mirna tak kalah kerasnya

"Mirna kamu jangan memfitnah saya ya saya ga pernah bilang apa -apa sama ibu A, atau itu cuma karangan kamu saja supaya kamu ga merasa bersalah"balas Tuti.

"Kalo kamu ga percaya ayo kita datang ke warung ujung disana pemilik warung dan banyak ibu -ibu yang pada menyaksikan keributan itu"

Karna terpojok dan hasilnya jelas tahu dia yang salah Tuti langsung keluar rumah Mirna tanpa menengok kebelakang. Bu DiH datang lagi kerumah mirna karna ingin tahu kenapa Tuti marah-marah dirumah Mirna.

"Mir aku dengar suara Tuti keras betul kamu dimarahi oleh Tuti,dasar Tuti itu tidak sopan tidak menghargai kamu sebagai kakak iparnya. "

"Biasa Bu si Tuti marah -marah ga jelas, katanya bu A, nangis Gara-gara aku menuduh dia menggoda mas Harun, ada saja kelakuan mereka untuk memfitnah saya"

"Yang sabar ya Mirna memang kelakuan mereka ya begitu anggap saja mereka orang ga waras kita yang masih waras ga usah mengurusi mereka"

Ya kalo ga keterlaluan fitnah nya saya biarin bu tapi kalo udah terlalu ya saya lawan, kalo ga dilawan mereka nanti ga kapok bu"

"Bener juga si Mir kata-kata mu,ya udah Mir aku cuma mau tau aja kirain ada apa. "

Bu Diah pun pamit pulang ke rumah dan Mirna melanjutkan istirahat nya yang tertunda.

Saat sore datang tepatnya jam lima sore mas Harun belum pulang bekerja dalm pikiran Mirna paling Mas Harun mampir ketempat ibunya. tepat pukul enam sore Harun pulang kerumah langsung masuk melewati Mirna tanpa melihat Mirna dengan muka tertekuk Harun langsung mandi setelah mandi Harun duduk diruang tamu dan Mirna mendekati suaminya.

"Kamu kenapa mas pulang-pulang mukanya ditekuk gitu?

Harun melihat ke Mirna dan akhirnya Harun pun berkata.

"Kamu tadi melabrak orang di warung karna kamu cemburu ga jelas"

"Apa mas, ga salah denger aku nya.memang siapa yang bilang kalo aku melabrak orang gara-gara cemburu? tanya Mirna.

"Ibu, katanya ibu dengar dari Tuti"

"Aduh mas-mas kamu seperti ga tahu ibu dan Tuti saja mana mungkin saya melabrak orang tanpa orang itu melakukan kesalahan, apa lagi karna cemburu buta, ya engga lah. "

Lalu Mirna mengatakan semua kejadian di warung tanpa ada yang ditutup-tutupi ke pada Harun. Setelah Harun memahaminya Harun kembali seperti biasa mukanya sudah tidak tertekuk lagi tapi diamnya tetep.

Setelah perbincangan itu Harun dan Mirna makan malam setelah itu mereka beristirahat dan setelah itu mereka tidur.

Pagi hari menyapa udara pagi terasa menyejukan membuat hati terasa damai. tapi tidak sama dengan rumah tangga Tuti yang sedang terjadi prahara karna Tio suami Tuti sejak semalam tidak pulang tidak seperti biasanya.

.