Kehidupan Xavier perlahan berubah saat mendapati seorang gadis pindahan yang tinggal tepat di lantai atas dari apartemen miliknya,
Pria berandal yang memang kurang perhatian dari kedua orangtuanya itu sedikit demi sedikit mendapati kehangatan dari seorang Casandra! gadis rumahan yang lembut nan ramah dan hanya tinggal berdua dengan sang ibu.
Kepolosan Casandra mampu membuat Xavier hanyut dan dilema atas perasaan nya sendiri! jika biasanya ia sangat mahir dalam menaklukkan hati seorang wanita! kali ini ia justru kebingungan dalam menyatakan perasaannya pada Casandra.
Akankah Xavier menemukan jalan kebahagiaan dan meninggalkan segala kebiasaan buruknya demi Casandra???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JackRow, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Liontin Blue Sapphire
Berada dalam satu kendaraan bersama Dixie juga Iliard, Theron tampak melepas kacamata hitam yang ia kenakan sebelum akhirnya membuka suara dan memecah keheningan.
"Turunkan diriku di sekitar area taman sungai Gurkha, wahai anak sopir!!!"
"Jaga mulutmu Theron!!!" telapak tangan Dixie pun seketika berayun kasar dan mendarat tepat pada pipi sang kakak yang terduduk di jog belakang kendaraan.
"Ada apa Dixie?? bukankah kenyataan nya memang begitu?" Theron terkekeh serta menyingkirkan telapak tangan Dixie dengan cukup kasar.
"Aaaaww-wwh!!! dasar pria gila!!! jika perilaku mu seperti ini, aku yakin Cassie akan menolak mu mentah-mentah!"
"Tahu apa kau tenang Cassie? aku pasti bisa menaklukkan hatinya! Xavier bahkan telah memberikan lampu hijau terhadap jalanku!"
Cassie?? jadi Theron benar-benar menaruh hati pada Cassie? tak ada lagi harapan untuk pria rendahan sepertiku,
Iliard seketika termenung dalam lamunan meski Theron juga Dixie masih terdengar ribut beradu mulut.
*****
Dia pasti juga memiliki perasaan yang sama dengan ku, tapi kenapa? kenapa Xavier seolah ingin menutupi hal ini dari diriku?
Cassie menghela nafas dalam, ia terus menunduk sembari memperhatikan liontin bermata biru yang kini berada dalam genggaman kedua tangan.
"Sungguh liontin yang indah!! sama seperti pemiliknya!" suara rendah nan serak yang merupakan ciri khas dari ketua geng motor besar seketika membuat Casandra menoleh ke arah kanan.
Theron??
"Bisakah aku bergabung denganmu, sweetheart??" senyum tipis di bibir Theron semakin mengembang saat Cassie mengangguk dengan wajah datar.
"Kenapa selalu membuntuti ku?"
"Karena aku mencintaimu!" Theron turut berbicara semaunya saat Casandra tersenyum.
"Apa ada seseorang yang melukai mu?"
"A-apa??" Cassie memalingkan wajah saat Theron mulai terduduk di sebelah tubuhnya dan berusaha untuk menyatukan pandangan.
"Mata indah mu nampak sembab, Igloo! katakan padaku! siapa yang membuat matahari ku menjadi muram seperti ini? akan ku pastikan seluruh tulang dalam tubuhnya remuk di tangan ku!"
"Apa yang kau katakan Mr. Theron? tolong jangan membual!"
"Aku bersungguh-sungguh, Igloo! dari awal kita bertemu, hatiku sudah menetapkan dirimu sebagai matahari ku!"
"Matahari?? bukankah itu akan terlalu panas?" Cassie kembali menorehkan senyum sembari mengantongi kembali liontin yang sempat ia genggam tatkala Theron melontarkan pernyataan.
"Mmmuuucchhh!!!"
A-apa yang Theron lakukan?
Netra indah Cassie tampak membulat, saat Theron menarik tengkuk lehernya! namun gadis itu akhirnya memejamkan mata untuk sesaat,
Xav-, maafkan aku,
Kecupan serta lumatan lembut yang melayang pada bibirnya seketika membuat Cassie membeku sembari memegangi bibir dengan telapak tangan kanan.
"Apa menurutmu itu sudah cukup panas, sweetheart?"
"A-apa maksudmu, Theron?"
"Siapa sebenarnya yang memberikan liontin yang sempat kau genggam tadi, Igloo? apa sang pemberi liontin juga menaruh perasaan terhadap mu?"
Cassie yang sempat tertunduk akhirnya mengangkat kepala hingga netra indahnya kembali mampu beradu dengan pandangan Theron.
"Dia-, liontin itu pemberian Xavier, Theron!"
"Xavier??? aaaaaghh!! astaga!! hampir saja diriku menaruh cemburu terhadapnya!" Theron terkekeh sembari menggaruk pelipis karena salah tingkah setelah mengungkapkan isi hati dihadapan Casandra.
"Jadi kau tak akan cemburu pada Xavier?"
"Tentu saja tidak Igloo! dia kakak mu bukan? untuk apa aku cemburu pada hubungan persaudaraan kalian!"
Memang terlihat seperti itu ternyata, jadi orang-orang sungguh menyangka bahwa diriku dan Xavier sebagai seorang saudara?
Raut wajah Cassie kembali nampak datar saat Theron terus berceloteh panjang lebar di samping tubuhnya.
"Apa kau tahu Cassie-, Dixie dia juga tak kalah menyebalkan bagiku!"
"A-apa?? benarkah??" Cassie yang kembali tersadar akhirnya menampakkan senyum palsu saat Theron memperhatikan wajahnya.
"Aku sungguh tak bisa memperlakukan Dixie seperti saat Xavier memperlakukan dirimu! Dixie itu keras kepala! dia sama sekali tak memiliki sisi manis juga lembut sebagai seorang adik perempuan!"
"Belum lagi sikap konyol serta bawel yang selalu ia tampilkan! Aaaaaghh! diriku sungguh dibuat malu karena ulahnya!"
"Malu??"
"Eehemmm!!!" Theron mengangguk sembari menyandarkan punggung pada kursi taman.
"Memangnya apa yang telah Dixie perbuat?"
"Dia berencana untuk memesan sebuah gedung untuk acara ulang tahunnya! hampir seharian diriku membuang waktu demi menemaninya! tapi nyatanya -, tak ada satupun tema dekorasi yang cocok di mata Dixie!!! Aaaaaghh!! dia itu sungguh gadis yang rumit!!! kenapa diriku harus memiliki adik perempuan sepertinya!! akan lebih baik jika dirimu yang menjadi adikku dari kecil!!" Theron mendengus kesal sebelum akhirnya membungkuk sembari mengacak rambut.
"Apa kau yakin? sikap ku mungkin juga tak kalah bawel dari Dixie??"
"Tapi dirimu jauh lebih manis Igloo! Astaga! tidak!! jika kau menjadi adikku bagaimana bisa aku menggoda mu??"
Cassie juga Theron seketika tersenyum secara bersamaan,
"Hanya karena gedung serta dekorasi yang tak serasi dia sampai rela mengundur acara pesta hari kelahiran nya! sungguh konyol sekali bukan?"
"Begitulah wanita! sudah seharusnya dirimu memaklumi keadaan Dixie, dia pasti ingin membuat para sahabatnya terkesan," Cassie tampak menepuk lembut pundak Theron yang menunduk karena frustasi.
Cassie-, dia bersedia untuk menenangkan diriku? senyum manis ini! mata indahnya yang menyipit, Igloo dirimu benar-benar telah memikat hatiku ...
