NovelToon NovelToon
Mantan Mafia With Single Mother

Mantan Mafia With Single Mother

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Mafia / Single Mom / Janda / Suami Tak Berguna
Popularitas:1.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: Reni Juli

Kehidupan berat dan pahit harus dirasakan Cristal Aaron setelah kematian suaminya. Kematian sang suami yang mendadak meninggalkan banyak hutang yang membuatnya harus pontang panting mencari uang dan menjadi seorang penari striptis untuk membayar hutang yang ditinggalkan oleh suaminya dan menghidupi putri kecilnya yang berusia 3 tahun juga ibu mertuanya yang sakit-sakitan.

Gail Bernard seorang mantan mafia yang tidak mengenal cinta selalu memperhatikan Cristal saat sore hari dan pada akhirnya menyadari jika dia telah jatuh cinta pada wanita itu.


Semula dia patah hati karena mengira Cristal seorang jal*ng dan melupakan cintanya namun suatu hari Gail bertemu dengan Cristal yang sedang dalam masalah karena dia diincar oleh mafia yang menginginkan tubuhnya.

Akankah Gail kembali ke dunia hitam yang sudah dia tinggalkan sejak lama untuk membantu Cristal dan apakah dia mau memperjuangkan wanita itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni Juli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 32

Hari semakin larut, Angela sudah terlihat mengantuk. Matanya sudah sayu tapi dia masih belum mau mengakhiri permainan itu. Wajah Gail mulai gatal, dia sudah terlihat menggaruknya sesekali. Rasanya sudah tidak sabar mencuci wajahnya dan melepaskan semua jepitan yang ada di atas kepalanya tapi Angela masih tidak mau berhenti.

Cristal keluar dari kamar, senyum menghiasi wajah walau dia mendapat tatapan tajam dari Gail. Dia tahu pria itu sudah tidak tahan dengan keadaannya. Sebaiknya dia membujuk putrinya untuk segera tidur.

"Angela, sudah malam. Ayo kita tidur."

"Tapi Mom, Angela belum mau berhenti."

"Sudah malam, Sayang. Angela besok mau pergi ke sekolah, jangan sampai terlambat. Uncle juga sudah lelah dan ingin beristirahat."

"Apa benar, Uncle?" Angela melihat ke arah Gail. Pria itu beranjak tanpa mengucapkan sepatah kata pun tapi sebelum pria itu melangkah pergi, Gail mengusap kepalanya.

"Kau lihat, Uncle sudah ingin istirahat jadi Angela juga harus istirahat," ucap ibunya.

"Baiklah," Angela terlihat sedikit kecewa karena permainan mereka selesai sampai di sana.

"Jangan seperti itu, besok Angela bisa main lagi."

Angela mengangguk, mainan pun dibereskan dan setelah selesai, mereka masuk ke dalam kamar. Gail sedang mencuci wajahnya saat itu, entah sudah berapa banyak sabun yang dia gunakan untuk mencuci bersih wajahnya namun make up tebal yang Angela gunakan tidak mudah hilang apalagi dibagian alis dan bibirnya.

Gail bahkan terlihat kesal. Cukup satu kali dia berpenampilan mengerikan seperti itu dan tidak ada lain kalinya. Dia tidak akan mau didandani seperti itu lagi dan dia juga tidak akan menyetujui permintaan aneh dari Angela. Gail masih menggosok alisnya saat Cristal mengetuk pintu kamarnya. Angela sudah tertidur karena dia memang sudah sangat mengantuk, sebab itu Cristal berniat membantu Gail untuk membersihkan make up yang ada di wajahnya.

"Bolehkah aku masuk?" tanya Cristal sambil mengetuk.

Gail berhenti mencuci wajahnya, sepertinya Cristal tidak mengerti situasi. Tapi bagus juga, dia memang ingin menghukum wanita itu karena sudah menertawakan dirinya. Sebuah handuk diambil, Gail melangkah keluar dari kamar mandi. Cristal masih mengetuk dan menunggu, sebungkus kapas dan dua botol cairan pembersih sudah berada di tangannya.

Cristal tersenyum saat pintu sudah terbuka, Gail menatapnya dalam diam. Hukuman apa yang pantas wanita itu dapatkan?

"A-Aku ingin membantumu membersihkan wajahmu," ucap Cristal.

"Masuk!" Gail membuka pintu dengan lebar.

Cristal melangkah masuk, matanya sibuk memandangi kamar pria itu. Seperti kamar biasanya tapi yang membuat langkahnya terhenti adalah, lemari yang dipenuhi dengan senjata api. Cristal menelan ludah, mengingat masa lalu Gail, tidak heran jika pria itu memiliki begitu banyak senjata api.

"Apa yang kau lihat?" tanya Gail.

"Oh, tidak," Cristal tersenyum, kakinya mulai melangkah mengikuti Gail menuju kamar mandi. Riasan di wajah Gail sudah hampir bersih tapi pewarna di kukunya belum dibersihkan.

"Aku akan membersihkan kuku kakimu terlebih dahulu," ucap Cristal.

Gail tidak mencegah, dia membiarkan Cristal membersihkan setiap kuku kakinya. Cristal tersenyum saat mendapati Gail sedang memandanginya.

"Maaf jika Angela sudah berlebihan," ucap Cristal. Kini dia sedang membersihkan alis Gail di mana warna merah masih terdapat di alisnya.

"Apa permintaan maaf saja sudah cukup?".

"Lalu? Apa yang bisa aku lakukan?" tanya Cristal namun tiba-tiba saja Gail mengangkat tubuhnya. Cristal berteriak, kedua tangan memeluk leher Gail secara refleks.

Gail mendudukkan Cristal di atas meja wastafel dan memeluknya dengan erat. Sebuah perasaan hangat mengalir di hati, dia bahkan mendekap Cristal semakin erat. Cristal sangat heran, dia sangat ingin bertanya tapi dia tampak ragu. Gail memeluknya cukup lama dan setelah itu, pelukan mereka terlepas.

"Ada apa?" Cristal memandanginya dengan lekat.

"Aku ingin menghukummu!"

"Apa?" Cristal belum mengerti apalagi Gail tiba-tiba mencium bibirnya.

Ciuman mereka tidak jauh berbeda dengan waktu itu, ciuman mereka terasa panas dan penuh na*su. Cristal berusaha menahan tubuh Gail untuk tidak semakin mendekat tapi sesungguhnya yang harus dia tahan adalah kedua tangan Gail yang sedang meremas kedua pahanya.

Pikiran Cristal kosong, ciuman yang diberikan oleh Gail sudah membuatnya melayang. Kecapan lidah mereka terdengar, mata Cristal terbelakak saat tangan Gail sudah masuk ke bawah dan menyentuh sesuatu di sana. Erangannya terdengar, Cristal berusaha memukul bahu Gail agar pria itu berhenti melakukan hal itu namun tidak lama karena dia mulai terbuai dengan sentuhan tangan Gail.

Dia tahu jika dia harus menghentikannya, dia tahu itu tapi dia tidak bisa. Dia yakin setelah ini, dia tidak akan bisa menahan diri jadi sebaiknya mereka tidak melakukan hal itu apalagi dia tidak tahu apa hubungan mereka berdua.

"Ssstop, ahh!" pintanya namun Gail tidak juga berhenti memainkan jarinya. {Use your imagination adegan celap celup jarinya}

Ciuman sudah terlepas, Gail masih memainkan jarinya. Cristal tampak berantakan, suara erangannya tidak bisa dia tahan. Dia sudah pernah melakukan sek*s, tentunya tubuhnya jadi haus akan sentuhan seperti itu.

"Stop it!" pinta Cristal dengan napas memburu.

"Apa kau tidak menyukai hukuman ini?" Gail mencium wajahnya sesekali.

"Ti-Tidak!" ucap Cristal walau perkataannya bertentangan dengan reaksi yang tubuhnya tunjukkan.

"Baiklah jika begitu," Gail mencabut jarinya, Cristal sangat ingin berteriak agar pria itu tidak berhenti tapi dia berusaha menahan diri.

"Hukuman berakhir!" ucap Gail seraya melangkah pergi.

Cristal melompat turun, penampilan pun di rapikan. Cristal memandangi dirinya di depan cermin, tidak... seharusnya dia tidak boleh membiarkan Gail melakukan hal itu tapi kenapa dia tidak mencegahnya? Sekarang dia merasa aneh, dia bisa merasa bagian itu seperti berdenyut mengharapkan lebih.

Cristal keluar dari kamar, Gail menikmati sebatang rokoknya di balkon kamar. Tidak saja Cristal, Gail juga merasa dirinya aneh. Seharusnya dia tidak melakukan hal itu apalagi ini pertama kali dia menyentuh milik wanita. Sial, setelah menyentuh, sekarang dia ingin tahu bentuknya.

Rasanya ingin masuk ke dalam kamar dan menarik Cristal ke atas ranjang tapi dia tahu, Cristal tidak mungkin mau apalagi wanita itu tidak suka dengan apa yang dia lakukan. Gail mengacak rambutnya dan terlihat frustasi, sebaiknya dia tidur tapi ternyata dia tidak bisa tidur begitu juga Cristal karena pikirannya sedang kacau dan tubuhnya seperti mendambakan sesuatu yang sudah lama tidak dia rasakan.

Cristal duduk di atas ranjang, tidak bisa seperti ini. Tidak bisa, pria itu sudah menyentuh tubuhnya dan mencium bibirnya tapi sampai sekarang dia belum tahu Gail menganggapnya sebagai apa. Jika memang menginginkan dirinya, jika pria itu memiliki perasaan padanya setidaknya dia ingin mendengar ungkapan perasaan darinya karena bisa saja Gail hanya mempermainkan dirinya. Bagaimanapun dia butuh kepastian.

Malam ini juga dia harus tahu sebab itu Cristal melompat turun dari atas ranjang, dia melangkah keluar dengan cepat seolah-olah dia sudah tidak sabar akan sesuatu. Dia bahkan tidak mengetuk pintu kamar Gail dan membukanya dengan kasar. Gail sedang berbaring di atas ranjang, tatapan matanya tertuju pada Cristal yang melangkah masuk dan membanting pintu di belakangnya.

"Sebenarnya, kau menganggap aku sebagai apa mu? Kenapa kau melakukan hal itu padaku?" tanya Cristal tanpa menghentikan langkahnya dan setelah itu dia berdiri di depan ranjang.

"Kau ingin tahu?" Gail beranjak, tatapan matanya masih tidak berpaling.

"Tentu saja, oleh sebab itu jawab aku!" pinta Cristal.

"Aku akan menjawabnya tapi aku pastikan kau tidak akan keluar dari pintu itu untuk malam ini!"

Cristal menelan ludah, kenapa ancaman pria itu terdengar tidak main-main? Entah kenapa dia jadi ragu, apakah dia masih ingin mencari tahu padahal sesungguhnya dia sudah tahu? Namun walau begitu, dia tetap butuh penjelasan.

1
Hera wati
Luar biasa
Amee Dhuemeng
Kecewa
Amee Dhuemeng
Lumayan
Ummu Faliha
Luar biasa
Wulan Unet
kayak ada manis manisnya ahahahaha
Yohana Maryam
aku selalu penasaran sma novel novel mu thor
karya mu keren keren,ada lucunya tegangnya,sedihnya,romantisnya semangat trs thor
Indri Nur K
Sangat luar biasa, saya senang membacanya 😍🥰
Leydi Tielung
otakku treveling guys
Alanna Th
Thor, aq baru kembali pd novelmu ini, skrg sdh enak bacanya krn aq pake HP baru 😘😍
Riri Rara
katya Author Reni July selalu bagus dan kayak ditunggu dan dihunting...
Riri Rara
pasti mampir
Alanna Th
thor, visualnya cocok n cakep"
sherly
setelah baca bab ini aku baru sadari sudah lama banget baca novelmu thor... mulanya karna Samantha lanjut Sampai ke anak cucu cicitnya... klan Smith emang the best
sherly
seruuu banget
sherly
licik kamu leon
sherly
wow, keren banget gail
sherly
serakah amat si lucius
sherly
sesama org bodoh lagi bersiasat....
sherly
keren gail, jujur aku suka karaktermu diam2 tapi peduli dan selalu terbuka jd ngk pusing untuk menjelaskan ke cristal
sherly
hahahah mau senyum aja hrs berusaha keras ya gail
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!