"Kalau kau mau menjadi laki-laki sukses, jangan pernah hadirkan wanita dalam hidup mu!!! Karena wanita hanya akan membuat hidup mu hancur!!!"
Itulah kata-kata yang terngiang-ngiang dalam otak Dave Winstone. Satu nasehat yang selalu Ayahnya katakan jika Dave ingin menjadi orang sukses.
Dave pun mengikuti saran sang Ayah, di usianya yang menginjak 35 tahun, tak pernah sekalipun Dave menjalin hubungan serius dengan seorang wanita, sampai-sampai banyak yang mengatakan kalau Dave adalah seorang penyuka sesama jenis.
Meski begitu, dia berhasil mewujudkan impiannya menjadi pengusaha muda yang sukses.
Hingga suatu hari dokter salah memberikan hasil diagnosa penyakit, Dave dinyatakan mengidap penyakit kanker otak stadium tiga.
Dave yang bingung akan memberikan semua hartanya kepada siapa, akhirnya memutuskan untuk mengontrak seorang wanita untuk melahirkan keturunannya.
Bagaimana kisah selanjutnya? Mari kita ikuti cerita Pernikahan Kontrak CEO Arogan 😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Nath, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33
🍁 Happy Reading 🍁
"Kamu sikat gigi tadi kan?!" Tanya Dave berbisik.
Mata Dhea membulat, rahangnya mengeras dan nafasnya memburu. Dhea emosi mendengar pertanyaan Dave.
Seandainya bukan di depan banyak orang, sudah Dhea gigit telinga Dave itu.
Cup. Tiba-tiba Dave mengecup bibir Dhea singkat.
Walaupun singkat, tapi kecupan itu berhasil membuat jantung Dhea seperti sedang naik rollercoaster. Dhea pun mematung.
Huuuuh..
Tamu undangan menyoraki Dave karena Dave hanya mengecup Dhea bukan mencium.
Dave tidak menghiraukan sorakan tamu undangan.
"Apa begitu sudah cukup?" Tanya Dave pada pemuka agama.
Pemuka agama tersenyum tipis seraya menganggukkan kepalanya.
Pemuka agama pun menyelesaikan urutan terakhir pengucapan janji suci sebelum berpindah ke ruang resepsi yang berada di sebelah ruang pengucapan janji suci.
Acara pengucapan janji suci pernikahan pun selesai, pembawa acara pun mempersilahkan para tamu undangan untuk masuk terlebih dahulu keruang resepsi.
Setelah para tamu undangan masuk, barulah disusul Dave dan Dhea kemudian di belakang Dave dan Dhea ada keluarga Dhea dan keluarga Paman Harold yang saat ini menjadi wali Dave.
Tidak ada sesi berganti gaun pengantin karena Dave tidak ingin acara selesai secepatnya.
Mata Dave membulat lebar saat melihat ruang resepsi pernikahan di dekor dengan sangat mewah, padahal Dave sudah mengatakan pada Alfred untuk tidak mendekor ruang resepsi dengan mewah, cukup didekor dengan bunga dan pita saja, tapi kenyataan yang ada di depannya sekarang ruang resepsi itu di dekor dengan sangat mewah dengan nuansa berwarna putih dan pink.
"Awas kau Alfred!!" Geram Dave.
"Ayo cepat jalan!" Bisik Dhea karena Dave tak kunjung membawa-nya menuju pelaminan.
Dengan perasaan kesal, Dave pun berjalan memasuki ruang resepsi dengan tangan Dhea yang melingkar di lengannya.
Mereka berjalan menuju pelaminan dengan senyum palsu mereka.
Sedangkan di sebuah sudut, Nyonya Dominique tak kuasa menahan air mata-nya terharu melihat putra-nya berjalan dengan gagahnya dengan seorang wanita yang cantik dan ramah di sampingnya.
Selamat menempuh hidup baru Dave. Doa Mama selalu menyertai mu. Jadi lah suami yang bertanggung jawab untuk keluarga kecil mu. Mama harap kamu tidak mengulangi kesalahan yang Papa mu lakukan.
Nyonya Dominique berdoa dalam hatinya.
"Bibi.." tiba-tiba saja seseorang menepuk pundak Nyonya Dominique dari belakang.
Nyonya Dominique pun cepat-cepat menyeka air matanya lalu memutar tubuh-nya ke belakang. Ternyata kepala pelayan yang bertanggung jawab di acara resepsi itu lah yang menepuk pundak Nyonya Dominique.
"Iya. Ada apa?" Tanya Nyonya Dominique.
"Tolong bantu rekan-rekan yang lain membawa minuman. Tamu undangan sudah banyak yang berdatangan." Ucap kepala pelayan itu.
Bukan salah kepala pelayan itu menyuruh Nyonya Dominique, karena saat ini Nyonya Dominique memakai seragam pelayan, dan kepala pelayan itu juga tidak mengenali Nyonya Dominique.
"Baik." Jawab Nyonya Dominique.
Nyonya Dominique pun menyusul para pelayan yang ada di ruang persediaan bahan makanan dan minuman.
Begitu membuka ruangan itu, terlihat para pelayan yang sedang sibuk meletakkan makanan dan minuman di troli untuk menjamu para tamu undangan VIP, sedangkan tamu undangan non VIP mereka mengambil sendiri makanan dan minuman yang telah di sediakan di meja panjang.
"Ini, bawa ke meja Tuan Dave dan istrinya." Ucap salah satu pelayan pada pelayan lain seraya mendorong troli ke arah pelayan yang ia suruh.
Pelayan itu pun mendorong troli melewati Nyonya Dominique yang masih bingung harus membuat apa di ruangan itu.
Saat pelayan itu melewati Nyonya Dominique, Nyonya Dominique mencium aroma kacang.
Karena Nyonya Dominique tahu kalau troli yang berisi makanan dan minuman itu hendak di bawa ke meja Dave, Nyonya Dominique pun mengejar pelayan yang membawa troli itu.
"Tunggu." Teriak Nyonya Dominique.
Sontak pelayan itu pun berhenti dan menoleh ke arah Nyonya Dominique.
"Ada apa Bibi?"
Nyonya Dominique tak menjawab, ia malah membuka penutup makanan untuk memastikan kalau makanan yang hendak di berikan kepada Dave tidak ada yang mengandung kacang. Karena Dave alergi kacang.
Nyonya Dominique mengambil satu piring yang berisi daging panggang yang sudah di lumuri dengan bumbu kemudian mencolek bumbu itu untuk merasakan bumbu itu.
"Hei Bibi, itu untuk Tuan Dave dan istri-nya!" Tegur pelayan itu.
"Ganti! Tuan Dave alergi kacang!" Perintah Nyonya Dominique.
"Tidak mungkin! Kalau memang Tuan Dave alergi kacang, sudah jauh-jauh hari ada pemberitahuan!" Balas pelayan itu.
"Ada apa ini?" Tanya kepala pelayan yang tak sengaja melihat perdebatan Nyonya Dominique dengan anak buah-nya.
🍁🍁🍁
Bersambung...
...Jangan lupa FAV dan dukung novel terbaru Miss ini dengan memberikan LIKE, HADIAH dan VOTE....
...🙏🙏🙏...
can't hardly stop... U guys so lovely