Di jadikan istri kedua karena dendam, lalu apakah akan ada cinta yang menolongnya? Namun, sepertinya dendam Raka tidak berlaku bagi Krystal yang super tangguh dan genius.
Krystal di nikahi oleh suami Viona yaitu sahabat terbaiknya, tak mau terus menjadi istri ke dua, ia membuat kesepakatan bersama Raka suami tiraninya untuk di lepaskan setelah melahirkan.
Tak bisa di ganggu gugat, dan begitulah pilihan yang Krystal mantapkan untuk lari dari pernikahan yang perlahan menyesakkan dadanya.
Putri yang baru saja di lahirkan dia tinggal dengan nanar. Tiga bulan menyusui putrinya secara diam-diam sebelum akhirnya Krystal benar-benar pergi meninggalkan tanah air.
Bulan ke empat ia memiliki ASI, justru di berikan pada putra malang milik CEO tampan barunya, tempat di mana dia bekerja.
Enam tahun lamanya ia bisa bernapas lega bersama Hyun Ki di Korea sana, merawat Joon anak angkatnya.
Lalu bagaimana dengan nasib putri yang dia tinggalkan bersama suami dan istri pertama suami nya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Panggilan....
Langkah gagah seorang pria dengan tinggi 182 cm, berpawakan bidang, berjambang tipis, berpakaian mahal sudah pasti dia sandang.
Sepatu kilap, jam tangan mahal, dasi yang menjadi pelengkap wibawanya, melekat rapi pada insan rupawan ini.
Raka mengayunkan langkah menuju kantin, tempat di mana Krystal dan teman-temannya sedang melakukan ritual makan siang.
Usaha pendekatan ini di saksikan oleh banyak pasang mata yang menatap ngiler padanya, siapa yang tak kagum pada ketampanan hakiki milik Raka Rain? Semua orang menatap setiap gerak dan langkahnya.
Tidak terkecuali Yarish, Ricko dan Melly yang juga melongo menatap ke arah suami sahabatnya.
"Gila, berwibawa banget suami Lu Krys!" Celetuk Melly tanpa sadar.
"Yank, masih ada aku di sini!" Ricko menaikan ujung alisnya, tak suka pacarnya mengagumi pria lain.
"Dia ngapain ke sini?" Tanya Yarish tanpa menggubris perkataan Ricko, semuanya masih fokus pada Raka yang melangkah mendekati meja Krystal.
"Ya jelas mau makan siang bareng istrinya lah. Kan mereka pengantin baru." Sambung Ricko ketus, pertanyaan Yarish tak masuk akal menurutnya.
Shania menyeringai "Eh, denger yah, kalian tuh mikirnya kejauhan, Bang Raka tuh kesini cuma mau nemuin adiknya. Ya kali punya istri pertama yang cantiknya luar biasa mau makan siang sama istri ke dua yang jelek kayak gini? Aku sih yakin, Krystal si cupu cuma di sewa rahim nya. Kan Kak Viona mandul." Ujarnya sarkas.
"Apa?" Yarish, Melly dan Ricko terkejut bersamaan, jadi karena itu Raka memperistri Krystal, mereka beralih pada terdakwa "Yang di bilang Shania beneran Krys? Lu cuma di jadiin istri bayaran?" Tanyanya bersamaan.
Bukannya menjawab Krystal justru mengedar pandangan, di mana semua orang menatapnya penuh cibiran, jadi pernikahan ini hanya untuk kepentingan Raka saja.
Krystal berdiri "Aku masuk lagi saja, kalian lanjut makannya." Ucapnya.
"Mau kemana hmm?" Raka yang baru saja tiba bertanya pada istrinya "Aku ke sini mau menemani mu makan siang, kenapa pergi?" Tanyanya lagi.
"Aku tidak lapar." Baru saja Krystal mengayun satu langkah Raka sudah lebih dulu menarik tangannya "Sayang." Panggil nya.
Krystal mengernyit "Sayang? Akting yang luar biasa." Batinnya.
"Oooo so sweet." Melly menatap sepasang suami istri itu seperti sedang menyaksikan drama Korea.
"Duduk lah. Kalau kamu tidak lapar, setidaknya temani aku makan, di kantor aku sengaja tidak makan apa-apa hanya untuk makan siang bersama mu." Ucap Raka dengan suara beratnya.
Krystal menurut, lagi dia duduk dan Raka duduk tepat di sisinya "Kamu juga makan yah." Bujuknya.
"Hmm." Angguk Krystal, satu elus Raka berikan pada puncak kepala istrinya.
Raka beralih pada satu pengawalnya "Kamu pesankan makan siang untuk ku dan istriku." Titahnya yang segera di laksanakan.
Lagi dan lagi Shania menaikan ujung bibirnya "Apa hebatnya cewek cupu kayak dia ini? Sampe -sampe di sukai para Presdir!" Gumamnya.
"Sweet nya." Melly justru menyeletuk dengan mata kagumnya.
"Aku juga sweet Yank." Sela Ricko ketus. Masih cemburu dengan pandangan mata Melly.
Melly beralih pada Ricko "Iya, sweet tapi kamu bukan CEO Beib." Jawabnya.
"Apa bedanya?" Sambung Ricko.
"Bedanya kamu tetap di hatiku meskipun bukan CEO. Hehe." Ucap Melly tersenyum nyengir.
Ricko tersipu "Sekarang kamu yang sweet." Dia cubit pipi mulus Melly-nya gemas.
"Hayyyss." Yarish menaikan ujung bibirnya melihat pemandangan itu "Kenapa pada pamerin ayank semua." Gerutu nya iri.
...• • • • • • • • • • •...
Sore harinya,
Seperti hari sebelumnya, Raka menjemput istri ke dua nya, kali ini Raka tak bersembunyi, dia terang-terangan membukakan pintu mobil untuk Krystal "Silahkan Nyonya Raka." Sambutnya.
Krystal menggeleng "Kenapa aku merasa dia sudah berlebihan!" Gumamnya lirih seraya masuk dan duduk pada jok bagian belakang.
Raka masuk lewat pintu lainnya "Jalan Pak." Titahnya.
Krystal menyandarkan punggungnya, menatap ke arah jendela, dia lelah dengan semua kenyataan mencengangkan ini tapi semua yang terjadi dalam hidupnya adalah turut serta Tuhan sang pemilik segalanya.
Mau bagaimana lagi jika nasib berkata demikian, yang harus dia lakukan adalah mengikuti alur dari takdir yang Tuhan berikan.
"Kamu capek?" Melihat kondisi Krystal Raka bertanya seperti itu. Raka mengatur posisi tubuh Krystal agar kaki mulus wanita itu naik di atas pangkuannya "Aku pijit yah." Ujarnya.
Seperti kesepakatan malam tadi, Krystal benar-benar menjadi istri yang penurut, tak ada respon apa pun saat Raka mengoceh.
Raka melepas sepatu pantofel istrinya memijit kaki-kaki jenjang itu lembut, sesekali nakal memijit di area paha lalu keatas nya lagi berharap bisa memiliki kesempatan bercinta dalam mobil ini. Raka memang memiliki fantasi luar biasa dalam urusan bercinta.
"Enak?" Tanya Raka tersenyum.
Krystal mengernyit "Raka, ..."
"Apa lagi?" Sahut Raka.
"Aku lelah, tolong biarkan aku istirahat." Pinta Krystal.
Raka menggeser duduknya, mendekatkan wajahnya, mengecup lembut kening Krystal "Istirahat lah." Ucapnya lalu melepas kacamata milik istrinya.
Krystal menggeleng protes, sungguh perlakuan Raka sudah sangat keterlaluan "Kamu sadar tidak, kamu sudah mengkhianati Viona, Raka." Ujarnya.
Raka menatap lekat setiap lekuk wajah ayu alami Krystal "Kamu juga." Tuding nya.
"Aku melakukan ini untuk Viona." Sanggah Krystal berusaha menafikan situasi ini.
Raka menggeleng "Aku tidak yakin."
"Kenapa kau berpikir seperti itu?" Sergah Krystal.
"Aku masih melihat cinta di mata mu, aku tidak melihat keterpaksaan darimu. Bukan aku saja yang mengkhianati Viona, tapi kau juga Krystal, walaupun aku akui, aku yang lebih candu padamu." Raka berpindah posisi menjadi merangkak di atas tubuh Krystal.
Tangannya menyentuh tombol untuk menutup penyekat ruangan mobil mewah itu, Krystal tahu itu tandanya Raka mengajaknya bermain-main di dalam sana.
"Aku candu wangi ini, empuk dan kenyal nya ini, apa lagi bibir ini, ini favorit ku." Raka menunjukkan satu persatu bagian kesukaannya.
Krystal bisa apa lagi? Memang dirinya pun menikmati setiap detik pengkhianatan itu, semoga dia mampu lari dari belenggu cinta Raka setelah mampu melahirkan pewaris tahta. Itu harapan yang ingin sekali Krystal lakukan.
Setelah ciuman panas. Kembali mereka melakukan peraduan erotis di atas jok mobil mewahnya. Tentu ada sensasi yang lain dari sebelumnya.
Raka harus rela beristirahat sejenak saat mobil berhenti di bawah lampu merah, sebab goncangan itu akan lebih terlihat jika dalam keadaan berhenti.
Desah, lenguhan, racauan nikmat Krystal gema kan dan menambah kadar candu bagi lelaki berdasi merah maroon itu.
Keduanya masih memakai pakaian lengkap hanya bagian inti dan dada saja yang mereka bebaskan.
Kriiiiiing......
"Angkat saja. Mungkin penting." Titah Krystal di sela lenguhannya.
Dalam mode berkeringat di atas raga istrinya, Raka meraih telepon yang terus menerus mengganggu aktivitas fisik nya.
Rupanya Andre yang melayangkan panggilan telepon, tidak mungkin tidak penting jika sudah berkali-kali melayangkan panggilan. Raka menggeser tombol terima dan menempelkan pada telinga.
"Ada apa uh?" Napas senggal-senggal nya tak mampu Raka tutupi.
📞 "Viona, Ka, Viona sudah siuman."
^^^Bersambung ... ^^^
K E R E N...