AKU SARANIN BACA DULU Si DUKU MATENG YA BIAR TAHU ASAL USULNYA CERITA INI
HAPPY READING
Penghulu menikahkan itu memang sudah tugasnya, lalu bagaimana kalau Penghulunya yang dinikahkan
Alkan Arthama Syarief, si Penghulu tampan berlesung pipi, yang bisa membuat para calon pengantin wanita berpaling dari calon suami mereka.
Dipertemukan dengan Grecia, si gadis apa adanya, yang sangat jauh dari tipe Alkan. Bahkan Cia rela menjadi stalker dari seorang Alkan, si Penghulu tampan, kapan pun dan dimana pun.
Hidup, sikap, penampilan, bahkan gaya berbicara pun mereka bagaikan langit dan kerak bumi. Alkan yang begitu sederhana dan lembut, Grecia yang begitu glamor dan bar bar serta emosian, didukung dengan segala kemewahannya.
Akankan mereka bisa saling melengkapi, disaat banyak yang menentang, karena perbedaan itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Defri yantiHermawan17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ya, Mas Al
Cia terus saja mengigit kecil, bulpoin yang ada ditangannya. Kedua mata bening nan cantik itu, terus saja menatap lurus kearah para model, yang tengah menampilkan bakat mereka.
Bahkan Cia sampai tidak mendengar, semua ucapan Yasmine dan salah satu model senior, yang ada di DIAMOND QUEEN.
"Gimana Kak Ci? jadi berapa banyak model, yang bakalan ikut event itu?" tanya Yasmine.
Salah satu alis gadis remaja itu terangkat, kala melihat Cia terus saja melamun. Bahkan senyuman tipis, perlahan terbit dikedua sudut bibir Cia. Entah apa yang tengah di lamunkan oleh Cia, yang terpenting saat ini, gadis itu tengah sibuk dengan dunianya sendiri.
"KAK CIA!" pekik Yasmine, membuat semua yang ada diruangan itu tersentak, termasuk Cia.
"Ya, Mas Al?" sahut Cia spontan.
Cia benar benar tidak sadar, dengan ucapannya kali ini. Kedua matanya mengerejab cepat, bahkan Cia menatap heran pada Yasmine, yang tengah mengerenyitkan dahi.
Seperdetik kemudian Cia tersadar, gadis itu segera membekap mulutnya sendiri. Kedua bola matanya, terus saja bergulir kesana kemari, melihat orang orang yang juga tengah menatap heran padanya.
'Ya Tuhan Cia, sadar Ci! kenapa mikirin si Bapak Penghulu terus sih? ayo fokus Cia cantik, fokus!' gerutu Cia di dalam hati.
"Ekhem! baiklah, saya akan memilih beberapa dari kalian, untuk mengikuti event besar itu." sahut Cia tenang, tepatnya sih berusaha setenang mungkin.
Bahkan dia sudah mempersiapkan diri, karena Cia yakin setelah ini Yasmine, akan mengintrograsinya.
"Nanti, nama nama model yang ikut event ini, akan di umumkan oleh Anggita, sekian pertemuan kita kali ini, selamat siang." lanjut Cia, menutup pembicaraan mereka.
🕊
🕊
🕊
"Hayo tadi mikirin siapa? sampai gak konsen gitu, gimana tadi? 'Ya Mas Al', asyik Mas Al." ledek Yasmine, dan Cia sudah memprediksi semua ini.
"Mas Al, siapa lagi Kak? udah lupa nih sama si Bapak Penghulu pujaan hati?" lanjut Yasmine, sembari menaik turunkan alisnya.
"Biasa aja mukanya, geli ih!" kilah Cia, kedua pipinya merona, jujur Cia malu untuk mengatakannya.
"Ngeles, ayo bilang! siapa si Mas Al itu? ih masa Kak Cici mau belok arah sih, katanya mau memperjuangkan si Bapak Penghulu, mana? baru sekejab udah belok a...,"
"Mas Al itu ya si Bapak Penghulu, puas huh!" potong Cia cepat.
Bahkan saat ini, mulut Yasmine masih terbuka lebar, karena ucapannya masih tergantung.
"Oh, jadi si Mas Al itu Pak Peng eemmppphh." pekikan Yasmine terhenti, kala Cia membekap mulut comelnya.
"Bisa gak, kalau ngomong itu jangan kenceng kenceng! disini ada si Melody sumbang, biar pun dia berada dibalik tembok berlin, atau bahkan di tembok raksaksa yang ada di Cina, kedua telinganya tajam, kayak mulut netizen!" bisik Cia, bahkan lebih terdengar seperti desisan.
Kedua mata gadis berambut sebahu itu, melotot penuh peringatan. Cia bisa menjamin, kalau Melody sampai mendengar obrolan dia dan Yasmine, Galaska pun pasti akan mengetahuinya, sebentar lagi.
"Maaf, Kak Ci. Yas lupa kalau ada si robot Jepang didepan pintu. Lagian ngapain sih dia ikut?!" ucap kesal Yasmine, karena dia juga tidak akan bebas, kalau Melody ada diantara mereka berdua.
"Bang Galak yang merintahin dia, tau sendirikan, gimana nurutnya Melody sama Bang Galak. Dikasih makan apa sih, tuh orang sama Bang Galak, kenapa nurut banget." gerutu kesal Cia, dia kesal karena tidak akan pernah bisa bergerak bebas hari ini.
Kringgg
Suara ponsel berdering, membuat Cia dan Yasmine saling pandang. Kemudian, tatapan mata mereka tertuju pada ponsel Cia, yang tergeletak diatas meja.
"Angkat Kak Ci!" titah Yasmine.
Cia melirik sedikit untuk melihat layar ponsel, didalam hatinya berdoa, semoga panggilan telepon itu bukan dari Galaska.
"Cepet Kak Ci! keburu mati nanti!" gemas Yasmine.
"Kalau Bang Gala yang nelpon, gimana?" cicit Cia.
Yasmine menghela napas kasar, dengan kesal Yasmine meraih benda pipih, yang terus berbunyi nyaring. Kedua alisnya bertaut, kala melihat nomor asing yang masuk di ponsel Cia.
"Kak Ci?" panggil Yasmine.
"Apa?" sahut Cia pelan.
"Nomor baru, bukan Bang Galak kok!" heboh Yasmine, sembari menyodorkan benda itu pada pemiliknya.
Kini giliran Cia, yang mengerutkan kedua alis, saat melihat nomor asing dilayar ponselnya. Cia menatap pada Yasmine, seolah dia bertanya 'angkat atau tidak'?
"Angkat, loudspakerin!" titah Yasmine.
Cia menelan saliva susah payah, gadis itu mengangguk, lalu mulai menekan layar hijau untuk menerima panggilan.
"Ha-hallo?" panggil Cia pelan.
📲 unknown number
[Assalamualaikum? apa benar ini dengan, Cici?"]
KEMBANG KUNTI TUKANG BIKIN RUSUH
lama2 author nya tak jak bkin kolak ini....