Aku Richie, pria jomblo tampan, kaya raya yang tak mau menikah. Ayah ku memaksa aku menikahi Alya, gadis cantik yang sabar, tegar dan keras hati.
Entah sejak kapan Alya mencintai ku aku tak tahu. Aku sangat membenci nya, Aku ingin ia hidup tersiksa bersama ku.
Ku pikir, menghadirkan Farah, sebagai kekasih bayaran untuk merusak rumah tangga ku akan membuat ia pergi dan minta cerai dari ku.
Tapi Aku salah. Aku justru terperangkap oleh drama yang ku buat sendiri.
Kehadiran Mario yang sangat tergila-gila pada istri ku membuat hati ku tak rela melepaskan Alya.
Benih-benih cinta yg mulai tumbuh di hati ku, justru membuat aku menderita.
Aku tak yakin, Alya sanggup bertahan dari godaan Mario.
Haruskah ku biarkan cinta Alya direbut oleh Mario yang berpredikat play boy?
CUSSSS,, BACA NOVEL NYA !!!
Jangan lupa, pantau juga karya ku yang lain y 🤗
SUBSCRIBE, LIKE, KOMEN,VOTE ⭐ ⭐ ⭐ ⭐ ⭐ Jika kamu suka y 🤗
Bantu support with GIFT Biar Author tetap semangat ❤️❤️❤️🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Afriyeni Official, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MENGHADIRI PESTA TEMAN.
"Tuan muda!" Leon tampak berlari kecil menghampiri diri ku dengan membawa sesuatu di tangan nya.
"Apa ini?" tanya ku saat Leon menyerahkan sebuah bingkisan ke tangan ku.
"Ini undangan pesta ulang tahun dari teman anda, Tuan Mario." ujar Leon.
Aku menyunggingkan senyuman sinis saat mendengar nama Mario dari bibir Leon. Dia bukan teman akrab ku. Lebih tepat nya lagi, dia adalah rival ku sedari dulu.
Mario Del Vero adalah pria yang usia nya dua tahun lebih muda dari ku. Ia play boy kelas teri yang suka main perempuan. Rata-rata perempuan yang pernah ku tolak cinta nya akan berpaling pada Mario.
Bagi ku, Mario cuma tong sampah yang sudi menampung setiap benda-benda yang tak ku sukai.
Bagi Mario, memiliki banyak perempuan dalam hidup nya adalah kebanggaan. Dan ia selalu membanggakan itu pada ku.
Ia selalu mentertawakan kehidupan ku yang selalu kesepian tanpa ada perempuan yang menemani hari-hari ku. Kali ini ia mengundang ku ke pesta nya pasti punya tujuan tertentu.
"Mungkin ia penasaran dengan sosok Alya yang baru saja menjadi istri ku." begitu lah pemikiran ku.
Aku sangat mengerti apa yang Mario ingin kan. Ia ingin menaklukan Alya sebagai pembuktian diri nya yang selalu merasa paling tampan dari ku dan paling pintar memikat wanita.
"Hubungi Farah! Berikan dia gaun yang terbaik dan termahal. Suruh dia bersiap-siap untuk datang ke pesta itu Minggu depan." perintah ku pada Leon.
"Kenapa anda mengajak Farah? bagaimana dengan Nona Alya?" tanya Leon terdengar ragu dengan perintah ku.
"Biarkan dia tinggal di rumah. Dia tidak butuh pesta seperti itu. Disana bukan tempat nya." sahut ku dingin.
Aku tak kan membiarkan Mario mendapatkan semua yang ia ingin kan. Alya tak kan ku buang cuma-cuma seperti perempuan-perempuan yang dulu mendekati ku. Alya berbeda, dia bukan perempuan biasa. Dia adalah istri ku, harga diri ku.
Leon tampak nya mengerti dengan maksud ku. Sedikit banyak, dia sudah mengenal pribadi Mario sedari dulu.
Aku pun segera pergi meninggalkan Leon yang terlihat menghubungi Farah lewat handphone nya.
☘️☘️☘️☘️☘️
Sementara itu di dalam kamar Alya, tanpa ku ketahui sama sekali. Alya sedang berbicara dengan salah seorang teman perempuan nya melalui handphone milik nya.
"Ayo lah Alya, temani aku ke pesta itu okey. Aku tak bisa mengajak siapa pun Alya. Itu adalah pesta berkelas para kaum elite. Tak ada satu pun teman ku yang layak untuk ku ajak." ucap Cherry teman akrab Alya sedari kecil.
Alya tampak bimbang untuk mengikuti keinginan Cherry.
"Maafkan aku Cherry. Seperti nya aku tidak bisa menemani mu." Alya tetap teguh dengan pendirian hati nya.
Ia tak ingin pergi ke pesta itu tanpa izin dari ku. Meminta izin pada ku adalah hal yang teramat sulit untuk Alya lakukan.
Tanpa sengaja, aku melewati kamar Alya dan memergoki nya sedang menelpon seseorang. Aku berjalan mendekati nya yang tampak gugup saat ketahuan sedang menelpon.
Hati ku jadi curiga melihat sikapnya.
"Siapa yang bicara dengan mu di telpon?" tanya ku penuh selidik.
"Temanku, Cherry." jawab nya agak gugup.
Aku merampas handphone dari tangan nya dengan cepat dan menatap layar handphone yang menampilkan nama Cherry di tampilan layar.
Ku aktifkan loudspeaker di handphone itu.
"Halo!" sapa ku pada si penelpon.
"Ya, halo?" suara perempuan yang terdengar menjawab dari telpon membuat rasa curiga ku jadi sirna seketika.
Aku menyerahkan kembali handphone milik Alya ke tangan nya.
"Minggu depan, aku akan ke pesta ulang tahun teman ku dengan Farah. Kau ku larang kemana-mana. Tunggu saja kepulangan ku di rumah." ucap ku dingin seraya berlalu dari hadapan nya tanpa mempedulikan perasaan nya.
Diam-diam di belakang ku, tanpa sepengetahuan ku. Alya kembali bicara dengan Cherry sahabat nya lewat handphone.
"Halo Cher! Aku akan ikut ke pesta itu bersama mu. Minggu depan, kau tunggu aku di suatu tempat dan waktu yang ku tentukan nanti, oke!" ucap Alya seakan mengabaikan larangan yang tadi sempat ku berikan pada nya.
Tanpa ku sadari, aku telah menyulut api cemburu yang teramat besar di hati Alya. Semua karna ucapan ku yang sengaja memanasi nya dengan mengatakan akan mengajak Farah ke pesta ulang tahun teman ku.
Dan itu adalah awal petaka dari hubungan ku dengan Alya yang makin memanas seiring waktu.
Seminggu kemudian.
Farah datang ke rumah ku setelah di hubungi Leon. Dengan di balut gaun mewah dan mahal, Farah tampak semakin cantik dan kesan murahan nya bisa hilang jika ia tidak berprilaku genit di sana.
"Ku pinta kau tetap berdiri di samping ku saat pesta nanti. Jangan coba-coba menggoda pria lain di sana. Termasuk Mario. Kau tidak boleh tergoda dengan Mario. Aku membayar mu mahal untuk itu. Berpura-pura lah menjadi Alya." ucap ku memberi peringatan keras pada Farah sekalian menjelaskan rencana ku pada nya.
Aku berniat untuk menjadi kan Farah sebagai umpan pada Mario untuk menggantikan posisi Alya istri ku yang telah ku wanti-wanti untuk tidak keluar rumah.
Tanpa berpamitan sama sekali pada Alya, aku pun pergi meninggalkan rumah megah ku bersama Farah yang duduk anggun di sebelah ku di dalam Lamborghini yang ku laju kan dengan kecepatan tinggi menuju kediaman Mario.
☘️☘️☘️☘️☘️
Sepeninggal ku, rupa nya Alya sudah bersiap diri untuk ikut hadir di pesta Mario dengan teman nya Cherry.
Tanpa sepengetahuan Leon yang ku tugaskan untuk menjaga Alya, Istri ku yang pemberani itu berhasil keluar dari lingkungan megah rumah ku dengan mengatakan pada petugas keamanan yang menjaga pagar rumah bahwa ia telah berjanji dengan ku untuk bertemu di luar rumah.
Alya berhasil menipu para penjaga keamanan dengan kebohongan nya. Tapi tidak dengan CCTV yang tersebar di setiap sudut rumah dan pekarangan rumah ku yang sudah dilengkapi perlengkapan canggih itu.
Bersama Cherry yang sudah menunggu kedatangan Alya tak jauh dari pagar tinggi rumah ku, Istri cantik ku itu pun pergi menghadiri pesta ulang tahun Mario tanpa izin dan tanpa ku ketahui.
☘️☘️☘️☘️☘️
"Kak Richie!" Sebuah teriakan keras ber nada bass terdengar menyapa ku dari samping.
Kehadiran ku dan Farah, di sambut hangat oleh Mario yang ku tahu suka ber muka dua.
"Aku senang kau bisa datang kakak ku yang tampan." ucap nya sembari mengulas senyuman manis yang menawan.
Lirikan mata nakal nya pada Farah sempat ku lihat.
"Oh ya, kenalkan. Ini istriku, Alya!" ucap ku memperkenalkan Farah pada nya.
Mario tampak terpukau melihat kecantikan Farah yang berdiri anggun di samping ku.
"Alya, anda sangat cantik sekali." puji Mario terang-terangan di depan ku.
Ia menjabat tangan Farah seraya mengedipkan mata nya. Pesona Mario yang memang pandai memikat wanita nyaris membuat Farah takjub.
Aku menyikut lengan Farah, memberi isyarat agar ia tidak lupa akan misi yang telah ku berikan pada nya.
Farah langsung tersadar dan segera menarik tangan nya yang sudah cukup lama dalam pegagan tangan Mario. Seperti nya, misi ku bisa gagal jika Mario berlama-lama mengobrol dengan Farah dan diri ku.
Aku berniat hendak pergi meninggalkan Mario. Tapi sebuah pemandangan yang tak bisa ku percaya, membuat mata ku membelalak besar.
Sosok Alya yang terlihat sangat cantik dan anggun, terlihat hadir dalam pesta itu bersama Cherry sahabat nya.
Aku terperangkap dalam permainan drama yang ku buat sendiri. Mario terlanjur melihat kehadiran Alya yang punya kecantikan berbeda dari wanita lain nya.
"Siapa wanita itu? Dia cantik sekali. Aku tak kan melewatkan nya begitu saja!" ucapan Mario terdengar jelas di telinga ku.
Tak bisa ku cegah lagi. Sosok Mario saat ini telah melangkah cepat dan berada tepat di hadapan Alya, istriku.
.
.
.
BERSAMBUNG
Kepo gak, sama visual nya Mario?
Kalo kepo, cuss baca Bab selanjut nya ya 😂
Jangan lupa, LIKE dulu dan tinggalkan Komen mu di kolom komentar.
Subscribe dan kasih Vote serta nilai karya othor ya,,
Gift gift yang banyak, biar othor makin cemunguuut 💪