NovelToon NovelToon
Dewa Pujangga

Dewa Pujangga

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Balas Dendam / Matabatin
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: hafit oye

Warning bijak membaca!!!

Rangga adalah seorang pemuda yang gemar membuat syair, hingga pada suatu malam dia bermimpi dikejar oleh seseorang kakek misterius yang mengaku sebagai titisan pendekar syair berdarah, sejak itu semua syair yang tercantum menjadi sebuah mantra sakti. dilarang keras untuk mempelajari atau menghafalkan syair yang ada di novel ini, karena semua hanya imaginasi author saja

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hafit oye, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Selingkuh

Sementara itu dikoridor kampus yang tampak sepi.

Cup.

" Aku sudah tidak tahan lagi Liana, ayolah. " Satu tangan Adrian sudah berada diantara pinggang Liana, satu tangannya lagi bergerak hendak menurunkan resleting celananya. Mata Liana langsung terbelalak seketika itu juga.

" Kamu sudah gila! Ini kampus Ian! " Ucap Liana menarik tubuhnya dari dekapan Adrian, tapi Adrian sudah dirasuki nafsu bejatnya. Tidak memperdulikan tempat dan situasi.

Keduanya pun melakukan hal yang seharusnya tidak dilakukan, apa lagi dengan beraninya kedua melakukan perbuatan mesum diarea kampus.

Karena mereka tentunya sudah lupa jika sekarang ini mereka tengah berada dikampus, semua tertutup oleh nafsu yang sudah tidak tertahankan, segala kemungkinan akan perbuatannya bisa diketahui oleh dosen, security ataupun mahasiswa lainnya bisa saja melintas dikoridor kampus itu.

Koridor tersebut memang terbilang cukup sepi, disamping berada dilantai paling atas yaitu lantai 8 gedung kampus, dilantai itu hanya terdapat aula yang cukup luas, yang pastinya ramai jika sedang terdapat sebuah acara di aula itu, tapi sesuatu hal mungkin bisa saja terjadi.

Dan benar saja disaat keduanya sudah dalam setengah telanjang, tiba tiba saja mereka dikejutkan dengan suara yang terdengar lirih memanggil nama Berliana.

" Liana? " Sontak saja keduanya langsung merasa terkejut dan seketika itu menghentikan aksinya, dengan cepat keduanya lalu menoleh kearah suara laki laki itu.

" Rangga!! " Berliana buru buru membenahi pakaiannya yang sudah setengah telanjang, merasa sangat panik, jika apa yang dilakukannya itu bisa diketahui oleh Rangga yang tak lain dia adalah pacarnya sendiri.

Hanya Adrian yang terlihat santai, sedikit meludah sembarangan kearah samping, tidak ada rasa bersalah sedikit pun, kemudian hendak pergi begitu saja meninggalkan Berliana yang terlihat kalut menghampiri Rangga.

" Mau kemana lo Adrian!? " Rangga berusaha bersikap tenang, walau gejolak hatinya sangat kacau melihat kejadian yang baru saja dilihatnya.

Setelah berkata seperti itu, Rangga pun menyerukan kidung syair.

" Cakra alam dekap tanpa gelabah dan gundah menggenggam daksa, beku dan kaku, bersama pekat malam, titisan ku titisan syair berdarah. "

Bersama dengan kidung itu diucapkan oleh Rangga, baik Adrian mau pun Berliana kaku seketika seperti patung, tanpa bisa bergerak sedikit pun.

" Apa yang lo lakuin !! kenapa gw gk bisa gerak.! " Ucap Adrian bersuara terdengar begitu panik. Posisi saat tengah membelakangi Rangga, karena tadi adrian mau pergi menjauh begitu saja.

" Bajingan! sudah berbuat mesum, sekarang mau pergi begitu saja? " Matanya kali ini menatap Berliana yang tak mampu bergerak sedikit pun seperti halnya Adrian, hanya matanya yang bergulir ke kanan dan ke kiri, dengan cepat, menandakan kepanikan yang luar biasa.

" Aku minta maaf Rangga, ini tidak seperti yang kamu lihat. " Kata kata klasik yang sering terdengar karena ketahuan berselingkuh terucap dari mulut berlian begitu saja. Seperti tidak ada kata kata lain untuk menyangkal perselingkuhan mereka.

" Pantas saja tadi ada hawa yang sangat kuat untuk menyuruhku ketempat ini, ternyata aku menemukan kalian berbuat mesum, kalau kamu sudah tidak mencintaiku, bilang Berliana! Kamu bukan saja selingkuh dari aku, tapi mengotori dirimu sendiri sampai berbuat mesum di kampus, seperti tidak ada tempat lain! " Walau ada emosi yang meledak ledak di dirinya, tapi Rangga masih mampu mengendalikan diri, dihati kecil Rangga tidak ingin kejadian ini sampai terdengar sampai keseluruh kampus atau dirinya membuat sebuah kegaduhan.

" Aku tidak menyukai seorang laki laki yang selalu buat puisi, syair, Aku... "

" Sukanya yang bisa melecehkan kamu seperti tadi, iyaa! " Berliana belum selesai dengan ucapannya sudah dipotong oleh Rangga.

Berliana terdiam.

" Jawab Berliana!! " Air mata Rangga perlahan keluar dan menetes dikedua pipinya. Ada rasa sakit yang tak mampu digambar melalui kata kata.

Berliana masih terdiam, kepalanya mulai tertunduk.

" Kalau kamu mau seperti itu, aku pun bisa melakukan hal itu Berliana!! bahkan tanpa aku menyentuhmu, aku bisa melakukannya! " Ucap Rangga dengan nafas yang terlihat turun naik karena menahan emosinya. terlintas di otaknya ingin mengetahui kehebatan ilmu yang diberikan kakek misterius itu. Mungkin ini saatnya untuk sedikit menjajal ilmu dari kakek misterius itu.

Berliana mendongak dengan cepat, menatap Rangga tak mengerti dengan apa yang diucapkannya.

" Dan kamu Adrian! kamu akan melihat apa yang aku bisa perbuat kepada pacarku, eee, sebentar, aku ralat ucapanku ini, kamu bisa lihat apa yang aku bisa lakukan kepada mantan kekasihku ini. " Setelah berucap seperti itu Rangga merentangkan satu tangan kedepan dengan seluruh jari jemarinya terbuka lebar

" Bena daksa. !! " Kemudian setelah berucap dua kidung syair itu, tangan yang diposisikan terentang kedepan ditariknya mundur perlahan, seiring gerakan itu, tubuh Adrian memutar dengan sendirinya, kini posisi Adrian sudah menghadap kearah Rangga dan juga Berliana.

Melihat kalau Rangga yang sekarang mempunyai kekuatan yang luar bisa, Adrian semakin terlihat panik, ingin berusaha melarikan diri namun tubuhnya tidak mampu bergerak sama sekali, diam seperti patung, akan tetapi mulut masih mampu berbicara.

" Apa yang akan lo lakuin Rangga? gw mohon maafin gw... gw ngaku salah, gw...." Ucapan Adrian terdengar kalut penuh ketakutan, hingga tidak meneruskan ucapannya.

" Tenang saja Adrian, gw akan pertontonkan pertunjukan yang sangat menarik buat pria mesum seperti lo! " Rangga memotong ucapan Adrian, matanya menatap tajam kearahnya. Bagaimana pun tidak dapat dipungkiri hatinya sangat terbakar, melihat dia dengan penuh nafsu mencumbui Berliana.

" Tolong maafkan aku Rangga! tolong lepaskan aku, aku minta maaf Rangga! " Ucap Berliana bernada memelas.

" Bukan ini yang kamu inginkan dariku, Liana? " Kali ini Rangga menatap tajam kearah Berliana, lalu setelah itu Rangga menyuarakan kidung syair.

" Bhama menyeruak masuk tanpa risih, masuki atma tanpa menjeda, diam bersemayam menggenggam buntara, tunduk memekik seperti janadarna. "

Seiring ucapan syair yang keluar dari mulut Rangga, Tubuh Berliana seketika tiba tiba merasakan ada desiran aneh, seperti ada rangsangan yang sangat kuat menyentuh tubuhnya, namun dirinya tak mampu bergerak sama sekali, hanya lenguhan yang terdengar dari bibir Berliana.

Sementara Rangga menutup tabir diantar dua ujung koridor, supaya tidak ada orang yang bisa memasuki area koridor kampus dimana mereka berada, Rangga ingin memberi sedikit pelajaran untuk Berliana juga Adrian.

Rangga lalu menghampiri Berliana dan menepuk pundaknya, seketika itu juga Berliana sudah dapat bergerak kembali, tapi dirinya sudah sangat terbakar hebat oleh rangsangan yang dirinya sendiri tidak mengetahui dari mana datangnya.

Rangga lalu mundur beberapa langkah menjauh dari Berliana, yang terlihat nafasnya semakin memburu, seperti ada yang mendorong tubuh Berliana, dia pun mundur beberapa langkah sampai terhenti karena tersandar di dinding tembok.

Karena merasakan ada hawa rangsangan yang sangat kuat, tangannya mulai bergerak meraba tubuhnya sendiri, hingga membuka kancing kemeja sendiri.

" Ah, kenapa ini begitu nikmat sekali? " Ucapan itu begitu saja keluar dari bibir Berliana, seraya terus bergerak meraba tubuhnya sendiri.

Dengan terus menerus Rangga tak menghentikan ilmunya, sudah 4 kali Berliana mengalami orgasme begitu hebatnya. Melihat hal itu akan tetapi bagi Rangga tidak sedikit pun terangsang, dirinya sudah dibentengi supaya semua yang terlihat olehnya seperti tontonan biasa.

Sebaliknya terlihat Adrian yang menyaksikan Berliana seperti itu, terlihat sangat bernafsu, dapat terlihat dari sorot mata dan nafasnya yang kian memburu, tapi dirinya tak mampu bergerak sama sekali.

Terlihat Berliana melepaskan kemejanya dan membuangnya begitu saja.

" Sudah cukup anak muda! " Tiba tiba saja terdengar oleh telinga Rangga, kakek misterius itu membisikan di telinganya.

Lalu tanpa dipelajari sebelumnya oleh Rangga, setelah ada ucapan dari kakek misterius itu, satu tangan Rangga diacungkan keatas, setelah telapak tangannya sudah berada diatas, diputar putarnya, lalu dijatuhkan dengan cepat.

Seiring jatuhnya tangan Rangga ke posisi semula, Adrian yang terlihat kaku, kemudian terkulai dengan lemas hingga jatuh terduduk, begitu juga dengan Berliana dirinya terkulai lemas, dirinya seperti sedikit kebingungan dalam kondisi sudah setengah telanjang itu, dengan perlahan mengenakan kembali pakaiannya, nafasnya masih terengah engah, namun birahi melanda tubuhnya sudah mereda dengan seketika.

" Liana, antara aku dan kamu sudah tidak punya hubungan apa apa lagi, terima kasih atas rasa sakit yang kamu berikan, aku pamit tanpa dendam sedikit pun, semoga kamu bahagia Liana, tanpa aku. " Rangga menatap nanar kearah Berliana yang sedang mengenakan pakaiannya kembali, ada perasaan iba yang hinggap dihatinya, melihat Berliana ia perlakukan seperti itu, tapi rasa sakit itu lebih besar dari rasa ibanya.

" Rangga... !! Rangga.. !! tunggu Rangga. !! Aku minta maaf Rangga! " Berliana berusaha mengejar Rangga setelah mengenakan kembali pakaiannya, meninggalkan Ardian yang masih terkulai lemas, tapi Rangga terus berjalan, sampai Berliana kehilangan jejaknya.

1
Delita bae
Review nya lama nggak ?maaf loh😇👍🙏
Delita bae: sip, hebat 😇😁
hafit oye: Sudah tamat
total 8 replies
Ati Rohati
semagat
hafit oye: makasih
total 1 replies
Delita bae
Egi udh up😇💪💪👍👍🙏
Ati Rohati: oke sip
Delita bae: 😇👍👍👍🙏
total 3 replies
Ati Rohati
lanjut😁👍👍
Ati Rohati
semangat💪💪👍👍
Ahmad Fauzi
ditunggu upnua
Rudy Koswara
lanjut thor
Adrian Pangestu
lanjut, makin seru
hafit oye: baik terimakasih
total 1 replies
Ati Rohati
lanjut
Ana Jus
keren
hafit oye: Terima kasih banyak sudah mampir, saya pemula.. mohon dibantu koreksinya ya🙏
total 1 replies
🌟~Emp🌾
nyicil baca nya thor, biar retensi novel mu tetap terjaga 💪
🌟~Emp🌾: semangat dek 💪
hafit oye: iya, masih pelan pelan saja up nyaa
total 2 replies
🌟~Emp🌾
diih, malah nyolot
🌟~Emp🌾
bodo ah, lu ganjen sih Liana
🌟~Emp🌾
Oalaa,, kacau lu berliana
🌟~Emp🌾
novel nya bagus thor 👍aku langsung kasih ⭐⭐⭐⭐⭐
🌟~Emp🌾: masama thor 🙏
hafit oye: Terima kasih banyak..🙏
total 2 replies
Delita bae
uppppp nya mangat ya👍👍👍🙏
Delita bae: sip. sabar ya 😇👍🙏
Ati Rohati: up nya di tunggu lagi
total 5 replies
Ahmad Fauzi
Mantap Thor. lanjut
hafit oye: siapp
total 1 replies
Rudy Koswara
Seru euyyy..
Delita bae
asik up👍👍👍👍Egi juga udh up . mau up lagi🤣👍💪
Delita bae: mangat ya😇👍🙏
Ati Rohati: oke lanjut
total 8 replies
Delita bae
💪💪💪Egi udah up .mau up lagi👍🙏
Delita bae: 💪💪🙏👍😇
Ati Rohati: lanjut 💪💪
total 4 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!