Mendadak Jadi Ratu

Flashback.

Sonya yang diusir dari istana, membuat ia nyaris seperti gembel. Gadis itu menjual murah semua gaun-gaun indah pemberian dari Henry ketika masih seorang raja.

"Kenapa jadi begini!" teriaknya putus asa.

Gadis itu sebisa mungkin menggoda pria penguasa itu. Tetapi sang raja bertemu dengan istri yang katanya tak diinginkan itu.

"Gara-gara Raisa hidupku berubah total!" pekiknya kesal.

Uang yang ia kumpulkan dari hasil menjual gaunnya, ia gunakan untuk menyewa sebuah rumah petak. Gadis itu melamar kerja sebagai pelayan di sebuah klub paling besar di kota yang lebih maju dari kerajaan Henry.

"Nona, tolong birnya satu!"

"Baik Tuan!" sahut Sonya dengan senyum indah.

Kecantikan gadis itu menjadi sorotan pria-pria hidung belang. Rambutnya yang pirang dan matanya yang biru begitu memukau para pria. Satu yang menjadi perbincangan para pria. Sonya tak membiarkan semua pria menyentuhnya.

"Nona," ujar salah seorang tamu hendak menjamah dadanya.

Gadis itu akan menepis halus dan mengerling manja pada tamu itu. Kepiawaian Sonya dalam melayani tamu menjadi buah bibir. Dalam sekejap ia pun menjadi kembang di klub tersebut. Selain itu Sonya sangat toleransi tinggi dengan minuman beralkohol. Walau habis tiga botol bir, gadis itu tak akan mabuk.

"Kau hebat Nona!" sahut salah satu tamu pria yang sudah mabuk berat.

"Anda juga luar biasa Tuan, apa ingin satu botol lagi?" pria itu menggoyang tangannya menolak.

Beberapa penjaga klub akan mengantar pria itu ke kamar dan membiarkannya tertidur. Berkat Sonya klub makin ramai dan pemilik memanjakan gadis itu.

Sonya yang pandai bergaul dan bisa menyenangkan laki-laki menjadi berita yang didengar oleh pemimpin wilayah itu. Pria tampan dengan postur tubuh gagah. Rahang kokoh, hidung mancung, bibir merah darah. Tatapan mata abunya yang begitu tajam mampu membunuh siapa pun yang menentangnya.

Pria bernama Pangeran Lucyfer, dua puluh dua tahun. Ia memiliki dua puluh tujuh selir yang berpakaian sangat tipis dan berparas cantik juga bertubuh aduhai.

Pria itu mengenakan jubahnya, ia begitu penasaran dengan sosok gadis cantik yang menjadi idola semua pria di klub malam miliknya.

Kerajaan Lucyfer memiliki luas 5000km² dengan jumlah penduduk 100 juta jiwa. Mereka hidup semena-mena, karena nyaris seluruh tanah di sana adalah emas. Tak ada tanaman selain kaktus dan rumput kering karena tanah tak bisa ditanami.

Pangeran Lucyfer mematok pajak tinggi di wilayah kekuasaannya, tetapi semua rakyat mampu membayar karena emas di tanah mereka bisa dijual bebas.

Pembangunan di mana-mana, bahkan instalasi listrik kerajaan itu jauh lebih dulu dibanding kekaisaran Horton yang baru saja dibentuk.

Tak ada sekolah, mereka tak butuh sekolah karena sudah lahir kaya raya. Tak ada orang miskin di sana. Semua yang bekerja adalah pendatang yang dibayar mahal.

Pangeran Lucyfer menaiki kudanya, hal yang tidak dimiliki kerajaan itu adalah mobil dan jalan beraspal. Pria itu pergi bersama dua pria kepercayaannya. Dukes Lampard dan Marquez Dovanos. Tiga pria tampan itu pergi ke klub di mana Sonya berada.

Klub tampak ramai dengan pria langsung menyingkir ketika Pangeran Lucyfer datang. Pria itu mengenakan pakaian dan jubah kebesarannya. Ia masuk ke ruangan penuh dengan asap cerutu. Semua pria membungkuk hormat. Di sana Sonya meletakkan gelas bir di meja-meja tamunya. Pangeran Lucyfer langsung jatuh cinta.

"Bawa dia!" titahnya.

Sonya langsung memberontak ketika dua pria menariknya. Ia berteriak histeris, tapi tak ada satupun yang mau menolong.

"Kenapa kalian diam saja!" sentaknya.

"Bawa dia padaku!' bentak Pangeran Lucyfer.

Sonya dinaikkan ke atas kuda. Ia menatap pria tampan yang duduk di belakang dan memeluknya.

"Berpeganglah sebelum kau terjatuh!" titah pria itu dingin.

Kuda dipacu, Sonya langsung memeluk leher Pangeran Lucyfer. Pria itu mendekus menahan gejolak yang tiba-tiba muncul. Wangi tubuh Sonya begitu menenangkan.

Bahu gadis yang terbuka ia gigit pelan hingga menimbulkan ruam di sana. Sonya mendesah dan hal itu membuat Pangeran Lucyfer berhasrat dan ingin segera bercinta.

Ketika sampai, pria itu langsung menggendong Sonya dan membawanya ke kamar tidurnya yang mewah.

Brug!

"Yang Mulia!"

Sonya terkejut mendapati dirinya dilempar begitu saja ke kasur empuk. Pangeran Lucyfer membuka jubah dan seluruh pakaiannya.

Sonya menatap tubuh polos berotot milik pria tampan di depannya. Gadis itu menelan saliva kasar. Perlahan Pangeran Lucyfer merangkak ke arahnya. Perlahan namun pasti, pria penguasa itu menghanyutkan seorang gadis dalam cumbuan. Ketika penyatuan Pangeran Lucyfer harus berjuang keras untuk menerobos masuk.

"Aarrrgghh!" pekik Sonya.

Robek sudah penghalang berharga yang ia miliki. Pangeran Lucyfer begitu terkejut mendapatkan sesuatu yang menurutnya begitu manis.

"Kau masih perawan?"

Sonya memalingkan wajahnya yang bersemu merah. Keduanya pun melaju dalam kenikmatan yang bertubi-tubi. Untuk pertama kalinya Pangeran Lucyfer meledak dan menumpahkan semua benihnya dalam rahim Sonya.

Ia pun ambruk, baru kali ini pria itu puas bercinta. Kenikmatan tubuh Sonya menjadi candu baginya.

Kedatangan Sonya yang dimanja oleh Pangeran Lucyfer membuat semua selir iri termasuk Glory. Wanita yang paling cantik dan yang membuat Pangeran Lucyfer membunuh ayah dan ibunya.

"Ini tidak bisa dibiarkan. Aku harus membuat Pangeran Lucyfer membenci dan menyiksanya!" ujarnya penuh dendam.

Glory mendekati Sonya dan berpura-pura baik. Sonya yang kalah licik dengan Glory tentu tak mengira akan bernasib buruk.

"Kau tau apa yang disukai Pangeran ketika bercinta?" Sonya menggeleng.

"Darah," lanjut Glory.

"Maksudnya?" tanya Sonya tak mengerti.

"Ia akan menyayat tubuhmu secara pelan-pelan lalu menjilat dan menghisapnya seperti drakula," jawab Glory menakuti Sonya.

"Kau pasti berbohong!" sangkal Sonya tak percaya.

"Ini lihat!" tunjuk Glory pada semua sayatan di tubuhnya bahkan ada yang masih basah.

Sonya membeliak menatap seluruh sayatan yang ada di lengan, dada dan juga paha Glory. Bahkan ada beberapa memar di sana. Sonya menggeleng dan masih tak percaya.

"Selama aku melayaninya, ia tak pernah kasar padaku," ujarnya lirih.

"Dulu pun aku begitu. Tetapi lambat laun, ia akan meminta kau menggores sendiri tanganmu," bisik Glory.

Hal itu membuat Sonya ketakutan. Terlebih beberapa pelayan memasukkan alat-alat penyiksa di kamar tuannya. Sonya yang istimewa tidur bersama sang pangeran. Hal ini membuat semua pelayan iri.

Hingga suatu malam, Sonya menolak melayani Pangeran dengan alasan haid. Pertama pria penguasa itu percaya tapi, lambat laun kebohongan Sonya terbongkar.

Pangeran Lucyfer marah luar biasa. Glory terus memprovokasi pria itu untuk menyiksa Sonya. Maka kasih sayang Pangeran Lucyfer hilang dan mulai menyiksa Sonya.

"Sundut miliknya agar dia tau jika berbohong itu pasti sakit!" pekik Glory.

Pangeran Lucyfer yang gelap mata menyundut ke maluan Sonya dengan ujung pedang yang dibakar di api. Wanita itu menjerit kesakitan.

Wajahnya babak belur dipukuli para pelayan dan selir pangeran yang memang membencinya. Glory yang memang tak suka menyeret wanita saingannya itu ke hutan bersama beberapa pengawal dan membiarkannya di sana.

"Mati lah kau Sonya!" ujarnya dengan seringai sadis.

Flashback end!

bersambung.

ih ngeri 😱.

next?