Ketika hidupnya akan berakhir tragis dari pria yang ia cintai.Ia seketika terbangun dan bereinkarnasi ke 10 tahun yang lalu.Dimana ia bisa mengulang kembali ke kehidupannya yang dulu.
Disaat itu,ia memiliki kesempatan yang ingin merubah nasibnya dan membalaskan semua perbuatan busuk dari pria yang selama ini ia cintai.Karena pria itu telah mengkhianati ketulusannya dengan berselingkuh dan merebut seluruh aset kekayaannya.
Apa yang akan dilakukan seorang nona muda bernama Alena,untuk membalaskan dendamnya pada pria itu??Dan juga kedua orangnya tuanya yang hidup menjadi parasit dalam kehidupannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mitha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23
Tanpa basa basi juga mereka melemparkan kue tersebut ke arah wajah sang dosen.
Buk..
"Arghh.!" teriak sang dosen.
Mereka yang masih tidak mengetahui siapa yang sudah mereka celakai,langsung tertawa lebar.
"Bapak,bapak baik- baik saja?" tanya Alena dengan menghampiri sang dosen dan berpura-pura panik.
Gea dan Tisa yang masih tertawa masih belum menyadari akan tindakan konyol mereka.
"Gea,Tisa kenapa kalian tega begitu sama dosen kita?" tegur Alena dengan memasang wajah yang masih pura-pura panik.
Sontak membuat Gea dan Tisa pun berhenti tertawa.Dan memperhatikan Alena yang masih terlihat baik-baik saja.Sedangkan sang dosen justru sudah dengan wajah yang kotor karena kue tersebut.Dengan posisi terduduk karena juga sempat terjatuh.
Gea dan Tisa langsung membulatkan kedua matanya.Yang seketika syok jika ternyata mereka salah sasaran.
"Ba..Bapak.-" sahut Tisa dengan nada terbata-bata karena masih syok dan juga mulai panik.
Sang dosen yang dibantu oleh Alena untuk berdiri.Langsung menatap tajam ke arah mereka berdua.
"Apa kalian pikir yang kalian lakukan ini lucu??Kalian berdua benar-benar keterlaluan.!" sentak sang dosen dengan memasang wajah yang begitu emosi.
Sementara Gea dan Tisa memilih menundukkan kepalanya.
"Maaf pak,kami tidak sengaja.Kami hanya main-main dan sasaran kami juga bukan bapak tapi Alena." sahut Gea mencoba menjelaskan.
"Sudah diam.!!!Perbuatan kalian tidak bisa dimaafkan.!!Sekarang kalian berdua ikut saya ke kantor.!" sentak sang dosen lagi dengan nada tinggi dan tatapan tajam.
"I..Iya baik pak." jawab mereka berdua secara serentak.
Akhirnya mereka berdua pun tak bisa melarikan diri dari apa yang sudah mereka lakukan pada sang dosen.Hanya bisa pasrah dan aka menerima konsekuensi nya karena sudah mencelakai sang dosen.
Sementara Alena langsung tersenyum puas sambil melambaikan tangannya ke arah mereka berdua yang sudah pergi.
"Akhirnya aku puas membalas mereka.Terlalu mudah bagi kalian berurusan dengan ku.Ck." ujarnya bicara sendiri dan langsung pergi.
Sepulang dari kampus,Alena bergegas menuju parkiran mobil.Ia begitu terburu-buru karena sudah ada janji akan bertemu dengan Deon.
Tapi ketika ia memasuki mobil dan duduk.Andi sang sopir justru tidak langsung mengemudikan mobilnya.Membuat Alena seketika bingung sambil memandang Andi.
"Kenapa masih diam?Jalankan mobilnya." tanya Alena seraya memberi perintah pada Andi.
"Maaf nona,kita harus menunggu Toni dan Jena.Karena paman akan mengantar Jena lebih dulu." jelas Andi dengan santainya.
Seketika Alena pun menarik nafas panjangnya.
"Apakah Toni yang menyuruh mu?" tanya Alena.
Andi lebih memilih diam tanpa menjawab pertanyaan Alena.
(Dasar gadis bodoh,bukankah kau sudah tahu.Kenapa masih bertanya?) batin Andi.
"Jalankan mobilnya sekarang atau kau akan terima konsekuensi nya paman." ujar Alena memberi peringatan pada Andi.
"Maaf,aku tidak bisa nona.Kita tetap harus menunggu Toni dan Jena." jawab Andi yang langsung menolak perintah Alena.
"Apa sekarang kau ingin menentang perintah ku,paman?" tanya Alena lagi.
Sebelum akan menjawab,Toni dan Jena pun tiba.Dan sedikit kaget sata melihat Alena sudah didalam mobil.
Toni pun sesaat mengendus kesal sambil mengalihkan pandangannya dari Alena.
"Alena,kau pindah lah kedepan.Jena ingin duduk disamping ku." ujar Toni menyuruh Alena tanpa memandang posisi Alena.Sedangkan Jena hanya memperhatikan Alena dibelakang Toni.
sampe emosi banget bacanyaaaaaaaa
semangat alena