Pertemuan di suatu peristiwa yang cukup menegangkan. membuat sang pria yang ditolong jatuh hati pada penolongnya.
Aland Rey Dewantara menklaim bahwa Sera Swan adalab miliknya.
Hai.. readers..
Karya pertama ku dan pengalaman pertamaku..
Semoga suka ya. mau tes duku nih ombaknya.. hehe
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunavery, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 11 : Bertemu Calon Mertua
Sera sudah bersiap untuk menuju markasnya. Setelah semalam Sean menghubunginya untuk Sera menggunakan seragam lengkap. Hatinya merasa berbunga apakah ini akhir dari sanksi hukuman dirinya itu dalam fikirannya.
Tak lama bel apartemennya berbunyi tentu saja pasti Aland yang menunggu dan berjanji untuk mengantarnya.
“Sudah siap?” Tanya Aland memandang Sera dengan binar cintanya.
Sera mengangguk dan menutup pintu, “Apakah perusahaanmu tidak masalah kalo CEO nya sering bolos ngantor?” Tanya Sera.
Aland tersenyum dan memberanikan dirinya untuk menggandeng tangan Sera. Awalnya Sera kaget namun dia membiarkan Aland menggenggam tangannya.
‘Aku harus membuka hati’ batin Sera.
“Sudah ada kepala departemen masing masing yang ahli dibidangnya. Mereka hanya perlu menelpon jika itu penting. Itulah enaknya jadi bos.. kamu mau kan jadi istrinya bos?” jahil Aland bertanya sambil mencolek pipi Sera.
Sera menekan tombol lift untuk turun menuju parkiran.
“Bos nya maksa sih. Untung ganteng dan kaya yah akunya mau aja.” Jawab Sera cepat lalu menutup mulutnya untuk menahan senyum.
“Mulai bisa ngegombal ya kamu. Gak papa lah aku suka. Nanti malem jadi ya. Mau aku tunggu atau di jemput aja?”
Mereka sudah masuk ke dalam mobil.
“Aku akan menelpon kalau sudah selesai.”
*****
Kini Sera sedang berada di ruang komandan. Sudah ada Dobby serta Sean juga disana.
“Saya sudah mendengar semua permasalahan ini dan telah mengambil keputusan untuk Sera dan Dobby.”
Sera menatap sang komandan dengan serius begitu pun Dobby. Berbanding terbalik dengan Sean yang terlihat wajahnya murung.
Menatap kedua rekan tim nya membuatnya sangat merasa bersalah. Namun inilah dunia.
“Untuk Dobby . Kamu saya pecat dari kesatuan secara tidak hormat karena telah melakukan pengkhianatan serta melukai rekan tim.”
“Siap terima.” Jawabnya tegas. Dobby sudah menduga ini akan terjadi. Tapi keputusan tetap tidak bisa diubah. Setidaknya kini dia bisa menjaga adiknya lebih baik lagi karena mereka hanya memiliki satu sama lain.
“Sera.!! Masa sanksi kamu saya cabut. Namun karena kelalaian serta tidak patuh akan perintah saya keluarkan kamu dari tim kopassus dan akan dipindah tugaskan ke daerah perbatasan di kalimantan selama 6 bulan.”
Sera tertegun. Tidak adil pikirnya.
“Tapi komandan...”
Sean menggeleng dan meminta Sera hanya diam.
“Silahkan bubar.”
Setelah keluar dari kantor. Mereka bertiga duduk di sebuah taman kecil. Hanya ada beberapa orang yang lalu lalang.
“Sera. Gue sekali lagi minta maaf.” Ucap Dobby pelan.
Sera hanya tersenyum tipis, “Gue udah maafin lo. Yah semuanya sudah diputuskan. Apapun itu harus tetap di jalankan.”
“Aku akan mencoba membujuk komandan Ra. Setidaknya kamu tidak dikirim ke Perbatasan. Cukup di bagian kantor saja kalo bisa.” Sean merasa itu sama saja dengan hukuman.
‘Apa aku pensiun dini saja ya’ batin Sera.
Sera menatap kedua rekan tim nya itu sambil tersenyum.
“Gak perlu kapt, aku akan memutuskannya besok. Mungkin Cuma sampai disini karirku di kemiliteran. Mungkin ada hal yang menarik lainnya yang di takdirkan jadi jalan hidupuku.” Ucap Sera panjang.
“Jangan bilang kamu mau pensiun dini?” tanya Sean
“Aku akan berbicara dengan mama dulu perihal ini. Karena dia hanya punya aku. Kalimantan memang bisa di kunjungi dengan mudah. Tetapi mungkin mama akan lebih khawatir anak satu satunya jauh.”
DObby menunduk lesu. Sean memegang bahu Sera memberikan semangat.
“Apapun keputusanmu aku akan selalu mendukung..”
******
Sera memandangi dirinya sekali lagi di cermin. Dress selutut berwarna peach itu terlihat cantik di tubuhnya.
“Ini beneran Sera?” tanyanya sendiri di cermin.
Dering ponsel pun membuyarkan lamunannya. Aland sudah menunggu di depan apartemennya.
“Aku gak salah pilih calon istri. Kamu sangat cantik Sera.” Puji Aland terpesona ketika Sera membuka pintu.
“Kita bener mau ketemu orang tua kamu?”
“Kenapa?”
Sebenarnya Sera sudah bertemu dengan mereka di saat acara namun hanya sekilas. Dan sekarang dia harus benar benar bertemu dan berbicara dengan calon mertuanya.
“Gak papa.. hanya gugup.” Jawab Sera jujur.
“Kamu tenang saja. Mereka baik fan bukan orang tua yang mempersulit anaknya.”
Aland menggenggam tangan Sera dan mereka pun pergi ke sebuah resto.
Setelah sampai terlihat beberapa pria yang Aland tau adalah bodyguard dari papanya. Mereka menuju ruangan VVIP dan masuk ke dalam.
Sudah ada Dion dan Min Ah menunggu mereka. Min Ah segera menyambut calon menantunya dan memeluknya.
“Apa kabarmu sayang?” tanya Mama Aland.
“Baik tante...Tante apa kabarnya?”
Min Ah yang melihat genggaman tangan Aland pada Sera lalu melepaskannya dan mengajak Sera untuk duduk bersama.
“Ma..” rengek Aland.
“Jangan seperti itu Aland. Mama hanya ingin mengenal Sera lebih dekat.” Jawab sang Mama.
“Ehmm..” Dion yang bersuara membuyarkan mereka lalu duduk di meja masing masing.
Hampir 30 menit mereka tak bersuara dan menikmati makanannya. Sera hanya kontak mata dengan Aland.
Tak lama Dion selesai dengan makannya dan mulai menatap Sera yang juga sedang minum.
“Bagaimana kabar Harry?”
DEG.
Aland ingin menyanggah namun Min Ah melarang melalui kontak mata.
“Maaf Om. Saya sudah tak berkomunikasi lagi dengan beliau hampir 3 tahun.” Jawab sera.
Sera mulai terlihat gusar karena pertanyaan tentang ayahnya adalah hal yang sensitif. Namun bagaimanapun ini akan tetap ditanyakan. Karena Sera butuh wali untuk menikah.
“Lalu apakah dia tau bahwa kamu akan segera menikah?” tanya Dion lagi.
Sera menggeleng, “ Saya akan terbang ke london minggu depan. Saya yang akan berbicara langsung dengan daddy” Sera sudah merasa tenang saat tangan Aland menggenggamnya dibalik meja.
“Bagaimana pun pernikahan kalian akan di sorot oleh media. Saya tidak ingin ada oknum yang usil dan menjelekkan nama baik keluarga saya. Terakhir yang saya tau kalo Harry sudah memiliki keluarga lagi?”
“Pa...” Aland meminta untuk Dion berhenti namun Dion menatapnya tajam.
“Ya. Om benar tapi saya dan mama tidak ada hubungan apapun lagi dengan beliau. Dan mungkin nanti saya hanya meminta doa restu kepada beliau.”
Dion mengangguk., “Kalau begitu segera langsungkan pernikahan kalian sebelum pemburu berita menemukan cela pada kalian.”
Sera tau maksud dari Dion. Sikapnya tegas dan tak basa basi adalah untuk melindungi mereka dan mengingatkan bahwa di zaman sekarang apapun bisa di jadikan bahan olokkan. Terlebih Dion bukan orang biasa. Tentu tindak tanduk keluarganya akan disorot oleh media.
“Dah kalau begitu rencana honey moon kalian kemana nih?” tanya Min Ah mencairkan suasana.
UHUKkk
Aland terbatuk saat sang mama menanyakan hal yang masih sangat jauh.
“Ma. Kita belum menentukan tanggalnya. Aku masih ingin berpacaran lebih lama dengan Sera terlebih dia sekarang masih termasuk anggota jadi akan sulit.”
Sera memang belum menceritakan apa apa tentang hasil siang tadi. Namun Sera akan menceritakannya besok seusai dia mengambil keputusan resmi.
“Kan pacaran setelah menikah itu lebih enak Aland..” jawab sang mama.
Pembicaraan pun berlangsung hangat meskipun Dion hanya menimpali dengan anggukan karena sibuk dengan ponselnya.
*****
seharusnya,
"Berhenti disana atau kami tembak?"
kamu harus tau arti sinopsis dan prolog. dan itu pengenalan tokoh lebih baik dibedakan bab lainnya, biar enggak campur begini.