Clarissa tidak menyangka jika dirinya diberi kesempatan untuk kembali ke waktu.
Dis
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurul Senggrong, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kedatangan Calvin
Rendi senang akhirnya Clarissa mengakuinya sebagai seorang sahabat. Apalagi pertemanan mereka juga masih bisa dihitung dengan jari.
Setelah memperkenalkan Rendi pada teman barunya , Clarissa mengajak Rendi ke apartemen. Namun sayang Rendi menolak secara halus .
" Maaf ... saya masih ada pekerjaan yang harus dikerjakan. Tadi kebetulan lewat sini , jadi sekalian melihat Lo sudah pulang apa belum ," ucap Rendi dengan lembut .
" Terimakasih sudah menghawatirkan gua," ucap Clarissa dengan tulus .
" Sama-sama . Karena lo sudah pulang , gua pergi dulu. "
" Silahkan?"
Setelah itu Rendi pergi dari tempat itu . Clarissa mengajak teman-temannya melanjutkan langkah mereka.
" Silahkan masuk ... jangan sungkan," ucap Clarissa begitu selesai membuka pintu apartemennya.
" Terimakasih."
" Wah .... Di dalam nggak kalah bagus men ," sorak sandi .
" Lo benar San, nggak sia-sia kita jauh-jauh ke kota ini . Kita bisa bertemu dengan Clarissa sekaligus main ke apartemennya."
" Kalian sudah seperti orang yang belum pernah main ke apartemen saja ," cibir salah satu dari mereka .
" Memang belum pernah , Wek !"
" Ish ... Menyebalkan!"
" Duduk dulu . Kalian anggap aja ini rumah kalian , nggak perlu sungkan . Maaf jika sofanya nggak muat ," ucap Clarissa dengan ramah .
Sofanya tidak muat di tempati mereka semua . Jadi ada yang duduk lesehan diatas karpet . Untung karpetnya berbulu tebal , sehingga hangat saat di tempati .
" Terimakasih."
" Gua kebelakang dulu ya . Sekalian mau menaruh tas di kamar ," ijin Clarissa pada teman-temanya .
" Oke !"
Clarissa membawa tas ranselnya kedalam kamar . Kemudian kembali keluar untuk pergi ke dapur .
Untung dia sudah berbelanja keperluan dapur . Jadi dia membuatkan minuman segar untuk mereka . Tidak lupa dengan camilannya.
Sebelum ke depan , Clarissa memesan makanan yang di jual di depan gedung apartemen . Setelah itu barulah Clarissa membawa minuman yang ia buat ke ruang tamu.
"Silahkan dinikmati," ucap Clarissa sambil menyuguhkannya di atas meja .
" Nggak usah repot-repot, keluarin lagi yang masih ada didalam ," goda sandi .
" Ya elah ... mulut loh San!"
" Bener kan gue bilang . Nggak usah muna deh jadi orang . Lo pasti seneng tuh dah dibuatin minum terus masih ada cemilannya lagi ," lanjut sandi sebelum memakan cemilan dihadapannya.
" Tau aja Lo . Makasih ya Cla ... Bener tuh kata sandi kalau masih ada didalam dikeluarin juga nggak masalah, " kelakar Andin yang membuat suasana nambah ramai.
" Kalian berdua benar-benar nggak tahu malu deh !"
" Yang penting nggak malu-malu ini ."
" Sama aja dodol !"
" Apanya yang sama ?"
" Artinya ."
Suasana apartemen Clarissa sangat ramai . Namun tiba-tiba pintu apartemen dibuka dari luar . Tentu saja mereka sangat kaget . Begitupun dengan orang yang baru masuk .
" Ha ?"
" Loh kak Calvin kok udah pulang ?" tanya Clarissa sambil menghampiri sang kakak .
" Dari kemarin kamu kemana saja ? Kenapa nggak ada kabar ? Ditelpon nggak bisa , kirim pesan juga nggak di bales ," kata calvin sambil memeluk adiknya .
" Cla ikut kemping bareng mereka ," jawab Clarissa dengan jujur .
" Kok ponselnya nggak bisa dihubungi?"
Calvin langsung memutuskan untuk kembali ke Indonesia begitu Clarissa tidak bisa dihubungi. Rasa khawatirnya terlalu besar buat adik bungsunya itu.
" He he he he sengaja !"
" Dasar nakal ! Kakak khawatir tahu ?"
" Sorry!"
Mereka asyik bercerita tanpa memperdulikan sepuluh orang yang asyik menonton.
" Tuh kakaknya Clarissa?" tanya Andin pada teman di sampingnya.
" Kayaknya sih iya ."
" Cakep banget . Pasti kedua orang tua mereka cakep-cakep. Clarissa cantik terus sekarang kakaknya juga tampannya kebangetan ."
" Setuju gua !"
Bisik-bisik itu terdengar Clarissa dan kakaknya . Jadi Clarissa memperkenankan mereka pada Calvin .
" Kenalin kak ... Mereka teman-teman Cla . Perkenalkan gays , ini kak Calvin ."
" Salam kenal kak !"
Satu persatu memperkenalkan dirinya pada Calvin . Calvin juga memperkenalkan dirinya .
" Maaf kakak ke dalam dulu ... capek mau istirahat," ucap Calvin dengan ramah .
" Silahkan kak ," jawab mereka dengan kompak .
Calvin pun meninggalkan ruang tamu .
" Kakak Lo udah punya cewek belum Cla ?" tanya Andin .
" Kayaknya sih belum . Tapi entahlah _"
" Sweet sweet.... Yang mau pedekate nih ."
" Biarin ... Lagian kak Calvin tampan dari pada lo buluk !"
" Buluk-buluk gini yang antri panjang loh ."
" Antri apaan ?"
" Antri mau beli sosis he he he he."
" Kirain antri dapetin Lo ."
" Kalau Lo mau antri silahkan... Pasti gue beri pelayanan yang menyenangkan."
" Idih ogah ... Lagian lo nggak takut cewek Lo marah ? lihat dia udah melotot gitu !"
" Siapa juga yang melotot?"
" Sorry Del ... Cowok Lo resek banget ."
Clarissa tersenyum melihat perdebatan Andin dan teman-temannya. Akhirnya dia merasakan juga ketulusan dalam berteman.
" Lo cuma tinggal berdua saja sama kakak Lo Cla ?"
" Ya begitu deh ."
" Terus orang tua Lo ?"
" Ada di rumah ."
" Memangnya saudara kamu ada berapa?"
" Gua punya dua orang kakak . Semuanya laki-laki."
" Yang satu sudah menikah?"
" Belum . Kak Calvin kakak sulung gua masih bekerja dan belum menikah. Kak Carlo kakak kedua gua masih kuliah ," ucap Clarissa memberi penjelasan .
" Cakep mana... Kakak sulung lo apa kakak kedua lo? " tanya Andin kepo.
" Kenapa? "
" Andin mau milih yang paling cakep Cla. "
" Oh... Kak Carlo ma nggak kalah cakep dari kak Calvin. Cuman nih ya... Kak Calvin terkenal dingin sedangkan kak carlo lebih ramah sedikit. "
" Kok cuma sedikit? "
" Memnag itu kenyataannya."
Tong tong...
Bel apartemen berbunyi. Clarissa langsung berdiri dan berjalan ke arah pintu.
Ceklek!
" Pesanannya kak, " ucap seorang gadis sambil mengulurkan kresek yang berisi makanan."
" Wah... Terimakasih. Tolong bawakan ke dalam dong," pinta Clarissa sambil membuka pintu secara lebar..
Gadis itu membawa makanan pesanan Clarissa kedalam. Ternyata bukan hanya satu orang di belakangnya ada seorang lelaki yang membawa bungkusan yang sama seperti milik sang gadis.
Setelah semuanya selesai di letakkan di atas meja keduanya langsung berpamitan untuk kembali. Clarissa mengajak teman-temannya untuk menyantap makanan itu setelah kedua orang tadi keluar dari apartemen.
" Silahkan dinikmati!"
" Kita jadi ngerepotin kalau gini."
" Ya nggak lah. Gua malah senang kalau kalian mau menghabiskan makanan ini. Yuk lah dimakan!"
" Kakak lo!"
" Nanti saja. Kak Calvin masih istirahat."
" Ya sudah kalau gitu. Kita nggak akan sungkan lagi. Yuk dimakan guys! "
" Oke! "
semoga apa yang di rencanakan bela berbalik ke dia biar tau rasa
up up uup
crazy uup dong thor 😷