siap baper dan siap ngakak guling-guling..
Bab ratusan mungkin sampai ribuan ya..
Karna semua kumpul jadi satu!
Biar gak pusing bacanya ...
eits... tapi jangan sawan dulu pas liat babnya. .. satu bab isinya sedikit emang paling enak kalo Marathon bacanya.
masih ongoing karna reasders setia gak mau pindah kamar!
Kisah ini bercerita tentang seorang pemuda berumur 27tahun yang di nikahkan secara mendadak oleh orangtuanya dengan gadis cantik berumur 20tahun seorang anak yatim yang bekerja di sebuah panti asuhan.
Reza..
sosok pria yang humoris dan berhati hangat siap tak siap mau tak mau akhirnya menyetujui menjadi suami dadakan untuk Melisa, ia menerima pernikahan itu karna lelah terpuruk di tinggal kan kekasihnya.
Melisa yang Polos dan biasa mengurus semuanya sendiri membuat Reza merasa nyaman dengan nya..
meski pada akhirnya kerikil kerikil kecil datang menghantam rumah tangga mereka yang baru saja merasakan kekuatan cinta.
sanggupkah keduanya bertahan?
konflik gak berat ya!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenengsusanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 28
🌻🌻🌻
"Kamu yakin mau kesana?" tanya Ricko saat keduanya sudah berada didalam mobil.
"Iya, dan ku mohon jangan beritahu kak Ilham" pinta Melisa lirih.
"Aku bersedia mendengarkan ceritamu,Mel"
"Terimakasih, Tapi ini aibku biar cukup aku yang tahu"
Ricko menatap gadis di sebelahnya itu dengan rasa iba, banyak pertanyaan yang berputar dalam otaknya tentang masalah apa yang menimpanya sampai terlihat sangat terluka.
Ricko tak lagi banyak bicara, ia tetap menjalankan mobilnya ke tempat tujuan yang Melisa inginkan, selama perjalanan keduanya tetap diam tak ada obrolan sepatah katapun yang memecah keheningan.
"Disini?" tanya Ricko saat Melisa menunjuk sebuah rumah bercat putih. ia
"Ya, cukup sampai disini, terima kasih banyak" ucap Melisa sebelum turun dari mobil.
"Sama-sama,Mel.. kabari aku jika butuh sesuatu atau ada masalah yang mungkin sedang menimpamu" ujar Ricko pelan.
Melisa hanya mengangguk dan berlalu begitu saja, Ricko memaklumi sikap gadis itu yang berubah menjadi lebih diam, dua kali bertemu dengannya di panti asuhan Ricko sudah bisa menyimpulkan bahwa Melisa gadis yang ceria namun sedari kemarin hanya wajah sedih dan tatapan kosong yang dilihat Ricko.
Ada masalah apa sebenarnya Mel ?
Ricko kembali memutar stir mobilnya meninggalkan Melisa di sebuah rumah yang ia sendiri tak tahu rumah siapa itu, dan Ricko kembali membawa banyak pertanyaan dalam hatinya, Ingin ia menghubungi Ilham namun janjinya pada Melisa tak mungkin ia ingkari
Dilain tempat Reza masih sibuk mencari istrinya kesetiaap sudut kota, ia mengerahkan semua orang-orang nya untuk berpencar ke berbagai tempat termasuk terminal dan beberapa lampu merah serta kantor polisi.
Ia Takan berhenti sampai istrinya kembali ke dalam pelukannya.
Yang ia tahu dari CCTV Melisa hanya keluar dari gedung tempat diadakan reuni, sedangkan CCTV bagian parkiran sedang mengalami kerusakan.
Tak ada titik terang kemana arah Khumairahnya berjalan di tengah malam sendiri, itulah yang menjadi beban fikiran Reza.
"Gue harus cari Kemana lagi?" lirih Reza yang bersandar lemah di kursi mobilnya.
"Kita tetap cari,Za" jawab Ardi yang selalu ikut bersama Reza.
" Gue takut banget" Reza memegang dadanya yang terasa sesak jika membayangkan kejadian buruk yang mungkin dialami istrinya.
"Lo jangan khawatir, kita bakal lakuin semaksimal mungkin, Za. Lo harus percaya sama kerja keras orang orang suruhan kita" Reza mengangguk malas tanpa menjawab.
Mobil kembali dilajukan kembali oleh Ardi dengan pelan, Reza tak ingin satu centimeter pun terlewat dari pandangannya.
ia masih berharap bertemu dengan Melisa dalam keadaan apapun itu.
"Za, apa kita gak pulang aja?" ucap Ardi sambil terus memutar stir mobilnya.
"Ngapain?"
"Mungkin Melisa udah pulang?"
"Dia pulang sama siapa?naek apa?" tanya Reza kesal.
"Ya kali ada orang Bae yang mau anter dia pulang, lagian emang Lo dah cek semuanya disana?, rumah Lo, rumah bokap Lo, apartemen Lo, atau mungkin rumahnya sendiri!!" ujar Ardi memberi saran.
"Bini gue gada di semua tempat yang Lo bilang tadi" jawab Reza dengan kedua mata masih fokus pada jalanan..
"Gimana sama panti asuhan?"
Reza menoleh ke arah Ardi, Ia memang masih belum yakin betul istrinya tak ada disana.
"kita kesana!!" titah Reza kemudian.
"Siap bos" jawab Ardi.
Aku gak nyangka kepergian kita malah justru buat aku kehilanganmu,Ra..
Dimana pun nanti aku menemukan mu aku harap kamu mau pulang denganku.
Cukup dua hari ini aku tanpamu.
*******
Melisa merebahkan tubuhnya di kasur lantai sebuah ruangan sempit, tak ada apapun disana hanya meja kecil dan sebuah box baju dari plastik.
Ia menatap langit langit kamar itu dengan nanar, hampir dua bulan ini ia hidup sangat menyenangkan namun siapa sangka dalam waktu semalam hidupnya kembali seperti semula.
" Waktuku menjadi Cinderella telah berakhir, terima kasih sudah membuatku istimewa kemarin dan menjadikanku bukan siapa-siapa hari ini" gumam Melisa lirih
Rasa kecewa masih menguasai hatinya.
Ia sadar siapa ia sebenarnya, gadis biasa yang tak mungkin bisa merebut hati seorang pria tampan yang kaya raya seperti Reza.
"Mungkin aku hanya pelarian, tempat bersandar dan menghangatkan tubuhmu, mas Karna aku sadar, cinta akan membawamu pulang pada hati yang semestinya"
___________________
"Yuk, anterin gue turun" ajak Reza pada Ardi.
"Gitu tuh kalo punya dosa, haha"
Ardi terus saja meledek sahabatnya membuat Reza kesal kemudian turun meninggal kan Ardi yang masih tertawa.
"Assalamu'alaikum," sapa Reza didepan pagar yang tertutup rapat.
"Waalaikum salam" jawab seseorang dari arah dalam.
"Eh, pak Reza" ucap Mba Asih sopan.
"Mari masuk" wanita yang lebih tua dari Melisa lima tahun itu membuka kan gerbang dan mempersilahkan Reza masuk.
"Terima kasih, Mba tapi saya kesini mau cari Melisa, apa ada?" tanya Reza.
Mba Asih yang mendengar pertanyaan pria dihadapannya itu merasa bingung.
"Terakhir bilang, katanya Sabtu pagi mau keluar kota, sampai saat ini belum kembali ke panti asuhan" jawab mba Asih.
DEG
Hati Reza kembali mencelos saat mendengar pengakuan mba Asih, tubuhnya kembali limbung ingin jatuh jika Ardi tak menahannya.
"Kabari kami, jika Melisa ada kemari ya, Mba" ucap Ardi, kemudian membawa Reza masuk kedalam mobil.
"Istri gue beneran ilang, Di" lirih Reza.
"Sabar, Za.. kita cari lagi ya" Ardi merasa kasihan pada Reza, bayangan Reza dua tahun lalu saat kehilangan Amanda mulai berputar di ingatannya lagi, namun kali ini kehilangan sang istri terlihat lebih menyedihkan..
"Gue gak bisa gada dia, gue kangen dia"
"Iya, Za..gue tau!"
"Gue harus cari dia, gue akan minta maaf udah ninggalin dia, Di" ada genangan air bening yang siap terjun dari sudut matanya untuk membasahi kedua pipinya..
***Kangen Raaaaa..
kangen banget, kamu dimana
Ayo pulang!!!!
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹***
Like yuk...
komennya jangan lupa .
No bully ya!!!
🥰🥰🥰🥰🥰🥰