NovelToon NovelToon
CINTA DIBALIK CADAR

CINTA DIBALIK CADAR

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Misteri / Perjodohan / Nikahmuda
Popularitas:2.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Mom Kane

Pesta pernikahan telah usai, disebuah kamar hotel Presidential suite room yang telah disulap menjadi kamar pengantin yang indah dan megah ternyata tak membuat kedua pengantin baru itu bahagia.

" Ku harap kau tak pernah menampakkan wajah buruk rupamu itu dihadapan ku" ucap laki laki yang telah berstatus menjadi suaminya.

" Pernikahan ini hanya paksaan dari ibuku saja. Karena aku telah memiliki kekasih yang sangat aku cintai, dan aku akan menikahinya. Ku harap kau paham akan posisimu.
Mari kita jalani kehidupan kita seperti orang asing tanpa ikut campur urusan pribadi masing-masing" ucapnya lagi sambil memunggungi istrinya.

Danira meremas gaun pengantinnya sambil menangis dalam diam mendengar setiap kata yang dilontarkan dari mulut suaminya.

" Baik lah, jika itu keinginan anda. Semoga Allah mengampuni setiap ucapan yang anda berikan kepada saya" jawab Danira dengan lantang kepada suaminya.

Bagaimana akhir dari perjalanan rumah tangga mereka?

Akankah berakhir bahagia atau sebaliknya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mom Kane, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

32. Setuju

Di ruang tamu Mansion keluarga Pradiksa, Hawa di ruangan itu menjadi panas, padahal semua AC yang ada disana menyala. Namun tak mampu meredam rasa panas yang muncul di hati Gavino.

" A.aapa yang mami katakan?". Gavino meminta Ny. Calina mengulang perkataannya, Gavino merasa pendengarannya sedikit bermasalah.

" Mami mau, kamu menikah dengan Danira. Apa sekarang sudah jelas ?". ulang Ny. Calina lagi.

Deg*

Jadi mami benar-benar mengatakan hal menjijikan itu, jadi pendengaranku tidak salah. Batin Gavino.

"Aku sedang tak ingin bercanda mi..! lebih baik aku ke kamar saja. Aku lelah". Gavino berdiri, Engan mendengar candaan konyol maminya.

" Mami sedang tidak bercanda Gavino, mami serius. Mami ingin kamu menikah dengan Danira, mami sangat menyukainya dia wanita yang baik, sopan, lembut, Sholehah, dia wanita yang cocok untuk kamu".

Gavino melirik Ny. Calina tajam, dari gestur tubuhnya pun terlihat jelas, Gavino tidak suka.

" Apa mami bilang,...! Wanita Baik-baik?, wanita baik-baik apa yang punya anak tanpa suami ?". Teriak Gavino, sampai semua pelayan di mansion mendengar.

" Sepertinya otak mami, sudah dicuci oleh wanita sialan itu".

" Jaga ucapanmu Gavino, kamu tidak pantas mengatakan Danira seperti itu, dia wanita yang jauh lebih baik dari kekasih jadi-jadian mu". Teriak Ny. Calina tak mau kalah.

" Mami tidak mau tau, pokoknya kamu boleh menikah, hanya dengan Danira. Bukan dengan wanita ular itu".

"Mami tidak bisa mengaturku seperti ini, aku yang berhak menentukan dengan siapa aku akan menikah dan menjalankan kehidupanku...bukan mami..!!.

" Nak...kamu akan lebih bahagia jika menikah dengan pilihan mami, Danira adalah wanita yang terbaik untuk kamu. Mami jamin kamu tidak akan menyesalinya". Ny. Calina mendekat, menggenggam tangan Gavino.

Gavino membuang wajahnya dia tak ingin menatap ibunya. Gavino benar-benar tidak habis pikir bagaimana ibunya tega memaksanya menikah dengan wanita yang tidak Gavino cintai. Jangankan cinta, bertemu dah melihat wajahnya saja belum pernah. Padahal ibunya tau, kalau Gavino sudah memiliki Stevani, dan ingin menikahi kekasihnya, tapi....

"Kenapa mami begitu kejam dan egois kepadaku...?". lirih Gavino dengan mata terpejam menahan perih dihatinya.

" Nak..mami mohon, anggap saja ini cara kita balas Budi kepada Danira, yang telah menyelamatkan mami..hhmm?".

Gavino menyelang bagaimana bisa ibunya dengan santai memaksanya hanya karna balas Budi.

"Mii...kita bisa balas budi dengan cara lain, tidak harus aku menikah dengannya. Kita bisa memberikan dia uang, rumah apapun yang dia mau tapi bukan berarti aku harus menikah dengannya." Gavino menahan intonasi bicaranya yang ingin meledak.

" Aku tidak akan mengikuti keinginan konyol mami ini, tidak akan pernah. Sampai kapanpun aku hanya akan menikahi Stevani. Ada atau tanpa restu mami." Gavino membalikkan badannya, matanya sudah memerah sedari tadi, urat-urat ditangan terlihat jelas. Gavino mulai berjalan menjauh, Namun...

" BERHENTI Gavino Garayudha Pradiksa, mami belum selesai bicara, jagan jadi anak durhaka kamu". pekik Ny. Calina.

" Sudahlah mi, aku lelah. Aku sudah tidak ingin membahas ini dan aku juga tidak ingin berdebat dengan mami". Suara Gavino dingin.

" Sampai kapanpun, mami tidak akan pernah setuju kamu menikah dengan wanita sialan itu, mami hanya akan merestui Danira yang menjadi menantu mami". Gavino acuh, Dia tetap berjalan mulai menapaki satu persatu anak tangga. Melihat Gavino acuh, emosi Ny. Calina makin menjadi.

" Baik, Baiklah bila kamu tetap bersikeras memilih wanita itu, Kamu pergi dari rumah ini, Mulai sekarang kau BUKAN LAGI PUTRAKU, dan tinggalkan semua kemewahan yang kamu punya termasuk jabatanmu sekarang". Teriak Ny. Calina lantang, Gavino berhenti di anak tangga ke 8, mendengar ucapan maminya hatinya sakit mendengar kata-kata yang keluar dari mulut wanita yang paling dia cintai dan hormati, Gavino berbalik melihat wajah ibunya dengan wajah memerah.

" Oke...aku akan pergi dari sini, dan meninggalkan semua yang mami sebutkan tadi". Jawaban Gavino membuat Ny. Calina geram dan mulai gelap mata, Ny. Calina melihat piring buah yang ada diatas meja, Dia berjalan meraih pisau buah yang ada disana.

" GAVINO....!! kau dengar baik-baik, sampai mami mati pun, mami tidak akan pernah merestui hubungan kalian. Dan kau ingat, kau akan menyesali semua ucapanmu, saat kau melihat mayat mami-mu ini".

SRETTTT

" Nyonya ". Pekik Nik Sri yang sedari tadi berdiri dibalik dinding, Bik Sri berlari mendekat, melihat Ny. besarnya terjatuh dengan tangan bersimbah darah segar, Gavino yang mendengar teriakan bik Sri, berhenti memutar tubuhnya. Mata Gavino mem bola melihat ibunya yang sudah tergeletak di lantai.

" Mami...!!". Teriak Gavino, berlari menuruni anak tangga dengan langkah lebar, tak peduli bila dia akan tersandung dan jatuh.

Gavino duduk, bertumpu dengan kedua lututnya dilantai, dia ingin memeluk ibunya.

" Pergi...pergi kau, bukannya ini yang kau inginkan. Pergilah, aku tidak akan melarang mu lagi". Ny. Calina mendorong-dorong tangan Gavino yang ingin menyentuhnya, dengan air mata yang mengalir di pipi.

" Mami..mami apa yang mami lakukan. Kenapa mami nekat seperti ini. Kita ke rumah sakit sekarang, ayo Gavino bantu mami ya mi, tolong jagan seperti ini. Gavino tidak bisa kehilangan mami lagi..!". Gavino ingin mengangkat tubuh Ibunya, tapi sekali lagi Ny. Calina menolak.

" Pergilah...kau bukan putraku lagi, pergilah dengan Wa..waa wanita sialan itu". Suara Ny. Calina mulai terbata bata, kesadarannya mulai berkurang, penglihatan Ny. Calina mulai kabur, dia pingsan...

" MAMIIIIIII...!!" teriak Gavino, melihat ibunya sudah tak sadarkan diri di pelukan bik Sri. Gavino langsung mengangkat tubuh ibunya, dia berlari masuk kedalam mobil, meletakkan ibunya di kursi belakang, ditemani oleh Bik Sri. Gavino melajukan mobilnya dengan sangat cepat, seperti orang kesetanan.

Jantungnya berdetak tidak karuan, Gavino benar-benar takut akan terjadi hal-hal yang bisa membuatnya frustasi.

" Aaaggghhhhhh". Teriaknya sambil memukul-mukul Setir mobil.

" Mami..Bertahan lah". Gavino melirik ibunya dari balik kaca di spion. 15 menit, mereka tiba dirumah sakit keluarganya. Semua dokter dan suster telah siap berdiri didepan pintu masuk, setelah bik Sri menghubungi pihak rumah sakit.

...****************...

Ny. Calina telah dipindahkan ke ruang VIP rawat inap, luka di pergelangan tangannya telah dijahit, untung nya luka itu tidak terlalu dalam, jadi tidak sampai membahayakan nyawa Ny. Calina. Dia masih memejamkan matanya sejak kemarin malam, Ny. Calina belum sadarkan diri dari pengaruh obat biusnya. Gavino masih setia duduk disamping tempat ibunya berbaring, dia terus menggenggam tangan ibunya tak ingin beranjak kemanapun.

Pakaian yang dikenakan sudah kusut, lingkaran hitam diarea mata menandakan bahwa Gavino semalaman tak tidur. Yang Gavino lakukan hanya menatap wajah tenang ibunya yang masih tertidur.

" Tuan...Lebih baik tuan pulang saja, istirahat. Jika Nyonya sudah bangun, saya akan memberitahu tuan". ujar bik Sri dibelakang Gavino.

" Tidak bik, saya akan tetap disini, sampai mami sembuh". tegasnya dingin, tanpa mengalihkan pandangannya dari wajah sang ibu. Bik Sri tak lagi bersuara, bila Tuannya sudah mengatakan demikian, berati sudah tak bisa diganggu lagi.

" Mami...apa mami tidak bosan tidur terus. Bangun lah, aku mohon". Suara Gavino terdengar lirih, Gavino mencium punggung tangan ibunya. Tak berapa lama jari-jari di genggamannya bergerak, menandakan yang punya mulai sadar.

Mata Gavino berbinar, melihat sang ibu telah membuka mata dan melihat kearahnya. Namun dengan cepat Ny. Calina memalingkan wajahnya ke sisi lain. Dia masih tak ingin melihat wajah Gavino.

" Mami..aku panggilkan dokter dulu ya, mami tunggu disini". Gavino berdiri ingin memencet tombol panggil darurat di atas tempat tidur ibunya. Namun tangan Gavino menggantung di udara, saat mendengar ucapan ibunya.

" Tidak perlu, kau pergilah tidak perlu pedulikan aku, bukankah kau sudah mengatakan ingin pergi bukan. Pergilah jangan pernah muncul lagi dihadapan mami". suara dingin ibunya membuat Gavino terduduk kembali.

" Mami...apa sebegitu bencinya mami padaku, hingga mami sudah tidak ingin melihat wajahku lagi ?". lirih Gavino perih.

" Aku minta maaf, aku salah telah menyakiti hati mami, hingga membuat mami nekat seperti ini. Tapi tolong jagan usir aku, aku sangat menyayangi mami, tolong tetap akui aku sebagai putra mami". Ny. Calina menangis, mendengar permohonan Gavino. tapi dia tetap bergeming, tak ingin melihat ataupun mengucapkan sepatah katapun lagi.

Gavino yang melihat itu makin frustasi, apa yang harus dia lakukan untuk mendapatkan maaf dari ibunya, apa....

" Baiklah...!! Aku akan mengikuti keinginan mami, AKU AKAN MENIKAHI WANITA PILIHAN MAMI". Ujar Gavino pelan, dengan mata memerah. Detik itu juga Ny. Calina langsung memutar kepalanya, melihat wajah Gavino.

Maafkan aku Vani, maafkan atas keputusanku yang akan menyakiti hatimu. Batin Gavino.

Ny. Calina melihat mata Gavino, menyelami mencari kesungguhan dari ucapan anaknya itu. Dia melihat luka yang besar disana, Ny. Calina tau Gavino sangat terpaksa menyetujui keinginannya ini. Tapi Ny. Calina tidak punya cara lain agar bisa melepaskan Gavino dari Stevani.

" Apa kamu yakin Vino?, apa kamu sudah sangat yakin akan menikahi Danira?". Ny. Calina memastikan lagi.

" Ya...Demi mami, aku rela menikahi Dia". tegas Gavino sambil menatap manik indah ibunya. Ny. Calina tersenyum, dan menarik Gavino kedalam pelukannya.

"Terima kasih sayang,..terima kasih, mami jamin kamu tidak akan menyesali keputusanmu ini". Gavino hanya diam tak mengeluarkan sanggahan apapun lagi.

......................

...Bersambung.......

1
Neulis Saja
yg pasti gavino ada rasa malu karena terlalu sombong terhadap danira yg dianggap perempuan yg jauh dari kata kaya bahkan melebihi kekayaan yg dimiliki oleh Gavin, makanya jadi orang don't judge a book by it's cover
Annie Soe..
Bukan sekedsr karya halu yg bagus, tapi ada nilai plusnya,
Suka dgn penjelasan2 agamanya,
Tetaplah berkarya. thx thor..
Neulis Saja
next
Neulis Saja
oh stevani hamil sama siapa? sorry she has many boyfriends so confused, who got her pregnant ?
Neulis Saja
wow awesome 👍
Neulis Saja
siapa yg ingin masuk jangan2 yg akan mencelakai danira
Neulis Saja
mungkin akan memperkenalkan istrinya yg belum dipublikasikan dan akan menjadi kejutan karena istrinya juga seorang pebisnis
Annie Soe..
Laahhh ngegantung,
Ayo donk up date thor sayaanggg,
ditunggu...
Annie Soe..
Gea niy si oneng tingkat tinggi deh./Facepalm/
Annie Soe..
Keknya othor agak2 random juga ya,,
Hehehe,, peace thor /Pray/
Abisnya karya orhor actionnya seru plus kocaknya banget..
Pokoknya lap yu thor, sehat selalu & semangat terus berkarya ya..
Annie Soe..
Hwahaha,,,
Mami & anak kembarnya sama2 random....
Lanjuuttt thor...
Neulis Saja
ya sudahlah kalau tdk paham mah jgn di bahas karena ini ranah org dewasa yg sdh berumah tangga dan kamu gea mana mengerti ok? shut up 🤫
Annie Soe..
Sarah, knapa danira ga dikasih pengawal bayangan siy,,
Se waktu2 ada yg mencurigakan bs langsung di ambil tindakan preventif..
Annie Soe..
Mami calina benar2 bar bar,
tapi aku sukaaaa...
Annie Soe..
Mmm gavino datang & bicaralah dgn kaman danu,
Kau akan tau siapa & belangnya stevani sebenar2nys..
Annie Soe..
Bagus danira jangan diam klo ditindas/diperlakukan zalim walaupun itu suami sndiri.
Selama kita (sbagai istri) tdk melakukan hal2 diluar batas kewajiban sbgai istri.
Good job othor, aku setuju banget tuk karakter danira..
Annie Soe..
Ga sabar pengin tau reaksi gavino bgitu nama lengkap danira & bintinya disebut..
Neulis Saja
next
Neulis Saja
salah lingkungan akhirnya jadi jahat
Neulis Saja
pantesan kelakuannya jadi amburadul karena masa lalu yg kelam di bully sebegitu parahnya, sayangnya ketika mendapatkan cinta dari gavino dia tdk menggunakannya dgn baik utk memperbaiki keadaan dgn harta dari gavino dibuat bisnis misalnya utk keberlangsungan hidup kayanya kamu tdk akan separah sekarang nasibnya stevani
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!