Bagaikan mimpi buruk yang sangat menakutkan, Cecilia tidak menyangka hidupnya sangat tragis sekali.
Lelaki yang baru tiga bulan di nikahinya, ternyata menyukai adik tirinya.
Lelaki yang baru di nikahinya itu, bersekongkol dengan adik tirinya dan Ibu tirinya, ingin merebut perusahaan Ayahnya, dan menguasai harta keluarga Cecilia.
Cecilia bertekad akan membalas semua apa yang telah dilakukan oleh ke tiga orang itu pada keluarganya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
24. Wanita kasar.
Cecilia meraih dompet dan ponselnya, lalu keluar lagi dari dalam kantornya.
Siang ini dia akan makan siang bersama Mira, sahabat masa kecilnya.
Mereka sudah janjian akan makan siang di restoran, tidak jauh dari gedung kantor Cecilia.
Ternyata Mira sudah menunggu Cecilia sedari tadi, gadis itu langsung berdiri begitu melihat Cecilia datang.
"Cecil..!" panggilnya melambaikan tangannya.
Mira langsung menarik kursi untuk duduk Cecilia, begitu sahabatnya itu datang mendekat.
"Aku sudah pesan makan siangnya, sebentar lagi akan datang!" ujar Mira, lalu kembali duduk di kursinya.
Seorang Pelayan datang menghampiri meja mereka, dan menanyakan minuman apa yang mereka inginkan.
Cecilia dan Mira menyebutkan minuman apa yang mereka inginkan.
Pelayanan tersebut kemudian memberikan minuman yang Cecilia dan Mira pesan.
"Bagaimana? apakah kamu sudah bertemu dengan penolongmu?" tanya Mira kepada Cecilia setelah menyeruput sedikit minumannya.
"Sudah!" jawab Cecilia dengan tenang.
"Apakah kamu mengenalnya?"
"Iya!"
"Siapa?"
"Jhonatan!" jawab Cecilia pelan.
Mira menatap Cecilia lekat, dia seperti mengenal nama itu.
"Namanya mirip dengan cinta bertepuk sebelah tanganmu!" sahut Mira terkekeh.
"Memang dia orangnya!" jawab Cecilia masih dengan mode tenang.
"A..apa?!" Mira hampir saja jatuh terduduk, saking terkejutnya mendengar jawaban Cecilia.
Cecilia tidak menanggapi keterkejutan Mira, sikapnya tetap tenang dengan wajah datarnya.
"Ke..kenapa bisa dia?" tanya Mira bingung.
"Tidak tahu, aku juga tidak mengerti, kenapa dia menolongku, aku merasa perusahaan kami tidak pernah bekerja sama dengan Group Arcturus!" ujar Cecilia merenung.
Mira juga jadi ikut bingung.
Tidak berapa lama pesanan makan siang mereka pun datang.
Cecilia memandang makanan di atas meja tersebut, rasanya dia familiar dengan makanan di atas meja itu.
Makanan itu mengingatkan nya akan masa kecilnya, Ibunya selalu memasakkan makanan itu untuknya.
"Saat aku tadi melihat buku menu, ternyata ada makanan kesukaanmu, jadi aku memesannya, aku pikir kamu pasti suka!" ujar Mira tersenyum memandang Cecilia.
"Ya, aku suka, terimakasih Mira!" ucap Cecilia pelan.
"Iya, Ayo makanlah!" sahut Mira.
Cecilia menyendok, lalu memakannya.
Begitu masuk ke dalam mulutnya, ternyata makanan itu hampir sama rasanya, seperti yang di masak Ibunya.
"Enak!" gumam Cecilia.
Mira tersenyum puas melihat Cecilia menikmati makan siang mereka.
Mereka pun makan sambil mengobrol.
Mata Cecilia tanpa sengaja melihat tidak jauh dari meja mereka, Ceo baru di Group Michael, bersama dengan wanita cantik yang bersama lelaki itu tadi makan siang bersama.
Ternyata mereka makan di sini! pikir Cecilia.
Cecilia mengalihkan pandangannya, tidak ingin melihat pemandangan yang harmonis itu.
Lelaki itu sudah milik wanita lain, dia bukan wanita pengagum milik wanita lain.
Walau dia menyimpan rasa suka pada pria itu, dia sudah tidak pantas untuk menatap atau melirik pria itu lagi.
Pria itu tidak boleh lagi di pandang, karena itu akan menyakiti istri pria itu.
Dia sudah pernah di posisi seperti itu, menjadi wanita yang di selingkuhi, walau mereka tidak saling mencintai, dan akhirnya dia bercerai.
"Aku dengar dari Claudia, dua hari lagi akan di adakan reunian teman masa kecil kelas dua sampai kelas enam, apakah kamu akan datang?" tanya Mira.
"Lihat nanti, kalau aku bisa hadir, aku akan pergi!"
"Baik!"
Mereka kembali menikmati makan siang mereka.
"Hei! bukankah kamu yang namanya Cecilia?" seorang wanita tidak tahu datangnya dari mana berdiri di samping Cecilia.
Wanita itu memandang tajam pada Cecilia, membuat Cecilia kaget di tegur dengan kasar oleh wanita yang tidak di kenalnya itu.
Cecilia membalas pandangan wanita itu dengan tajam.
"Siapa kamu?" tanya Cecilia.
"Kamu tidak perlu tahu siapa aku, kamu sungguh keterlaluan sudah memecat suamiku! apa kamu tidak tahu! suamiku menghidupi tiga orang anak, semua kebutuhan di tanggung dari gaji suamiku!" teriak wanita itu melotot pada Cecilia.
Pelanggan restoran yang sedang makan siang, sontak memandang ke arah meja Cecilia dan Mira.
Bersambung......