Pemuda itu membuka matanya untuk pertama kali di Benua Wu Dian.
Dan entah apa yang merasukinya, tetapi semenjak mendapatkan Deity System, tujuan pemuda itu hanya satu— menjadi Dewa Pedang!
Menjadi Dewa Pedang bukan hal mudah, terlebih lagi belakangan ini mulai terasa hal yang janggal seperti ...
Siapa aku ... sebenarnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Devourer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 018: Pertandingan II
Jangan lupa like, komen, dan vote yah.
Selamat membaca :)
***
Pertandingan turnamen ini terus dilanjutkan hingga akhirnya menuju tahap ke-2.
Tong!... Tong!... Tong!...
“Semuanya berkumpul di arena tengah!”
Dalam sekejap semua peserta yang lolos babak pertama disatukan di atas arena.
Satu,, dua,, tiga ... yah, ada 24 orang rupanya yang berhasil lolos ke tahap ini.
“Babak ke-2 adalah pertandingan 4 lawan 4. Kalian sendiri yang akan mengambil di mana kalian harus bertarung, jadi tidak ada keluhan jika lawan kalian lebih tinggi ranahnya!” jelas sang wasit.
“Mengerti?”
“Ya!”
Sang wasit lalu mengangkat kepalanya dan mendongak ke arah tempat Kaisar dan lainnya berada.
Mengikuti tatapan si wasit tua, semua penonton juga memiliki pandangan yang tertuju kepada Kaisar Yan, Huo Quan, dan Zhong Nian.
“Aku ucapkan selamat kepada kalian semua yang berhasil lolos ke tahap ini,” Kaisar Yan berkata dengan wibawa yang luar biasa, membuat siapapun akan berpikir bahwa dirinya adalah pemimpin yang baik.
“Sebelumnya kalian belum diberitahukan dengan pasti hadiah kemenangan, bukan? sekarang aku akan menjelaskan yang sesungguhnya ...”
“Hadiah pertama adalah 100 keping emas!”
Terkejut!
Para peserta pertandingan tidak pernah menyangka hadiahnya adalah sesuatu yang sangat banyak dan berharga.
Bahkan Tian Yang pun cukup tergiur dengan hadiah yang diberikan jika dirinya menang.
“Namun, ada juga hadiah kedua, yaitu ... memilih masuk ke Sekte Fire Fist, Kuil Darah, atau Akademi Kerajaan!”
“Woah, jadi rumor itu benar! siapapun yang menjadi juara 1 akan memiliki kesempatan besar untuk memberi hormat kepada salah satu dari ketiganya!”
“Sial, Laozhi sangat iri, andai saja aku tidak menerobos Void Tribulation tahap 7 dua bulan lalu, mungkin aku yang akan juara 1!”
“Pufft~ kau hanya omong kosong!”
Para penonton kembali berdebat dan berdiskusi dengan semangat berapi-api, banyak yang merasa iri sekaligus kagum kepada para peserta yang memiliki kesempatan untuk menjadi juara 1.
“Baiklah, berjuanglah sebaik mungkin untuk memenangkan turnamen ini!”
Setelah kaisar Yan selesai berkata, Kaisar Yan kembali duduk sambil terus menyaksikan kejadian di atas arena bertarung.
“Baiklah, aku harap kalian semua sudah paham, silahkan maju dan ambil kertas dari dalam kotak ini!”
Setelah wasit selesai berkata, satu per satu peserta maju ke depannya dan memasukkan tangan mereka ke dalam kotak hitam yang sudah disediakan di sana sebelumnya.
Setelah mengambilnya, peserta itu menunjukkan tulisannya kepada sang wasit.
“Pergi ke tempat bertarung pertama!” Wasit tua tersebut berkata sambil menunjuk tempat yang harus dituju.
Kemudian lanjut ke peserta selanjutnya, hingga akhirnya tiba giliran Tian Yan.
Memasukkan tangannya, Tian Yan menarik keluar sebuah gulungan kertas kecil dan membukanya, lalu menunjukkannya kepada sang wasit.
“Pergi ke tempat bertarung ke-tiga!
Tian Yan mengangguk, lalu berjalan pergi ke tempat bertarung ketiga.
“Bocah, rupanya kau mendapatkan nasib baik,” kata Mi Long yang berada satu tempat bertarung dengan Tian Yan, namun saat ini mereka bukan berstatus lawan.
‘Hmm, membuat tanpa malu-malu!’ cibir Tian Yan dalam hatinya.
***
Tong!... Tong!... Tong!...
Lonceng pun dibunyikan, pertanda pertandingan sudah dimulai.
“Mulai!”
Seketika 4 orang dari sisi masing-masing bertarung dengan 4 orang lainnya, mereka bertarung dengan cukup hati-hati karena ukuran tempat bertarung yang kecil.
Suara dentuman tinju dan percikan api dari pedan menghiasi ketiga tempat bertarung, darah berjatuhan... mungkin tak lama lagi akan ada korban.
Di tempat bertarung ke-tiga, Tian Yan saat ini sedang bertarung dengan seorang pengguna pedang.
Pedang lawan adalah Tingkat Bumi Peringkat Rendah, tapi Tian Yan masih mampu menghindari semua serangannya dengan mudah dan melancarkan tinjunya yang diselimuti dengan Zhen Qi ke arah lawannya.
‘Sangat sulit bertarung tanpa menggunakan pedang...’ batin Tian Yan.
Juga bukan itu saja yang membuatnya sulit, tapi lawannya saat ini adalah Void Tribulation tahap 6 puncak, berbeda dengan Lao Chang yang hanya Void Tribulation tahap 6 rendah.
Sing!
“Hei, kau terus melompat kesana kemari, apa kau takut!?” keluh lawannya.
“Hmm...” Tian Yan tidak terlalu memedulikan ocehan lawannya, dia tetap menghindar sebisanya sambil berusaha menguras tenaga lawannya.
“Kau kuat, tapi hanya ini saja?” Tian Yan mencibirnya.
“Apa!”
Segera lawannya mempercepat tebasan pedangnya, tapi seperti biasa... Tian Yan terus menerus menghindarinya.
“Sial! Kau yang memaksaku!”
“Teknik Pedang: Tebasan Langit!”
Lawannya sudah cukup kesal, segera menebaskan pedangnya ke depan dan muncul tebasan yang tercipta dari Zhen Qi ke arah Tian Yan.
Tian Yan terlihat sedikit panik, tapi ketika serangan itu hendak mengenainya, dia tiba-tiba menyeringai dan memutar badannya secara horizontal di udara.
Akibatnya serangan itu tidak mengenainya dan terus melaju hingga Mi Long, yang saat ini sedang bertarung dengan lawannya, terkena serangan pedang tersebut.
Tufft!...
Mi Long yang tidak siap, langsung tubuhnya terbelah menjadi dua bagian dan terjatuh ke atas tempat bertarung.
Mati!
Tian Yan cukup ngeri dengan serangan mematikan yang barusan,
“Serangan yang cukup mematikan ...” gumam Tian Yan.
“Namun ...” Tian Yan langsung mengarahkan pandangannya ke arah lawannya, “Sangat bodoh menggunakan serang penghabisan di tengah pertandingan!”
‘Sistem, jangan ambil pedang dan hal-hal berharga dari tubuhnya, akan sangat mencolok!’
Setelah selesai mengatakan itu, Tian Yan segera melesat maju ke arah lawannya yang wajahnya sudah pucat pasi, sepertinya serangan barusan menguras hampir semua energi di tubuhnya.
“Rasakan ini!”
Tian Yan melemparkan tinjunya langsung ke arah wajah lawannya.
Lawannya pun secara reflek menyilangkan kedua tangan di depan dada.
Tapi...
BAMMMMMM!!!
KRAK!!!
Tinju Tian Yan berhasil mematahkan tulang tangannya dan membuat lawannya terlempar jauh ke luar lapangan.
Namun seperti yang dia lakukan dengan Lao Chang, ketika lawannya hampir keluar dari tempat bertarung, Tian Yan mengangkat jarinya dan menembakkan serangan berbentuk laser yang menembus tubuh lawannya.
SLASHHHH!
[Ding! Host berhasil membunuh Void Tribulation tahap 6, mendapatkan 43.000 Exp!]
Shock!...
Lagi-lagi Tian Yan membuat seluruh penonton menjadi terdiam dengan kekuatannya.
“Dia benar-benar kudai hitam!”
“Aku yakin akan terjadi masalah karena perebutan junior ini!”
Diskusi mulai diangkat lagi hingga berapi-api, banyak yang beranggapan bahwa Kaisar Yan dan lainnya akan berebutan untuk memasukkan Tian Yan ke dalam kekuasaan mereka sendiri.
Tapi sebagian orang juga tidak yakin Tian Yan dapat menang, lagipula pertandingan ini belum selesai.
Ketiga lawan yang tersisa dari sisi lain, saling memandang dan mengangguk satu sama lain.
“Bunuh si Tian Yan itu terlebih dahulu!” kata salah seorang lawan yang merupakan pemuda menggunakan tombak.
« Bersambung! »
Jangan lupa tinggalkan like, komen, dan vote yah. Terima kasih telah membaca :)
jadi tengsi aku wkwkw