NovelToon NovelToon
CEO BUCIN

CEO BUCIN

Status: tamat
Genre:Tamat / Perjodohan / Balas Dendam / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:5.6M
Nilai: 4.7
Nama Author: Isti Shaburu

Aberlie adalah seorang gadis yang menutupi kecantikan wajahnya dengan make up yang tebal karena paksaan dari ibu dan adik tirinya. Dijodohkan dengan tuan muda Hanoraga dari keluarga terkaya di kotanya. Namun, Aliva adik tirinya ternyata menyukai pria yang dijodohkan dengannya.

Saat malam pertunangannya Aberlie diberi obat oleh Aliva dan ia pun melarikan diri dari pertunangan tersebut. Namun nasibnya sungguh beruntung, mobil yang ia temui dan ia naiki di parkiran hotel ternyata adalah mobil pria yang akan bertunangan dengannya. Mahkotanya pun akhirnya hilang oleh tunangannya sendiri.

Saat pulang di waktu hujan ia bertemu dengan Aron adik tiri dari tunangannya dan menabraknya saat make upnya telah luntur. Aron mengira Aberlie adalah sang bidadari yang turun dari kayangan untuk dirinya. Berbagai cara dilakukan Aliva dan Aron untuk merebut Aberlie dan Bram agar mereka tak bersama.

Bagaimana kehidupan yang dijalani oleh Aberlie selama ini dengan topengnya? Dan pakah Aliva dan Aron akan berhasil memisahkan Aberlie dan Bram?

Follow IG: istikomah50651
Follow Fb: ISTI

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Isti Shaburu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 33

Sebelum lanjut baca klik like dulu donk kakak 🥺

"Bagaimana kalian bisa tahu, siapa kalian, mau apa kalian?" Riska berteriak seraya meronta.

"Hahaha, pertanyaan yang sangaaat baaaaguuuuuuus sekali" Erwin tertawa sambil bertepuk tangan membuat Riska ketakutan.

"Siapa kami!! kamu tak perlu tahu siapa kami dan dari mana aku tahu semua itu, tapi aku akan memberitahumu apa yang ku inginkan hahaha"

"Mau ku adalah.... kau menandatangani surat pengalihan properti ini" Erwin menyodorkan selembar kertas di depan mata Riska agar Riska membacanya.

"Tidak mungkin!! rumah dan tanah itu adalah milikku, aku tidak akan memberikan aset berharga itu padamu"

"Oh kau tak ingin menandatanganinya?? baiklah, jika kau tak ingin menandatanganinya maka aku akan membuatmu membusuk dengan tubuh penuh luka hingga mati disini tanpa ada yang akan mengunjungimu dan memberimu makan dan minum, bagaimana? apa pilihanmu? menandatangani ini dan aku akan menyuruh anak buah ku mengantarmu pulang, aataaauuuu mati dengan cara yang mengenaskan dan tersiksa disini tanpa ada yang mengetahuinya, silahkan pilih?"

"Siapa yang menyuruhmu? apakah Aberlie yang menyuruhmu?"

"Siapa itu Aberlie? apakah dia putrimu? apakah dia cantik?" ucap Erwin berpura pura tak mengetahui siapa Aberlie.

Sebenarnya siapa yang menyuruh mereka menculikku dan menandatangani surat pengalihan properti milik Ratih, Aberlie juga tak mengetahui tentang rumah dan tanah itu, jadi siapa, tidak mungkin Richard, jika Richard memerlukannya dia tinggal mengatakan saka padaku, apa yang harus ku lakukan sekarang, apa aku harus menandatanganinya, tapi aku tak ingin kehilangan rumah dan tanah yang sangat luas itu, tapi aku juga tak ingin mati, apa yang harus kulakukan sekarang, gumam Riska.

Perasaannya bercampur aduk antara sayang dengan properti itu dan takut mati.

"Hei perempuan jal*ng, sudah cukup berfikirmu, jadi apa keputusan mu, jangan buang waktuku, aku bukan orang yang sabar untuk menunggu" teriak Erwin melempar kursi yang ia duduki karena Riska belum juga memberi keputusan.

Bos, sepertinya ada yang salah dengan perkataanmu, jika kau bukan orang yang sabar menunggu buktinya kau bisa menunggu istrimu sampai puluhan tahun bos, gumam salah satu anak buahnya.

"Baik, baik, aku akan memilih" ucap Riska segera karena ketakutan.

"Jadi apa pilihanmu?"

"Aku akan menandatanganinya asalkan kau menganyarku pulang dan tidak mencariku lagi"

"Hahaha saya tidak peduli padamu, yang saya pedulikan adalah rumah dan tanah itu, cepat tandatangani sekarang, Den buka ikatan tangan jal*ng ini"

"Baik bos" anak buah yang di panggil segera melepas ikatan pada tangan Riska.

"Jangan coba coba buat kabur, kau tidak akan mampu" Erwin memperingati.

Riska akhirnya menandatangani surat pengalihan rumah dan tanah itu dengan lesu.

"Sudah" ucap Riska.

"Baiklah, aku akan menyuruh mereka mengantarmu pulang"

"Den, antar jal*ng ini sampai depan pintu rumah Wijaya, jangan lupa tangannya di ikat dan mulutnya di lakban" perintah Erwin pada anak buahnya.

Setelah anal buahnya pergi membawa Riska, Erwin langsung menelfon Harun.

"Hallo tuan besar, misi selesai" ucap Erwin.

***

Setelah selesai menginterview calon karyawannya Aberlie keluar untuk memperkenalkannya pada karyawan yang lainnya.

"Perhatian semuanya, ini ada karyawan baru, namanya Veronica Leanna, mulai besok dia akan bekerja bersama kalian sebagai waitres" ucap Aberlie memperkenal Veronica pada yang lainnya.

"Ashana tolong bantu Roni yah kamu dan Rean kan yang paling lama, Rean gak mau ngajarin katanya takut kamu cemburu hehe" goda Aberlie sukses membuat wajah karyawan yang di panggil dengan nama Ashana itu memerah.

"Baik mba Berl" jawab Ashana.

"Roni, kamu boleh pulang ini seragam kamu besok sudah bisa mulai bekerja yah, tapi kalau masih mau disini melihat seperti apa kerjaannya juga boleh" ucap Aberlie memberikan seragam pada karyawan barunya itu.

"Saya pamit pulang saja mba soalnya mau kerumah sakit buat kasih kabar kalau besok saya udah mulai masuk kerja" ucap Veronica.

"Oh jadi ibu kamu di rumah sakit?"

"Iya mba udah setahun ini dia koma dirumah sakit" jawab Veronica dengan wajah sedih.

"Ya sudah kamu boleh pulang"

"Sekali lagi makasih mba sudah nerima saya untuk bekerja disini, saya permisi dulu mba, selamat siang semuanya" Veronica membungkukan badannya pada semua memberi hormat.

Setelah Veronica meninggalkan cafe, tak berapa lama datang tiga orang pria bertubuh besar yang mengobrak abrik cafe Aberlie, sontak membuat seluruh pengunjung berlari keluar karena ketakutan.

Ketiga orang berbadan besar itu mengharcurkan meja dan kursi serta aksesoris yang ada di dalam cafe itu.

Aberlie dan Rean menghampiri ketiga orang berbadan besar itu dengan membawa tongkat besi di tangannya.

Yah, Aberlie dan Rean bisa bela diri, mereka kenal karena berlatih bela diri bersama di tempat pelatihan bela diri.

Aberlie dan Rean menghajar ketiga orang berbadan besar itu, namun apalah daya walaupin ia dan Rean bisa bela diri namun yang mereka hadapi lebih jago dari mereka.

Akhirnya kedua orang tersebut berhasil menyandera Aberlie dan yang satunya memegang erat kedua tangan Rean kebelakang sehingga Rean tak bisa bergerak.

Aberlie di dudukan di kursi oleh salah satu dari mereka, tak berapa lama Aron muncul dan duduk di kursi di hadapan Aberlie.

"Apakah Aliva yang menyuruhmu, brengs*k? apakah dia belum puas menghancurkanku berulang kali? sekarang apa yang ia inginkan sampai mengirimmu kesini dan mengacak acak cafe ku?" tanya Aberlie dengan nada marah dan mata melotot.

"Hahaha, aku kesini memang untuk membalas perbuatanmu pada Aliva, namun bukan karena Aliva yang menyuruhku, ini keinginan diri ku sendiri wahai calon kakak ipar yang buruk rupa!!" jawab Aron sambil tertawa.

"Apa kau tak salah bicara, ingin membalas perbuatan ku padanya, memang apa yang telah ku lakukan padanya sampai kau rela jadi anj*ngnya membalaskan dendamnya pada ku?"

"Dasar jal*ng"

Plaaakk....

Satu tamparan kencang berhasil mendarat dipipi Aberlie, darah segar pun keluar deras dari sudut bibirnya.

"Karena kau Aliva kehilangan keperawanannya, belum puas dengan itu kau menyewa preman untuk memberinya obat perangsang dan mengirimnya padaku, ibl*s macam apa kau ini yang tega mencelakai adiknya sendiri"

"Hahaha, baj*ngan sepertimu berteriak ibl*s padaku hahaha lucu, akhirnya dia mendapatkan karmanya, dia pantas mendapatkannya hahaha" Aberlie tertawa terbahak bahak tanpa mempedulikan rasa sakit di sudut bibirnya.

"Dasar psikopat, wanita berhati ibl*s, ini adalah peringatan untukmu, jika kau menyentuhnya lagi kau akan tahu akibatnya" Aron menarik rambut Aberlie sehingga kepalanya mendongak ke atas.

"Sakit brengs*k"

"Ini tidak seberapa dengan penderitaan yang telah di alami Aliva" Aron mendekatkan wajahnya ke wajah Aberlie.

"Cuih" Aberlie meludahi wajah Aron membuat Aron menjadi sangat marah dan menampar wajah Aberlie kembali hingga Aberlie tersungkur kelantai.

"Dasar perempuan jal*ng brengs*k" saat Aron akan memukulnya kembali Ashana menghampiri dan menghadang.

"Saya sudah menelfon polisi, jika kalian tak pergi dari sini kalian akan di ringkus oleh polisi" Ashana menakuti Aron dan ketiga orang berbadan besar tersebut.

*****

Hay kakak salam hangat dari aku🤗

selamat membaca yah untuk semuanya

jangan lupa like, vote, bintang lima dan favoritkan yah hadiahnya juga jangan lupa yang banyak🤭

ku tunggu komentar positiv kalian🙏😊🤗❤

1
elis farisna
Luar biasa
Venny Merliana
nice visual
Venny Merliana
nice strory 🤗🌹🤍
Febri Ana
ha ha ha
Febri Ana
mantaapp
Febri Ana
ha ha lanjuutt
Ma'rifa Iip
Kecewa
Ma'rifa Iip
Buruk
Berry_berry
Luar biasa
Popocupcup
ngakak astaga hahahhaa
Popocupcup
katanya pintar tapi kenapa di telan wkwk konyol
Niafitriani Nia
Luar biasa
Lena Wong
👍👍👍👍👍👍👍👍
aya
orang jahat dan iri dengki kyak Alifah ini mendingan kasih ke om2 hidung belang saja
Venylia -
sangat bagus ceritanya keren 🙏
Susi Susilawati
Luar biasa
宣宣
hai Thor Salam kenal saya dari negara tetangga🇲🇾 .... meskipun ada sikit typo tapi ceritanya sangat menarik ......saya baru menemukan nya di beranda...
宣宣: sama2 Thor ☺️☺️☺️
Isti Shaburu: terima kasih akak sudah berkenan mampir🙏😊🤗
total 2 replies
Eve Vs
thor kok ga ada cerita dokter agam aku cek
Isti Shaburu: ada kok kak, judulnya romansa dokter ganteng dan pelayan cafe
total 1 replies
Samsia Chia Bahir
🤔🤔🤔😄😄😄😄😄
Samsia Chia Bahir
Bgitulah org2 yg hax melihat penampiln azzz, jdi masalahkaannn 🤔😝😝😝
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!