Kisah Seorang Dokter Muda dengan segudang prestasi dan kesempurnaan dalam hidupnya, ternyata mempunyai masa lalu dari seorang laki-laki yang menyakitkan, semua itu membuatnya harus pergi meninggalkan kota kelahiran dan keluarganya
Dokter ALENA berasal dari Keluarga Milyarder yang hidup sederhana dengan menutupi identitasnya
Disaat Seseorang yang pernah menorehkan luka di hatinya tiba-tiba muncul kembali di kehidupannya, apa yang akan terjadi ?
Penasaran, yuk ikuti ceritanya ya
cerita ini adalah seri ke 2 dari kisah sebelumnya "POWER OF WOMAN"
Salam kenal dan jumpa dari Author
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sinho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 24
BRAK
Suara pintu di dobrak oleh seseorang hingga terbuka, detik berikutnya orang itu langsung menghempaskan tubuh Exel hingga terbentur keras di dinding, seketika Exel langsung tak sadarkan diri, saat Alena berusaha bangun dan membenarkan bajunya yang compang camping, dia berusaha melihat dengan jelas siapa yang telah menolongnya
Saat orang itu mendekat, Alena sangat terkejut dengan apa yang di lihatnya
"Edward?" Suara lirih Alena sebelum sesaat kemudian terjatuh kembali dan tak sadarkan diri
Edward segera menutupi tubuh Alena dengan selimut yang ada di ruangan itu, setelah itu langsung membopong tubuh Alena berlari keluar ruangan menuju ke IGD, sampai di IGD kebetulan ada Amaya di sana
"Amaya !, Bantu aku, ini Alena !" Teriak Edward panik
Amaya langsung menoleh dan berlari kencang ke arah Edward
"Ya Alloh, Alena, Al, bangun Al, apa yang terjadi pak Edward, kenapa ini !" Teriak Amaya histeris, hingga semua petugas yang ada di sana berlari menuju ke tempat Amaya
Saat semua petugas di IGD tau siapa yang tengah di tangisi Amaya, sontak semua terkejut dan langsung melakukan pertolongan pertama dengan cepat, Amaya terjatuh ke lantai melihat keadaan Alena, sungguh dia tidak bisa mengendalikan dirinya
Edward menolong Amaya untuk duduk di sebuah kursi, Dokter Aditama berlari masuk IGD saat mendengar apa yang terjadi dengan Alena, dari jauh Delia berlari ke arah Amaya dan Edward
"Am, apa yang terjadi, kenapa dengan Alena, ceritakan padaku, jangan cuma menangis Am, katakan !" Teriak Delia panik
"Exel hampir memperkosa Alena di ruangan kerjanya, beruntung aku datang tepat waktu"
Amaya dan Delia terperanjat mendengar penjelasan Edward
"Bajing*n kau Exel, keterlaluan !" Teriak Delia emosi
"Exel mungkin juga terluka oleh pukulan ku, aku sudah menghubungi polisi, sekarang Exel sudah di tangkap, kalian tenanglah, kita doakan Alena baik-baik saja"
Tak lama kemudian, Dokter Aditama keluar dari ruangan gawat darurat dan menuju ke tempat Amaya dan Delia
"Ada yang bisa menceritakan kepadaku apa yang terjadi dengan Alena, tubuhnya lemah, kemungkinan ada obat yang sengaja di masukkan ke dalam tubuhnya " Ucap Aditama
"Aku melihat ada jarum suntik tergeletak di lantai saat aku mengangkat tubuh Alena, mungkin dia sengaja di suntik sesuatu yang bisa melemahkan tubuhnya" sahut Edward
"Maaf, siapa anda?" tanya Aditama
"Saya Edward, teman Alena, kebetulan saya yang membawa Alena ke sini"
"Oh, iya, jadi apa yang sebenarnya terjadi?"
"Pak Exel yang membuat Alena seperti ini, dia hampir memperkosanya" ucap Amaya sambil menangis
"Apa! tapi, kenapa pak Exel bisa melakukan hal menjijikkan seperti itu?"
ucap Aditama terkejut
"Pak Exel memang menyukai Alena dari dulu, bahkan sering memaksakan kehendaknya untuk mendapatkan Alena, bahkan pernah menjebak Alena di sebuah kamar hotel, tapi untunglah saat itu Alena selamat" Delia menjelaskan
Aditama makin terkejut mendengar penjelasan tentang kelakuan Exel terhadap Alena
Delia dan Amaya pamit dan masuk ke ruang perawatan di mana Alena berada, keduanya dengan lembut menegang tangan Alena
"Bangunlah Al, kita disini, bangun Al" ucap Delia sambil terisak
"Al, maaf, kita tidak ada saat kau dalam bahaya, maafkan kami Al, bangunlah, aku mohon, jangan membuatku takut" bisik Amaya sambil menangis
Hingga beberapa menit kemudian Alena menggerakkan jemarinya dan perlahan membuka matanya, Alena tersenyum saat mendapati kedua sahabatnya berada di sampingnya
"Al, Alhamdulillah ya Alloh, kamu sudah sadar?" Ucap Amaya senang dan lega
"Syukurlah Al, kau membuatku takut" kata Delia
Sementara semua petugas IGD langsung mengucap syukur dan bernafas lega mendapati Alena sudah sadar kembali, karena memang Alena sangat akrab dengan semua pegawai yang ada di Rumah Sakit Royal Murrage Hospital
Edward yang tadi berbincang dengan Aditama sangat lega, mendengar semua orang mengatakan kalau Alena sudah sadar dan keadaannya membaik
"Aku pamit dulu, ada urusan kantor yang mendesak, jadi aku harus kembali, sampaikan salam ku kalau Alena menanyakan ku Dokter Aditama" ucap Edward
"Baiklah pak Edward, nanti akan saya sampaikan" jawab Aditama
Dokter Aditama berjalan masuk IGD dan melihat keadaan Alena
"Bagaimana keadaanmu Al?" tanya Aditama
"Mendingan, tubuhku sudah sedikit ada tenaga"
" Baiklah, kamu akan segera di pindahkan ke ruang perawatan di paviliun' ucap Aditama
"Hem, baiklah"
Sesaat kemudian datanglah seorang perawat dan segera memindahkan Alena keruang perawatan Paviliun
"Am, apa, em, Apa_" ucap Alena bingung ingin menanyakan Edward
"Iya, pak Edward yang menolong mu tadi" sahut Amaya
"Untung ada pak Edward datang tepat waktu, gak bisa bayangin aku kalau saja pak Edward gak datang nolong kamu, pasti si Exel gila itu sudah berhasil merenggut kehormatan mu" ucap Delia
"Iya iya, aku ngerti, sekarang mana Edward nya, aku kok gak lihat"
"Waktu dengar kamu dah sadar, pak Edward langsung pulang, ada pekerjaan penting dan mendesak katanya" ucap Aditama
"Oh, iya, makasih buat kalian semua dah ikut merawat ku"
*
Edward membawa mobil dan melesat pulang ke Apartemennya, sampai di tempat, Edward segera masuk dengan wajah yang penuh dengan emosi
Edward melemparkan jasnya di sofa tengah dengan kasar, Pak Hari yang melihat hal itu langsung mendekat dan mengambil jas milik Edward untuk di rapikan dengan tetap diam
"Pak Hari, aku ingin kau mencari tau tentang Rumah Sakit Royal Murrage Hospital"
"Iya tuan, segera saya lakukan"
"Hem, aku ingin tau semua kelemahan dan kebobrokan yang ada dalam Rumah sakit itu selama di pimpin oleh Exel Damian Murrage"
"Apa tuan berniat mengambil alih saham terbesarnya ?"
"Iya, tepat sekali, aku ingin Rumah sakit itu juga berada di bawah kendaliku"
"Tapi untuk apa tuan, itu hanya Rumah Sakit yang menurut saya tidak terlalu besar, bukankah masih banyak Rumah Sakit yang lebih besar untuk kita menanam saham?"
"Kau tau apa yang terjadi hari ini pak Hari, Alena hampir di perkosa oleh Exel bajing*n itu"
"Apa !, Maksut tuan, Dokter Alena ?"
Jawab Pak Hari sangat terkejut
"Hem, aku tidak tau apa yang akan terjadi kalau sampai aku tidak datang tepat waktu, mungkin Alena sudah_" Edward menghentikan perkataannya dan memejamkan mata menahan sesak di dadanya
"Shit, rasanya aku ingin membunuh Exel sekarang juga" Ucap Edward membuat Pak Hari merinding
"Saya mengerti apa yang tuan Edward inginkan, data yang anda minta besok pagi saya pastikan sudah ada di tangan anda tuan"
"Baik, aku akan istirahat dulu, apa Pak Hari sudah makan?"
"Sudah tuan, makan malam untuk tuan Edward sudah saya sediakan"
"Hem, aku akan makan setelah membersihkan diri"
"Baik tuan"
"Setelah membersihkan diri, Edward segera keluar untuk makan dan kemudian beristirahat"
Bersambung
Terimakasih, jangan lupa jejak dukunganya (like komen, vote dll)