Sugar Baby Om Polisi

Entah kenapa begitu om Rayen menghubungiku aku merasa jauh lebih tenang dan merasa bahagia.Padahal sebelumnya aku tidak peduli sama sekali tentangnya.Bahkan awalnya aku merasa takut jika bersama dengannya.

Sekarang kondisi ibuku sudah mulai membaik,Semua itu berkat bantuan dari Om Rayen sebagai sugar Daddyku.Dan walaupun aku merasa sedikit kecewa dengan ibuku karena ibu tidak mengizinkan ku untuk melaporkan Ayah kepada polisi.Tapi sekarang semenjak kejadian itu Ayah sudah tidak pernah lagi menampakkan batang hidungnya dihadapan ku dan Ibu.

Tak berselang lama om Rayen menelpon ku kini ada notifikasi SMS banking masuk kedalam rekening pribadiku.Dengan jumlah sebesar 5 juta rupiah.Dan setelah itu ada chat masuk yang dikirim oleh Om Rayen.

✉️:Aku sudah transfer uang jajan untukmu.Gunakan uang itu untuk keperluan mu dan ibumu!!!.Jika butuh sesuatu bilang saja padaku!!!.Dan selama kontrak perjanjian ini aku akan terus mengirim kamu uang setiap bulannya".Begitulah isi pesan yang dikirim oleh Om Rayen untukku.

✉️:Makasih Om".Balasku singkat.

Aku tersenyum ketika membaca chat dari Om Rayen bukan karena bahagia oleh jumlah uang yang ia transfer ke aku.Melainkan sedikit perhatiannya kepadaku mampu membuatku merasa nyaman.Dan entah mengapa rasanya saat ini aku ingin sekali memeluk tubuh om Rayen.Mengucapkan rasa terimakasih yang tulus kepadanya.Dan aku juga merasa tidak sabaranan ingin segera bertemu dengan om Rayen lusa.

Aku dan ibu masih tinggal dirumah kontrakan lama kami.Bahkan aku tidak memberitahu ibu tentang biaya rumah sakit untuknya.Aku hanya bilang meminjam uang kepada teman sekantor saja.Dan akupun tidak tega dan tidak akan mau memberitahu ibu jika aku terpaksa menjual harga diriku dan tubuhku untuk menjadi sugar baby om Rayen.

🌿🌿🌿🌿🌿

"Pa sarapan dulu".Ucap Vivi padaku ketika aku menuruni anak tangga.

Aku pun berjalan menuju meja makan untuk sarapan bersama istri dan anak anakku.Viivi melayaniku dengan baik sebagai seorang istri.Bahkan ia tidak pernah mengeluh Masalah kedua orang tua ku yang tidak pernah mau menerima dan mengakuinya sebagai menantu.

"Pa,hari ini mama mau keluar sebentar dengan ibu ibu arisan".Ucap Vivi karena ia pun sudah nampak sangat rapi.

"Iya,anak anak tidak ada yang di ajak ma????".Tanyaku pada Vivi karena melihat kedua anak ku masih menggunakan baju santainya.

"Tidak pa,anak anak biar dirumah aja sama bik Tini ya.Takutnya nanti anak anak bosan".

"Yaudah,biar papa antar aja ya ma!!!.Soalnya papa juga mau kekantor sebentar".Ucapku pada Vivi.

"Tidak usah pa,mama bawa mobil sendiri aja.Nanti papa mesti bolak balik lagi.Soalnya restoran tempat kumpulnya nggak searah sama kantor papa".

Aku pun hanya mengangguk kan kepala karena Vivi menolak untuk aku antar.Memang lokasi kantor dengan restoran tempat Vivi kumpul dengan teman teman arisannya tidak searah.Setelah sarapan pun aku langsung pergi duluan menuju kantor sedangkan Vivi masih dirumah katanya menunggu temannya yang ingin mampir dulu kerumah.

Sampai dikantor aku langsung bergegas menuju ruangan ku karena jadwal hari ini aku memang libur.Karena aku ingin mengambil barangku yang ketinggalan didalam ruangan jadi setelah mengambil barangku.Aku langsung putar balik meninggalkan kantor.Dan niatku aku ingin langsung pulang kerumah tapi Mama menelponku untuk menyuruhku datang kerumah kedua orang tua ku.

"Assalamualaikum".Sapaku ketika sudah sampai di depan pintu rumah mama dan papa.

"Waalaikumsalam.Eh aden Rayen.Masuk den bapak sama ibu udah nunggu di taman belakang".Ucap bik Isa asisten rumah tangga yang sudah lama bekerja dirumah orang tuaku sejak aku masih kecil.

"Apa kabar bik Isa????".Tanyaku pada bik Isa

"Alhamdulillah baik den.Aden kok kurusan ya sekarang.Makin tua lagi".Ledek Bik Isa yang selalu ceplas ceplos kalau bicara.

"Udah anak dua bik.Wajar udah bapak bapak".Jawabku sambil tersenyum.

"Udah jadi bapak bapak atau memang istrimu yang tidak bisa merawat dan mengurus suami".Celetuk Mama dari arah belakang.

"Ma...Rayen kesini bukan untuk berdebat dengan mama.Dan Vivi itu sudah mengurus rumah tangga kami dengan baik ma.Mau sampai kapan Papa dan Mama menganggapnya orang lain???.Dan kapan Mama dan Papa bisa menerima vivi sebagai menantu dirumah ini????".Ucapku sedih karena kedua orang tuaku masih saja bersikap dingin dan acuh kepada Vivi istriku.

"Kamu itu udah dibutakan oleh cinta palsu ular berbisa itu Rayen.Sampai sampai kamu menutup mata dan telingamu untuk tidak bisa melihat siapa istrimu".Ketus Mama sambil berjalan mendekat padaku.

"Ma...Sudah!!!.Rayen baru datang.Kenapa malah disambut dengan kemarahan???".Sahut Papa yang baru tiba diruang keluarga itu.

Papa pun mengajakku duduk di sofa ruang keluarga namun sebelumnya aku pun masih sempat memeluk dan mencium mama dan papa.Karena memang sudah hampir satu bulan ini aku tidak sempat berkunjung kerumah mereka.

"Rayen.Makan siang disini saja ya!!!.Kamu udah lama nggak makan dirumah mama".Mohon mamaku dan aku pun tidak berniat untuk menolaknya.

"Kenapa tidak ajak cucu papa kesini Ray????".Tanya papa

"Jerry dan Jeni ada dirumah pa.Tadi waktu mama nelpon aku lagi dijalan pulang dari kantor jadi aku langsung aja kesini daripada harus pulang kerumah dulu".Jelasku pada papa.

"Memangnya istrimu kemana???".Tanya mama ketus.

"Lagi arisan ma sama temen temennya".Jawabku jujur.

Dan cukup lama aku dan papa mengobrol masalah perusahaan dan saling bertukar pikiran.Mama hanya menyimak obrolan kami saja sambil sesekali ikut menimpali.Aku pun sambil sesekali memainkan ponselku.Hingga aku iseng melihat story' WhatsApp milik Lea.

Senyumku terbit seketika melihat wajah cantiknya yang ia pasang di Story WhatsApp nya.Dan tanpa sadar aku terus mengembangkan senyumku.Sambil terus menatap layar ponselku menampilkan foto Lea yang membuatku terpesona akan kecantikan dan ketuduhan matanya.Akupun mengirim chat yang mengomentari story' nya.

✉️:Lagi apa????.Tanyaku di chat yang aku kirim.Dan tak berselang lama ternyata ia sedang mengetik pesan.

✉️: Lagi Kangen".Balasnya singkat.

✉️:🤔🤔🤔🤔".Aku membalas nya hanya dengan mengirimkan emoji saja.

✉️:Sama Om Rayen 🤭". Balasnya lagi

Aku terus tersenyum bagai remaja sedang jatuh cinta saking senangnya membaca isi pesannya.Yang bahkan aku tidak tahu itu ia tulis dengan serius atau hanya sekedar bercanda saja.

✉️:Apa aku boleh menelpon om sekarang????".Tanyanya karena aku tidak kunjung membalas pesannnya.

Baru aku akan membalas pesan nya.Namun,suara mama langsung mengagetkanku.

"Rayen...Kenapa kamu senyam senyum sendiri begitu???.Kayak orang lagi kasmaran saja".Celetuk Mama

Aku pun langsung meletakkan Ponselku kembali di atas meja."Lagi nyimak Group ma polres ma".Jawabku bohong.

"Aku ke toilet dulu ma,pa".Pamitku menghindari pertanyaan lain yang akan keluar dari mama dan Papa karena sepertinya mama sedikit curiga dan setengah tidak percaya akan jawabanku tadi.

🌿

🌿

🌿

TBC