Maya memiliki 3 orang anak saat dirinya diusir oleh suaminya karena pengaruh dari keluarganya, dia berjuang untuk membesarkan ketiga anaknya yang masih kecil hingga tumbuh menjadi anak-anak yang hebat dan berprestasi
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kemarahan anak terbuang 1
Setelah percakapannya dengan sang adik, wajah Rania berubah pucat, dia tidak menyangka wanita miskin dihadapan mereka ini bisa melakukan hal yang membuat perusahaan terguncang apalagi Rasya mengamuk ditelpon karena pemutusan kerjasama sepihak oleh Maya.
Rania dan juga ibu Maria tidak terima perlakuan Maya kepada perusahaan keluarga mereka. Rania maju untuk mencelakai Maya karena geram.
"Jangan pernah kurang ajar Maya, kau itu sejak dulu hanya benalu jadi jangan sok apalagi mau menghancurkan perusahaan kami, kau tidak akan bisa". Geram Rania mendekati Maya
Maya hanya tersenyum kecil karena tau apa yang akan terjadi saat ini, dia sudah menyiapkan serangan dan yang lainnya untuk membungkam mulut kurang ajar keluarga Erlangga itu.
"Menghancurkan bagaimana yah??, aku hanya tidak mau bekerjasama dengan perusahaan kalian terus apa masalahnya, itu kan hak saya sebagai pemilik perusahaan, tidak ada hubungannya dengan kalian". Ucap Maya memandang tajam mereka dengan senyuman mengejek.
" Dasar perempuan sialan dan tidak tahu malu, dulu kau menumpang dan makan dirumah kami seenaknya dan sekarang ini balasanmu". Teriak Rania .teriakan Rania itu mengundang orang-orang sekitar mall untuk menyaksikan mereka.
"Wawa.. Kalian memang sejak dulu hobby playing victim dan tidak berubah sama sekali. Apa kalian bilang tadi menumpang ya?? Kelihatannya kalian lupa jika kalian memperlakukan menantu itu seperti pembantu, jangankan untuk diberikan makanan bagus padahal dia sedang memiliki anak 3 yang membutuhkannya bahkan dengan teganya kalian memalukan anak-anak itu kelaparan dan memukulnya serta menyiksanya jika hanya sedikit saja berbuat salah??
"Pukulan kalian bahkan masih berbekas di tubuh anak saya bahkan itu bisa dijadikan bukti kalau kalian selalu menganiayanya. Perluka saya memperkarakan perlakuan kalian ke jalur hukum kebetulan orang yang kalian siksa itu adalah calon dokter muda". Ucapnya dengan seringai sinis.
"Dokter muda?? Cicit mereka.
" Ya, dia sudah akan meraih gelarnya beberapa bulan lalu dengan predikat sempurna dan tahun ini juga langsung melanjutkan S2 dan spesialisnya dengan beasiswa full dari luar negeri dan usianya baru 17 tahun. Kenapa??, tidak menyangka??
Rania dan Bu Maria memperhatikan anak-anak dibelakang Maya dan mereka semua tumbuh menjadi anak yang cantik dan putih bersih bahkan sangat terawat.
"Bahkan anak yang kau hina bodoh, jelek dan tolol itu, mendapatkan beasiswa penuh jurusan arsitek diluar negeri diusianya yang masih 15 tahun dengan program s1 hanya 2 tahun saja. Dan anak yang kalian ingin bunuh dulu sekarang peraih medali cerdas cermat matematika dengan tingkat luar negeri dan sekarang sudah mendaftar SMP tahun ini padahal usianya masih belum 10 tahun.
Anak-anak yang kalian hina selama ini karena mereka perempuan tumbuh menjadi anak cerdas dan membanggakan. Dan paling penting mereka memliki kejelasan masa depan yang hebat, karena bahkan mereka sudah memiliki perusahaan sendiri padahal usia mereka sangat muda. Bahkan masih 10 tahun".
"Ala kamu cuma beromong kosong dan banyak halu itu, mana ada seperti itu".
"Terserah apa kata kalian, tapi anak-anak ku anak membanggakan dari usaha mereka sendiri, bukan meminta-minta seperti yang kalian lakukan kepada Rasya keluarga kalian itu".
" Dasar kurang ajar, biar sekolah tinggi tetap saja perempuan mereka hanya akan tinggal dirumah dan jadi pembantu sepertimu". Hardik Bu Maria dengan sombong.
"Hahahaha. Kalian ini lucu sekali, seolah-olah kalian bukan seorang perempuan saja". Ucap Maya sambil tertawa keras menghina mereka berdua.
Rania yang tidak terima dihina dan ditertawakan pun maju kedepan dan akan menampar Maya tapi dengan sigap tangannya ditangkap oleh Sasya.
Dia menatap tajam perempuan yang paling dia benci dihadapannyg ini. Dia memutar tangan itu kemudian mendorongnya dengan keras.
Akh.. Teriak Rania histeris merasakan kesakitan ditangannya.
Dia mengisahkan tangannya yang hampir patah karena perilaku anak Maya itu.
"Jangan pernah kalian menyentuh bunda saya dengan tangan kotor kalian itu". Ucap Sasya menatap tajam penuh kemarahan kepada keduanya.
" Dasar anak kurang ajar, saya laporkan kalian kepolisi setelah ini". Teriak Bu Maria menghampiri sang anak yang terjatuh akibat dorongan Sasya.
"Silahkan saja, kami tidak takut, bahkan kami memiliki pengacara muda yang terkenal. Bahkan kami sejak tadi sudah mengumpulkan bukti jika kalian lah yang memulai ini sejak tadi. Dan jangan lupa disini banyak CCTV". Ucap Sonya yang sejak tadi diam.
Sedangkan Rara dan Salwa sejak tadi tak bersuara karena perintah dari bundanya untuk tidak ikut campur. Kedua wanita ini tak tahu jika semua anak Maya bahkan bisa beladiri.
"Kalian akan membayar mahal atas perlakuan kalian sama kami". Teriak mereka bersamaan dengan wajah yang sangat merah.
" Kami tunggu kalian melakukannya. Aku akan pastikan kalian membayar mahal semua yang kalian lakukan dulu kepada kami". Ucap Sasya mendorong wanita parubaya itu dengan kasar karena berusaha memukul sang ibu.
Mereka langsung pergi dari sana dan tidak lama mereka menerima telpon dari perusahaan mereka.
"Hallo, Ada apa??
"Gawat Bu perusahaan Aditama menyerang kita". Teriak sekretaris Maya dengan kepanikan.
" Perusahaan Aditama??
"Iya Bu, itu perusahaan istri dari pak Rasya. Beliau tidak terima jika kita menarik sepihak saham kita dari perusahaan Erlangga dan menyebabkan perusahaan itu diambang kebangkrutan.
" Baiklah, saya yang akan langsung menghadapi mereka dengan cara saya sendiri".
"Baik buk, kami tunggu ibu di kantor"
"Tidak perlu, saya akan ke perusahaan Aditama dan Erlangga setelah ini, akan kubuat mereka malu dan menyesal telah berurusan dengan ku". Maya tersenyum sinis dibalik telponnya.
" Kelihatannya kita sudah akan memulai ya Bunda, bagaimana kalau kami ikut??
"Boleh saja nak, kalian bisa melakukan apapun yang kalian mau untuk membalas sakit hati kalian pada mereka".
" Lets play bunda".
Mereka langsung menuju perusahaan Erlangga untuk mencari perhitungan kepada Rasya karena mencari gara-gara pada mereka.
"Apa yang kau lakukan dan adukan manusia gila". Teriak Sasya kepada Rasya ketika mereka sampai di kantor perusahaan Erlangga.
" Apa maksud kalian?? Tanyanya dengan kening mengkerut.
Dia tidak menyangka jika dirinya didatangi oleh istri pertamanya itu. Dia terpana karena istrinya kini menajdi wanita yang sangat cantik dan anggun sangat berbeda saat w mnjadi istrinya.
"Hahaha, kau laki-laki yang selalu berlindung dibalik ketiak para perempuan dan dengan sombongnya selalu menghina anak perempuan. Dasar lelaki sampah". Teriak Sonya menghadapi ayah mereka dengan penuh amarah.
Sedangkan Maya hanya duduk menyaksikan anak-anak nya melampiaskan kemarahannya kepada Rasya.
"Bukankah kalian lebih dulu memulai, kenapa kalian marah jika dibalas??
"Makilah dia sepuas hati kalian nak dan lampiaskan segala sakit hati dan amarah kalian hari ini karena setelah ini tak akan adalah lagi dia sebagai sosok ayah kalian melainkan musuh kita".
Mata Rasya membola sempurna mendengar ucapan Maya, segitu benci kah mereka kepadanya sampai menganggap dirinya sebagai musuh??