Area 21+ bocil menyingkir!!
Berbekal ijasah SMA, Putri memberanikan diri mengadu nasib di Ibukota.
Seorang gadis yatim piatu mengadu nasib di kota besar yang secara tidak sengaja memiliki hubungan dengan pengusaha muda dan menguak misteri masa lalu.
Sky Putra Grandratama, pengusaha muda yang sukses membawa perusahaannya mencapai puncak kejayaan.
Hidupnya berubah setelah bertemu dengan seorang gadis belia yang secara tidak sengaja dia undang masuk kedalam kehidupannya.
Bagaimana kisah mereka?
Mesteri apa yang terjadi dimasa lalu?
Ikuti kisah mereka dengan membaca setiap bab sampai selesai.
FB : Momy Ida
IG : frd_95
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Momy Ida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kecurigaan Dave
...Hallo readers, terima kasih atas komentar, hadiah, dan dukungan kalian yang lainnya....
...Mulai hari ini autor akan usahakan up bab baru setiap hari lebih dari satu bab. 🎉🎉🎉...
...Jika ada saran dan kritik silahkan komentar dengan bahasa yang sopan ya teman-teman, agar autor juga menanggapinya dengan senang hati....
...Mohon bersabar, bab akan di update pukul 08.00 WIB. Jika tidak tepat waktu berarti autor malamnya sudah sampai alam mimpi 😂😂...
...Jangan lupa like dan sesajennya setelah membaca....
Happy Reading 🌹🌹
Jam pulang telah tiba, terlihat banyak karyawan yang tidak bekerja lembur mulai keluar meninggalkan gedung pencakar langit tersebut.
Seperti biasa Putri akan berjalan ke halte bis untuk membawanya pulang ke rumah suaminya. Mereka akan bertemu di halte bis daerah dekat mansionnya.
Dengan langkah pelan, Putri berjalan menuju halte bis. Sesekali dirinya menyapa orang-orang yang dia kenali.
Perempuan yang ramah dan selalu menebar senyum, sehingga membuat banyak karyawan yang menyukai dirinnya.
Tanpa Putri sadari, sebuah mobil mewah telah mengikuti dirinya dengan perlahan.
Tatapan seseorang yang berada di dalam mobil tersebut memancarkan kerinduan yang mendalam.
Siapa lagi jika bukan Dave Danuarta, dia yang awalnya akan menemui Sky untuk membahas sebuah proyek. Tetapi netranya menangkap sosok gadis kecil yang tengah berjalan ke arah halte.
Segera Dave menjalankan mobilnya mengikuti langkah Putri, terpancar senyum bahagia dan tatapan penuh kerinduan.
Dave menyerengitkan dahunya heran, kenapa Putri masih bekerja menjadi OB di perusahaan Gandratama. Kenapa dia pulang menaiki bis tidak bersama Sky yang sudah berstatus suaminya?
Seluruh pertanyaan kini memenuhi ruang kepala seorang Dave, jika dulu dia enggan untuk memikirkan lawan jenis. Tidak berlaku untuk gadis masa kecilnya.
Terlihat gadis masa kecilnya memasuki bis yang berdesak-desakan dengan karyawan lainnya. Ingin rasanya Dave menghampirinya.
Sebuah panggilan telfun mengurungkan niatan Dave tersebut, terlihat tangannya hanya mencengkram kuat stir mobil dan dia memejamkan matanya.
...**...
Kini Putri telah sampai di mansion milik suaminya, seperti perjanjian awal. Mereka akan bertemu di halte yang sudah di sepakati.
Putri segera masuk ke kamar dan mengambil baju ganti, karena hari sudah semakin sore. Segera dirinya bergegas pergi ke kamar mandi untuk menyegarkan diri.
Sky tengah duduk bersama kedua orang tuanya, seakan dia tahu jika Putri pasti tengah mandi.
"Sky," Panggil Ambarsari pada putranya.
"Iya Mah," Jawab Sky dengan menoleh ke arah Mamanya.
"Sky, apa Putri tidak ingin meneruskan sekolahnya? Mama dengar dari Ayah, jika Putri pernah mendapatkan beasiswa di salah satu universitas tetapi menolaknya." Ucap Ambarsari dengan memandang kedua netra putranya.
Sky tidak berfikir sampai disitu, dia terlalu fokus dengan mengulik masalalunya.
"Iya Sky, dia juga masih muda. Biarkan Putri untuk menyelesaikan pendidikan hingga jenjang tertinggi. Kita support cita-citanya." Kali ini Ayah Agung yang menyela pembicaraan antara Ibu dan Anak tersebut.
"Benar apa yang diucapkan Ayahmu Sky." Timpal Ambarsari.
"Iya Mah, Yah.... nanti akan Sky bicarakan dengan Putri." Jawab Sky dengan mengambil teh yang sudah tersaji dimeja.
"Yah, jadi kita menunda memiliki cucu?" Tanya Ambarsari pada suaminya.
Sky yang mendengarnya menjadi tersedak, dia terbatuk-batuk hingga wajahnya memerah.
"Ya ampun Sky, kamu minumnya pelan-pelan dong. Tidak akan ada yang merebutnya." Omel Ambarsari dengan memukul-mukul punggung Sky.
"Mama! Kenapa membahas cucu." Jawab Sky dengan menahan panas dan perih dari tenggorokan serta hidungnya.
"Tentu saja, Mama dan Ayah ingin segera punya cucu. Tapi melihat usia Putri yang masih belia makanya kami tunda dulu untuk memilikinya." Jawab Ambarsari dengan cemberut.
Astaga, Sky tidak habis pikir dengan Mamanya. Mereka yang menikah, bukankah seharusnya yang memplaning memiliki anak adalah mereka? Kenapa jadi Mamanya yang menunda.
Sky hanya menghela nafasnya dan pergi untuk menuju kamarnya, pasti gadis itu sudah selesai dengan urusannya di kamar.
Sky ingin berendam air panas untuk merilekskan otot-otot dan pikiran yang satu hari ini sudah banyak bekerja keras.
...**...
Seperti makan malam biasanya, Putri dengan telaten melayani suaminya. Meskioun hanya bersandiwara di depan kedua mertuanya.
Makan malam mereka lewati dengan keheningan, kini terlihat seluruh keluarga duduk diruang tamu.
"Putri." Panggil Ambarsari dengan suara lembut.
"Iya Mah." Jawab Putri dengan memandang Ibu mertuanya.
"Put, bagaimana jika kamu melanjutkan sekolahmu. Masa depanmu masih panjang sayang." Ucap Ambarsari dengan mengelus surai hitam milik menantunya dengan lembut.
"Tapi Mah, Putri sudah menikah. Bagaimana nanti dengan Mas Sky?" Jawab Putri dengan wajah yang bingung.
Sky yang mendengar Putri memanggilnya Mas, melipat bibirnya kedalam. Sungguh ada perasaan yang sangat membahagiakan bahkan dia ingin sekali tersenyum dengan lebar.
"Tenang saja sayang, kami sudah membicarakan dengan suamimu. Meskioun kakian sudah menikah, kami akan tetap mendukungmu." Jawab Ambarsari dengan tersenyum.
"Iya Nak, apa yang diucapkan Mama benar. Kamu lanjutkan pendidikanmu, bagaimana menurutmu Sky?" Tanya Agung yang kini mengalihkan pandangannya ke arah Sky.
"Iya aku setuju, selama kamu melakukan kegiatan yang positif aku akan selalu mendukungmu." Jawab Sky dengan wajah datar.
Putri tanpa sadar menghambur memeluk tubuh Sky yang tidak jauh dari tempat dia duduk. Putri sangat bahagia, hingga dia banyak-banyak mengucap rasa syukur dan terima kasih.
Sky yang mendapatkan pelukan dari Putri seketika mematung tangannya reflek keduanya keatas, tubuhnya serasa kaku.
Aroma vanilla yang masuk keindra penciumannya membuat kejantanannya meronta-ronta.
Putri seketika sadar dan membelalakkan mata, dia langsung melepaskan pelukannya. Sungguh Putri ingin tenggelam kedalam palung mariana.
Ambarsari dan Agung yang melihat interaksi keduanya hanya tertawa renyah.
"Jadi bagaimana sayang, kamu ingin kuliah mengambil jurusan apa?" Tanya Ambarsari.
"Em, apa boleh aku mengambil jurusan Bahasa Indonesia?" Tanya Putri dengan perasaan takut.
"Kenapa harus jurusan Bahasa Indonesia Nak? Bukankah banyak jurusan yang lain?" Tanya Agung pada menantunya.
"Iya Ayah, memang banyak jurusan lain. Tetapi Putri ingin membuat anak-anak Indonesia gemar membaca atau literasi, apa Ayah tau jika posisi negara tercinta kita Indonesia menempati ranking 62 dari 70 negara. Itu berarti negara kita berada 10 negara terbawah yang memiliki tingkat literasi terendah. Putri juga ingin autor Pernikahan Kontrak Sang CEO agar memperhatikan kebahasaannya." Jawab Putri dengan panjang lebar pada mertuanya.
"Per... pernikahan apa nak? Kamu tau darimana cerita itu?" Tanya Ibu mertuanya.
"Pernikahan Kontrak Sang CEO Mah, Putri biasa membacanya lewat Hp mbak Neni teman kerja Putri." Jawab Putri dengan cengirnya.
"Kamu tidak memiliki Hp?" Tanya Agung pada menantunya.
Putri hanya menggeleng, "Nanti Putri akan membeli Ayah, besok Putri sudah gajian." Jawab Putri dengan tersenyum.
Seketika Ambarsari dan Agung menatap tajam ke arah Sky, sedangkan yang di pandang hanya dapat menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Sky saja juga lupa jika istrinya tidak memiliki Hp.
...**...
...PROMOSI NOVEL...
