NovelToon NovelToon
Rahasia Sang Ibu Susu

Rahasia Sang Ibu Susu

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / One Night Stand / Janda / Hamil di luar nikah / Konflik etika / Ibu Pengganti
Popularitas:66.6k
Nilai: 5
Nama Author: Nana 17 Oktober

Alika tidak pernah menyangka kehidupannya akan kembali dihadapkan pada dilema yang begitu menyakitkan. Dalam satu malam penuh emosi, Arlan, yang selama ini menjadi tempatnya bersandar, mabuk berat dan terlibat one night stand dengannya.

Terry yang sejak lama mengejar Arlan, memaksa Alika untuk menutup rapat kejadian itu. Terry menekankan, Alika berasal dari kalangan bawah, tak pantas bersanding dengan Arlan, apalagi sejak awal ibu Arlan tidak menyukai Alika.

Pengalaman pahit Alika menikah tanpa restu keluarga di masa lalu membuatnya memilih diam dan memendam rahasia itu sendirian. Ketika Arlan terbangun dari mabuknya, Terry dengan liciknya mengklaim bahwa ia yang tidur dengan Arlan, menciptakan kebohongan yang membuat Alika semakin terpojok.

Di tengah dilema itu, Alika dihadapkan pada dua pilihan sulit: tetap berada di sisi Adriel sebagai ibu asuhnya tanpa mengungkapkan kebenaran, atau mengungkapkan segalanya dengan risiko kehilangan semuanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nana 17 Oktober, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

32. Pesta Pernikahan

Sehari sebelum pernikahan Arlan & Alika. Di sudut sebuah kafe mewah, Terry duduk dengan anggun, jemarinya melingkari cangkir kopi yang masih mengepul. Di hadapannya, seorang wanita dari lingkaran sosial elite yang ia kenal cukup baik, seseorang yang pasti akan menghadiri pernikahan Arlan besok.

Dengan senyum khasnya, Terry membuka percakapan. "Kau tahu, besok Arlan akan menikah dengan seorang wanita dari desa. Latar belakangnya… menarik, kalau boleh dibilang begitu."

Wanita di hadapannya mengangkat alis, tertarik. "Oh? Maksudmu?"

Terry menyandarkan tubuhnya, memasang ekspresi santai namun penuh makna. "Dia berasal dari keluarga yang… hancur. Ibunya seorang wanita yang mengkhianati suaminya demi pria lain, pria yang merupakan suami dari—"

DRRRRRTT

Ponselnya tiba-tiba bergetar di meja, memotong kalimatnya. Terry mengernyit, sekilas melihat layar. Nomor tak dikenal. Tanpa berpikir panjang, ia menjawabnya.

Namun sebelum sempat mengeluarkan sepatah kata pun, suara berat dan dingin terdengar dari seberang.

"Jika kau berani membuat desas-desus tentang Alika, maka keluargamu akan hancur. Coba saja kalau berani."

Seketika darah Terry membeku. Matanya membesar, tangan yang memegang ponsel tiba-tiba gemetar.

"Tunggu, siapa—"

Klik.

Telepon langsung terputus.

Terry menoleh cepat ke segala arah, mencari sosok mencurigakan. Dadanya berdebar tak karuan. Siapa yang meneleponnya? Bagaimana orang itu tahu ia akan membicarakan Alika?

"Wah, kau tiba-tiba pucat sekali. Ada apa?" Wanita di hadapannya ikut melirik sekeliling, merasa ada sesuatu yang tak beres.

Terry menelan ludah, mencoba mengendalikan ekspresinya. "Tidak ada apa-apa," jawabnya, memaksakan senyum manis meski dalam hati masih dipenuhi ketakutan.

Wanita itu tidak langsung percaya. "Jadi, bagaimana tadi? Siapa sebenarnya calon istri Arlan?"

Terry menarik napas, meraih tas tangannya dengan sedikit tergesa. "Maaf, aku baru ingat ada sesuatu yang mendesak. Kita bicara lain kali, ya?"

Ia segera berdiri dan melangkah pergi tanpa menunggu jawaban.

Begitu berada di luar kafe, ia merapatkan mantel di tubuhnya meski udara tak begitu dingin. Langkahnya cepat, penuh kegelisahan. Dalam hati, hanya ada satu pertanyaan yang terus berputar : Siapa yang baru saja mengancamnya?

Sedangkan wanita yang diajak Terry bicara tadi masih duduk di tempatnya, menatap punggung Terry yang menghilang di balik pintu kafe dengan alis sedikit berkerut. "Sikap Terry tadi benar-benar aneh. Kenapa dia tiba-tiba begitu pucat dan ketakutan? Apa yang terjadi?" gumamnya yang hanya terdengar oleh dirinya sendiri.

Namun, saat ia mengingat sesuatu, senyum miris terukir di wajahnya. Terry sudah lama mengejar Arlan, bahkan setelah Arlan menduda, dia tetap berusaha mendekatinya. Dulu, Terry juga pernah menyebarkan gosip tentang istri pertama Arlan, mencoba menjatuhkan wanita itu dengan berbagai cara.

"Jadi ini hanya pengulangan cerita yang sama?" gumamnya pelan, mengaduk minumannya tanpa minat. "Mungkin Terry sedang mencoba melakukan hal yang sama pada calon istri Arlan kali ini, menyebarkan gosip buruk karena iri atau tak terima."

Wanita itu menggeleng pelan, lalu menarik napas panjang sebelum kembali menikmati minuman dan makanannya, membiarkan Terry dengan urusannya sendiri.

***

Pagi itu, kediaman Arlan tampak lebih semarak dari biasanya. Dekorasi elegan berwarna putih dan emas menghiasi ruangan, menghadirkan nuansa sakral dan hangat. Para tamu yang hadir hanyalah orang-orang terdekat dan rekan bisnis Arlan, sesuai dengan keinginannya agar pernikahan ini tetap intim dan tidak membuat Alika yang tengah mengandung kelelahan.

Di tengah suasana bahagia itu, tak ada tanda-tanda kehadiran keluarga Terry. Arlan memang tidak mengundang mereka, sesuatu yang tidak mengejutkan mengingat hubungan mereka yang tidak harmonis.

Maya pun tak tampak di antara hadirin. Ia memilih untuk tidak datang, bukan hanya karena hubungannya dengan Alika yang sudah lama retak, tetapi juga karena rasa malu. Ia tak sanggup menghadapi tatapan orang-orang jika datang bersama anak hasil perselingkuhannya yang memiliki kelainan.

Namun, berbeda dengan Maya, kakek dan nenek Alika hadir. Mulya dan Tari tetap datang untuk menyaksikan cucu mereka mengikat janji suci. Saat melihat Alika dalam balutan gaun pengantin sederhana namun anggun, air mata mereka hampir tumpah. Mereka bangga, tetapi sekaligus merasa asing.

Di tengah kemegahan acara pernikahan Arlan dan Alika, Mulya dan Tari berdiri sedikit di pinggir ruangan, merasa asing di antara tamu-tamu dari kalangan atas. Mereka sudah berniat hanya menyaksikan prosesi akad tanpa ikut serta dalam pesta, tetapi Bagas dengan ramah mendekati mereka.

"Pak Mulya, Bu Tari, terima kasih sudah datang," ucap Bagas dengan senyum hangat, menghormati mereka layaknya bagian dari keluarga.

Mulya mengangguk kaku, masih merasa canggung. "Kami hanya ingin melihat Alika menikah… Setelah ini, kami akan pulang."

Bagas tersenyum memahami. "Tidak apa-apa. Yang penting, kalian sempat hadir dalam momen penting ini."

Di sisi lain, Widi berdiri dengan wajah datar. Ia tak beranjak mendekati Mulya dan Tari, bahkan enggan menatap mereka terlalu lama. Sikapnya jelas menunjukkan ketidaksukaan dan ketidaksetujuannya terhadap pernikahan ini.

Baginya, kehadirannya di sini adalah keterpaksaan. Ia tak ingin ada, tetapi Bagas memaksanya.

Tatapannya kemudian beralih ke arah Arya yang berdiri tak jauh dari mereka. Mata Widi menelisik pria itu dengan perasaan rumit. Ia bukan melihatnya sebagai besan, melainkan sebagai seseorang yang telah berjasa besar bagi suaminya, seseorang yang sudah terlalu dalam terlibat dalam kehidupan mereka.

Bagas melirik istrinya yang masih diam di tempat. "Widi, ayo ke sini," panggilnya, mencoba membuat suasana lebih cair.

Namun, Widi hanya menghela napas dan akhirnya mengalihkan pandangan, pura-pura tak mendengar, memilih tetap berada di tempatnya, seolah enggan berbaur dengan mereka lebih jauh.

Mulya dan Tari hanya bisa memahami sikap Widi yang enggan berinteraksi dengan mereka, menyadari perbedaan status sosial di antara mereka. Mereka tak menyadari bahwa ketidakacuhan Widi bukan sekadar karena perbedaan itu, melainkan karena ia memang tak merestui pernikahan Arlan dan Alika.

Setelah akad selesai, Alika dan Arlan resmi menjadi suami istri, para tamu mulai memberi ucapan selamat. Di antara mereka, Arya melangkah mendekat dengan tatapan penuh makna.

Alika menatap ayahnya dengan sedikit gugup, sementara Arlan tetap tenang di sisinya.

Arya menghela napas pelan, lalu tersenyum tipis. “Selamat, Nak…” ucapnya, suaranya terdengar tulus meski sedikit bergetar. “Kau sudah memulai lembaran baru dalam hidupmu. Semoga pernikahan ini membawa kebahagiaan dan keberkahan.”

Alika menahan haru. "Terima kasih, Pak…" bisiknya lirih.

Arya lalu menatap Arlan, pria yang kini menjadi suami putrinya. Mata mereka saling bertemu, seolah berbicara tanpa kata.

“Jaga Alika baik-baik,” ujar Arya tegas. “Dia mungkin terlihat kuat, tapi dia tetap seorang wanita yang butuh perlindungan dan kasih sayang.”

Arlan menatap Arya dengan mantap, lalu mengangguk. “Tentu. Saya tidak akan mengecewakan Anda.”

Arya menepuk bahu Arlan ringan, lalu menatap keduanya dengan mata yang sedikit memerah. “Semoga kalian selalu diberikan kebahagiaan, kesabaran, dan kekuatan untuk menghadapi segala rintangan bersama.”

Alika menahan air mata yang mulai menggenang di sudut matanya, sementara Arlan membalas dengan anggukan penuh keyakinan.

Momen itu singkat, namun sarat akan makna. Sebuah restu dari seorang ayah yang akhirnya melepas putrinya kepada pria lain.

Setelah Arya memberikan selamat pada Arlan dan Alika, Mulya dan Tari pun mendekat. "Kami senang melihatmu bahagia, Nak," ucap Tari, sang nenek dengan suara bergetar.

Mulya, kakeknya hanya mengangguk, matanya berkaca-kaca. Mereka tak ingin berlama-lama di sana, tidak ingin menambah beban Alika dengan kehadiran mereka yang mungkin dianggap tidak sepadan dengan lingkungan mewah ini.

"Kami pamit pulang," kata Mulya pelan.

Alika terkejut. "Tapi, Kakek, Nenek... setidaknya makan dulu—"

"Kami tidak ingin merepotkan, Nak," potong Tari dengan lembut. "Kami hanya ingin memastikan kau benar-benar bahagia."

...🌸❤️🌸...

.

To be continued

1
Ririn Nursisminingsih
ndak kapok2 tery.. mau bikin ulah
Dhewyy Aditya
manusiawi menurutku kalo kita ngerasa iri sama kebahagiaan orang lain,tapii ya jangan sampai berakhir jadi julid apalagi jahat hanya karna rasa iri.setidaknya maya masih punya sedikit hati yg mengingatkan kalo yg dia lakuin itu salah.
Ririn Nursisminingsih
ini ibuk widi egois dan jahat yaa jg2 arlan bukan anaknya.. ayo arlan selidiki semuanya kasian alika
Ririn Nursisminingsih
bener2 tery licik semoga arlan segera mnemukan buktinya
Ririn Nursisminingsih
rubah yg licik... segitunya ingin nikah dg arlan
Warung Tari
Luar biasa
🌠Naπa Kiarra🍁: Terima kasih KK 🤗🤗🙏🙏🙏🙏🙏
total 1 replies
Marini Azkal
terimakasih author.....aku sungguh terharu kalimat kalimat di akhir episode sungguh sangat menyentuh kalbu membangkitkan gairah untuk saling mengasihi dengan ikhlas ....
sungguh aku sangat-sangat terkesan.....
TOP MARKOTOP BUAT AUTHOR
semoga rejeki nya berlimpah.......
Marini Azkal: sama sama terimakasih.....🤩
🌠Naπa Kiarra🍁: Aamiin. Terima kasih KK 🤗🙏🙏🙏
total 2 replies
sum mia
weleh sudah end.... sudah aku duga sih , babnya panjang dan semua bahagia dengan kehidupan masing-masing . cara menulis kata-kata pesan moral kayak mau end ternyata beneran .
tetap semangat kak ...meski gak dapat reward yakinlah ada rezeki yang lain yang menggantikan .
sehat slalu dan rejeki lancar berkah barokah . aamiin 🤲
ditunggu karya selanjutnya kak Nana .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
sum mia: sama sama kak 🙏🙏
🌠Naπa Kiarra🍁: Aamiin. Makasih Kak 🤗🙏🙏🙏
total 2 replies
Anitha Ramto
Ku juga sudah menduga ceritanya akan End..karena panjang sekali
phity
sma2, author sdh menyajikan cerita yg dpt kmi bca diwktu senggang melepas lelah seblum istirahat. sukses kedepannya ya...
🌠Naπa Kiarra🍁: Makasih Kak 🤗🙏🙏🙏
total 1 replies
💜🌷halunya jimin n suga🌷💜
terimakasih tor sehat n sukses selalu love sekebon
🌠Naπa Kiarra🍁: Makasih Kak 🤗🙏🙏🙏
total 1 replies
Hanima
terima kasih banyak Kak Nana... semoga sehat2 dan banyak rejeki
🌠Naπa Kiarra🍁: Aamiin. Sama-sama, Kak 🤗🙏🙏🙏
total 1 replies
kaylla salsabella
wuhhaaaaa tadi udah ku duga klu mau the END Krn cerita nya panjang 🤭 dan terima kasih kak Nana atas karya mu sehat selalu dan di murah kan Rizky nya
di tunggu karya terbaru nya 🥰❤️❤️❤️❤️
septiana: bener banget....aku juga ngerasa kok cara penulisan pesan moral nya kaya udah mau tamat,eh ga taunya beneran. di tunggu karya barunya kak..
🌠Naπa Kiarra🍁: Aamiin. Terima kasih KK 🤗🤗🙏🙏🙏🙏🙏
total 2 replies
kaylla salsabella
cerita nya bagus kak Nana 🥰🥰🥰
🌠Naπa Kiarra🍁: Terima kasih KK 🤗🤗🙏🙏🙏🙏🙏
total 1 replies
Iin Rostiani
ko sudah tamat aja thoor padahal aku masih suka ceritamu
iroh hotijah
terimakasih kak,,, moga sehat selalu dan terus berkarya,, yakin rejeki bkn hanya uangnya semata,,, terimakasih atas karyanya yg bagus buat sy
🌠Naπa Kiarra🍁: Sama-sama, Kak.🤗🙏🙏🙏
total 1 replies
abimasta
trimakasih thor,sukses tuk karya karya selanjutnya
🌠Naπa Kiarra🍁: Sama-sama,Kak.🤗🙏🙏🙏
total 1 replies
💜🌷halunya jimin n suga🌷💜
didunia real juga banyak yg begitu keluarga cewek bermasalah selalu dpt bantuan dr pihak cowok tp jarang terjd kebalikan ya......kenapa ya....ya Allah mau puny mantu kaya Arlan tapi ogah punya besan KY Maya .....🤣🤣🤣🤣
abimasta
sudah mulai diakhir cerita satu persatu wmembuka hati untuk saling menerima dan memaafkan
sum mia
syukurlah Widi mulai berpikir positif pada Alika , terutama setelah mendengar percakapan antara Arlan dan Alika .dia baru sadar kalau Alika benar-benar tulus , dan dia begitu baik mau menerima semua meski Widi tak bisa lagi menerima dan mengakuinya sebagai menantu .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!