Paula adalah anak seorang Count yang sudah jatuh, di ambang kebangkrutan keluarganya, dia dijodohkan untuk menikahi seorang Duke.
"Aku menikahimu agar aku dijauhkan dari para wanita yang menganggu. Tahu batasanmu!"
Setelah berkali-kali disakiti oleh ucapannya, Paula masih mau bertahan untuk menyelamatkan wajah orang tuanya hingga Mereka menghabiskan malam bersama dan Paula hamil.
"Wanita murahan sepertimu mengaku hamil anakku?"
Sampai akhir pun Paula masih saja disakiti.
Lalu bagaimana nasib Paula selanjutnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Peri Bumi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25
Paula berpamitan kepada Ayahnya di sore hari. Dia ingin pergi ke suatu tempat.
"Tolong antaranya aku ke Book Street." Pinta Paula kepada Pak kusir. Dengan cepat keretanya melaju menuju tempat yang Paula sebutkan.
Paula tahu ada guild informasi yang menerima pekerjaan apa saja. Paula tahu ini berkat Kakaknya dulu yang ditipu temannya. Teman Kakak Paula lari ke luar negeri dengan membawa kabur uang mereka. Sayang jarak tersebut sangat jauh sehingga Keluarga Count Fide tak bisa mengejar teman Kakaknya itu.
Book Street no 5. Adalah sebuah toko buku dimana, di lantai duanya digunakan markas bagi guild informasi tersebut.
"Ya ampun Nona cantik datang lagi." Kata seorang laki-laki bernama Alex. Mereka saling kenal karena kasus penipuan yang menimpa keluarganya.
"Senang bertemu lagi Tuan Alex." Paula tersenyum. Alex adalah penjaga administrasi yang berjaga di depan, Paula kemudian di bimbingan masuk ke dalam untuk bertemu bos besar.
"Bos besar, ada Nona Paula." Alex memberitahukan orang yang datang.
Tak seperti namanya Bos Besar. Cleo sang pemilik guild informasi adalah orang badannya kurus dan tinggi. Sehingga badannya tidak kontras dan terbilang seperti kekurangan gizi.
"Paula..." sapanya riang. Cleo cukup menyukai Paula yang cantik dan sopan. Waktu guild informasi menerima keluarga sebagai clien. Keluarga Count Fide sering mengundang mereka untuk makan bersama. Hubungan yang awalnya berasal dari clien itu berubah menjadi hubungan persahabatan.
"Lama tidak berjumpa Tuan Cleo." Paula di pandu Alex untuk duduk di sofa empuk.
"Bagaimana kabarmu. Kudengar sekarang Paula menjadi seorang Duchess."
Paula hanya tersenyum penuh makna. Dia mengangguk malu.
"Kenapa tak berkabar. Paula tahu kan, Paula sudah kuanggap sebagai adikku yang berharga." Cleo bersungguh sungguh.
Sejak undangan makan itu, Cleo yang sering menyantap makanan Paula pun senang. Paula yang baik hati tak memandangnya sebagai seorang Bos preman yang menakutkan. Padahal wajah Cleo penuh luka akibat perkelahian semasa mudanya.
"Maaf Tuan. Pernikahan saya mendadak. Jadi tolong maklumi."
Meski Cleo bilang kalau sudah menganggap Paula adiknya, tapi Paula tetap sopan memanggil Cleo Tuan.
"Yah, tidak masalah. Yang penting aku melihat Paula sekarang sehat dan baik baik saja." Cleo tersenyum senang karena Paula secara fisik memang tampak baik baik saja.
"Ngomong ngomong apa yang membawamu kemari? Pasti ada masalah kan?"
Paula malu untuk mengakuinya. Tapi dia tidak punya pilihan lain, "Iya, maaf harus merepotkan Tuan Cleo dan Tuan Tuan lainnya lagi."
"Tidak... tidak... Saya senang bisa membantu Paula."
Akhirnya Paula menceritakan Kakaknya yang pergi dari rumah dan tidak pernah kembali.
"Jadi Tuan Muda Petra tidak diketahui keberadannya?"
Paula mengangguk.
"Kita punya petunjuk tanah tandus di selatan bukan?"
Paula mengangguk lagi.
"Baiklah, tolong jangan khawatir. Kami akan segera menemukan Tuan Muda Petra." Cleo menenangkan Paula.
"Terimakasih banyak Tuan."
"Ya. Ah ngomong ngomong bagaimana kabar Count. Beliau pasti sangat khawatir."
"Em... Ayah sedikit banyak pikiran sehingga kondisi tubuhnya tidak baik."
"Aku akan berkunjung nanti."
Mendengar hal tersebut, Paula tersenyum. "Terimakasih Tuan Cleo."
"Ya tidak papa. Suatu saat, panggillah aku Kakak, Paula." Canda Cleo.
Paula hanya tersenyum saja Mendengar permintaan Cleo. Paula senang, Cleo mau membantunya bahkan dengan bayaran murah. Persahabatan yang meraka jalin berjalan dengan baik.
Ayah Paula juga menyukai Cleo, karena meski dia adalah ketua guil informasi yang anak buahnya mirip preman semua itu, dia sopan dan menghargai orang yang menyewa jasa mereka. Count yang memperlakukan mereka dengan baik dan bukan sebagai ranah pekerja dan Tuan itu mendapatkan manfaat juga.
"Aku harus segera pulang Tuan." Paula akhirnya pamit karena hari sudah semakin sore.
"Ya, mampirlah sesekali."
Paula mengangguk.
"Aku akan mengabarimu secepatnya Paula."
Paula kembali tersenyum. Cleo memanggil namanya langsung karena Paula mengijinkannya. Cleo tak suka hurarki di dunia bangsawan dan Paula juga menghargai pendapat Cleo karena bagaimana pun Paula huga terlahir sebagai bangsawan.
"Aku juga akan mengirimkan surat kepada Tuan."
Setelah urusannya selesai, barulah Paula pulang ke mansion. Dia lega karena sudah menyelesaikan urusan pencarian Kakaknya dan menyerahkan urusan itu kepada Tuan Cleo yang juga susah dianggap seperti saudara sendiri .
Masih berlanjut atau sudah tamat?? Authornya 😁😁
Udah naik 2 Kg pas sakit Turun 3 Kg,kan Ngeselin 🤦🏿
Orang Miskin hanya bisa Gigit jari kalo di Hina,jadi udah ga Aneh lagi Miskin selalu Salah di mata Hukum mana pun 😓.