Rainer Prayogo, Seorang anak dari Petinggi di Institusi Kepolisian..
Rainer tak menyangka, wanita yang di cintainya, Bellona Carla, yang telah merajut kasih dengan nya selama 3 tahun pada akhirnya mengkhianati Rainer...
Namun Peristiwa itu mengingatnya pada 15 tahun silam, seorang gadis kecil yang bernama Renata Dwi Anggita
Mereka membuat janji ikatan cinta untuk kembali bertemu 15 tahun kemudian..
Akan kah mereka memenuhi janji tersebut?
Yok, ikuti kisah nya...😁
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhy-Chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penggerebekan
POV Rainer
"Bro, kita ke kampus yuuk.. Gue ada perlu nih ke dosen pembimbing mo minta petunjuk"
"Lah lo cing gayanya ke dosen kaya ke dukun aja minta petunjuk segala. Tuh ke si Bimbim loe minta petunjuknya"' Ujar Guntur
"Ogah akh yang udah udah aja gagal aja petunjuknya. Lagian liat aja hidupnya juga patut dipertanyakan hahaha"
"Gebleg lo pade, bisa- bisanya lo ngeledek gue, padahal kalo lagi butuhnya merengek rengek kaya si bobun... Hahaha..."
"Ya udah, loe mau ngikut ke ruang dosen atau mau nunggu di kantin?" Tanya Rainer
"Nunggu di kantin bro, gue belom sarapan tadi" Jawab Guntur
"Makan aje loe pikirin" Sela bima , tapi bener juga nih dari pada nunggu disana gue jenuh gue ke kantin aja nemenin si kunyuk ini"
"Ya udah tunggu di sono"
1 jam kemudian..
"Pada kemana mereka" Rainer celingak celinguk mencari sahabatnya..
"Ciiing..."
Rainer melirik ternyata Bima memanggil dari balik tembok sekatan dibawah tangga, Rainer menuju sahabatnya,
Deg.. Mata Rainer tertuju pada sesosok lelaki yang sedang asyik menelepon di balik sekatan dimana sahabatnya berkumpul. Rainer melewatinya tanpa lelaki itu sadari..
"Gimana cing dapet petunjuknya kapan kita mulai nyiapin sesajennya hahaha"
"Itu yang susah bun, katanya lo musti pake bikini keliling kampus kalo gue pengen sukses" Jawab Rainer serius
"Hahaha" tawa Bima
"Iya lo yang sukses. Sukses ngetawain ama ngerjain gue... Hahaha..." Timpal Guntur tertawa juga
"Sepi amat nih kantin pada kemana.."
"Lah lo sombong amat mentang-mentang mau kelar kuliah, ini jam berapa bro yak pada kuliah kalee..." Ujar Bima
Disela obrolan mereka , dengan tajam Rainer mendengarkan obrolan telpon lelaki dibalik tembok sekatan.
"Ika Sayang, gue gak sabar pengen ewe bool lo nih ame anu nya si Lona, gue nafsu banget"
"Iya kangen empotan anu si Lona sama geolan silit lo..."
....
"Iya nih kemana si Lona kemarin kok dia ga dateng? kangen gue"
....
"Bodoh amat gue ga ada urusan sama cowoknya dia, yang ada gue urusan ama anu dia doang kok hahaha.."
....
"Lo horny yah.. Kok ngos-ngosan gitu??"
....
"Haa lo lagi di ewe ama Rizal ama Adit juga, ngehe juga tuh kalian gak ajak-ajak , bilangin ke si Rizal main nyelonong doang tungguin ane kalo mau ml"
.....
"Oke Gue ke situ.. Bye"
Rainer hanya bisa diam memendam amarah mendengar percakapan Yongki, meskipun dia telah bulat meninggalkan Lona, tapi perasaan sayang pada Lona masih ada dalam hatinya, seakan Rainer tidak terima apa yang akan Yongki lakukan pada Lona.
"Cing itu kan cewek lo si Lona dia sepertinya lagi cari lo tuh. Gue panggil yah" Ujar Bima
"Jangan..." Cegah Rainer
"Yongki...!!"
Terdengar Lona memanggil lelaki yang berada dibalik tembok sekatan
"Lho kok bukan lo yang dipanggil cing?" tanya Guntur
"Sssssttttt .... jangan berisik , dengerin aja mereka" Ucap Rainer pelan
Mereka mulai diam dan mendengarkan apa yang terjadi. Beberapa saat....
"Heey... perek denger gue, gue gak peduli lo mo hamil, gue dah males berhubungan sama lo, Kalo lo minta pertanggung jawaban minta tuh ke cowok lo. Dan sekarang jangan pernah cari dan ganggu gue lagi.Kalo engga lo rasakan akibatnya..!!"
Terdengar suara keras Yongki mengancam Lona..
"Brengsek nih anak musti dikasih pelajaran" Ujar Guntur sambil berdiri akan melabrak Yongki
"Bun.. Duduk... Lo gak usah ikut campur !!" cegah Rainer menatap tajam Guntur.
Bima menahan Guntur dan menarik nya untuk duduk kembali, dia mengerti situasi yang terjadi dan amarah yg dipendam Rainer dari tatapan matanya, tapi kalo Guntur melabrak mereka maka pasti Guntur lah yang bakalan dihajar habis oleh si Rainer.
Terlihat Yongki meninggalkan Lona
Terdengar lirihan Lona yang menyesali perbuatannya. Rainer hanya diam tertunduk.
Sesaat suasana hening, Rainer berdiri lalu menuju ke balik sekatan menemui Lona , tapi dia hanya menemui tempat yang telah kosong, yah Lona telah pergi meninggalkan tempat itu.
Tiba tiba Bima menepuk pundak Rainer
"Cing.. Gue dah tau apa yang terjadi diantara mereka sejak 3 bulan yang lalu ini gue denger dari temen si Adit tentang kelakuan si Lona dan mereka, tapi gue gak mau bilang ke lo gue takut kabar miring itu salah makanya gue diem. Dan gue juga tau waktu itu loe mata-matai mereka".Ujar Bima
Rainer hanya diam
"Lo itu kenapa gak bilang dari dulu ke gue. Biar gue yang habisin tuh orang".Ujar Guntur
"Yee loe mah maen hantam aje.. Tunggu instruksi komandan dong jangan maen embat aja . Cing trus sekarang loe mau apa,?" Sela Bima
Rainer masih terdiam, gak tau apa yang ada dibenaknya. Lalu dia beranjak meninggalkan kantin dan sahabatnya.
"Eh cing lo mau kemana" Tanya Guntur
"Kalo emang lo sahabat si cacing, Dah lo diem aja ikutin aja si cacing"
Bimbim pun berdiri dan berjalan mengikuti Rainer dari belakang..
"Haaa aseeek nih gue dah gatel ama tu orang. Bang, biasa ngebon nasgor dulu ntar gue bayar, nih ada urusan.. Hahaha!!!"
Guntur pun lalu berlari mengejar dua sahabatnya..
Terlihat dari jauh di belokan jalan sesosok lelaki yang tadi memaki Lona
"Eh cing tuh si Yongki" Tunjuk Bima
Rainer menghentikan langkahnya. Mereka dekati dan Lalu mengikuti diam-diam
Tak lama kemudian, Yongki memasuki sebuah rumah, Meskipun rumah ini di lingkungan padat penduduk tapi karena lokasinya diujung jalan menghadap lapangan bola rumah itu terlihat sepi. Dengan hati-hati Rainer dan kedua sahabatnya mengintai terhalang 2 rumah. Pas Yongki membuka pintu, terlihat jelas 2 lelaki yang sedang ml 1 orang wanita.
"Gilaaa itu si Rizal ama si Adit meng gangbang si Ika" Ujar Bima pelan
Rainer masih tetap tak banyak bicara. Dia hanya mengamati sekeliling rumah. Kemudian Rainer mengetuk pintu rumah dimana dia sembunyi sekarang
"Yaa.. Siapa?"
"Maaf pa kalo rumah pa rt sebelah mana..?" Tanya Rainer
"Oo rt..sebelah sana" sambil menunjuk ke arah seberang lapangan bola. "Oh iya, ada apa ? kebetulan saya lurah di sini"
"Kebetulan pak saya lagi mengamati orang yang lagi berbuat mesum pak di lingkungan bapak.."
"Iya pak" timpal Guntur
"Haa yang bener ? dek Sebelah mana ? Masa sih?" Seolah pak Lurah tidak mempercayai laporan Rainer
"Itu pak" Jawab Rainer sambil menunjuk rumah
"Oo kontrakan itu kalo gak salah itu dikontrak anak mahasiswa, dek." Pa lurah mulai menanggapi serius laporan Rainer
"Ayo kita kesana" ajak pak lurah
"Bentar pak, kalo kita gerebeg sekarang, nanti takut kabur atau gak terbukti, apa lagi kalo mereka ngelawan, emang bapak siap? dah Gini aja pak... !!! bapak kumpulin aja warga sini, biar kami yang menggerebek mereka. Nanti bapak bisa menyusul kesana"
Pak lurah berpikir, ada benernya juga kalo dia gerebek sendirian malah dia celaka, maka gentar lah hati pa lurah, maka diterima lah usul Rainer
"Baik. tapi nanti jangan pake kekerasan yah"
"Gak tau pak Gimana nanti aja." Dengan bicara pelan Rainer meneruskan omongannya.
"Soalnya ini juga ada sangkut pautnya dengan masa depan temen saya"
"Huuff.. Yang jelas jangan keterlaluan"
"Baik pak" jawab mereka bertiga
Tanpa banyak bicara pak lurah bergegas menuju rumah rt untuk mengumpulkan warga
Dengan mengendap-endap ketiga sahabat mendekati pintu. Terdengar obrolan Ika yang sengaja memberikan obat penyubur ke Lona membuat amarah Rainer meledak lalu ditendangnya pintu rumah itu. Kemudian Rainer bersama sahabatnya menerobos masuk ke kamar kost.
"Aaannnnjing semua kalian... !!"
Rainer berlari lalu menarik Rizal yang masih meng ewe Ika, di arahkannya Rizal ke arah Guntur. Rizal yang kaget tak sempat melawan hanya menahan keseimbangan badannya akan tarikan Rainer, Lalu dengan limbung badannya ke arah Guntur
Buuugggg...!!
pukulan telak oleh Guntur ke arah rahang Rizal. Rizal terhuyung terjatuh terduduk ke belakang belum juga sadar apa yang terjadi. Guntur langsung duduk di dada Rizal lalu memukuli wajahnya berulang. Buuugg... buugg...
"Ampun.." teriak Rizal sambil menutup wajahnya
Disaat bersamaan Rizal ditarik, Adit yang juga kaget akan situasi dengan posisi yang masih dikulum Ika melepaskan Joni nya, lalu berbalik badan untuk berlari , tiba-tiba Bima berlari meloncat, kemudian bruuukkk..Kaki Bima mendarat dipunggung Adit membuat terjerembab jatuh , hidungnya terkena ujung depan hingga patah dan mengeluarkan darah. Tapi tanpa ampun dengan posisi Adit menungging, Bima menendang selangkangan nya dengan keras
"Aarrrrrkkkhhh... " Lolong Adit
Kembali pada waktu yang sama setelah menarik Rizal, Rainer lalu meraih tangan Ika menarik dari pangkuan Yongki lalu dilemparnya Ika ke arah belakang Rainer.
Lalu tangan menjambak rambut Yongki dan lutut Rainer mengarah ke kepala Yongki sambil tangannya menarik rambut.
Buuggg.... seeerrr ..darah segar dari hidung Yongki mengalir.. Tanpa dikasih kesempatan lalu Rainer memukuli Yongki
"Bangsaaat lo .. Jadi cowok jangan pengecuuut" Sambil terus memukuli Yongki
Terdengar jeritan Ika yang masih kaget atas penggerebekan Rainer dan situasi yang terjadi. Guntur yang masih menduduki Rizal lalu berdiri menginjak milik Rizal dengan keras.
"Rasain nih penjahat kelamin, makanya punya Joni musti sekolah"
Beeggg..beeeggg.. 2 kali Guntur menginjak selangkangan Rizal.
Rizal yang tak kuat menahan sakit langsung pingsan.
"Rasain nih..Gue patahin nih biar kagak bisa nakal lagi" Teriak Bima sambil menendang kearah selangkangan.
"Arrrgh ammpuuun" jerit Adit menahan sakit sambil tangannya melindungi selangkangannya dari tendangan Bima
Di sisi lain, Rainer masih terus memukuli Yongki hingga tak berdaya, kemudian dia tanpa rasa jijik meremas kuat selangkangan Yongki. Terdengar Yongki melolong menahan sakit.